Azzam pergi ke sebuah desa pelosok untuk mengecek tempat yang mau di buat sebuah sekolah tanpa di duga dijalan dia diberhentikan beberapa preman yang memalaknya semuanya diambil bahkan Azzam sampai di tendang ke jurang hingga dia tidak sadarkan diri.
bagaimana nasib Azzam selanjutnya ikutin ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
Hubungan Azzam dan Zahra sekarang jauh lebih baik dari kemarin-kemarin tanpa sepengetahuan orang mereka sering bersama entah ada-ada saja alasan Azzam.
Jam sudah menunjukan di angka enam tapi Azzam belum ada pergerakan sedikitpun dia masih tertidur karena hari ini dia tidak masuk kantor karena hari Minggu.
Dia lupa kalau menjanjikan syila untuk lari pagi bersama akhirnya sekarang syila ada di kamar Azzam di temani Zahra karena tadi dia terus ditarik syila untuk ikut membantu membangunkan Azzam.
"Om bangun nanti keburu siang katanya mau lari pagi"Teriak syila.
"Aku ngantuk sayang Minggu depan aja ya om janji"Kata Azzam masih dengan keadaan tertidur.
"Maunya sekarang Tante bantuin bangunin om Azzam dong"Rengek syila kepala Zahra.
Zahra kemudian mendekat kearah ranjang Azzam dan mulai membangunkan Azzam.
"Keras dong Tante"Suruh syila.
"Mas Azzam bangun"Kata Zahra sambil memegang pundak Azzam.
Bukanya bangun Azzam malah menarik Zahra sampai jatuh didepan Azzam dan langsung memeluknya masih dengan mata tertutup.
Jantung Zahra berdetak lebih cepat karena baru pertama kali ini dia sangat dekat dengan Azzam bahkan Zahra tidak berani bergerak.
Sedangkan syila malah tertawa terbahak-bahak melihat Zahra dipeluk Azzam.
Zahra yang tersadar segera mencoba melepas pelukannya dari Azzam tapi Azzam malah semakin mengeratkan pelukannya.
"Mas Azzam lepasin"Pinta Zahra.
"Diam dong Ra,ini nyaman banget"Gumam Azzam dalam tidurnya.
"Aduh sakit Ra"Rintih Azzam saat lengannya di cubit Zahra.
"Siapa suruh nggak mau bangun-bangun"Kata Zahra tanpa ada rasa bersalah karena memang tadi cubitannya keras.
"Tega ya kamu pada suami sendiri".
"Kenapa om bilang suami kayak mama manggil papa?"Tanya syila penasaran.
"Mampus!kenapa ada syila di sini apa yang harus aku jawab"Gerutu Azzam dalam hati sambil menatap Zahra aga mau membantunya untuk menjawab pertanyaan syila.
Tapi Zahra malah pergi sambil mengejeknya agar dia menjawab sendiri pertanyaan syila.
Zahra hafal gimana watak syila dia akan terus bertanya sampai dia merasa puas dengan jawaban itu.
"Oh ya katanya syila mau lari pagi ayo sekarang nanti keburu panas"Azzam sengaja mengalihkan pembicaraan agar syila lupa dengan pertanyaan nya.
"Emangnya om Azzam mau pakai baju begini?"Tanya syila.
Azzam melihat keadaannya dan menepuk jidatnya dia lupa kalau dia baru bangun tidur.
"Tunggu om lima menit saja om mau ganti baju"Pinta Azzam sambil mengantar syila keluar kamarnya dan menyuruhnya menunggu di bawah.
Azzam turun tak lama kemudian dengan memakai kaos olah raga terlihat Azzam jauh lebih ganteng dan terlihat masih muda dari pada memakai baju kerja.
Zahra saja sampai melongo melihat ketampanan Azzam dia kemudian buru-buru membuang muka agar tidak di ketahui Azzam.
Azzam segera mengajak syila agar dia benar-benar lupa dengan apa yang dia dengar tadi.
Malam harinya Azzam pergi ke restoran miliknya disana dia bertemu dengan Romi kebetulan mereka mau ketemu kliennya di sana.
Mereka bertemu di ruangan yang khusus Azzam dan Romi sampai duluan baru beberapa menit kliennya tiba.
Terlihat orang seumuran Rendra dan ditemani seorang wanita yang berpakaian sangat minim dan berdandan berlebihan.
"Pesanlah makanan sesuka kalian aku yang akan membayarnya"Suruh bapak itu dengan angkuh.
Saat Romi mau bilang kalau restoran ini milik Azzam, Azzam mengedipkan mata ke Romi agar jangan bilang.
"Kami sudah pesan minuman pak"Jawab Azzam sopan.
"Tenang saja aku yang akan bayar walaupun disini makanannya mahal tapi katanya enak-enak"Kata bapak itu sambil menatap sinis ke Azzam dan Romi.
Romi mulai geram dengan sikap kliennya sat ini tapi sebisa mungkin dia tahan.
Pertemuan yang hanya tiga puluh menit bagi Azzam dan Romi bagaikan beberapa jam baru kali ini mereka mendapat klien seperti itu.
Setelah kliennya pergi Azzam dan Romi tidak langsung pulang mereka duduk di sana terlebih dahulu.
Romi meluapkan kekesalannya dan memaki kliennya sedangkan Azzam malah tersenyum sambil memandangi hpnya.
lanjut ceritanya...
kalo boleh kasih masukan, nanti peran zahra di buat jadi perampuan yg tangguh ya thor/Pray//Smile/... jangan yg diam aja kalo di hujat apalagi di rendahkan....
samangat terus berkarya thor/Good/