"brengsek"-Nagara Rajeski, "jadi selama ini elo cuman jadiin gue selingkuhan ?" tanya nya.
"kenapa ? bukan kah kita sama ?"-Aleta Serarindita. "gue juga cuman selingkuhan elo kan ?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yani Yuranah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
keluarga Rejaski
Nagara baru saja tiba di rumah nya, setelah mengantarkan Aluna pulang ke rumah nya.
Ceklek
Pria itu membuka pintu depan rumah nya, seketika aroma masakan begitu menguar, membuat gara langsung tau siapa yang tengah memasak.
Gara langsung berjalan ke arah dapur, di lihat nya wanita cantik yang tengah memasak.
"Mamihhhh" panggil gara sambil memeluk seorang wanita yang tengah memasak itu, membuat wanita itu terkejut.
SABRINA REJASKI istri dari GOPAL REJASKI Orang tua gara.
"Ahir nya anak mami pulang juga" ucap Sabrina memeluk gara erat.
"Dari mana ajaa sihh ?" Dumel Sabrina membuat gara tersenyum.
"Terus ini kenapa muka kamu ?" Sewot Sabrina melihat wajah anak nya penuh dengan luka memar.
"Aawww" ringis gara,saat Sabrina menekan luka di sudut bibir nya.
"Berantem lagi ? Hm" tanya Sabrina, mengusap lembut kepala anak sulung nya.
"Nggak" jawab gara, "ini cuman luka kecil aja" tambah nya.
"Luka kecil kamu bilang" sewot Sabrina membuat gara terkekeh kecil.
"Mamih kapan pulang ?" Tanya gara, sambil memeluk lengan Sabrina manja.
"Tadi pagi" jawab Sabrina, "kamu di telpon gak bisa terus" tambah ya.
"Sama papi ?" Tanya gara, membuat Sabrina menggeleng.
"Papi kamu masih ada kerjaan disana" jawab Sabrina, "paling nanti nyusul" tambah nya.
Nagara hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Sekarang kamu mandi, terus nanti makan bareng" ucap Sabrina lembut.
Gara mengangguk, "aku mandi dulu" ucap nya sambil melangkah.
Sabrina tersenyum, melihat anak laki-laki nya itu sudah menjadi pria dewasa, namun tetap menjadi anak kecil di mata nya.
Ya, saat ini Nagara pulang ke rumah nya, bukan ke apartemen nya.
Gara berjalan menaiki anak tangga untuk sampai ke kamar nya.
"KAAK GARAAAA" teriak seorang gadis remaja yang baru keluar dari dalam kamar nya.
Gadis itu Langsung berlari dan melompat ke dalam pangkuan Nagara.
"Kangeenn bangeet" rengek Celina memeluk leher Kaka satu satu nya.
CELINA VIER REJASKI.. Adik perempuan satu satu nya gara.
"Kaka juga kangen" ucap gara memeluk erat adik nya itu.
Celina turun dari pangkuan Kaka nya, dan langsung menarik gara untuk duduk di sopa panjang dekat tangga.
"Kamu ikut pulang sama mami ?" Tanya gara sambil duduk.
Celina mengangguk, "iya" jawab nya tersenyum.
"Kak gara tau ?" Tanya Celina membuat gara langsung menggeleng.
Celina menggeram membuat gara tertawa kecil.
"Apaa emang nya ?" Tanya balik gara, sambil mengusap lembut puncuk kepala Celina.
"Aku mau lanjutin sekolah aku disini" ucap Celina berbinar, "jadi aku gak akan balik ke Korea lagi" tambah nya.
"Baguss dong" ucap gara mengangguk, "jadi Kaka bisa awasin kamu disini" tambah nya.
Celina terkekeh mendengar nya, "di awasin segala, emang nya anak kecil" ucap Celina malas.
Nagara mengangguk, "bagi Kaka, kamu tetep anak kecil" jawab nya.
"Kaka udah punya pacar belum ?" Tanya Celina, "ajak main dong kesini, biar aku ada temen nya".
"Boleh" jawab gara mengangguk, "nanti Kaka bawa kesini, buat ketemu kamu".
"Asikkk" jawab celina tertawa.
"Kaka mandi dulu kalau gitu" ucap gara, "nanti kita makan bareng" tambah nya.
Celina mengangguk sebagai jawaban.
Nagara pun berdiri dari duduk nya, dan langsung berjalan untuk masuk ke dalam kamar nya.
"Aluna atau Aleta ?" batin gara bergumam, bingung harus memilih yang mana.
"Nanti lah lihat dulu situasi nya" gumam gara sambil masuk ke dalam kamar nya.
Sedangkan Celina, dia turun ke bawah untuk menghampiri Sabrina yang tengah menyiapkan makanan.
"Mamiihhh" panggil Celina ceria sambil memeluk lengan Sabrina.
"Udah ketemu sama Kaka ?" Tanya Sabrina sambil menyimpan makanan di atas meja.
"Udahh" jawab Celina tersenyum, "Kaka udah punya pacar tau mih" adu Celina.
"Iyaaa ?" Tanya Sabrina antusias, membuat Celina mengangguk cepat.
"Kata nya nanti di kenalin, di bawa kesini" ucap Celina lagi.
"Bagus lah" jawab Sabrina, "biar mami ada temen ngobrol" tambah nya
Celine tertawa kecil mendengar nya.
"Aku juga udah bilang mau lanjut sekolah disini" ucap Celina lagi.
"Terus Kaka kamu gimana tanggapan nya ?" Tanya Sabrina.
"Kaka setuju banget" jawab Celina, "kata nya biar bisa awasin aku" tambah nya cemberut.
Sabrina tertawa, "udah pilih mau sekolah dimana ?" Tanya Sabrina.
Celina menggeleng, "belum" jawab nya.
"Nanti kamu tanya Kaka kamu" ucap Sabrina menyuruh, "biar bantu cariin sekolah yang pas buat kamu" tambah nya.
"Iyaa" jawab Celina mengangguk setuju.
Suara langkah seseorang membuat ibu dan anak itu menoleh ke arah suara.
Nagara turun dari lantai atas, dengan setelan santai nya. Hanya menggunakan celana pendek juga kaos polos pendek.
"Wiiiiihh" ucap Celina, "Kaka gue emang paling ganteng" puji nya melihat ketampanan gara.
Nagara tersenyum mengembang mendengar nya.
Pria itu berjalan menghampiri kedua nya, lalu ikut duduk di kursi samping Sabrina.
"Mau makan sama apa ?" Tanya Sabrina sambil mengambil kan piring untuk anak sulung nya.
"Sama ayam aja" jawab gara sambil minum, "capcai juga boleh" tambah nya.
Sabrina langsung mengambil kan nya untuk anak sulung nya itu.
"Kata Celina kamu udah punya calon ?" Tanya Sabrina membuat gara mengangguk.
"Adaa" jawab nya santai, membuat Sabrina mengangguk.
"Kerja apaa ?" Tanya Sabrina lagi, membuat gara bingung harus menjawab apa.
"Mami lebih suka model apa desainer ?" Tanya balik gara, membuat Sabrina mengerut kan kening nya.
"Kok malah nanya mami" jawab Sabrina heran, "pacar kamu seorang desainer juga seorang model gitu ?" Tanya nya.
"Nggak" jawab gara, "ehh iya" tambah nya membuat Sabrina mendelik.
"Kaka aneh banget jawaban nya" ucap Celina ikut nimbrung.
"Mami gak Mandang siapa wanita itu" ucap Sabrina, "asal kan wanita itu baik buat kamu" tambah nya.
Nagara mengangguk sebagai jawaban.
"Iyaa" jawab gara mengangguk, "nanti aku bawa buat ketemu mami" tambah nya.
Sabrina mengangguk tersenyum.
"Oh ya kak" ucap Celina membuat gara menoleh ke arah nya, "bantu cariin sekolah ya" tambah nya.
"Boleh" jawab gara mengangguk, "nanti Kaka cariin yang cocok buat kamu" tambah nya.
"Tapi inget" ucap gara mengingat kan, "jangan dulu pacar pacaran" sewot nya.
Celina mendelik mendengar ucapan gara.
"Aku udah gede loh kak" ucap Celina mendengus.
"Tetep gak boleh" sewot gara, "sebelum kuliah gak boleh pacaran" tambah nya.
Celina mendengus malas mendengar nya.
"Iyaaaa, terserah Kaka aja" jawab nya masa bodoh.
Nagara mendengus, "jangan ngebantah" sewot nya melotot.
"Apaa sih ?" Sewot balik Celina membuat gara mendelik.
"Mihhhhh" rengek Celina saat gara melototi nya.
"Mami setuju sama Kaka kamu" ucap Sabrina membuat gara tersenyum puas.
"Jangan pacaran dulu kalau bisa" ucap Sabrina lagi membuat Celina menatap sinis gara.
"Iyaa deh iyaa" jawab Celina mengalah, "aku nurut aja" tambah nya.
Nagara tersenyum mendengar nya, "nanti jalan jalan mau ?" Tawar gara membuat Celina mengangguk cepat.
"Mauuuu" jawab Celina antusias.
"Ya udah, gih sana siap siap" ucap gara membuat Celina langsung berdiri dari duduk nya.
Celina langsung berlari menaiki anak tangga dan langsung masuk ke dalam kamar nya.
Nagara yang melihat itu pun hanya tertawa kecil.
Kehadiran Sabrina juga Celina membuat gara merasa lebih menghangat.
Tidak seperti biasa nya, hanya di temani oleh kerjaan saja.
Nagara mengambil ponsel nya, lalu dia menekan satu kontak yang dia semat kan.
Aleta is calling
Nagara mencoba menelpon wanita itu, namun tak jawaban sama sekali.
"Kemana sih dia ?" Gumam gara bertanya, "kok gak di angkat angkat" dumel nya.
Gara melihat jam yang melekat di pergelangan tangan kiri nya, waktu menunjukan pukul 17 : 20.
"Harus nya dia udah pulang" gumam gara yang masih mencoba menghubungi Aleta.
Namun hasil nya tetap sama, wanita itu tidak menjawab telpon dari gara.
***Aluna is caliing***
Nagara mencoba menghungi Aluna, setelah lelah menghubungi Aleta yang tak bisa di hubungi.
Tut Tut tut
"Kok gak aktif sihhh ?" Gumam gara melihat ponsel nya sendiri.
"Pada kemana sih ?" Heran gara, karna dua wanita nya tidak bisa di hubungi.
Celina menuruni anak tangga sambil berlari kecil, membuat gara mendongkak.
"Udah siap ?" Tanya gara sambil memasukan ponsel nya ke dalam saku celana nya.
Celina mengangguk cepat, "udah dong" jawab Celina ceria.
Nagara berdiri dari duduk nya, lalu berjalan menghampiri Celina.
"Cantikk banget adek gue ini" puji gara menarik gemas pipi Celina.
Celina meringis mengulum senyum, "kan mami nya juga cantik" jawab Celina melirik Sabrina.
"Mau beli apa aja sihh ?" Tanya Sabrina mendekat.
"Banyaaaakkk" jawab Celina cepat, "aku mau habisin uang nya Kaka" tambah nya.
Nagara tertawa mendengar nya, "uang Kaka gak bakalan pernah habis" jawab nya sombong.
Celina memutar bola mata malas, "si paling tajir" ledek nya.
"Pulang nya jangan terlalu malam ya" ucap Sabrina membuat kedua nya mengangguk.
"Ayo" ajak Celina memeluk lengan gara, membuat nya pasrah mengikuti Celina.
Kedua adik Kaka itu pun berjalan untuk keluar dari dalam rumah nya, dan langsung menghampiri mobil gara yang sudah terparkir.
Kedua nya langsung masuk ke dalam mobil dan langsung pergi meninggalkan kediaman nya.
Sepanjang perjalanan, Celina tidak henti henti nya menatap bangunan bangunan tinggi pencakar langit.
Gadis itu seperti baru melihat dunia luar lagi, membuat gara menggelengkan kepala nya.
"Nora banget sihh" ketus gara membuat Celina mendelik.
"Aku tuh kangen bangett sama kota jakarta ini" sewot Celina masih menatap takjub kota jakarta pada malam hari.
Nagara hanya tersenyum tipis membiarkan adik bungsu nya itu menikmati kota jakarta.
Mobil gara melaju angkuh membelah jalanan, membuat Celina tersenyum puas.
"jakarta, apa dia masih inget sama gue ?" batin Celina bergumam.