NovelToon NovelToon
Your Duplikat

Your Duplikat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Slice of Life
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nukamah

setelah menjalani setahun pernikahan kontrak olivia dan barra akhirnya berhasil bercerai.
namun tanpa mereka sadari ada satu malam yang telah mereka lupakan bahwa ada suatu momen penting yang telah terjadi yang mengakibatkan kesalahan fatal bagi mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nukamah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 15 Dia milikku

"Asisten oliv, ada apa? Apa anda baik-baik saja?" Ucap bu miran cemas

"Ya, saya baik-baik saja, terima kasih karena anda telah memberitahu saya berita tentang ini" ucap oliv seraya berjalan mundur menjauhi bu ketua, kemudian ia pun berlari begitu saja untuk segera menuju ruangan barra di lantai atas.

Jadi, selama ini apa dia benar-benar telah melupakan aku, dan dia juga tidak sedang berpura-pura melupakan aku?, batin oliv bergemuruh saat dirinya tengah berlari menuju ke ruangan barra.

"Dimana pak direktur?" Tanya oliv sambil terengah engah.

"Direktur sedang ada tamu, tapi anda bisa menunggunya di lantai pertama" ujar seorang sekretaris.

Tanpa berpikir panjang oliv langsung berlari ke lantai pertama untuk menemui barra di sana. Di dalam benaknya, semua pertanyaan terus muncul begitu banyak hingga rasanya seluruh perasaan yang lama ia pendam ingin sekali tercurahkan tatkala melihat lelaki itu nanti.

Apa kamu tidak ingat sama sekali tentang kita berdua?.

Bagaimana tentang yumi?.

Bagaimana bisa kamu melupakan hal itu di hidupmu?, apakah kau sakit separah itu hingga memory di dalamnya hilang begitu saja dan tak menyisakan sebulir pun, batin oliv saat dia berhadapan langsung dengan barra, melihat wajah oliv yang menatapnya dengan kernyitan di dahi serta sepasang mata indah itu yang kini tampak berkaca-kaca memandanginya. Entah mengapa rasanya tak asing aku pernah melihat situasi ini, batin barra.

"Apa anda tau siapa saya?" Tanya oliv tiba-tiba, untuk sesaat sepasang alis barra berkerut mendengar pertanyaan aneh itu.

"Tentu saja, anda itu karyawan baru di tim 1 perencanaan produksi sebagai copywriter" jawabnya

"Hanya itu saja?!" Mendengar perkataan barra, oliv tak sadar menunjukkan wajah ketidakpuasannya dengan jawaban itu.

"Apa lagi yang ingin kau dengar?" Ucap barra bingung

Barra, anakmu sudah lahir ke dunia ini. Anak kita tumbuh menjadi gadis yang cantik dan dia juga sangat pandai, batinnya lagi.

"Apa anda benar-benar tidak" ucap oliv tak sempat selesai

"Sayang, apa yang sedang kau lakukan disini?" Seketika oliv menoleh tatkala Cindy datang dan memotong pembicaraannya. Dengan wajah angkuhnya Cindy mendekati barra sambil menunjukkan sikap mesra di hadapan oliv langsung.

"Kak, bukankah aku sudah pernah bilang sama kamu, kalau jam istirahat kantor sebaiknya jangan sendirian"

"Apa maksudmu?!" Ucap barra terlihat tak menyukainya.

"Kenapa ada asisten oliv juga disini, apa ada hal penting sampai kau menemui kak barra disini?" Ketus Cindy, namun sepertinya oliv tak peduli dengan ucapan wanita itu, dia hanya diam dan tak bergeming sedikitpun dari tempatnya berdiri.

"Dia itu teman sekolahku dulu di sekolah menengah atas, tapi apa ada yang salah denganmu liv?" Ucapnya sambil merangkul lengan barra, di saat itu pula dia sedang pamer dengan sengaja mempertunjukkan sebuah cincin yang telah melingkar di jari manisnya agar oliv melihatnya sendiri.

"Tidak ada, bukan apa-apa"

"Oh, bukankah sebaiknya kamu segera pergi untuk makan siang sekarang?" Ucap Cindy terdengar seperti mengusir oliv agar segera enyah dari pandangannya.

"Iya, kalau begitu saya permisi"

"Oliv, sebaiknya kamu bicara bahasa informal saja kalau kita sedang berdua, rasanya aku jadi tak nyaman kalau kamu terlalu bicara formal begitu, atau jangan-jangan kau sengaja melakukannya di depan direktur untuk mempermalukanku?" Ucapnya mulai playing victim.

"Tidak, bukan seperti itu maksudku, kalau begitu saya pergi dulu" ucap oliv lalu segera bergegas pergi meninggalkan mereka berdua.

"Bukannya tadi anda bilang mau makan siang?" ucap Cindy pada Barra.

"Iya, nanti" jawab barra seperlunya saja.

Ketika itu oliv pun berjalan pergi sembari menahan malu karena bertanya hal aneh pada barra yang bahkan tidak tahu apa-apa lagi.

Melihat oliv yang berangsur angsur berjalan menjauh darinya, langsung saja barra menepis tangan Cindy yang masih merangkulnya dengan erat.

"Ada apa ini kak, apa yang barusan oliv katakan padamu?"

"Itu bukan urusanmu"

"Aku hanya ingin memperingatkan padamu, berhati-hatilah dengan olivia, saat aku bersamanya dulu di sekolah sma, dia selalu menggunakan alat riasku secara diam-diam dan semua temanku tahu, tapi dia selalu mengelak dan tidak mau mengakui perbuatannya itu, mungkin saja dia belum memperbaiki tabiat buruknya sampai sekarang, makanya kakak harus .."

"Cin, jangan pernah melewati batasmu, kita berdua hanya menjalani hubungan palsu dan hanya untuk menghindari hal-hal yang merepotkan!" Ungkap barra kesal.

Tak heran jika barra selalu bersikap acuh pada Cindy yang selalu ingin menempel padanya. Setiap kali wanita itu berada di dekatnya perasaan tak nyaman selalu meliputi dirinya, berbeda sekali ketika olivia yang sedang berada di dekatnya. Semua kebencian muncul bermula ketika 4 tahun yang lalu sebuah rumor menyebar luas di kalangannya pada saat itu. Sering kali sebuah desas desus beredar bahwa Cindy dan anak dari JH Grup yang bernama barra dewanto tengah menjalani sebuah hubungan. Dan saat rumor tersebut masih panas dan menyebar luas Cindy mengambil kesempatan untuk mengusulkan sesuatu pada barra.

"Apa kita berpura-pura saja sedang menjalin hubungan?" Usulnya kala itu

"Aku tidak berharap bahwa kita akan menjalani sebuah kencan sungguhan, yang hanya perlu kita lakukan cuma berpura-pura saja" imbuhnya

Tapi saat itu barra tak mau menggubris ucapan Cindy yang terdengar omong kosong dan sia-sia.

"Kamu juga pasti lelah kan, karena gosip itu semakin menyebar luas dan ibumu juga akan mencari calon menantu kalau kau bersikap seperti ini terus, jangan salah paham dulu kak, aku melakukan ini karena aku juga dalam posisi yang sama denganmu" katanya lagi

Mendengar ucapan Cindy yang memang sudah tak bisa di sangkal lagi, akhirnya barra pun menyetujui usulan itu hanya untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang tak diinginkannya.

"Lakukan seperti yang kau inginkan, aku tidak peduli" ketusnya seraya pergi berlalu begitu saja.

Mereka memiliki kepentingan yang sama, jadi hubungan itu pun berjalan sesuai yang di harapkan oleh cindy sampai sekarang ini. Memiliki Nama Barra sebagai seorang kekasih adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi Cindy. Ada kalanya dia juga memanfaatkan hubungan itu di tempat kerja, begitulah cara Cindy menikmati hubungan sepihak ini. Namun, semenjak olivia datang ketegangan di hati cindy terus mengusiknya hingga menghadirkan perasaan kesal serta emosi karena terus saja dibuatnya begitu.

Sejak awal Cindy selalu takut kehilangan Barra, tapi dia selalu kembali lega ketika barra menunjukkan sikap acuh tak acuhnya pada siapapun tak terkecuali pada dirinya.

Saking terobsesinya Cindy kepada Barra dia bahkan sampai melakukan pemeriksaan riwayat hubungan di masa lalu lelaki itu, yang ternyata kosong atau bersih tanpa ada hubungan asmara sama sekali, tentu saja fakta itupun semakin membuatnya lega. Semenjak kecelakaan itu barra memiliki trauma dan mengalami mysophobia, itulah sebabnya dia selalu menyendiri dan tidak suka jika ada seorang wanita selain Cindy yang mendekatinya. Itulah mengapa kandidat yang paling pas menjadi calon istri dari lelaki itu adalah cindy dan akan selamanya hanya dia seorang, meski itu hanya berdasarkan pendapat dari Cindy.

1
Juliana Vicky Vicky
makasih thor...lanjut🤣
Juliana Vicky Vicky
up dong thor.....
Oriana
Wah seru!
yongobongo11:11
Wah, cerita yang luar biasa! Semangat terus author!
Professor Ochanomizu
Ide ceritanya kreatif banget, pengen terus-terusan baca meleleh terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!