"saya mohon lepaskan saya pak!,,,tidakk,,arhgg sakit" Mutia yang sedang meronta dibawah Kungkungan pria dewasa yang sialnya adalah guru di sekolahnya.
"diamlah,,,ini yang kamu mau kan sayang!"
hancur!! itu yang dirasakan Mutia, saat sang guru yang sangat dihormatinya mengambil kehormatannya dengan sangat tidak manusiawi.
bagaimana kelanjutan kisah tentang Mutia dan gurunya. apakah akan ada kebahagiaan yang menanti atau malah sebaliknya?
yuk baca!! "Hamil anak Guruku"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elyrna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 flashback
Saat itu pak yoga sedang melakukan perjalanan kerja diluar kota selama satu minggu, dia pergi bersama asisten pribadinya sekaligus yang menjadi supirnya.
Sampai akhirnya seminggu pun berlalu pak yoga bersiap untuk kembali pulang ke ibu kota, tapi saat diperjalanan tiba tiba mobil yang dikendarainya mogok dan kebetulan berada didaerah yang sepi dan hari sudah mulai malam.
"loh mobilnya kenapa, rick?" tanya pak yoga kepada erick asisten pribadinya.
"saya tidak tau tuan, tiba tiba mobilnya mogok, saya akan memeriksanya dulu!"jawab erick
"baiklah saya tunggu disini"
Kemudian erick keluar untuk mengecek mobil tuannya dia membuka kap depan mobil untuk mengeceknya.
tapi tiba tiba ada segerombolan anak muda bermotor menuju kearah mereka dan salah seorang pemuda menyerang erick. .
Erick yang tiba tiba mendapat serangan terhuyung kebelakang, tapi dia tidak sampai terjatuh kemudian dia bertanya kepada salah seorang pemuda yang membawa balok kayu.
"siapa kalian, kenapa kalian menyerang saya?" tanyanya.
"hahahaha kamu nanya siapa kita? Lo gak perlu tau siapa kita, serahin barang barang berharga lo, atau nyawa lo hab*s ditangan kita" ucap salah satu pemuda yang membawa balok tadi.
"tidak akan!" seru erick membela dirinya
mendengar seruan erick para pemuda itu semakin meradang dan mengeroyok erick dengan membabi buta. Erick sempat melawan tapi tenaganya kalah dengan segerombolan pemuda itu.
Pak yoga yang melihat erick dikeroyok hendak keluar tapi diurungkan oleh teriakan erick.
"jangan kesini tuan, selamat kan diri anda dan telpon polisi" teriak erick dengan tenaganya yang masih tersisa, sampai akhirnya erick pingsan karena kehabisan tenaga.
Para pemuda berandal kemudian mengetuk kaca mobil dengan keras menyuruh pak yoga untuk keluar
"keluar lo, atau gua bu*uh temen lo" ancam salah seorang pemuda yang mungkin ketua geng motor itu.
melihat pemuda itu semakin nekat pak yoga meraih teleponnya untuk menelpon polisi tapi sayang hpnya mati karena kehabisan daya.
Para pemuda itu terus memukul kaca mobil dengan balok kayu yang dibawa mereka hingga akhirnya mereka berhasil membuka pintu mobil dan menyeret pak yoga keluar, pak yoga berusaha melawan mereka tapi tenaganya tak cukup kuat
hingga datanglah seorang pemuda dengan gadis kecil sedang berboncengan, mereka melihat pak yoga sedang dikeroyok kemudian mendekat,
"woy, bubar kalian" teriak si pemuda bersama gadis kecil itu.
mereka menoleh melihat ke arah mereka berdua kemudian salah seorang menarik kerah baju pemuda itu, tapi sebisa mungkin pemuda itu yang memang ada sedikit ilmu bela diri bisa melawan salah seorang berandal itu.
"mut lari, cari warga!" perintah pemuda itu kepada gadis kecil yang bersamanya.
Gadis kecil itu segera berlari untuk meminta pertolongan, pemuda berandal yang melihat, hendak mengejar gadis itu namun kakinya ditahan oleh pak yoga.
"sialan lepasin gue bang*at!" seru pemuda itu dengan menginjak tangan pak yoga.
Tak lama datang gadis kecil itu dengan beberapa warga menuju kearah mereka dengan sirine mobil polisi.
para pemuda yang mendengar sirine polisi dan warga menjadi ketar ketir dan lari kalang kabut menyelamatkan diri.
Kemudian gadis kecil itu mendekati pemuda yang terdapat beberapa memar di wajahnya.
"abang ngak papa?" tanyanya.
"abang ngak papa mut"jawabnya
"makasih ya bapak bapak telah menolong kami" ucap pemuda itu kepada para warga.
Sirene polisi tadi hanya dari hp dari salah seorang warga dengan pengeras suara untuk membuat para pemuda berandal itu lari, memang didaerah situ sering terjadi seperti ini makanya warga sigap untuk menolong. Tapi meski begitu para pemuda berandal tadi tidak pernah jera padahal sudah keluar masuk kantor polisi.
kemudian gadis kecil itu mendekati pak yoga dan memberikan plaster kecil bergambar hello kitty untuk menutup sebagian luka memar di muka pak yoga dan abangnya.
"apa om baik baik saja?" tanya gadis kecil
"om baik baik saja nak, makasih telah menolong om"
"siapa namamu gadis kecil?" tanya pak yoga kepada gadis kecil itu.
"namaku mutia om, aku kelas 6 SD" ucapnya antusias memperkenalkan diri dan mengulurkan tangannya pada pak yoga.
Melihat itu pak yoga tersenyum manis dan membalas uluran tangan mutia kecil.
"nama saya om yoga"
"salam kenal om, kalau gitu aku pulang dulu ya om, nanti dicari bapak" ucapnya
"yuk bang!" ajaknya kepada pemuda yang berdiri disampingnya.
"tunggu!" ucap pak yoga.
"saya boleh meminta tolong lagi pada kalian nak, saya boleh pinjam hpnya saya mau menelepon orang saya untuk kesini.
Kemudian pemuda itu mengangguk dan memberikan hpnya pada pak yoga.
lalu setelahnya pak yoga berjalan sedikit menjauh untuk menelpon seseorang.
Tak lama pak yoga kembali dan menyerahkan hp itu kepada si pemuda kembali.
"terima kasih nak" ucap pak yoga.
"orang saya mau kesini, kalian boleh pulang dan ini sedikit untuk kalian" ucap pak yoga dan memberikan amplop tebal berwarna coklat.
Pemuda itu menolak dengan halus
"maaf pak, saya menolong anda dengan ikhlas lagi pula saya juga dibantu warga" tolaknya.
"terimalah nak!" pak yoga memberikannya lagi kepada pemuda yang mungkin seumuran anak pertamanya.
"terima kasih pak, saya benar benar menolong dengan ikhlas" ucapnya sopan.
Pak yoga menghela nafasnya lemah mau bagaimana lagi dia tidak bisa memaksa pemuda desa itu untuk menerima tawarannya.
"baiklah kalau begitu terimakasih banyak untuk bantuannya"
"sama sama pak, kami permisi dulu" ucap pemuda itu dan mengandeng mutia menuju ke arah motornya.
"dada om yoga sampai ketemu lagi" pamit mutia kepada pak yoga.
pak yoga membalas lambaian tangan mereka dengan tersenyum
kemudian beliau membangunkan erick yang pingsan tak lama erick tersadar dari pingsannya.
"anda tidak papa tuan?" tanyanya setelah terbangun dari pingsannya, tubuhnya yang lemah tidak memungkinkan untuk berdiri.
"tidak apa rick, aku sudah menyuruh orang kita kesini" jawabnya.
Tak lama datanglah orang yang dimaksud pak yoga membawa beberapa mobil dan beberapa orang bengkel untuk memperbaiki mobil pak yoga.
Sejak saat itu pak yoga merasa mempunyai utang budi terhadap kedua anak itu, yaitu mutia dan abangnya.
Flashback off
Bersambung
*
*
hi readers
maaf ya kalau bab kali ini panjang banget hehehe,
aku selipkan kisah pertemuan pertama pak yoga dan mutia kecil dan juga abangnya.
Ya mutia memang memiliki abang nanti akan ada bab dimana mutia bertemu sang abang.
Stay tune ya reader semoga kalian suka dengan cerita aku.
happy reading all🤗