Queen Azura adalah seorang gadis tangguh dan tidak pernah takut pada apapun. tumbuh sebagai anak Yatin piatu membuatnya menjadi anak yang kuat. Azura juga merupakan gadis berhati dingin dan pendiam. Dia tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang yang tidak dikenalnya terlebih jika orang itu tidak dia sukai. memiliki wajah sangar terkadang membuatnya ditakuti banyak orang, yah tentu saja Azura adalah mantan petinju wanita. dia selalu memenangkan kejuaraan tinju selama ini. Azura hanya memiliki 1 sahabat, sedangkan kekasih Azura tentu saja tidak memilikinya. dengan wajah menakutkan seperti itu memang siapa yang mau menjadi kekasihnya. Selama hidupnya Azura belum pernah merasakan yang namanya cinta dan dia juga tidak begitu tertarik dengan yang namanya cinta. Karena bagi Azura cinta hanya membuat seseorang menjadi lemah.
Bagaimana kisah Azura si perempuan tangguh yang tidak mengenal arti cinta, Justru bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita yang selalu mengejar cinta suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nitaastri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"Molning mommy cia yang cantik milip bidadali sulga." Ucap cia cengengesan.
"Astaga, pagi-pagi anak mommy udah ngegombal aja." ujar Nadine sambil membantu putrinya bangun.
"mommy hali ini cia mau pelgi ke mall sama Oma. Boleh kan?" Tanya Alicia menatap hangat sang mommy yang menurut cia sangat cantik.
"Emang cia mau beli apa?" Tanya Nadine sambil menggendong sang putri.
"Mommy Abang mana?" Alicia bingung sejak dia bangun, Abang tampannya itu sudah tidak ada padahal kan biasanya sang Abang akan menunggu cia sampai bangun tidur.
"Abang sudah bangun dari tadi, terus sekarang lagi bantuin aunty Aya masak di dapur." ucap Nadine tersenyum hangat sambil menurunkan putri kecilnya itu di dekat wastafel.
"Cia cuci muka terus sikat gigi ok." perintah Nadine.
"Cia mau langsung mandi aja mommy, kan cia mau ke mall. Jadi cia halus wangi telus cantik. Bial cia gampang dapat Daddy balunya." ucap cia tersenyum cerah secerah matahari pagi.
"Daddy baru?" Nadine sedikit shok mendengar ucapan putri kecilnya ini. Nadine heran bagaimana bisa putrinya yang masih berusia 3 tahun ini sudah memikirkan hal-hal berat seperti mencari jodoh untuk dirinya. Astaga sepertinya putrinya ini semakin aneh saja semenjak bergaul dengan kelaya.
"Iya mommy Daddy balu, aunty Aya bilang di mall jual banyak Daddy danteng dan kaya. Aunty Aya juga bilang, cupaya Daddy balunya mahu jadi Daddy cia. Cia halus wangi telus dandan yang cantik bial daddynya teltalik. Kalau Daddy balunya lihat cia yang cantik dan wangi pasti Daddy balu cia itu akan bilang, wah anaknya aja cantik dan wangi pasti mommynya juga cantik dan wangi. Telus akhilna daddynya mau deh jadi Daddy cia. Nanti cia bantu mommy lamal daddynya ya mommy. Jadi mommy tidak usah khawatil, ok." ucap cia serius.
Nadine shok mendengar hal itu, sepertinya kelaya sudah mengajarkan banyak hal aneh pada putrinya ini. Astaga Nadine rasanya ingin pergi mencari sahabat gilanya itu dan mencekik lehernya. Nadine benar-benar kesal sekali, bagaimana bisa kelaya mengajari alicianya yang manis hal-hal aneh begitu.
"Cia, cia jangan main lagi sama aunty Aya ya." ucap Nadine memegang bahu Alicia.
"Tenapa mommy? aunty Aya kan baik cuka ngajalin cia banyak hal." ucap Alicia dengan polosnya. Rasanya Nadine ingin sekali membenturkan kepala kelaya saat ini.
"Mommy help cia dong. cia tidak bica buka baju. susah, cia halus ciap-ciap cekalang." ucap cia menatap Nadine dengan senyuman hangatnya.
"Ya udah, tapi cia nggak usah pikir buat cari Daddy baru ok. Cia sekarang pikir aja yang lain, misalnya di mall jual mainan apa aja atau cia mau makan apa nanti siang." Ucap Nadine menasehati putrinya ini.
"No no no mommy, cia halus konsisten. Kalau cia nda bantu mommy Cali Daddy balu nanti mommy jomblo telus sampe nenek-nenek." Ucap cia serius. Sedangkan Nadine hanya melongok mendengar hal itu. Ternyata benar, otak putrinya ini memang sudah di cuci oleh kelaya.
"Cia emang tau jomblo itu apa?" Tanya Nadine sambil menatap Alicia serius.
"Cia tau dong mommy, itu altinya mommy tidak akan punya pacangan celamanya. Mommy emang nggak mau lomantis lomantis tiap hali sama Cuami balunya mommy." ucap Alicia.
"Romantis?"
"yes mommy, Cia nonton di dlama tolea cama aunty Aya. Dlamanya lomantis loh mommy, meleka kis kis. Aunty Aya bilang, nanti mommy juga gitu kalau udah ada pasangannya makanya Aya mau ke mall cekalang bial bisa beli Daddy balu di sana."
Oh tuhan, Nadine rasanya benar-benar frustasi sekarang. Bagaimana bisa kelaya mengajak putrinya ini menonton drama. Bisa-bisa putrinya ini akan dewasa sebelum waktunya.
"Mommy kita udahan ngoblolnya ya, cia mau mandi. bye bye mommy i wov you." ucap Alicia lalu mendorong pelan ibunya keluar.
Nadine hanya melongok shok, putrinya yang polos sudah tidak polos lagi karena ajaran sahabat tidak warasnya Itu.
Dengan emosi yang menggebu, Nadine turun ke bawah mencari kelaya. Dia harus memberi sahabat anehnya itu pelajaran karena sudah mengajari putrinya hal hal dewasa.
"Kelaya sini kamu." teriak Nadine, mendengar teriakan Nadine kelaya yang masih sementara minum langsung tersedak.
"Kelaya, kamu ajarin apa aja anak aku?" Tanya Nadine sambil melipat tangannya di dada.
"Aku ajarin apa emang?" tanya kelaya, keringat dingin mulai membasahi kening kelaya. Tatapan Nadine saat ini benar-benar menyeramkan.
"Kamu ajarin dia nonton drama, kamu ajarin dia hal hal dewasa. oh tuhan, gara-gara ulah kamu itu sekarang cia mau ke mall cari Daddy baru. Tau nggak kamu." omel Nadine dengan wajah garang.
"ahahaha" kelaya hanya bisa tertawa kecut, matilah dia saat ini. Sepertinya dia akan segera di buat remuk oleh sahabatnya ini.
"Jangan ketawa aja kamu kelaya, sekarang jawab selain drama film apa lagi yang kamu kasi nonton cia?" tanya Nadine sambil menatap tajam kelaya. Kelaya yang di tatap tajam, meneguk ludahnya kasar. Percayalah ekspresi Nadine saat ini sangat mirip psikopat-psikopat yang ada di film-film horor yang sering di tontonnya.
"Cuma drama aja kok, sumpah." ucap kelaya menatap Nadine takut takut.
"Kamu nggak ajakin dia nonton film 21+ kan? karena aku tau kamu itu pecinta film begitu, awas aja kamu ngajarin anak aku nonton film begitu. Aku remukin tulang kering kamu itu." Ancam Nadine.
"Iya nggak lagi, sumpah." ucap kelaya, dia berjanji tidak akan mengajak Alicia menonton drama lagi. Bisa-bisa Nadine benar-benar meremukkan tulangnya. Dia tidak mau bernasib sama seperti wanita yang pernah di patahkan tangannya karena sudah mengganggu Nadine waktu itu.
"Ini kenapa sih pagi-pagi udah ribut." Tanya Oma Dian, berjalan menghampiri Nadine dan kelaya.
"Ini Oma, kelaya ajarin cia hal hal aneh. Sampe cia mau ke mall cari Daddy baru katanya. Nadine pusing Oma." ucap Nadine frustasi.
"Nggak usah pusing, di bawa santai aja. Lagian cia juga masih anak kecil, kenapa harus di bawa pusing." Ucap Oma Dian
"tapi Oma juga setuju kalau cia cari Daddy baru, tenang aja cia Oma akan bantuin kamu cari Daddy baru. hihihihi" Lanjut Oma Dian dalam hati.
"Iya Oma, Rion mana Oma?" tanya Nadine
"Ada, itu lagi temanin opa kamu main catur di depan." ucap Oma Dian
"Ya udah, Nadine siapin sarapan dulu ya Oma. Ayo Aya, bantuin Kakak siapin sarapan."
"Siap kak azuzu" ucap kelaya semangat, sedangkan Oma dian hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah kelaya yang kadang sangat di luar nalar manusia normal itu.
Tapi Oma Dian bersyukur Nadine bisa memiliki sahabat seperti kelaya, walau tingkahnya terkadang di luar logika. Tapi dia adalah gadis yang baik.
Bersambung