NovelToon NovelToon
WHO'S THE NEXT

WHO'S THE NEXT

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Iqiss.chedleon

Bagaimana rasanya satu sekolah dengan pembunuh berantai? Ketakutan? Tentu nya perasaan itu yang selalu menghantui Shavinna Baron Maldives. Anak perempuan satu-satu nya dari keluarga mafia terkenal. Mungkin ini akan terdengar cukup aneh. Bagaimana bisa anak dari seorang mafia ketakutan dengan kasus pembunuhan anak SMA?
Bukan kah seharus nya ia sudah terbiasa dengan yang nama nya pembunuhan? Pasti begitu yang kalian semua pikirkan tentang Shavinna. Memang benar dia adalah anak dari seorang mafia, namun orang tua nya tak pernah ingin Shavinna tahu tentang mafia yang sebenarnya. Cukup Shavinna sendiri yang berfikir bagaimana mafia dari sudut pandang nya. Orang tua nya tak ingin anak mereka mengikuti jalan mereka nanti. Lalu bagaimana nya cara Shavinna menghadapi kasus pembunuhan yang terjadi di sekolah nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iqiss.chedleon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

NAUREEN

Mereka berdua duduk di luar sampai dokter keluar. karena perasaan mereka sangat gelisah, setiap detik rasanya sangat lama bagi mereka. Saat dokter keluar mereka berdua langsung bergegas bertanya pada sang dokter.

“Gimana keadaan Glori?” tanya Mona.

“Glori ga lupa ingatan kan?” sahut Jovan yang panik.

“Keadaan Nona Glori sudah membaik sekarang. Namun ia masih membutuhkan istirahat yang lebih saat ini. Saya harap tidak ada yang keluar masuk ruangan ini selain saya dan perawat. Untuk ingatan Nona Glori tidak ada yang terganggu. Untung saja benturan itu tidak berakibat fatal. Tapi bagaimana pun kondisi tubuh nya masih lemah. Jadi kita biarkan dia istirahat dulu,” penjelasan dokter membuat Mona dan Jovan lega.

“Jovan dan Mona. Kalian di panggil sama bos, mereka sudah menunggu di ruang makan,” tiba-tiba muncul sekretaris Ibu nya Glori yang menghampiri Jovan dan Mona.

“Ah, akhirnya mereka tahu masalah ini,” gumam Mona yang sudah siap menghadapi segala resiko yang akan di hadapi nya.

“Selagi bukan hukuman mati aku masih sanggup.” Tambah Jovan.

Mereka langsung bergegas pergi ke ruang makan. Siapa sangka ternyata di sana sudah banyak pekerja yang mengecek ruang makan. Dari kejauhan saja amarah kedua orang tua nya Glori sudah terasa. Jovan dan Mona hanya bisa menunduk di hadapan orang tua Glori.

“Maaf, bos. Kami,” padahal Mona ingin menjelaskan namun di potong oleh Ayah nya Glori.

“Saya ga mau dengar pendapat kalian. Kalian yang teledor menjaga putri kami. Sudah berapa kali kalian tidak menjalan kan tugas dengan baik? Kalian ingin di lempar keluar dari sini atau mati di sini sekarang juga?” potong Ayah nya Glori yang sudah sangat kesal.

“Kalian yang sudah menjaga Glori dari kecil. Tapi kenapa kalian masih saja teledor menjaga nya? Kalian tahu kan sangat banyak orang iri di dalam markas ini. Jangan harap kalian bisa lepas dari hukuman,” tambah Ibu nya Glori.

Jovan dan Mona hanya bisa mengangguk.

“Kalian ke markas utama duluan. Kami kesana setelah menunggu Glori sadar.” Timpal Ayah nya Glori.

Kedua orang tua Glori langsung pergi dari sana dan meninggal kan Jovan dan Mona. Mereka berdua juga langsung di arah kan pergi ke markas utama.

Sementara itu di Edelweiss

Setelah pengecekan tadi pagi, Shavinna, Seanna, Naureen, Riki, Sebastian, Jackson, dan Evan berkumpul di ruang musik. Meski mereka semua di suruh berangkat ke sekolah, kenyataan tak ada pelajaran sama sekali. Karena semua guru katanya masih sibuk rapat soal kasus kemarin. Padahal yang kenyataan nya mereka panik mengurusi mayat guru BK itu.

Di ruang musik itu terdengar berisik namun terasa canggung. Seanna sibuk mengurusi luka Sebastian. Jackson sibuk latihan gitar dan Naureen sibuk latihan piano. Mereka berdua akan tampil di lomba yang sama. Suara alat musik mereka yang memenuhi ruangan itu. Sedangkan Shavinna sibuk membaca dan mencari bukti-bukti bersama Riki. Shavinna ingin mengungkap kan segala kasus yang terjadi di Edelweiss. Dan Evan sibuk dengan Hp nya sendiri. Mereka pikir Evan sedang menghubungi pacar nya. Padahal selama ini ia terbilang jarang bermain Hp. Entah mengapa Evan sedikit berbeda akhir-akhir ini.

Tiba-tiba terlintas di benak Sebastian soal apa yang Riki bisikan kepada wakil kepala sekolah tadi.

“Rik, emang lu bilang apa ke Wakepsek?” tanya Sebastian yang penasaran.

“Ah, iya. Kamu bilang apa emang nya? Kok Wakepsek bisa se takut itu?” tambah Shavinna.

“Kalian ga harus tahu kan? Yang penting masalah tadi udah selesai,” jawaban Riki membuat semua orang jadi penasaran.

“Ini aneh loh. Masa backingan nya Shavinna kalah sama kamu? Ordal mu siapa emang nya?” sahut Naureen.

“Ga penting kok. Lagian kalian ga kenal kok,” balas Riki dengan nada yang sedikit ketus.

“Udah lah, kalian ga usah mikirin hal yang ga penting. Sekarang kita harus mikir kenapa Glori sama Jovan bisa ga berangkat bareng an?” ucap Evan yang mencoba mengalihkan masalah Riki.

“Iya, ya. Memang selama ini mereka ada hubungan apa? Kok aku ga pernah tahu,” timpal Jackson.

“Kamu aja yang deket sama Jovan ga tahu. Apa lagi kami,” balas Naureen.

“Shavinna, kamu kan kenal sama Glori dari kecil. Masa ga tahu hubungan dia sama Jovan?” sahut Seanna.

“Aku juga bingung. Aku ga nyangka kalau mereka ada hubungan tersendiri. Selama ini aku kira Glori sendiri yang, eh,” tiba-tiba Shavinna sadar bahwa ia memberi tahu terlalu banyak.

“Kenapa Glori?” tanya Evan.

“Ga, gapapa. Yang jelas aku ga pernah liat dia deket sama Jovan. Keluarga ku sama dia kan pernah berantem. Aku kurang tahu kalau saat itu Glori ada hubungan Jovan atau gimana,” jelas Shavinna yang terlihat panik.

“Tapi Jovan agak aneh akhir-akhir ini. Kalian nyadar kan?” ucap Jackson.

“Yang bener aja? Dia kan kaya gitu gara-gara hubungan lu sama Naureen. Lagian ga expect sekarang kalian jadi deket,” perkataan Sebastian membuat semua nya terkejut.

“Kok jadi bawa-bawa aku sih? Dia aja yang aneh,” balas Naureen yang kesal.

“Ah, iya juga ya? Dia agak aneh sekarang,” jawab Jackson.

“Kok kamu jadi kemakan omongan Sebastian sih? Dia itu ga pernah mikir dulu sebelum ngomong,” bentak Naureen sambil menatap tajam ke arah Sebastian.

“Apa mata lu? Mau gue colok apa gimana?” celetuk Seanna yang ikut kesal mendengar Naureen menjelek-jelekan Sebastian.

“Kok kamu ikut-ikut an sih, Sean? Ini urusan kami ya,” balas Naureen.

“Cih, lu ga terima Jackson kemakan omongan Sebastian kan? Naureen, lu sadar ga sih selama ini lu itu plin-plan. Ga jelas banget jadi orang, dulu anti banget deket-deket sama Jackson. Sekarang lu nempel terus sama dia. Dikira kami ga muak liat sifat lu itu? Apa lagi Jovan yang udah berusaha nahan unek-unek nya selama ini. Jangan ngerasa cuma lu yang jadi pemeran utama di dunia ini ya? Gue kalau jadi Jovan juga kesel kali. Banyangin sebodoh apa Jackson dulu buat ngejar-ngejar lu? Mana gaya lu dulu songong banget lagi. Serasa yang punya dunia ini kah? Mana si Jackson oon banget lagi, mau ngejar cewe kaya lu. Padahal dia bisa aja cari cewe lain. Dari awal gue ga suka sama lu jujur. Kenapa lu ga suka banget sih sama Jovan? Dia baik loh, inget ya dia yang nyelamatin Jackson biar kaga mati. Siapa yang buat Jackson se depresi itu? Ya lu lah, ga usah sok suci gila. Jijik guwe,” tampak nya segala kekesalan Seanna telah tersampai kan langsung pada Naureen.

Karena kesal Naureen langsung keluar dari ruang musik itu. Di susul oleh Jackson yang merasa khawatir.

“Pergi aja kalian sana. Ga usah naif lah. Lucu banget sih? Dunia serasa milik berdua gitu?” tambah Seanna lagi.

“Udah lah, Sean. Itu keterlaluan loh,” sahut Shavinna.

“Yang di omongin Seanna bener loh. Gue juga muak liat muka nya Naureen,” sahut Sebastian yang membela Seanna.

“Kok jadi berantem kaya gini? Kaya anak kecil aja kalian.” Ucap Evan yang ikut keluar dari ruang musik.

Suasana menjadi canggung. Seanna tahu apa yang ia katakan pada Naureen itu keterlaluan. Tapi melihat sikap Naureen yang sangat suka menyalahkan orang lain membuat amarah Seanna terpancing. Evan keluar dari sana bukan karena ia kesal dengan Seanna. Namun ada sesuatu yang harus di lakukan diri nya.

1
onelldooo
💪🏻💪🏻💪🏻
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
jgn2 si evan nih playing victim pura2 luka pdhl dia buat smdiri...serem kl iya
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
kok nauren..bkne dia g hadir y thoe
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
pertemanan model apa ni ya? pd byk misteri , jack pake boong lagi
Balqis Risan ghaiza
/Good//Ok/
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
mmng ezra knpa? bkne baik2 saja stlh mnmukan kakaknya
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
shavina panggilane anna? bukan vina kah?
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
mgknkah sengaja meninggalkan jejak yg mengarah k glori? musuhnya orgtua glori mgkn y
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
ini ceritanya lbh mengarah kemana y? kasus pembunuhan berantai d sekolah yg entah siapa pelakunya apa kegiatan kemafiaan para orgtua yg entah sprti apa. pd sibuk smpe anak g keurus semua. glori jg bkne kel dia lbh baik dan penyayang y tp kok y ttp sbk g jelas kl kerja jd dirut atau apa br jelasy
Kios_@lez
/Good//Good//Good/
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
hmm siapa yg berani2 nya main2 d markas target. untung glory waspada
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
Q blm dong ceritanya, glori kenapa si evan siapa n kasih obat apa..
RanVr
woahh apani gloo suka jovan?/Shy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!