NovelToon NovelToon
Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti
Popularitas:40k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Tiffany, tiba-tiba dijemput oleh kedua orang tua kandungnya. Berharap ini awal kebahagiaan darinya, dimana gadis miskin yang ternyata anak dari keluarga kaya.

Namun tidak, inilah awal dari neraka baginya. Meira yang selama ini tinggal bersama keluarganya, melakukan segala cara untuk menghancurkan Tiffany.

Membuatnya dibenci oleh keluarga kandungnya, dikhianati kekasihnya. Hingga pada akhirnya, mengalami kematian, penuh kekecewaan.

"Jika dapat mengulangi waktu, aku tidak akan mengharapkan cinta kalian lagi."

***
Waktu benar-benar terulang kembali pada masa dimana dirinya baru dijemput keluarga kandungnya.

Kali ini, dirinya tidak akan mengharapkan cinta lagi.

"Kalau kamu menolakku, aku akan bunuh diri." Ucap seorang pemuda, hal yang tidak terjadi sebelum waktu terulang. Ada seseorang yang mencintainya dan mengharapkan cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hadiah Balasan

"Kakak aku tidak bermaksud..." Meira tertunduk, air mata buayanya mengalir. Menghela napas kasar."Maafkan aku..."

"Akhirnya anak angkat sadar diri." Tiffany tersenyum, kembali membuka beberapa paperbag dan kotak berisikan pakaian yang diberikan Martin.

Meira mengepalkan tangannya, mengira itu pemberian ibu mereka. Semua miliknya direbut semenjak kedatangan Tiffany. Apa hak anak panti ini memiliki segalanya hanya karena hubungan darah?

Pandangan mata Meira beralih ke arah Safira."Ibu, kakak tidak menyukaiku. Aku hanya ingin meminjam pakaian untuk pergi ke ulang tahun Keano."Gumamnya berharap mendapatkan hal yang sama dengan Tiffany. Menggiring sang ibu untuk berlaku adil dengan iba padanya. Atau setidaknya, mau tidak mau Tiffany harus memberikan gaunnya, satu persatu...

Safira melangkah mendekati Tiffany. Sudah pasti akan membelanya bukan? Setidaknya itulah yang ada di benak Meira.

Tapi.

"Tiffany, hari ini kamu tidak sekolah, mau menemani ibu ke mall?" Tanya Safira dengan nada lembut.

Hal yang membuat Tiffany membulatkan matanya. Roy bahkan tersedak mendengarkan kalimat ibunya yang lembut. Biasanya sang ibu yang paling galak, mengajari Tiffany agar tidak kasar dan menganggu Meira. Mengingat kondisi psikologis Meira yang tiba-tiba harus menerima kenyataan dirinya bukan anak kandung.

Yahya menghela napas kasar, mengeluarkan black card dari dompetnya."Jangan lupa nanti malam. Pakai yang berbeda dengan warna hitam. Aku berangkat kerja dulu." Kalimat dari sang ayah, meninggalkan kartu kredit di atas meja.

"Aku juga harus berangkat!" Roy bangkit berjalan menyusul ayahnya. Walaupun sedikit berbalik heran dengan perubahan sifat ibunya. Tapi perlahan dirinya tersenyum, dirinya menyayangi Tiffany. Hanya tidak suka prilaku buruk adik kandungnya pada Meira. Mengingat Meira sudah dianggap adik, serta tumbuh bersamanya.

Tapi melihat Safira mulai memperhatikan Tiffany. Bukankah ini hal yang baik? Hanya tinggal memperbaiki hubungan Tiffany dan Meira. Benar-benar seorang kakak yang positif thinking.

"Ibu?" Meira tertunduk.

"Meira, minggu lalu saat ibu ingin membelikan pakaian untuk kakakmu. Kamu berkata untuk sekali saja ingin membeli gaun baru. Pada akhirnya waktu kita di mall habis untuk membelikan setumpuk pakaian untukmu." Safira menghela napas kasar. Harus adil tidak boleh berat sebelah, bagaimana pun ekspresi wajah Meira yang dibesarkan dari bayi olehnya.

"I...itu karena semuanya cantik." Meira tertunduk, menghapus air matanya.

"Sudahlah nyonya pergi ke mall dengan dia saja. Aku sudah mendapatkan banyak pakaian dan aksesoris dari pacarku." Tiffany tersenyum malas menatap wajah memelas Meira.

"Tidak mau! Kamu putriku! Aku yang melahirkanmu, bukan Arelia (ibu Martin)." Tegas Safira memeluk putrinya yang tetap terdiam tanpa ekspresi.

"Kakak, ibu benar-benar menyayangi kakak. Aku harap, kakak menerima ketulusan ibu. Karena kakak anak kandungnya." Ucap Meira, membuat Safira terdiam sejenak.

Kalimat yang membuat dirinya iba. Walau bagaimanapun dirinya yang merawat Meira dengan baik, mengajarinya berjalan, membesarkannya bak putri yang tercantik.

"Meira, ibu begini karena---" Kalimat sang ibu disela.

"Sudah selesai dramanya?" Tiffany mengangkat sebelah alisnya."Aku harus ke kamar, menata barang-barang yang dibelikan Martin."

"Kita bertiga harus pergi ke mall!" Ucap Safira penuh keyakinan untuk memperbaiki hubungan kedua putrinya.

"Ibu... terimakasih ibu memang yang paling baik." Ucap Meira berusaha tersenyum. Menyimpan rasa kesalnya rapat-rapat.

Sedangkan Tiffany mengangkat salah satu alisnya. Cukup malas dengan ini, tapi firasatnya mengatakan akan terjadi hal yang menarik.

Sebelum waktu terulang, dirinya pernah pergi ke toko alat tulis bersama ayahnya dan Meira. Tapi dirinya ditampar sang ayah, karena dalam tasnya terdapat alat tulis yang belum dibayar. Salam artian Tiffany mencuri? Tidak! Itu semua perbuatan Meira. Apa Meira akan menggunakan trik serupa?

***

Mobil berhenti di tempat parkir bawah tanah, seorang ibu yang membawa kedua putrinya. Tidak ada pembicaraan apapun antara Tiffany dan Meira. Percakapan dilakukan lebih banyak oleh Meira, yang telah tinggal dengan Safira selama 18 tahun. Anak yang pastinya lebih mengerti tentang ibunya. Berbeda dengan Tiffany yang baru tinggal beberapa bulan.

Melangkah mendekati butik, dimana Meira memilih satu minidress dan satu gaun yang akan dibawanya ke pesta dengan warna peach serta warna kuning.

Sedangkan Tiffany hanya memilih satu pakaian berwarna hitam keunguan. Benar-benar cocok dengan dirinya yang memiliki fitur wajah bak villain sejati.

"Hanya satu?" Tanya sang ibu pada Tiffany. Menatap Meira yang masih memilih, tengah berganti pakaian.

"Aku sudah mencatatnya." Tiffany mengeluarkan buku kecil, mungkin tidak ingin berhutang atau mengharap cinta dari keluarga ini. Keluarga impiannya, sekaligus cinta yang membuatnya kecewa.

"Tiffany, ibu menyayangimu. Prilaku kasar ibu selama ini, karena ibu ingin kamu akur dengan Meira. Ini memang tidak adil bagimu yang harus menjalani hidup 18 tahun tanpa kasih sayang. Tapi ini juga tidak adil bagi Meira yang tiba-tiba saja berubah status menjadi anak angkat." Sang ibu menggenggam erat jemari tangan Tiffany."Ibu hanya akan membesarkan Meira hingga menikah. Segalanya akan tetap menjadi milikmu dan Roy. Ibu dan ayah sudah sepakat, saat membawamu dari panti asuhan."

Kalimat dari ibunya tidak sinkron dengan hal yang terjadi sebelum waktu terulang. Dirinya diusir, bahkan dibunuh oleh orang tidak dikenal. Ada yang aneh, terlihat begitu ganjil. Bagaikan ada hal tersembunyi yang terjadi sebelum waktu terulang.

Tapi masa bodoh! Dirinya tetap akan menikah dengan Martin saat berusia 19 tahun. Menjadi pengasuh pria cacat yang kaya. Kemudian hidup bahagia selama-lamanya.

***

Melewati beberapa toko, sudah ada dua paperbag yang dibawanya. Menolak untuk membeli terlalu banyak. Sedangkan paperbag milik Meira sudah begitu banyak.

Berkeliling ke beberapa toko lagi, setelah meletakkan paper bag mereka ke dalam mobil. Hingga sampai di toko salah satu pakaian bermerek.

Senyuman terlihat di wajah Meira. Menatap ke arah Tiffany yang meletakkan tasnya sembarang.

"Tiffany, mari kita bermain. Agar kamu tau perbedaan putri keluarga kaya, dengan anak dari panti asuhan." Gumam Meira meletakan syal dengan harga sekitar 2 juta rupiah, mengingat berasal dari merek ternama pada tas milik Tiffany.

Segera Meira pergi, tidak ingin ketahuan. Dirinya kemudian berpura-pura memilih barang-barang lain.

Tidak menyadari Tiffany menyipitkan mata, mengetahui segalanya. Wajahnya tersenyum, tengah memilih boxer pria.

Berjalan mendekati tasnya sendiri, menemukan syal yang diletakkan Meira. Tiffany segera melipatnya menjadi benar-benar kecil. Kemudian memasukkan ke dalam plastik klip yang memang disimpannya, untuk situasi darurat seperti ini. Mengamati situasi CCTV wilayah sekitar.

Tiffany bergerak dengan cepat. Menyenggol Meira."Maaf! Tidak sengaja." Gumamnya tersenyum. Kala Meira mengomel,"Dasar anak panti tidak tau etika," dan berbalik kembali memilih pakaian.

Tidak menyadari Tiffany meletakkan syal yang telah dilipat kecil itu dalam tas Meira. Tidak ada hal yang ada dalam otaknya.

Balas dendam? Tidak dirinya hanya ingin melindungi diri. Cinta... segalanya hanya pengharapan palsu bagi Tiffany, cinta keluarga, maupun cinta kekasih hanya omong kosong...

"Kalian sudah dapat apa saja?" Tanya sang ibu.

"Aku beli ini, ini dan ini. Cantik kan?" Meira menunjukkan tiga set pakaian.

"Aku beli ini sebagai hadiah balasan untuk Martin. Agar setiap dia buka celana dia ingat padaku." Ucap Tiffany dengan ekspresi wajah datar, menunjukkan boxer pria yang dipilihnya dengan seksama.

1
Ufi Yani
roy kmu hrs tegas&lbh hti2 trhdp meira
Rahma Intan
lanjut
yesi yuniar
dramamu udah gk berlaku lagi dihadapan kak roy 😁
Rahma Intan
😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
Miss Typo
hadeh Meiraaaaaa bener² nih orang, sblm ada Tiffany aja dah banyak menukar emas ibunya dgn yg palsu.emang anak gak tau diri gak tau diuntung 😤

bener kata Tiara, Tiffany keren calon istri siapa dulu dong 😁
imau
apalagi yg direncanakan Meira?
ternyata Meira blm kapok juga
Juli Ana
bagus... tetaplah mengulah seperti orang yg tertindas.. maka keluarga Yang memnungutmu akan muak melohatmu
Ummah Intan
Jan sampe ada drama Roy tergoda dgn Meira
Rossy Annabelle
kurang lah gamparnya ,seharusnya langsung tendang aja tu si pick me😬😁
Senjaa💞
tiffany waspadalah..sepertinya meira akan balas dendam dlm waktu dekat ini...berhati hatilah jangan sampai masuk perangkapnya ..
Amelia Rizeki
lha ini....mulai menyerang Roy dia....thor selamat kan Roy donk....kasian
^ã^😉
ya tiffany yang terkeren punya karakter unik setelah mati suri
Juli Ana
nyahok....
si author memang psikopat, selalu buat cerita yg buat emosi Naik Turun..
aku suka Thor...
lope Lope lah pokok nya
Dena
smoga kejadian sebelum waktu terulang roy dan meira tidak terjadi, smoga roy terselamatkan 😑😑
Jeng Ining
sementara di kursi rodanya Martin ngoceh² dlm hati, gegara melihat Tiara nempel² ke Tiffany/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ #bayanganku😂😂
vj'z tri
untuk malam ini puas bisa nampar si lampir bolak balik 🤣🤣🤣🤣🤣
Erchapram
Othot Kohapu memang yang Terkeren, bolehkan aku berguru padamu, Suhu?
Misnawi Misnawi
dasar Meira cewek malaikat tapi berhati iblis, 😖😖😖😖😖😖
Indar
benar tiara, tiffany yg terkeren 👍 dan semoga tiffany bisa melindungi kakaknya dari mak lampir meira
Jeng Ining: iya..moga² ucapan Tiffany ttg brothercomplex jd pengingat Roy utk tdk terjebak dg Meira
total 1 replies
Eka suci
jangan sampai si Roy kejebak, mengulang waktu semuanya harus selamat, harus jadi dunia terbalik dari kenyataan sebelum nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!