NovelToon NovelToon
Mencintaimu Bu, Dokter!

Mencintaimu Bu, Dokter!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Dendam Kesumat
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Naga Rahsyafi

Fariq Atlas Renandra seorang pria yang berprofesi sebagai mandor bangunan sekaligus arsitektur yang sudah memiliki jam terbang kemana-mana. Bertemu dengan seorang dokter muda bernama Rachel Diandra yang memiliki paras cantik rupawan. Keduanya dijodohkan oleh orangtuanya masing-masing, mengingat Fariq dan Rachel sama-sama sendiri.

Pernikahan mereka berjalan seperti yang diharapkan oleh orang tua mereka. Walaupun ada saja tantangan yang mereka hadapi. Mulai dari mantan Fariq hingga saudara tiri Rachel yang mencoba menghancurkan hubungan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naga Rahsyafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Empat

Sudah lama Alda tidak mampir ke rumah bibinya. Sekitar dua Minggu ia sibuk dengan perkuliahannya. Bahkan untuk bertemu Fariq saja tidak sempat lagi.

Biasanya ia akan menghabiskan waktu dengan pria itu. Namun semenjak Fariq sudah menikah, di tambah dengan kesibukannya sebagai mahasiswi. Wanita itu jarang sekali bertemu ke rumah kerabatnya tersebut.

Pada hari ini tepatnya hari libur libur, Alda menyempatkan diri untuk datang ke sana. Sama seperti biasanya, ia tetap akan membawakan kue yang selalu ia bawa ke rumah itu hasil masakannya sendiri.

Tok! Tok! Tok!

Alda sedang menunggu pintu dibukakan.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamualaikum ..."

Masih sama seperti tadi, tidak ada tanda-tanda bahwa pintu depan itu akan terbuka.

Alda memutar bola mata malas, akhirnya ia sendiri yang membuka pintu tersebut. Dia memperhatikan sekeliling ruangan. Namun tidak ada orang sama sekali.

"Orang-orang pada kemana sih."

"Kok sepi."

Alda memutuskan untuk duduk di sofa, detik berikutnya ada seorang wanita yang menghampirinya.

"Alda," sapa Rachel yang langsung duduk di sofa. "Kapan kamu datang?"

Belum sempat Alda menjawab ia melihat seorang pria duduk di samping Rachel. "Kalian kemana aja sih. Dari tadi aku panggil."

"Tadi aku mesra-mesraan sama istriku," jawab Fariq tiba-tiba.

Alda tersenyum memandang Rachel. Sedangkan wanita itu sangat malu karena suaminya tidak bisa mengontrol perkataannya.

"Alda mau kasih tau, Mas. Jangan buat Rachel pusing sama kelakuan Mas."

"Ha! Kenapa kamu ngomong gitu?"

"Ya, Rachel curhat kalau sikap manja Mas bikin dia pusing. Hehehe ..."

Fariq langsung menatap istrinya. "Memangnya Mas bikin kamu pusing ya?" tanyanya sambil memainkan alis matanya.

"Iiih, Mas apaan sih. Alda juga ngapain di bilang. Malu tau."

"Itu apa?" tanya Fariq.

"Kue kesukaan Mas lah."

Fariq senang, ia malah berpindah tempat duduk di samping Alda. Lagi-lagi ia tidak sadar hal itu bisa membuat istrinya cemburu.

"Udah lama Mas nggak makan ini."

"Iya ... Alda sibuk Mas."

Dengan penuh semangat Fariq mengambil kue itu. Satu gigitan sudah masuk ke dalam mulutnya.

"Enak ... Kayak, Rachel."

Rachel tersenyum simpul ketika mata Alda tertuju padanya. Lagi dan lagi pria itu tidak bisa mengontrol apa yang telah ia ucapkan.

"Mas ada-ada aja, iiih. Istrinya disamain sama kue," ucap Alda.

Fariq hanya diam saja fokus untuk menyantap kue yang dibawakan oleh sepupunya itu.

"Bentar ya Mas mau ke toilet dulu," ucapnya dan langsung berlalu pergi.

"Rachel ... Dulu Mas Ariq orangnya nggak kayak gitu, manja-manja nggak jelas. Sekarang dia lebih ceria."

"Kamu pasti udah tau 'kan. Semenjak Om meninggal, dia jarang terlihat bahagia. Karena dia deket banget sama Om. Tapi semenjak kamu ada, Mas Ariq udah kembali seperti dulu."

"Aku juga heran. Dulu pertama kenal dia nggak gitu, tegas banget orangnya. Setelah nikah, ya ampun." Rachel menghentikan ucapan.

"Aku cuma mau bilang. Jangan pernah capek sama Mas Ariq ya. Susah lho buat dia tersenyum."

"Iya, Alda ... Aku akan mencoba menjadi istri terbaik buat mas Ariq."

"Assalamualaikum ..."

"Waalaikumsalam ..."

Ditengah-tengah mereka sedang mengobrol, Indi baru pulang dari luar. Dia baru saja membeli barang-barang dapur. "Alda ... Udah lama datang?"

"Udah, Bi."

"Tadi Bibi keluar, beli barang dapur."

"Mami kok nggak bilang. Kan bisa tadi Rachel yang beli atau Rachel temenin."

"Tadi Mami memang mau ngajak kamu. Terus nggak jadi."

"Kenapa nggak jadi?" tanya Rachel.

"Iyalah ... Pagi-pagi kamu udah nangis. Mami sih nggak yakin ya kamu nangis karena dipukul sama anak Mami."

Kembali Rachel tersudut, ia sangat malu dengan pembahasan itu.

"Mami ... Dari mana, Mi?" tanya Fariq yang baru saja keluar dari dalam toilet. Laki-laki itu duduk di samping istrinya.

"Dari luar. Bahan masakan udah habis, makanya Mami beli."

"Kenapa nggak Ariq aja yang beli tadi sama Rachel."

"Yakin mau beli? Kamu aja sibuk sama Rachel. Sampai menantu Mami nangis di pagi hari."

Fariq membulatkan matanya. "Mami denger Rachel nangis?"

"Hmmm ..."

"Mas 'kan udah bilang tadi jangan berisik. Kamu sih. Makanya—"

"Jangan diterusin," ucap Rachel menghentikan perkataan suaminya.

"Rachel malu, Mas. Kasian itu mukanya merah merona." Gumam Alda.

"Alda jangan dibahas lagi. Aku malu."

Pagi ini sudah berapa kali Rachel malu akibat suaminya. Bukan hanya Alda, mertuanya pun ikut melakukan hal sama. Dia tidak bisa lagi menyembunyikan ekspresi wajahnya yang sedang menahan malu.

1
ay Susie
kenapa gak bilang lgsg kl dia sodara tiri , bikin mulek
Khusnul Khotimah
ayah yg goblok,,,,,
Buaya Darat: kak🥲 mohon bersabar
total 1 replies
Khusnul Khotimah
pria bertanggung jwb apaan,,,,,KLO tahu batasan ada perempuan disampingmu za biarin yg nolong calonmulah toh cuman jatuh doang,,,,,,bilang aja tebar pesona,,,,,g masuk akal bgt
Naga Rahsyafi: sabar kak🥲 kena ke penulisnya lagi
total 1 replies
Naga Rahsyafi
Jangan lupa tinggalkan jejak jari sebelum pergi
Buaya Darat
🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!