Jangan lupa follow Instagram author ya : @elaretaa
Hidup Kiara digunakan hanya untuk bekerja dan bekerja menghasilkan uang untuk orangtuanya yang begitu kejam pada Kiara, tidak ada tempat mengadu hingga sang sahabat memintanya untuk bertemu dan saling melepas rindu karena lama tidak bertemu.
Niat awal yang ingin bertamu itu justru membuat hidup Kiara berubah, karena salah paham yang terjadi dimana Kiara tidur bersama Rafa Kakak dari sahabatnya dan membuat keluarga sang sahabat meminta agar Kiara dan Rafa menikah padahal Kiara tidak mengenal pria tersebut dan Kiara juga tidak tau bagaimana ia bisa berada di kamar Rafa dan tidur dengannya.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Apa yang akan terjadi pada Kiara?
Kenapa Kiara bisa ada di ranjang tersebut bersama Rafa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kakak Ipar
"Mama masak sup tahu aja soalnya kalau pagi-pagi jarang ada yang sarapan pakai nasi kecuali Rachel, kalau Papa sama suami kamu itu biasanya pagi-pagi cuma makan roti, Papa kamu biasanya suka minta dibawain bekal buat kerja. Tapi, katanya hari ini lagi kurang enak badan makanya Mama rencananya mau buatin bubur, terus sup nya buat Rachel sama suami kamu juga suka kalau sarapan pakai sup, tapi ya tanpa nasi cuma supa aja. Kalau kamu biasanya sarapan apa? kalau kamu mau buat yang lain gapapa," tanya Mama Natasha.
'Kia gak pernah sarapan, Ma. Kia makan kalau kerja aja,'
"Gapapa Ma. Kia bantu Mama bikin sup nya aja," ucap Kiara dan diangguki Mama Natasha.
Mereka pun memasak sup yang dimaksud Mama Natasha dan tak lama sup pun jadi, "Enak ya punya menantu bisa masak bareng," ucap Mama Natasha dan Kiara pun tersenyum mendengarnya.
"Sayang, kamu panggilin suami kamu dan suruh sarapan, biasanya suami kamu itu tipe orang yang harus sarapan meskipun gak keluar rumah," ucap Mama Natasha.
"Iya, Ma," jawab Kiara lalu pergi ke kamarnya untuk membangunkan Rafa.
Namun, saat Kiara sudah ada di dalam kamar, ia tidak melihat Rafa hingga Rafa keluar dari dalam kamar mandi dan menatap Kiara. "Mama nyuruh Kak Rafa ke meja makan," ucap Kiara dan diangguki Rafa.
"Kamu mau mandi dulu?" tanya Rafa.
"I-iya, Kak," ucap Kiara lalu masuk ke dalam kamar mandi.
Beberapa saat kemudian, Kiara pun keluar dan tidak melihat Rafa di dalam kamar, "Mungkin Kak Rafa udah di meja makan," gumam Kiara lalu ia pun keluar dari kamar dan pergi ke meja makan dimana disana sudah ada Rachel dan juga Rafa.
"Pagi, Kakak ipar," sapa Rachel.
"Apa sih, panggil biasa aja," ucap Kiara.
"Gak mau. maunya manggil Kakak ipar," ucap Rachel.
"Dek," peringat Rafa.
"Ish, iya iya," ucap Rachel lalu memakan makanannya, sedangkan Rafa sudah mengambil sup nya sejak tadi bahkan sudah memakannya.
"Kak Rafa gak mau pakai nasi?" tanta Kiara.
"Aku gak malam nasi pagi-pagi, aku makan nasi cuma makan siang sama makan malam," ucap Rafa dam diangguki Kiara.
"Sini makan, Ki," ucap Rachel.
Dengan ragu, Kiara pun duduk di samping Rafa lalu mengambil nasi dan lauk pauk, Kiara hanya mengambil sedikit karena lagi-lagi pikiran Kiara adalah takut.
"Kenapa ambilnya dikit? ambil lagi yang banyak, badanmu kurus kayak gak gak pernah gitu," ucap Rafa.
"Kak Rafa nih kalau ngomong tuh bener, nih makan yang banyak," ucap Rachel lalu menambahkan nasi pada piring Kiara.
"Makasih, tapi ini banyak banget," ucap Kiara.
"Udah makan aja," ucap Rafa.
Kiara pun menyantap sarapan pertamanya itu, Kiara terharu karena akhirnya ia bisa merasakan bagaimana makan di meja makan, jika di rumah orangtuanya dapat dipastikan Kiara sudah berangkat bekerja dan alhasil ia harus menahan lapar hingga istirahat kerja. Meksipun takut, namun Kiara menyantap sarapannya hingga habis.
Setelah itu, Kiara mencuci piringnya dan hendak ke ruang tamu dimana sudah ada Rachel dan Rafa yang tengah menonton televisi, langkah Kiara terhenti ketika melihat keduanya.
"Aku kesana apa gimana ya," gumam Kiara.
Kiara memutuskan untuk ke dapur dan membantu asisten rumahtangga yang tengah membersihkan bahan-bahan untuk dimasukkan ke dalam kulkas.
"Bu, mungkin ada yang bisa saya bantu," ucap Kiara.
"Eh, Nyonya. Lebih baik Nyonya ke ruang tamu saja, disini sudah ada saya sama Jihan, lagian ini cuma sedikit pekerjaannya," ucap Bu Pipit.
"Tidak apa-apa, Bu. Saya bantu ya," ucap Kiara lalu duduk di lantai membantu Bu Pipit dan juga Jihan.
Cukup lama Kiara disana hingga Rafa datang dan menarik Kiara, "Kenapa disini?" tanya Rafa.
"I-itu Kak, aku bantu Bu Pipit sama Jihan," ucap Kiara.
"Ayi ke ruang tamu, kamu dari tadi ditungguin Rachel," ucap Rafa.
"I-iya Kak, Bu saya duluan ya," ucap Kiara.
"Iya, Nyonya," jawab Bu Pipit.
Kiara pun mengikuti langkah Rafa hingga mereka sampai di ruang tamu, "Lo kemana aja sih Ki, dari tadi gue tungguin lo gak kesini," ucap Rachel.
"Aku tadi bantuin Bu Pipit sama Jihan," ucap Kiara.
"Lo itu sekarang istrinya Kak Rafa bukan lagi di rumah lo, jadi lo harus manfaatin itu dengan malas-malasan di kamar atau apa gitu atau gak gini aja gimana kalau kita ke mall, lo kan bajunya masih dikit, gimana Kak?" tanya Rachel pada Rafa.
"Terserah," jawab Rafa yang fokus pada televisi.
"Uang," dengan entengnya Rachel mengulurkan tangannya dan meminta uang pada Rafa.
Bukannya mengabaikan Rachel, Rafa justru mengambil dompetnya dan memberikan kartunya pada Rachel.
"Eh tunggu. gimana kalau Kak Rafa juga ikut," ajak Rachel.
"Gak, Kakak di rumah aja," ucap Rafa.
"Yaudah, kalau gitu gak jadi. Ini kartunya," ucap Rachel dan memberikan kartu tersebut pada Rafa.
"Kenapa gak jadi?" tanya Rafa.
"Kakak gak mau ikut sih, nanti yang jagain Kiara sama Rachel siapa kalau Kakak gak ikut," ucap Rachel.
"Berlebihan kamu," ucap Rafa.
"Dih, yaudah. Rachel sama Kiara di rumah aja gak jadi belanja," ucap Rachel.
"Yaudah," ucap Rafa daan menaruh kem ali kartunya di dompetnya.
"Ish, Kak Rafa ini gak peka banget. Harusnya Kak Rafa bujuk Rachel," ucap Rachel.
"Berisik Rachel," ucap Rafa.
"Kak Rafa gak sayang lagi sama Rachel," ucap Rachel.
"Ish, iya iya Kakak ikut," ucap Rafa.
"Oke, Rachel ganti baju dulu," ucap Rachel lalu pergi dari ruang tamu.
"Kamu gak ganti baju juga?" tanya Rafa.
"Gak Kak, ini bajunya baru ganti tadi pagi," ucap Kiara.
Tak butuh waktu lama, Rachel pun keluar dari kamar dan menghampiri Kiara di ruang tamu. "Loh lo gak ganti baju?" tanya Rachel.
"Gak Ra, pakai ini juga gak masalah kok, lagian masih bagus kok bajunya," ucap Kiara dan diangguki Rachel.
Mereka bertiga pun pergi ke salah satu pusat perbelanjaan yang terkenal di kota tersebut, saat mereka sampai di pusat perbelanjaan tersebut, mereka segera masuk. Disisi lain, Kiara yang pertama kali pergi ke pusat perbelanjaan semegah dan semewah ini pun merasa takjub, Kiara biasanya membeli baju di pasar tradisional yang harganya jauh lebih murah.
"Ayo, beli baju dulu, ayo Ki," ajak Rachel dan berjalan cepat ke toko yang ia maksud.
Karena kaki Kiara yang tidak bisa berjalan cepat membuatnya tertinggal, namun Kiara berusaha untuk menyeimbangkan langkanya dengan Rachel dan Rafa hingga tiba-tiba ketika Kiara benar-benar tertinggal, Rafa berhenti dan menatapnya dari depan.
'Apa Kak Rafa marah karena aku jalannya pelan?'
.
.
.
Bersambung.....
semakin gemes sma couple ini ,