Masa depan bisa berubah, itulah yang di alami seorang pemuda yang masih duduk di kelas 12 sma, karena menolong seorang siswi dari sekolah lain yang dia lihat di dalam mimpinya tertabrak mobil di persimpangan, dia harus di keluarkan dari sekolah dan di paksa menikahi siswi itu karena terlibat skandal.
Tapi ketika dia hidup bersama istrinya dan berada di dalam bahaya, dia mengetahui kalau kemampuan melihat masa depannya adalah sebuah sistem yang sudah menyertai dirinya sejak dia lahir. Berkat sistem itu, dia berhasil membawa istrinya melarikan diri ke ibukota.
Di sanalah dia baru mengerti asal usul dirinya juga istrinya. Dia memulai hidupnya di ibukota setelah mengetahui siapa dirinya, dia juga berniat menuntut balas kepada orang yang membuat dirinya sendirian tanpa keluarga dan yang mencelakai orang orang terdekat nya termasuk teman masa kecil nya. Ikuti terus kisahnya.
Genre : fiksi, fantasi, drama, sistem, komedi, tragedy.
Mohon like dan komen ya. khusus dewasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15
Keesokan harinya, hari sabtu, keduanya keluar dari kamar dan pergi berkeliling di sekitar kos mereka untuk mencari pekerjaan, mereka berpencar, Adam menuju ke daerah perkantoran dan komplek ruko sedangkan Aulia masuk ke dalam pusat grosir dan sekitarnya. Ketika sedang berjalan, Adam membuka statusnya, muncul layar hologram kecil di sebelah kanan atas penglihatan nya,
******************************************
Level : 3 (20 / 300)
Money gained : 202.000,-
New Six sense : None.
******************************************
“Hmm begitu,”
Adam berjalan dan poin exp juga uang nya terus bertambah, dia mulai memasuki kantor demi kantor yang buka di hari sabtu untuk mencari kerja, dia meninggalkan profil pribadinya di setiap perusahaan yang di sambangi nya, kemudian dia juga masuk ke beberapa restoran yang buka di hari sabtu, ada yang langsung menolaknya namun ada juga yang akan menghubunginya apabila sudah kembali membuka lowongan.
Selesai berkeliling, Adam istirahat sejenak di sebuah kursi yang berada di trotoar, dia melirik layar kecil yang terbuka di sebelahnya,
******************************************
Level : 30 (120 / 3000)
Money gained : 4.520.000,-
New Six sense : *new* Strong memory.
******************************************
“Hmm cuman jalan sebentar saja sudah dapet segitu ya ?” tanya Adam.
[Benar tuan, itu artinya anda sudah berjalan sekitar 4,52 ribu langkah.]
“Cape sih, tapi menghasilkan,” ujar Adam.
[Semakin banyak anda jalan, semakin tinggi level anda dan skill anda akan bertambah.]
“Kalau six sense, berarti bisa lihat hantu dong ?” tanya Adam.
[Ada skill untuk melihat hantu dan sejenisnya, namun bisa di matikan dan di nyalakan sesuai keinginan anda.]
“Oh kirain nyala terus, bisa mati berdiri aku,” balas Adam.
Setelah cukup beristirahat, Adam kembali berjalan kembali berkeliling sampai akhirnya dia kembali ke kos nya pada siang hari menjelang sore. Dia melirik layar kecil di kanan nya,
******************************************
Level : 50 (1 / 5000)
Money gained : 7.889.000,-
New Six sense : *new* Detect presence.
******************************************
“Status,”
***************************************************
Host Status :
Name : Adam Satrio.
Age : 18.
Health condition : Good.
Level : 50 (1 / 5000)
Six sense : Danger sense, clairvoyance, strong memory, detect presence.
Total reward : 527.898.000,-
***************************************************
Dia mengambil buku tabungannya dari tas dada nya dan melihat total akhir saldo nya sudah sama dengan statusnya.
“Wow, buku ini udah otomatis ke print juga ya ?” tanya Adam.
[Benar tuan, jadi anda tidak perlu bolak balik ke bank untuk mencetak print di buku itu.]
“Terima kasih IOS,” ujar Adam.
[Sama sama, senang bisa membatu anda tuan.]
Adam berjalan naik ke atas dan kembali ke kamarnya, ketika masuk ke dalam, dia melihat Aulia sudah berganti pakaian dan sedang mengeringkan rambutnya menggunakan handuk duduk di sisi ranjang. Adam langsung menghampiri Aulia dan duduk di sebelahnya,
“Gimana ?” tanya Adam.
“Belum dapat, tapi ada beberapa yang mau kontak balik katanya, kalau kamu gimana ?” tanya Aulia.
“Sama, aku juga belum dapat dan nanti senin mau di hubungi lagi karena banyak yang libur hari ini,” jawab Adam.
“Pelan pelan aja deh,” ujar Aulia.
“Iya, malam ini mau makan apa ?” tanya Adam.
“Mau ke depan beli nasi goreng ?” tanya Aulia.
“Yuk, tapi aku mandi bentar ya,” jawab Adam.
“Iya, aku tunggu di sini,” balas Aulia.
Adam berdiri kemudian melangkah masuk ke dalam kamar mandi, dia melirik ke layar yang ada di kanan dan pendapatannya bertambah lagi, dia tersenyum melihatnya sambil mandi. Setelah itu, Adam keluar kamar mandi dan berpakaian. Dia menoleh melihat Aulia yang berbaring di tempat tidur, dia menghampiri Aulia, nafas Aulia terlihat memburu dan wajahnya sedikit memerah, langsung saja dia menjulurkan tangannya memegang kening Aulia,
“Loh kamu demam ? kok ga ngomong ?” tanya Adam.
“Maaf Dam, kayaknya aku ga bisa keluar deh hehe,” jawab Aulia.
“Iya tidur dulu, aku belikan obat dan kompres, sekaligus makanan, AC nya di matikan dulu sebentar ya, kamu tunggu di sini,” ujar Adam.
“Iya, sori ya Dam,” ujar Aulia.
Adam langsung berlari keluar dari kamarnya, dia turun ke bawah dan keluar dari kos kosan, dia berjalan menelusuri jalan dan bertanya tanya dimana apotik terdekat untuk membeli obat, beberapa orang menunjukkan dirinya ke sebuah apotik di tepi jalan raya. Adam langsung kesana.
“Cklung,” Adam masuk ke dalam apotik, dia membeli obat deman dan pengompres kening untuk Aulia. Setelah itu, dia berlari kembali ke kos kosannya dan mampir sebentar ke penjual nasi goreng untuk membeli makanan untuk dirinya dan Aulia. Selesai penjual membuatkan makanan nya, Adam langsung melesat menuju kembali ke kos kosan nya, dia berlari naik ke lantai tiga dan masuk ke dalam kamarnya.
Dia melihat Aulia terbaring di ranjang dengan tubuh di tutupi selimut, Adam menaruh kantung plastiknya di meja, dia mengambilkan segelas air dan obat di dalam plastik, kemudian dia duduk di sisi ranjang,
“Minum obat dulu ya,” ujar Adam.
“Oh kamu udah balik,” ujar Aulia.
“Iya, baru saja,” balas Adam.
Dia membantu Aulia duduk, kemudian menopang punggungnya dengan lengannya, Aulia mengambil obat dan gelasnya, dia langsung meminum obatnya dan kembali tidur, Adam menempelkan penurun demam di keningnya. Kemudian dia duduk di sebelah Aulia,
“Kamu makan duluan aja ga apa apa,” ujar Aulia.
“Nanti, kamu bobo dulu, aku temani,” balas Adam.
“Makasih ya Dam,” ujar Aulia.
“Jangan makasih mulu, ntar dapet piring cantik hehe,” ujar Adam sambil mengelus rambut Aulia.
“Hehe tiga dua deh,” balas Aulia tersenyum.
“Dah tidur,” ujar Adam yang naik ke ranjang dan berbaring di sebelah Aulia.
Aulia memejamkan mata dengan senyum menghiasi wajahnya dan tertidur, Adam duduk di sebelahnya sambil memegang tangannya, kemudian dia melirik ke layar di kanan nya yang selalu terbuka.
******************************************
Level : 55 (0 / 5500)
Money gained : 10.489.000,-
New Six sense : none.
******************************************
“Status,”
***************************************************
Host Status :
Name : Adam Satrio.
Age : 18.
Health condition : Good.
Level : 55 (0 / 5500)
Six sense : Danger sense, clairvoyance, strong memory, detect presence.
Total reward : 538.387.000,-
***************************************************
“Hahaha paling tidak dapet duit deh, semoga terus terusan seperti ini, walau tidak dapat pekerjaan aku bisa mencukupi istri ku,” ujar Adam dalam hati sambil mengelus rambut Aulia dan menggenggam tangannya dengan wajah tersenyum lebar.
Adam memperhatikan wajah Aulia yang sedang tertidur, dia merasa bersyukur memiliki istri secantik Aulia walau dia masih sedikit sungkan dengan nya. Beberapa jam kemudian, “ugh,” Adam terbangun, dia melihat Aulia masih tertidur, namun tubuhnya di basahi oleh peluh akibat obatnya yang bekerja, bajunya menjadi sangat basah dan lepek di balik selimut, akhirnya dia turun dari ranjangnya dan berjalan ke lemari membawakan pakaian ganti untuk Aulia, dia juga mengambil handuk kecil dan baskom untuk membasuh tubuh Aulia.
“Lia, sori ya, aku gantikan kamu baju,” ujar Adam.
Adam mulai membuka kancing baju tidur Aulia yang basah dan melepaskannya, dia menoleh ke arah lain karena Aulia tidak memakai pakaian dalam. Tangannya mulai mengambil handuk dan membasuh tubuh Aulia mulai dari punggung sampai bagian depannya, setelah kering kembali, dia memakaikan baju tidur atau piyama yang dia ambil dari lemari kemudian membaringkan lagi Aulia yang masih separuh tertidur. Aulia membuka matanya dan menoleh melihat Adam yang sedang memeras handuk di atas baskom,
“Makasih ya Dam,” gumam Aulia sambil memejamkan matanya.
“Dah di bilang jangan makasih, hadeh, tapi ya sama sama hehe,” ujar Adam sambil mengecup kening Aulia dan tersenyum.
“Hehe iya, suami ku,” ujar Aulia.
“Gruyuuk,” perut Aulia berbunyi keras, Adam langsung berdiri, dia menuangkan nasi goreng yang baru dia beli ke piring, kemudian dia memberikan piring nya pada Aulia yang sudah duduk di ranjang, dia duduk di sisi ranjang memegang piringnya sendiri, kemudian mereka makan bersama sama di atas ranjang.