NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan

Terjebak Pernikahan

Status: tamat
Genre:Pengantin Pengganti / Pengganti / Obsesi / Tamat
Popularitas:209.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Momoy Dandelion

Ralina Elizabeth duduk tertegun di atas ranjang mengenakan gaun pengantinnya. Ia masih tidak percaya statusnya kini telah menjadi istri Tristan Alfred, lelaki yang seharunya menjadi kakak iparnya.

Semua gara-gara Karina, sang kakak yang kabur di hari pernikahan. Ralina terpaksa menggantikan posisi kakaknya.

"Kenapa kamu menghindar?"

Tristan mengulaskan senyuman seringai melihat Ralina yang beringsut mundur menjauhinya. Wanita muda yang seharusnya menjadi adik iparnya itu justru membuatnya bersemangat untuk menggoda. Ia merangkak maju mendekat sementara Ralina terus berusaha mundur.

"Berhenti, Kak! Aku takut ...."

Ralina merasa terpojok. Ia memasang wajah memelas agar lelaki di hadapannya berhenti mendekat.

Senyuman Tristan tampak semakin lebar. "Takut? Kenapa Takut? Aku kan sekarang suamimu," ucapnya lembut.

Ralina menggeleng. "Kak Tristan seharusnya menjadi suami Kak Karina, bukan aku!"

"Tapi mau bagaimana ... Kamu yang sudah aku nikahi, bukan kakakmu," kilah Tristan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momoy Dandelion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20: Hari Pernikahan

Halaman belakang Hotel XXX malam ini tampak mewah dengan jajaran lampion dan lampu-lampu yang tergantung di atas deretan bangku tamu. Ribuan kuntum bunga berwarna putih dan merah menghiasi setiap sudut taman. Alunan piano turut membuat suasana menjadi semakin syahdu.

Di tempat ini akan dilangsungkan pesta pernikahan Tristan dan Karina. Para tamu sudah mulai hadir dan menempati kursi yang bertuliskan nama mereka.

Para pelayan sibuk mendatangi setiap meja tamu menawarkan makanan dan minuman yang mereka bawa dengan nampan. Salah satu pelayan di sana adalah Ares. Dia ikut menjadi salah satu pelayan yang mendukung pesta itu.

"Selamat malam, ada yang berkenan untuk mencicipi minuman mocktail kami?" Ares menawarkan minuman yang dibawanya.

"Apa ada alkoholnya?"

"Oh, tidak, Tuan. Mocktail kami terbuat dari campuran soda, jeruk nipis, dan madu."

"Kalau begitu, berikan saya satu."

Ares menawarkan minumannya dari satu meja ke meja lainnya hingga nampannya kosong. Ia lantas kembali lagi ke tempatnya menjaga bagian makanan.

"Hei!"

Ralina datang menyapa. Ares terpesona melihat penampilan Ralina malam ini. Mengenakan mini dress merah muda dengan hiasan mahkota bunga di kepalanya, gadis itu tampak cantik. Tangannya menenteng sebuah keranjang berisi kelopak bunga mawar merah. Malam ini ia akan menjadi pendamping pengantin kakaknya.

"Berikan satu mocktail untukku!" pinta Ralina dengan senyuman manisnya.

"Dengan senang hati, Tuan Putri," jawab Ares dengan sedikit bercanda. Mereka berdua tertawa.

Ares lantas membuatkan mocktail dan memberikannya kepada Ralina.

"Terima kasih," ucap Ralina seraya meneguk minuman kesukaannya. Percampuran rasa masam dan manis serta soda memberikan sensasi yang menyegarkan di tenggorokkannya.

Ia meletakkan gelasnya setelah menghabiskan isinya. Ralina mengerutkan dahi menyadari Ares sejak tadi terus menatapnya.

"Kenapa kamu melihat aku terus? Apa penampilanku aneh?" tanyanya heran.

"Tidak ... Kamu cantik," jawab Ares jujur.

Ralina merasa sedikit tersipu. "Aku disuruh jadi bridesmaid bersama teman-teman Kak Karina."

"Kamu cocok kok mengenakan pakaian itu."

"Aku sebenarnya kurang nyaman. Soalnya semua bridesmaid teman-teman Kak Karina yang tidak aku kenal."

"Kenapa kamu malah di sini? Nanti kamu ketinggalan yang lain," tegur Ares.

"Tidak apa-apa. Mereka masih sibuk foto-foto. Kakakku juga masih belum selesai make up."

"Ares, kerjanya cepat sedikit! Meja 5 minta ditambah mocktail!" ucap salah seorang rekan kerja Ares.

"Ah, iya! Akan aku antar ke sana!"

Ares langsung bergegas menata gelas-gelas di atas nampan dan menuangkan mocktail buatannya satu per satu.

"Sini, aku bantu!"

Ralina meletakkan keranjang bunga di meja. Ia membantu Ares melakukan tugasnya dengan gerakan yang secepat mungkin. Sesekali tawa terdengar di antara mereka saat menuangkan mocktail itu bersama-sama.

"Aku antar ke sana dulu, ya!"

Ralina mengangguk. Ia menunggu di sana membiarkan Ares melakukan pekerjaannya.

Sementara, di tempat para tamu, tampak Tristan tengah menyapa mereka. Ia sudah mengenakan setelan jas pengantinnya berwarna hitam dengan sematan bunga di dada kanan. Pandangan matanya sesekali melirik ke arah Ralina sembari meneguk wine di gelasnya.

"Aku dengar kamu sedang merencanakan pembangunan resort di Pulau J."

Tristan mengulaskan senyum kepada orang yang mengajaknya bicara. "Kami baru mengusahakan untuk mengurus perizinan. Proses pembebasan lahan juga belum sepenuhnya beres."

"Jika Anda tertarik, mari bergabung dengan proyek perusahaan kami, Tuan Richard."

"Hahaha ... Sepertinya layak dicoba untuk menjalin kerja sama dengan pengusaha muda yang berani dan hebat sepertimu."

"Anda terlalu berlebihan memuji saya, Tuan Richard."

"Padahal aku berniat menjodohkan putriku denganmu. Sayang sekali hari ini kamu akan menikah."

"Oh, putri Anda pantas mendapatkan jodoh yang lebih baik dari saya."

"Sejauh ini masih belum ada pengusaha muda yang cocok untuk putriku. Sayang sekali ...."

Tatapan Tristan kembali mengarah pada Ralina. Gadis itu masih di sana, setia berdiri di dekat stand minuman.

Meskipun ada banyak tamu yang harus ia sapa dan ajak bicara, perhatiannya pada Ralina tidak lepas. Seolah ia ingin menjaga gadis itu tetap dalam pengawasannya.

"Tristan!"

Regis datang menghampiri.

"Rombongan keluargamu sudah datang. Mereka masih menunggu di ruangan. Kamu mau menemui mereka dulu?" tanyanya.

"Ya, sebentar lagi aku akan ke sana."

Tristan menjawab dengan tenang, seolah segala sesuatu tidak ada yang mengganggunya.

"Kamu sungguh yakin dengan hal ini?" tanya Regis memastikan.

Tristan melirik ke arah Regis. Ia kembali meneguk minumannya. "Apa yang kamu maksud?"

"Jangan pura-pura bodoh. Kamu tahu maksudku."

Tristan mengabaikan pertanyaan Regis.

"Karina bukan tipemu, tidak masuk akal kalau kamu ingin meneruskan pernikahan ini," ujar Regis.

Tristan menyeringai. "Aku lebih tahu apa yang aku lakukan. Jangan khawatir," jawabnya tenang.

Sekali lagi ia mengarahkan pandangan pada Ralina. Gadis itu masih di sana sendirian.

Regis masih tidak percaya dengan keputusan Tristan. Temannya itu sejak dulu menyukai wanita pintar, mandiri, dan berpenampilan menarik. Karina jauh dari tiga kriteria itu, bahkan termasuk tipe wanita yang sangat Tristan hindari. Anehnya, Tristan masih saja menjalin hubungan dengan wanita itu bahkan hari ini mereka akan menikah.

"Kalau di kemudian hari ada masalah, jangan ikut merepotkan aku!" tegas Regis.

Tristan tertawa. "Lebih baik kamu fokus untuk menemukan calon istri, Regis. Aku jamin tidak akan melibatkan masalah rumah tanggaku dengan pekerjaan."

"Ah, ya ampun! Kalau jalan lihat-lihat!"

Terdengar suara keributan di meja salah satu tamu yang mengalihkan perhatian Tristan dan Regis. Para tamu sebagian tampak berkerumun menutupi apa yang terjadi di sana. Mereka berdua lantas mendekat. Ralina juga tampak berlari menghampiri kerumunan.

"Bajuku jadi kotor begini!"

"Maafkan saya, Nyonya, saya tidak sengaja. Ada orang yang mendorong saya dari belakang."

Ares baru saja menumpahkan minuman yang dibawanya ke baju salah seorang tamu undangan. Ia berusaha meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukannya.

Bukannya memaafkan, ibu-ibu itu justru melayangkan sebuah tamparan keras ke pipi Ares di hadapan semua orang.

"Maaf, maaf! Kamu pikir semuanya akan selesai hanya dengan minta maaf?" ibu tersebut memaki-maki Ares dengan nada bicara meninggi.

Ares yang merasa salah hanya diam dan menunduk, mendengarkan cacian dan sumpah serapah yang ditujukan padanya. Beberapa orang juga tampak berusaha menenangkan ibu tersebut.

"Sudah hanya pelayan, ceroboh pula! Dasar manusia tidak berguna!"

Ralina merasa tidak bisa membiarkan wanita itu menghina Ares lebih jauh. Ia hendak maju membela Ares, namun Tristan lebih dulu berdiri di sana.

"Selamat malam, Nyonya Mirah," sapanya.

Ibu Mirah yang awalnya tampak emosi langsung terdiam saat melihat Tristan berdiri di sana.

"Nyonya, mohon maaf atas ketidaknyamanan di acara saya. Mari ikut saya ke dalam, nanti akan saya perintahkan orang untuk mencarikan pakaian pengganti yang cocok untuk Anda."

Perkataan Tristan yang lembut mampu meluluhkan kemarahan wanita tersebut. Ibu Mirah mengalah, memutuskan untuk tidak memperpanjang masalah tersebut.

Tristan menyuruh salah seorang pelayan untuk mengajak Ibu Mirah ke dalam. Regis membantu membubarkan kerumunan yang ada di sana.

1
Sri Udaningsih Widjaya
Bagus ceritanya ka
Momoy Dandelion: makasih 🥰
total 1 replies
Shifa Burhan
pada akhirnya semua novel wanita sama saja, kelihatan sekalian pola pikir dan karakter kalian

akan memperlakukan hina dan kejam pada wanita lain yang suka pada pemeran utama pria

dan akan memperlakukan sangat lembut dan spesial pada lelaki lain yang suka pada pemeran utama wanita

kalian tau tidak sadar novel kalian ini, bisa menunjukkan karakter kalian
*kalian akan memandang jijik dan melaknat wanita lain yang suka pada suami kalian tapi kalian akan lembut dan penuh perhatian pada lelaki lain yang suka pada kalian

*suami kalian harus tegas pada wanita lain tapi kalian begitu lembut dan perhatian pada pria lain

*suami kalian tidak boleh berteman pada wanita lain tapi kalian boleh berteman pada pria lain

*jika suami kalian buat salah tidak mudah dimaafkan dan harus dibuat mengemis maaf tapi saat kalian yang berbuat salah mau semudah itu dimaafkan dan jangan dibesar2kan


pola pikir kayak gini jelas sekali kalian tunjukan pada novel2 kalian

coba kalian cari ini ciri2 pemikiran wanita apa?
Siti Ariani: pengalaman pribadi mungkin kak moy🤣, ini orang dari beberapa bab lalu komen gak suka tapi ngikutin terus babnya pas update 🤭
Momoy Dandelion: kamu kenapa, kak? 🙄
total 2 replies
Mommy'ySnowy 💕
trbalaskn hasil prilaku kluarga toxic ini,,
Mommy'ySnowy 💕
mksih mommy,, akhirnya happy ending..🤗
stiefany
happy ending thanks thor atas cerita yg best ini...
Momoy Dandelion: sama-sama ... 🥰

jangan lupa mampir baca "Dari Pembantu Jadi Mantu" kalau suka komedi
total 1 replies
Mommy'ySnowy 💕
kawal trus pnderitaan kluarga yg sdh trllu kejam itu smpai mndptkn balasan setimpal,,nyawa d bls nyawa kn?🤨
Hertati Erta
/Smile/
Mar lina
👍👍👍👍
ok kakak...
bikin karya terbaru lagi kakak
Momoy Dandelion: makasih, mampir di karyaku, ya "Dari Pembantu jadi Mantu", mau aku lanjutin 😉
total 1 replies
Jelita S
cerita ya bagus banget,,🫰🫰🫰🫰🫰🫰
Momoy Dandelion: makasih ... 🥰

mampir juga di karyaku "Dari Pembantu Jadi Mantu", oke 🥰
total 1 replies
Momoy Dandelion
Hai, semua ... terima kasih yang sudah mampir dan membaca karyaku ini. Jangan lupa baca karyaku yang lainya. See you 😊
Momoy Dandelion: hehehe ... kamu pasti kurang suka genre fantasi epik, ya... tapi bisa dicoba baca karya romansaku "Dari Pembantu Jadi Mantu", soalnya mau aku lanjutin dan tamatin. 😉
Aisyah Ranni: Huhuhu ku menangis karena terharu dengan kebahagiaan Ralina dan Tristan 🙂 ditunggu karya romansa berurai emosi dan air mata ya Thor🙂
total 2 replies
Aisyah Ranni
Congratulation semoga ibu dan bayi bahagia selalu
Risma Hye Chan
Mkch kk sudah mau up aku seneng banget
Mommy'ySnowy 💕
iya salah langka saja,, tp Anda trllu jauh mengambil langkah yg salah trsbut shingga trlena dn mnjadi trbuay dgn langkah2 yg kau pijakan.../Cleaver/
Mommy'ySnowy 💕
nah kn,,komunikasi itu pnting dlm mnjalin hubungan,, ttap jga dgn baik yg syaanggg...🤗
udh mulai cair niiihhh
Mommy'ySnowy 💕
udh jelas kn ralin, ? jngn krna kluarga pamanmu mu yg maruk itu sudh mmbesarknmu, rmh itu rmh mu, tp kenangan pahit lebih dominan dsna,, jngan lgi bkin tristan kcewa dgn tindakanmu,, itulh mngapa tristan tdk mau jauh dri mu.. krna kamu itu batu,, d bilang toxic msihhh aja d kasihani..bela2in bohong demi mmpir k rmh,, itu yg kamu dpt dr kluarga toxic mu itu ralin,,bukaaa mata mu itu,,,,
Mommy'ySnowy 💕
mulai trburay prasaan ralin, mmbuka hati itu susah2 gmpang ya.. kdang salah paham itu yg bsa jd pnghambat.. dn ktidakprcayaan msing2..
Mommy'ySnowy 💕
mulai trburay prasaan ralin, mmbuka hati itu susah2 gmpang ya.. kdang salah paham itu yg bsa jd pnghambat.. dn ktidakprcayaan msing2..
Shifa Burhan
kata2 ini tidak akan merendahkan wanita dan tidak kan menjatuhkan harga diri wanita

*wanita bersimpuh didpan suaminya, dan mengatakan kata2 penyesalan, kata2 maaf, "maafkan aku suamiku, karena begitu banyak kesalahanku, bahkan aku sempat menjatuhkan harga dirimu didepan pria lain, maafkan aku suami yang sudah menyakiti hati, izin aku menjadi istri yang akan menjaga harga dirimu dan kehormatanmu didepan orang lain bahkan aku tidak akan biar ada lelaki lain yang akan meremehkan mu" kata ini tidak akan merendahkan wanita bahkan sampai ralina berani mengucapkan kata2 ini malah akan membuat ralina menjadi wanita istimewa yang berani mengakui kesalahan nya

jangan hanya tristan yang harus membuktikan diri dan minta maaf kalau merasa salah, buat juga ralina membuktikan dirinya pantas untuk suaminya

2 kesalahan fatal ini yang harus membuat ralina sujud minta maaf pada suaminya
*ralina tidak bisa menjaga harga diri suami didepan pria lian sehingga pria lain dengan gampang meremehkan suaminya
*pengorbanan ralina untuk pria lian sampai memohon2 pada suami pada kenyataannya itu melukai dan menghancurkan perasaan suaminya

thor buktikan ralina pantas untuk tristan, dengan begitu banyaknya pengorbana tristan untuk ralina, tristan bukan hanya menyelamat kan kehidupan ralina tapi tristan juga mengangkat harga diri dan kehormatan ralina serta melindungi ralina dan memberi keadilan untuk ralina

adil lah thor buat ralina jadi wanita istimewa untuk tritan,
Jelita S
terimakasih up nya yg banyak Thor🫰🫰🫰
stiefany
mewek aq bacanya lega jg rasanya raline uda bicara jujur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!