NovelToon NovelToon
KLAUSUL CINTA SANG CEO

KLAUSUL CINTA SANG CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Office Romance
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Leona Night

Valeria Sinclair, seorang pengacara berbakat dari London, terjebak dalam pernikahan kontrak dengan Alexander Remington—CEO tampan dan dingin yang hanya melihat pernikahan sebagai transaksi bisnis. Tanpa cinta, tanpa kasih sayang.

Namun, saat ambisi dan permainan kekuasaan mulai memanas, Valeria menyadari bahwa batas antara kepura-puraan dan kenyataan semakin kabur. Alexander yang dingin perlahan menunjukkan celah dalam sikapnya, tetapi bisakah Valeria bertahan saat pria itu terus menekan, mengendalikan, dan menyakiti perasaannya?

Ketika rahasia masa lalu dan intrik keluarga Alexander mulai terkuak, Valeria harus memilih—bertahan dalam permainan atau pergi sebelum hatinya hancur lebih dalam.

🔥 Sebuah kisah penuh ketegangan, gairah, dan perang hati di dunia penuh intrik kekuasaan. 🔥

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Valentine yang Panas

Valerie’S POV

Pagi hari berikutnya, Alex sudah sepenuhnya sadar. Aku memasak bubur untuknya dan menyuapinya perlahan. Tumben dia tidak protes dan jutek. Dia jadi lebih patuh dan mudah ditebak sejak sakit. Kakinya juga tidak lagi bengkak dan dia sudah bisa berjalan sendiri, meskipun masih pincang. 

“Aku dengar dari Liam, kau yang menyeretku naik ke permukaan ketika aku tidak sadarkan diri karena benturan saat bermain Jet ski. Terimakasih,” ujarnya dengan tatapan sendu.

“Untung kau sudah memintaku memakai baju renang untuk Snorkling dan bukan bikini, sehingga aku lebih sigap dan cepat menarikmu saat itu,” jawabku sambil tersenyum

“Terimakasih juga telah menyelamatkan aku saat aku mengalami Hypothermia semalam. Jika kau tidak ada, mungkin aku hanya tinggal nama,” ujarnya. 

Entah mengapa aku merasa malu jika mengingat terapi skin to skin yang aku berikan padanya semalam. Tetapi saat itu aku memang tidak punya pilihan, badannya sudah kaku dan sedingin es.

“Jangan terlalu dipikirkan, siapapun akan membantumu dalam kondisi kemarin. Aku memang sudah diperingatkan oleh paramedis, bahwa kau akan terkena Cold Stroke karena efek dari racun terumbu karang,” 

“Hari ini aku sudah merasa Fit, apakah kau mau jalan jalan denganku ke Tradisional Straw Market?” pintanya. 

“Tentu, aku mau. Aku akan mempersiapkan diri, dan berganti baju. Kau butuh sesuatu?” tanyaku

“Tidak, aku sudah jauh lebih baik, aku hanya ingin menghirup udara segar, “ ujarnya singkat.

Aku pun lalu bersiap dan segera mendampinginya jalan jalan ke Straw Market. 

*****

Seminggu lamanya kami menikmati liburan di  Kepulauan Bahama. Tepat tiga hari sebelum Valentine, kami bertolak kembali ke Prancis. Alex sudah sepenuhnya pulih dan siap beraktivitas. Aku sebenarnya agak kehilangan dia saat dia kembali bekerja, karena sifat jutek, acuh tak acuh dan dingin kembali muncul begitu kami tiba di Paris. Namun aku tidak ingin protes atau meminta lebih, toh aku hanya istri bayaran, dan perkawinan ini pun hanya kontrak bisnis. 

Seperti hari yang sudah sudah, dia lebih banyak menghabiskan waktu di kantornya. Ketika dia pulang pun tidak banyak bicara, bahkan aku lebih banyak makan sendiri dan tidak pernah melewatkan waktu berdua dengannya meskipun hanya sekedar berbincang bincang. 

Suatu sore tepat di hari Valentine, seorang anak buahnya memberikan sebuah amplop warna merah dengan tepi emas. Didalamnya terdapat tulisan, Buka kotak yang ada di ruang baca, lalu kenakan baju itu dan segeralah menuju ke Paviliun Belakang, kita harus menghadiri Valentine. 

Karena lebih mirip perintah dari pada ajakan, maka aku pun memenuhinya dengan ogah ogahan. Namun aku juga merasa tidak enak di bayar tanpa ada kerjaan apapun. Surat ini seolah seperti Alarm, bahwa aku harus mulai lagi bekerja  dan bersandiwara sebagai istri CEO kaya raya. 

*****

Akhirnya aku berjalan perlahan menuju ruang baca, dan kulihat memang ada kotak beludru merah yang sangat indah. Kubuka kotak itu dan kulihat ada gaun warna merah yang sangat indah. Bergegas aku menuju ruang ganti dan memakai gaun merah nan indah itu. Gaun itu begitu pas di tubuh ku seolah memang dipesan khusus buatku. Setelah berdandan, dibantu oleh beberapa karyawan mansion, aku pun siap dan berjalan menuju Paviliun belakang.

Aku membayangkan di sana tentu akan banyak orang dan semua tentu berharap bahwa kami melayani dan menemani mereka santap malam di pesta Valentine yang diadakan Alex. Aku berpikir pesta itu untuk koleganya dan beberapa teman dekat. 

Namun begitu sampai di sana bayanganku pupus dan berganti dengan rasa heran. Apa yang dia sebut sebagai Paviliun belakang ternyata adalah sebuah bangunan Indah yang ada di tengah taman bunga yang elok.Untuk sampai ke bangunan itu aku harus berjalan melewati jembatan dan sungai buatan dengan pinggiran batu berwarna hitam, sementara disekitar sungai dan jembatan dipenuhi oleh mawar merah dan berbagai bunga lain yang mengeluarkan bau semerbak wangi. 

Bangunan indah itu terletak di sebuah dataran yang cukup tinggi dan terpisah dari rumah induk. Dari sana sebelum masuk ke dalam kamar, terlihat jelas kelap kelip cahaya lampu malam hari kota Paris. Dari kejauhan tampak menara Eiffel berdiri tegak menjulang. 

Sejenak aku ragu untuk masuk dalam ruangan bangunan. Tetapi karena undangan tadi berbunyi bahwa aku harus masuk dalam Paviliun, maka aku pun memberanikan diri. Aku sendiri dalam Paviliun, sebuah meja kecil yang pas hanya untuk dua orang, tertata rapi di tengah ruangan, dihiasi lilin warna merah dan terdapat champagne, beberapa kue dan makanan serta peralatan makan. 

Dalam hati aku berkata, sepertinya Alex ingin mengajak makan malam di sini. Aku lalu berjalan ke arah jendela kamar yang menghadap ke kota Paris. Aku melihat pemandangan yang sangat elok dari Jendela ini. Terbit rasa rasa takjub yang luar biasa. Betapa cantiknya Paris di malam hari dari atas sini gumamku dalam hati. 

Saat aku asyik mengamati pemandangan memukau itu,  aku merasa seseorang mengamatiku dari belakang. Aku pun menoleh dan mendapati Alexander berdiri di depan pintu dengan kemeja putihnya yang terbuka pada bagian atas, sehingga menampakkan sebagian dadanya yang bidang. Dia memandangku aneh, tatapan yang tidak pernah aku temui selama ini. 

“Aku tidak menyangka kau peduli dengan Valentine, Alexander, " ucapku singkat.

Dia mendekati meja yang sudah tertata rapi di tengah ruangan yang penuh dekorasi bunga khas Valentine yang sangat indah. Dia mempersilahkan aku duduk di depannya, lalu menuang anggur merah ke dalam gelas kami berdua. 

“Aku tidak peduli dengan Valentine. Tapi aku punya istri, dan aku harus memainkan kewajibanku dengan baik,” jawabnya singkat. 

Aku tertawa kecil sambil menyesap anggur merah itu,” "Tentu. Pernikahan kita tampak seperti pernikahan  yang sempurna untuk dunia luar. Tapi aku penasaran, apa kita juga harus berakting saat kita hanya berdua?"

Alexander menatap mataku tajam lalu berkata,” Kau ingin mencobanya?”

Aku memainkan garpu di tanganku, tetapi mataku terkunci di mata nya,"Aku hanya penasaran. Apa yang kau dapatkan dari semua ini, Alexander?"

Alex menyandarkan tubuhnya ke kursi, suaranya tenang tetapi dalam,” "Kekuasaan dan Kontrol. Tidak ada yang bisa menyentuhku jika aku memiliki segalanya di bawah kendali."

Aku mengangkat alisku dan tersenyum ke arahnya,” Bahkan istrimu?"

Alexander tersenyum kecil, tetapi ada sesuatu yang berbahaya dalam ekspresinya, "Aku tidak suka kehilangan kendali. Kau tidak akan menguji batasanku, bukan?"

Aku  merasa napas ku  sedikit tertahan. Dalam hati aku berkata, Ini bukan permainan biasa. Alexander sedang memerankan sesuatu yang berbeda. Dia seperti ingin menunjukkan dominasinya atasku. 

Tiba tiba Alexander berdiri dan berjalan ke belakang kursiku, membungkuk sedikit, suaranya rendah di telingaku,” Kau ingin tahu bagaimana kita berakting saat hanya berdua?"

Tubuhku mematung, aku seperti terpaku, kedekatan kami membuat tubuhku menghangat dengan sendirinya, ataukah ini efek Red wine, entahlah. 

Tangannya melayang di pundak ku, menyentuhnya dengan gerakan halus tetapi mengintimidasi.

Aku tahu bahwa aku  seharusnya menghindar, tetapi aku juga ingin tahu seberapa jauh pria ini akan bermain.

Aku menoleh ke arah Alexander dan menatap matanya dengan tajam sembari berkata,” Aku tidak suka akting, Alexander. Aku suka sesuatu yang nyata."

Alexander tertawa pelan, tetapi ada bahaya dalam suaranya,” Good Girl, karena aku sedang tidak ingin main main malam ini,” 

Segera dia menggendongku ala Bridal Style, dan tentu saja kelakuannya ini membuatku terkejut, tetapi juga tidak ingin melawannya. Kami saling pandang, hingga dia membawaku masuk dalam kamar tidur di dalam paviliun itu. 

*****

Cahaya lilin berkelip lembut di kamar tidur Paviliun, memantulkan bayangan samar di dinding. Di luar, kota Paris masih bersinar, tetapi kehangatan di dalam ruangan jauh lebih menggetarkan.

Aku berdiri di depan cermin, sementara jemariku tanpa sadar menyusuri gaun merah  halus yang membelai kulitku  dengan lembut. Malam ini berbeda. Malam ini bukan sekadar pernikahan kontrak, bukan sekadar sandiwara. Setidaknya itulah yang aku rasakan. 

Alexander bersandar di ambang pintu, kemeja putihnya tidak lagi rapi, lengan bajunya tergulung, memperlihatkan otot lengannya yang tegas. Tatapannya menelusuri setiap inci tubuhku dan itu membuat aku jadi sulit bernafas tanpa getaran kuat. 

"Kau menggoda, Valeria." Suaranya rendah, hampir seperti geraman yang menghantam langsung ke inti diriku. 

Aku menelan ludah, lalu berbalik menatap Alex. "Aku hanya... mencoba membiasakan diri."

Alexander melangkah mendekat, menelusuri rambutku dengan jemari yang panas. "Masih takut?"

Aku menggigit bibir, dan menatap matanya penuh waspada. "Aku tidak takut... hanya tidak ingin kau kasar."

Alexander menyeringai, tangan besar itu turun, menggenggam pinggangku dengan kepemilikan. "Kau ingin aku lembut?"

Aku  mengangguk pelan, tetapi mataku tak lepas menatap matanya, dan memberi kesan menantang. "Aku tidak terbiasa dengan ini."

Senyuman Alex memudar sedikit, digantikan dengan sesuatu yang lebih dalam. "Jadi, kau belum pernah...?"

Wajahku menghangat, aku terlalu malu untuk menjawab pertanyaan macam itu. Tetapi dari Ekspresinya, aku dapat merasakan bahwa Alex paham maksudku. 

Alex mengangkat daguku dengan dua jarinya, menelusuri kulitku dengan sentuhan yang hampir menyiksa. "Kalau begitu, aku akan pastikan malam pertama mu tidak terlupakan."

Spontan aku bergerak  mundur, tetapi Alexander menahan pinggangku, lalu mendekatkannya ke tubuhnya yang keras. "Atau… kau bisa menghentikanku sekarang."

Tantangan dalam suara Alex membuatku kehilangan akal sehat. Dengan suara yang sedikit bergetar, aku berbisik, "Aku tidak ingin menghentikanmu, Alexander."

Alexander tersenyum miring, lalu menundukkan kepalanya, bibirnya menyapu leherku dengan sentuhan yang lebih panas dari api. "Kau baru saja membuat keputusan yang sangat berbahaya, Mrs. Remington bisiknya di telingaku dan membuat tubuhku makin panas dan sedikit bergetar. "

Tiba tiba dia mendaratkan bibirnya ke bibirku dan kami pun berciuman. Sebuah ciuman yang tidak bisa dikatakan lembut, tetapi penuh kepemilikan, dominasi, dan api yang tertahan terlalu lama.

Alex berubah menjadi sangat liar, dia menggendongku tanpa melepas ciuman kami dan mendudukkanku di tepi tempat tidur besar yang ada di ruangan itu. Dia masih berdiri di depanku ketika dia melucuti sendiri bajunya hingga membuatku tak berkedip menatapnya. 

Setelah itu dia kembali menciumku dengan buas dan perlahan melucuti ku. Dia bersimpuh di hadapanku, melepas sepatuku lalu menyingkap bajuku dan membantuku melepasnya dengan telaten. Kemudian dia melepas Braku hingga aku merasa wajahku memanas karena malu. 

Dia tersenyum dan berkata, “ Jangan malu, permainan baru saja dimulai Mrs Remington,” 

Setelah itu dia meremas dadaku dengan lembut dan menghisap puncaknya hingga aku mengerang karena hantaman kenikmatan tiada tara. Dia makin liar dan memainkan lidahnya menjilati puncak dadaku berkali kali dan sesekali menghisapnya dengan kuat. Aku menggelinjang dan tanpa terasa membuka kakiku lebih lebar. 

Lalu dia membaringkanku dan beringsut turun ke arah segitiga yang masih menutupi lembahku. Dia membukanya perlahan lalu menciumnya seperti menikmati aroma lembahku yang sudah banjir sejak tadi. 

Kemudian dia membuka kakiku lebar lebar, mencengkeramnya kuat dengan lengan nya hingga aku tidak bisa menutupnya meskipun aku mau. Dan dia menghisap lembahku dalam dalam. Aku berteriak kecil dan menyebut namanya,”Alex…ouch alex.” 

Di makin liar bermain dan lembahku makin banjir karenanya. Lalu dia membuka lembah itu makin lebar menyapu setiap inci dengan lembut dan tampak sangat menikmatinya. Nafasku semakin pendek, ketika tiba tiba kau merasa diriku seperti tersengat listrik ribuan watt saat dia menghisap inti lembahku dan menggigit kecil berulang laki sambil sesekali memainkan dengan lidahnya. 

Aku tidak tahan lagi, tubuhku melengkung ke atas dan sebuah hantaman keras dari pelepasan pertama yang baru kali ini  kualami dalam seumur hidupku membuatku menjerit kecil dan kakiku pun meronta. Dia menahannya dengan kuat dan kembali bermain di sana hingga aku merasakan hal yang sama untuk kedua kalinya. 

Setelah itu dia menembus diriku perlahan menyisakan pekikan kecil dariku. Aku merasakan rasa sakit yang aneh sekaligus rasa nyaman yang luar biasa. Dia memacu dirinya diatasku dengan begitu kuat dan bertenaga. Dia mendominasi, menuntut dan tidak memberikan sedikitpun ruang bagiku untuk ikut serta mengatur jalannya permainan. Dia membolak balikkan tubuhku berulang kali mengunci tanganku hingga aku tidak bisa meronta atas apapun yang dia lakukan padaku. 

Sebuah dominasi yang memabukkan dan membuatku makin hanyut dalam permainannya yang kuat dan liar. Sejenak terbesit dalam benakku, apakah ini baik untukku, mengingat ini adalah pernikahan kontrak? Tapi aku sudah tidak lagi mampu berpikir jernih. Aku sudah tenggelam dalam permainan Alex yang teramat sulit kutolak malam itu. 

*****

1
naura khalidya
mampir thor...
Leona Night: terimakasih sdh mampir/Heart/
total 1 replies
OBES20
lanjut
Leona Night: Terimakasih /Heart/
total 1 replies
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞IntanArmy💜°𝐒⃟: ✿࿐
mampir semangat
Leona Night: terimakasih sdh mampir
total 1 replies
Kim nara
Bagus ceritanya yuk baca yuk
Leona Night: Terimakasih, semoga menghibur, dan setia baca sampai tamat/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!