NovelToon NovelToon
Menantu Bar-bar Itu Aku

Menantu Bar-bar Itu Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Selingkuh / Mengubah Takdir / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / Chicklit
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Ainun

menikah dengan laki-laki yang masih mengutamakan keluarganya dibandingkan istri membuat Karina menjadi menantu yang sering tertindas.
Namun Karina tak mau hanya diam saja ketika dirinya ditindas oleh keluarga dari suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 30. kemarahan orang tua Karina.

"Bapak, Ibu..." gumam Karina, wajahnya terlihat kaget, tidak menyangka bahwa kedua orang tuanya akan datang ke rumahnya di saat seperti ini.

Karina merasa sedih dan terluka ketika memikirkan kenyataan bahwa kedua orang tuanya telah memutuskan hubungan dengannya setelah menikah dengan Rudi. Perasaan sakit dan kesepian itu masih terasa hingga saat ini, membuatnya merasa tidak yakin bagaimana harus bereaksi ketika melihat kedua orang tuanya tiba-tiba muncul di depannya.

"Mama...!" Teriak Aldo dengan suara yang ceria dan penuh kegembiraan, berlari menuju Karina dengan langkah-langkah kecil yang cepat.

Belum selesai rasa keterkejutannya karena kehadiran kedua orang tuanya, Karina kembali dikejutkan oleh kehadiran Aldo, serta Lusi dan Andrew. Wajah Karina dipenuhi dengan ekspresi keterkejutan, kegembiraan, dan sedih yang bercampur menjadi satu, sangat sulit untuk diungkapkan.

"Aldo..." Karina memeluk Aldo sebentar, merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang tiba-tiba muncul. "Aldo, sebentar, ya. Tante ada urusan penting," katanya dengan nada yang lembut dan pengertian, sambil melepaskan pelukannya dan memandang Aldo dengan mata yang penuh kasih sayang.

Aldo menganggukkan kepala dengan patuh, lalu berlari kembali ke arah Lusi dan Andrew, yang dengan senyum hangat menyambutnya kembali. "Papa, Oma!" Aldo berteriak dengan gembira, merentangkan tangannya ke arah Lusi dan Andrew, yang dengan cepat memeluknya kembali.

Andrew dan Lusi berusaha mengajak Aldo pergi dari ruangan, berharap dapat memberikan kesempatan bagi Karina untuk menyelesaikan urusannya dengan kedua orangtuanya. "Ayo, Aldo, kita pergi dulu, ya," kata Andrew dengan nada yang lembut. Namun, Aldo tidak mau pergi. "Tidak, aku tidak mau pergi!" Aldo berteriak dengan nada yang keras. Andrew dan Lusi saling memandang, lalu memutuskan untuk tidak memaksa Aldo, dan berdiam diri di tempat, menunggu perkembangan situasi.

Perhatian Karina kembali tertuju kepada Pak Rahmat dan Bu Indri, kedua orangtuanya yang telah lama tidak bertemu. Dengan langkah yang sedikit ragu-ragu, Karina mendekati mereka dan menyalami kedua orangtuanya.

"Bapak, Ibu..." Suara Karina bergetar sedikit ketika mengucapkan kata-kata yang telah lama tidak diucapkan. Matanya memandang wajah kedua orangtuanya dengan penuh harapan dan kerinduan, berharap dapat memulihkan hubungan yang telah retak selama ini.

Pak Rahmat dan Bu Indri memandang Karina dengan mata yang kompleks, campuran antara rasa sayang, kesal, dan kerinduan. Mereka tidak langsung membalas salam Karina, tetapi setelah beberapa detik, Pak Rahmat akhirnya membalas salamnya dengan suara yang agak berat. "Karina... anakku," katanya dengan nada yang sedikit bergetar. Bu Indri hanya memandang Karina dengan mata yang basah, tidak dapat mengucapkan sepatah katapun. Suasana menjadi semakin tegang dan emosional.

Dalam kesunyian yang hangat, Karina dan kedua orangtuanya, Pak Rahmat dan Bu Indri, saling berpelukan dengan erat, melepaskan kerinduan yang telah terpendam selama bertahun-tahun. Air mata bahagia mengalir deras dari mata mereka, mencuci bersih luka lama dan kesalahpahaman yang telah memisahkan mereka. Pelukan hangat itu seolah-olah mengembalikan waktu, mengembalikan kenangan indah masa lalu, dan memulihkan hubungan yang telah retak.

"Karina, bisa jelaskan kepada kami, acara apa ini sebenarnya? Kenapa tadi ada penghulu yang hadir?" Pak Rahmat bertanya dengan nada yang penasaran dan sedikit heran, matanya memandang Karina dengan harapan mendapatkan penjelasan yang jelas.

Karina menarik napasnya dalam-dalam, mencoba mengumpulkan keberanian sebelum menjelaskan. Matanya memandang ke arah Rudi dan keluarganya, yang masih diam mematung di tempat.

Dengan wajah yang menunduk dan suara yang pelan, Karina akhirnya mengucapkan kata-kata yang telah lama tertunda. "Mas Rudi hari ini menikah lagi, Pak," ucapnya dengan nada yang berat dan penuh penyesalan. Suasana ruangan menjadi semakin tegang dan hening, seolah-olah semua orang menunggu reaksi dari Pak Rahmat dan Bu Indri.

Duar... Seolah-olah waktu itu berhenti sejenak, dan semua yang ada di ruangan itu terbeku dalam kesunyian yang mendadak. Bagaikan tersambar petir di siang hari yang cerah, begitulah kira-kira perasaan Pak Rahmat dan Bu Indri, kedua orangtua Karina. Mereka terlihat seperti terpukul oleh berita yang tidak terduga itu, wajah mereka pucat dan mata mereka terbuka lebar dengan ekspresi shock dan keheranan.

Pak Rahmat beralih menuju Rudi, berdiri di depannya dengan wajah yang merah padam karena marah. Matanya memancarkan kemarahan yang tidak dapat dikendalikan, dan tangan kanannya terangkat ke udara. Dengan gerakan yang cepat dan kuat, Pak Rahmat menampar pipi Rudi dengan suara yang keras dan jelas, membuat semua orang di ruangan itu terkejut. "PLAK!" Suara tamparan itu menggema di ruangan, membuat semua orang terdiam dan terpaku pada adegan yang sedang terjadi.

Bu Marni berdiri dari tempat duduknya, wajahnya merah padam karena marah dan kecewa. Matanya memancarkan kemarahan dan protes, ia berjalan mendekati Pak Rahmat dengan langkah yang cepat dan tegap. "Pak Rahmat! Kenapa anda menampar anak saya?" ucapnya dengan nada yang tinggi dan keras. Bu Marni merasa tidak terima Rudi di perlukan seperti itu, ia memandang Pak Rahmat dengan mata yang tajam dan menuntut.

Pak Rahmat memandang Bu Marni dengan mata yang tajam dan penuh emosi. Suaranya meninggi dan penuh kemarahan ketika ia menjawab, "Anak anda baru ditampar saja anda sudah protes, bagaimana dengan anak saya Karina yang suaminya menikah lagi, hah!?"

Pak Rahmat mengambil napas dalam-dalam, seolah-olah mencoba mengendalikan kemarahannya. "Anda tidak tahu apa yang telah dialami oleh anak saya, anda tidak tahu betapa sakitnya hati saya ketika mengetahui bahwa menantu saya telah menikah lagi tanpa izin kami!"

Karina berjalan mendekati Pak Rahmat, dan memegang lengannya dengan lembut. "Bapak, sudah pak..." ucapnya dengan suara yang lembut dan penuh harapan. Ia memandang ayahnya dengan mata yang penuh kasih sayang dan kekhawatiran, berusaha menengahi situasi yang semakin memanas.

Pak Rahmat melepaskan lengan Karina dan mengangkat tangannya, seolah-olah ingin menghalangi Karina untuk berbicara lagi. "Diam kamu, Karina! Bapak tidak terima anakku satu-satunya diperlakukan seperti ini," ucapnya dengan suara yang keras dan penuh kemarahan. Matanya memancarkan kemarahan dan kekecewaan, seolah-olah ia merasa bahwa Karina tidak mendapat perlakuan yang adil dari suaminya, Rudi.

Bu Indri mendekati Karina dan menariknya sedikit menjauh dari Pak Rahmat. "Biarkan saja bapakmu, Karina, dia hanya mencari keadilan untuk putrinya," ucapnya dengan suara yang lembut dan penuh kasih sayang.

Bu Indri memandang Karina dengan mata yang penuh kekhawatiran dan kasih sayang, seolah-olah ingin mengatakan bahwa Pak Rahmat hanya ingin melindungi Karina dan mencari keadilan untuknya.

"Anda jangan menyalahkan sepenuhnya Rudi karena menikah lagi! Harusnya anda tanyakan juga kepada putri anda, kenapa sampai saat ini belum hamil juga. Jadi bukan salah Rudi kalau dia menikah lagi untuk mendapatkan keturunan," ucapnya dengan nada yang tinggi dan keras, seolah-olah ingin membenarkan tindakan Rudi dan menyalahkan Karina atas kegagalan memiliki keturunan.

"Tetap salah, seharusnya kalau memang mau menikah lagi, kembalikan dulu putri kami secara baik-baik. Apa dengan menikahi wanita lain, anda yakin wanita tersebut bisa memberikan keturunan untuk Rudi? Kalau ternyata sama juga gimana, apa nasibnya akan sama seperti Karina nantinya?" ucap Pak Rahmat.

"Tentu saja tidak, karena menantu baruku saat ini sudah mengandung anaknya Rudi." Bu Marni mengucapkan kata-kata tersebut dengan nada yang penuh kebanggaan dan kepuasan, seolah-olah ingin menunjukkan bahwa Rudi telah membuat pilihan yang tepat dengan menikah lagi dan memiliki keturunan.

Pak Rahmat tersenyum sinis, matanya memancarkan kemarahan dan kekecewaan. "Oh, artinya sebelum menikah lagi anakmu sudah berselingkuh dan berzina, sampai memiliki anak di luar nikah. Sungguh kelakuan yang sangat tidak pantas," ucapnya dengan nada yang tajam dan menghina, ingin menunjukkan bahwa Rudi telah melakukan kesalahan yang besar dan tidak dapat dimaafkan.

Bu Marni diam seketika, wajahnya memerah dan matanya terlihat menunduk, seolah-olah menyadari kesalahannya telah mengumbar aib anaknya sendiri. Suasana ruangan menjadi sunyi dan tidak nyaman, semua orang terdiam dan memandang Bu Marni dengan rasa tidak percaya dan kekecewaan.

"Baiklah, semua sudah cukup jelas. Mulai saat ini, aku akan mengambil kembali putriku yang sangat berharga," ucapnya Pak Rahmat dengan nada yang firm dan penuh otoritas. Mulai saat ini, ia tidak akan membiarkan Karina terus menderita dan akan mengambil tindakan untuk melindunginya.

Rudi berdiri dan menghadap Pak Rahmat dengan wajah yang marah dan defensif. "Bapak tidak bisa mengambil Karina! Dia masih sah istriku," ucapnya dengan nada yang keras dan menentang. Rudi tidak akan melepaskan Karina begitu saja dan masih memiliki hak atasnya sebagai suaminya.

bersambung...

1
FLA
iyess Karina
FLA: suruh pegangan ya kak, ntar jatoh lagi🤭
mama Ainun: 😁😁😁 Karina bingung
total 2 replies
Diyah Pamungkas Sari
trauma pernikahan tuh sakit bgt loh. kk ku dlu jg trauma smpe punya keinginan melajang seumur hdp. krn ngeliat sendiri suami nyiksa istri dan itu adlh kerabat dkt.
mama Ainun: iya bener, apalagi kalau sudah kdrt kak.
total 1 replies
FLA
yeah aku setuju Karina ma Andrew
FLA: Aamiin
mama Ainun: semoga berjodoh ya kak☺️
total 2 replies
aries
Iya ih, jangan sampai Andrew ngasih trauma buat Karina lagi. kasihan kan Karina.
mama Ainun: semoga saja Andrew mendengarkan ibunya 🤲🏻
total 1 replies
Rizka_ris
nah kan, di pecat juga akhirnya.
mama Ainun: biar tau rasa 😳
total 1 replies
FLA
jeng jeng, bikin pingsan gak ya tu surat🤣
FLA: hooh deng mending di siksa pelan pelan dulu ya
mama Ainun: wah terlalu cepat kak😳
total 4 replies
wong jowo
siap-siap menderita Rudi
mama Ainun: lagi siapin mental 😁
total 1 replies
Rizka_ris
Rasain tuh Rudi🥱
mama Ainun: karma menanti 🤧
total 1 replies
aries
makan tu istri baru pembawa rejeki 🤣
aries: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
mama Ainun: Weh 😳😁
total 4 replies
FLA
haa emang enak di kibulin, enak amat naik jabatan di pecat lah iye🤣
FLA: hooh dah, kasih aja yg manis manis dulu yak
mama Ainun: 😅😅😅 biar seneng dulu kak
total 2 replies
wong jowo
itu syarat promosi jabatan apa syarat perceraian Thor?😅
mama Ainun: terimakasih banyak kak🙏🏻
wong jowo: 😅😅😅 semangat author
total 3 replies
aries
Weh, Rudi terlalu bodoh. mana ada promosi jabatan kok pakai kk KTP sama buku nikah. jangan jangan ini ide Andrew dan CEO tempat kerja Rudi itu ya sih Andrew ini.
lanjut Thor, penasaran!
mama Ainun: ditunggu 🤫🤫
total 1 replies
Erni Nofiyanti
sama aja kamu yg cerai in Karina.
wong data semua dari kamu
mama Ainun: 😁😁😁 belum sadar
total 1 replies
FLA
hayo lo anak sape tuh
FLA: wah wah dapet sisa nya tu laki nya, ups🤭
mama Ainun: 🤭🤭🤭🤭 maybe kak.
total 4 replies
aries
jangan-jangan Lisa hamil bukan anaknya Rudi
mama Ainun: hayooo😁
total 1 replies
wong jowo
Thor buat hidup Rudi si manusia mokondo sengsara..
wong jowo: oke di tunggu thor
mama Ainun: siap, ditunggu kelanjutannya kak pasti dapat balasan nanti.
total 2 replies
aries
Karina, kamu harus secepatnya bercerai biar bisa hidup bahagia ❤️‍🔥
mama Ainun: ditunggu sampai resmi bercerai ya kak.
total 1 replies
FLA
terima Rin percaya deh, beres pokoknya mah
FLA: uh tentu benar itu, apa sih yg gak bisa kalo uang sudah berbicara
mama Ainun: asal ada uang semua beres ya kak😁
total 2 replies
aries
nah loh, sukurin deh Lisa.
mama Ainun: biar tau rasa...
total 1 replies
Sutri Empik
gimana Lisa enak jadi mantunya buk Marni,,,,,
mama Ainun: menyesal kayaknya 😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!