NovelToon NovelToon
Anak Yang Tak Di Inginkan

Anak Yang Tak Di Inginkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:29.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dini Nuraenii

Dalam keluarga yang terhormat dan terpandang, Andi dan Risma hidup bahagia dengan dua anak laki-laki mereka. Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi tragedi ketika Risma meninggal setelah melahirkan anak ketiga mereka yang diberi nama Annisa.

Andi yang sangat mencintai Risma, tidak dapat menerima kenyataan bahwa Annisa adalah penyebab kematian istrinya. Ia membenci Annisa dan tidak pernah menyentuhnya, bahkan ketika Annisa dewasa dan menderita penyakit serius.

Annisa yang sadar ayahnya membencinya, selalu mencari cara untuk mengambil kasih sayang Andi. Ia berusaha untuk menjadi anak yang baik dan membuat ayahnya bangga, namun Andi tetap tidak mau menerima Annisa.

Kisah ini menggambarkan konflik antara cinta dan kebencian, serta perjuangan Annisa untuk mendapatkan kasih sayang ayahnya. Apakah Annisa dapat membuat Andi mengubah pendapatnya dan menerima Annisa sebagai anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

"Tante ! eh bu Ustadzah ! "

Annisa berlari mencari Ustadzah Halimah, namun tak ia temukan ,lalu Annisa mendudukan dirinya di sofa , sudah terlalu cape Annisa mengelilingi rumah , tak ada satu pun orang disana.

"Bi Arum !"

Annisa memanggil bi Arum , namun bi Arum tak kunjung datang , membuat Annisa mendengus kesal ,kemana semua orang pergi pikirnya.

"kok sepi yah Ca?"

Annisa mengangkat kedua bahu nya saat Aris bertanya.

"Udah aku cari ke mana - mana , tapi gak ada"

Ujar Annisa yang masih merasa lelah setelah mengitari rumah besar nya.

Aris membuka ponsel nya , dilihat nya pesan dari Anton , keluarganya pergi mengunjungi makam mendiang Risma dan juga pergi berkeliling menuju rumah keluarga dari mendiang Risma yang sudah lama tak mereka kunjungi.

"kita benar - benar gak di anggap ca sama mereka ,mereka ke makam mama terus ke rumah saudara mama "

Aris dan Intan mendudukkan dirinya di samping Annisa, aris nya cukup kecewa ,kenapa tak menunggu sampai dirinya pulang ke rumah atau setidak nya mengabari agar mereka bisa menyusul.

..

"kak ,maafin Halimah baru bisa datang "

Ustadzah Halimah mengusap batu nisan kuburan Risma , kerinduan nya kepada Risma kini telah abadi , tak bisa  lagi ia sampaikan langsung.

"ma , Anton kangen"

Anton menatap sedih kuburan mama nya , bagi Anton kenangan masa kecil bersama mama nya terlalu singkat , saat itu ia masih butuh sang mama untuk menemani nya ,namun takdir mengharus kan Anton untuk ikhlas melepas kepergian sang Mama.

"kita doain yah sayang , supaya mama di beri tempat terbaik dan terindah di sisi nya"

Mirna menguatkan Anton, ia tahu suami nya mudah rapuh jika sudah menyangkut almarhumah Risma.

Andi yang telah selesai mengaji dan membaca doa, kini memandang kuburan istrinya ,dengan tatapan yang pilu , Andi tak pernah sedikitpun melupakan wajah Risma.

Semua kenangan bersama Risma masih melekat di benak Andi , dari awal mula mereka bertemu sampai mereka berpisah.

Andi teringat kembali dengan penyebab kematian Mirna , ya , Annisa , Annisa lah yang menyebabkan Mirna meninggal, Andi tak pernah menghapus pemikiran itu sampai sekarang.

"Dek , besok secepat nya bawa Annisa ke pesantren ,jangan sampai Annisa terlalu betah di rumah dan akhirnya tak mau pergi ke pesantren"

Ustadzah Halimah mengangguk mengiyakan keinginan Andi , mereka akhirnya pergi ke rumah saudara mendiang Risma , hanya ada satu adik dari Risma dan satu kakak Risma yang tersisa, mereka sudah berkeluarga dan jarang sekali bertemu dengan keluarga Andi ,hanya beberapa kali saling menyapa melalui pesan.

Adik dan kakak ustadzah Halimah sangat senang dengan kunjungan ini, Andi juga meminta mereka untuk mengunjungi balik , mengundang mereka untuk datang ke rumah Andi.

..

"Ahh ! Darah !"

Annisa yang masih kecapean, merengek saat darah segar menetes dari hidung nya , seumur hidup baru kali ini Annisa mimisan ,karena Annisa yang kecapean.

"Ya ampun ca "

Aris dengan sigap mengambil tissue , wajah nya sangat khawatir , Intan tak kalah panik ia segera mengambil air hangat dari dapur.

"gak apa - apa ,kamu cuman kecapean kakak juga sering gitu kalau kecapean belajar "

Aris menyeka darah yang masih keluar dari hidung adik perempuan yang ia sayang.

"minum ini ca "

Annisa meminum air putih hangat , membuat nya merasa sedikit lebih nyaman.

"makasih kak"

Annisa cukup tenang ,kedua kakak nya dengan cekatan merawat nya ,padahal ia hanya mimisan.

"Ica ke kamar aja yah, istirahat dulu"

Annisa mengangguk ,ia memutuskan untuk beristirahat, ia harus sehat jika ingin menemani operasi Farhan besok.

..

Aris melihat mobil keluarga nya telah tiba , ia segera membuka pintu untuk menyambut keluarga nya yang sudah pulang.

"ih kalian kenapa gak aja kami"

Aris yang memulai protesnya,bi Arum saja di ajak ,sementara ia dan Annisa sama sekali  tak di beritahu.

Anton dan Andi tertawa gemas,mereka bukan nya ingin meninggalkan Aris ,namun Aris dan Annisa malah pergi lama dan susah di hubungi tadi ,jadi terpaksa mereka meninggalkan Aris.

"lain kali kita pergi bareng yah Aris"

Andi menepuk pundak Aris dan memasuki rumah, karena Andi sudah cukup lelah.

Buk Mirah menengok Annisa di kamar nya , dilihat nya annisa nya tengah tertidur sembari memeluk buku diary nya , sepertinya Annisa akhir - akhir ini sering menulis diary sebelum tidur.

Buk Mirah tersenyum ,lalu ia menutup pintu kamar Annisa.

"dek , sepertinya kakak tak bisa mengantar besok "

Andi ada jadwal kerja , yang tak bisa ia tunda , Andi berbicara kepada Ustadzah Halimah karena ia tak bisa mengantar besok.

"Gak apa kak Andi , lagian kita bertiga kok , waktu datang aja aman "

Ustadzah Halimah tak keberatan dengan Andi yang tak bisa mengantar.

..

Annisa membuka matanya , tubuhnya yang tadi terasa lemas , kini sudah lebih baik setelah Annisa tidur beberapa jam.

"oh iya bu Ustadzah!"

Annisa teringat dengan niat nya ,yang ingin meminta izin kepada Ustadzah Halimah, Annisa bergegas bangun dari posisi tidurnya dan berlari kecil untuk mencari keberadaan Ustadzah Halimah.

"bu Ustadzah!"

Annisa berteriak memanggil Ustadzah Halimah, setelah ia berhasil menemukan Ustadzah Halimah di ruang tv.

"ca ,kalau di rumah panggil tante aja , kalau nanti kita udah di pesantren ,baru kamu panggil Bu Ustadzah yah, tante pengen banget di panggil tante sama Ica"

Ujar ustadzah Halimah ,disambut anggukan yang antusias dari Annisa.

"sini sayang ,makan buah"

Annisa duduk di sofa ,tepat di samping Ustadzah Halimah yang sedang menikmati acara TV seraya memakan buah apel.

"Tante, ada yang mau Annisa sampaikan"

Annisa memulai niat nya untuk meminta izin.

"Huh? ada apa ca"

Annisa sedikit ragu, sebenarnya Annisa tak yakin Ustadzah Halimah akan mengizinkan nya.

"Boleh gak ,kalau Annisa minta libur dua hari lagi , please Annisa butuh banget"

Ustadzah Halimah terdiam setelah mendengar permintaan dari Annisa , dalam pikiran nya Ustadzah Halimah membenarkan kata - kata Andi , Annisa harus segera di bawa ke pesantren lagi , agar sebelum Annisa betah di rumah.

"Ca , kamu harus sekolah ini aja kamu melewatkan perkenalan sekolah , akan sulit buat kamu nanti ,jika kita nambah dua hari lagi"

Annisa menunduk sedih ,karena Ustadzah Halimah tak mengizinkan nya untuk pergi.

"demi kebaikan kamu , dan juga agar kamu tak di marahin papa ,tante mohon Annisa nurut yah , kita harus berangkat besok pagi setelah salat subuh, sekarang kamu istirahat  , mau main ponsel silahkan mumpung masih di rumah"

Annisa mengangguk pasrah, tak ada lagi yang bisa Annisa lakukan.

..

"Ica mana yah kok belum kesini"

Farhan sedari tadi menunggu kedatangan Annisa, kondisi Farhan menjadi sangat lemah ,karena jantung nya yang sudah tak berfungsi dengan baik.

"Farhan , boleh minta kontak wali kamu?"

Dokter yang khawatir karena tak ada yang menemani Farhan segera menanyakan kontak wali Farhan , dokter memutuskan untuk menghubungi keluarga Farhan secara langsung ,agar mereka mengerti ,jika Farhan sedang bertaruh nyawa disini.

1
Eviokto Viyanti
nangis Bombay
Dini Nuraeni: Bombayah 😭
total 1 replies
Rita Riau
nah benar kan si Andi hidup dalam penyesalan seumur hidupnya. ga ada kesempatan kedua apalagi ketiga karena ceritanya udah tamat. ga respek aq sama si Andi
Rita Riau
mungkin mama Risma pengen main main dgn Annisa atau dia pengen jemput anak nya yg udah di sia sia kan bapak nya,,
Rita Riau
itu hukuman buat si Andi karena udah jahat sama anak sendiri,,, apalagi dia seorang perempuan, yg seharusnya cinta pertama anak perempuan,,
Rita Riau
mampus si Andi terlalu egois dan jadi songong, ga papa lah sibapak Andi pingsan atau apalah,,, anggap aja karma,,
Amang Awang
endingnya gk baget dech, kecewa saya thor
Amang Awang: saya kira tadi endingnya itu si Ica bakalan jadi anak kesayangan bapaknya, dan semua keluarganya pada ngumpul semua, gk berakhir dengan mengulang kisah yang sama
Dini Nuraeni: makasih sudah mampir kak , Alur nya bakal ngaco kalau maksa nambah bab kak,makanya ending nya sesingkat itu ,mohon maaf 🙏
total 2 replies
Halijah
Sedig banget
Desmar Sagitarius Chiputry Thanjung
buat anisa sembuh thor😭😭
Dini Nuraeni: sudah tamat kak ,silahkan baca episode terakhir dan jangan lupa ulasan serta kritik dan saran nya ❤️ Terimakasih
total 1 replies
Rita Riau
bapak Andi jadi tukang intip ke anak sendiri, egois jadi bego,,
Dini Nuraeni: sudah tamat kak , silahkan baca episode terakhir nya , terimakasih sudah mampir ,jangan lupa kritik dan saran nya yah kak ❤️
total 1 replies
Rita Riau
mati aja sekalian Ca biar bapak mu puas,,
Rita Riau
seperti nya hidup Annisa dari lahir sampai ending kayak nya ga merasa apa itu bahagia
Rita Riau
aq harap author ngasih azab nya ke Kunan, biar kan dia merasa sakit di abaikan.
Rita Riau
si Kunan udah bau tanah masih aja egois,,,moga aja mati nya sengsara karena udah durhaka sama darah daging sendiri
Rita Riau
sumpah dah aq gendek banget dgn sibapak Annisa, ayok Thor bikin si Kunan nyesel,,
Ranty Thanjung
benarkan ternyata farhan
Rita Riau
dengar pak Andi yg terhormat, orang kalo udah lelah berjuang ia tak kan berharap lagi. sekarang nikmati masa tuamu sendiri,,
Rita Riau
aq pengen si Andi dapat azab yang udah menyia yia Annisa
Rita Riau
ni sibapak memang perlu otaknya dikasih deterjen dan percuma nangis ga guna ga penting dan bikin geli aja 🙄🙄🙄
Rita Riau
memang bapak ga guna banget,,, moga apa si Andi akan menuai apa udah ia tabur. karena hukum tabur tunai nyata,,
Rita Riau
mampus si Andi,anak yg bangga bangga kan udah mencoret nama baik. hukuman karena udah menyia yia kan putri sendiri,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!