Naiya adalah gadis miskin yang diabaikan ibunya. Karena ketidak mampuan sang kakek membuat Naiya harus terpaksa mengikuti ibunya untuk tinggal bersama dengan ibunya yang sudah menikah kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myranda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 17
Sementara ditempat lain Moses, Marvel dan Naiya mereka bertiga sedang bermain Game ludo. Siapa yang kalah akan diberikan coretan diwajah menggunakan lipstik.
Kini wajah Moses sudah hampir penuh karena dia tidak pernah memainkan permainan itu sebelumnya.
Mereka bertiga pun tertawa melihat wajah mereka seperti badut, akan tetapi Moses merasa sangat bahagia karena kini umurnya yang sudah tua membuat jiwanya kembali ke anak-anak dan berpikir dia menemukan teman yang cocok untuk nya karena sejak kecil dia tidak pernah mempergunakan waktunya untuk bermain.
" Wajah kakek sangat lucu" Kata Marvel
" Marvel coret nya pendek-pendek saja kasihan kakek " Kata Naiya
" Tidak boleh seperti itu kita harus sportif, jika aku mencoret wajahnya panjang maka dia juga harus seperti itu. " Kata Moses
" Tapi wajah kakek sudah hampir penuh" Kata Naiya
" Tidak apa-apa, setelah permainan berakhir kakek akan mencucinya " Kata Moses
" Keluarga kakek kenapa belum datang juga" Kata Naiya
" Biarkan saja, aku senang jika mereka tidak menjemput ku. aku lebih suka tinggal disini"
" Jika mereka menjemput ku maka aku akan kabur lagi kesini. " Kata Moses
" Tidak boleh seperti itu, kakek jangan main kabur-kaburan lagi kasihan keluarga kakek."
" Jika kakek ingin bermain kesini tidak apa-apa. Tapi harus ijin dulu agar keluarga kakek tidak khawatir" Kata Naiya namun kini bel pintu pun berdering.
" Marvel,,, seseorang datang, tolong bukakan pintu mamah kekamar mandi mencuci wajah dulu" Kata Naiya karena tidak ingin tamunya melihat wajahnya berantakan.
"Baik Mah... " Kata Marvel pergi membuka pintu.
Saat pintu terbuka Marvel pun terdiam sejenak melihat pria dewasa yang berdiri dihadapan nya karena dia tidak mengenali pria itu.
Sementara Risky ingin tersenyum melihat beberapa coretan di wajahnya Marvel.
" Hai.... " Kata Risky melambaikan tangannya kepada Marvel melihat Marvel masih terdiam.
" Paman kamu siapa? " Kata Marvel
" Eh...."Risky pun merasa sedikit canggung.
" Aku... Keluarga kakek, aku ingin menjemput kakekku " Kata Risky
" Apa paman benar keluarga kakek? "
" Jika ia, mana buktinya " Kata Marvel
" Bukti.... "Kata Risky bingung karena dia tidak tahu harus membuktikan dengan cara seperti apa.
" Jangan-jangan paman orang jahat, paman ingin menculik kakek lalu menjual kakek ya" Kata Marvel
" Bukan seperti itu, aku benar-benar cucunya " Kata Risky, melihat Marvel yang begitu waspada.
" Mana buktinya, berikan aku poto bersama kalian berdua jika kakek itu kakeknya paman" Kata Marvel. Risky pun terdiam karena saat ini dia tidak memiliki poto bersama mereka berdua.
" Paman penculik manusia iya" Kata Marvel
" Bukan... Bukan... " Kata Risky
Naiya pun mendengar anaknya sedang berdebat dengan seseorang dia pun menghampiri Marvel.
" Marvel sia.... " Kata Naiya berhenti berbicara karena terkejut melihat Risky.
Sudah sangat lama dia tidak pernah melihat Risky namun kali ini Risky muncul dihadapan nya, Risky pun merasakan hal yang sama dia pun sangat terkejut dan tidak dapat berkata apapun.
Naiya pun berpikir Risky datang untuk mengambil anaknya diapun langsung menarik anaknya kepelukan nya.
" Mau ngapain kamu kesini" Kata Naiya
" Mamah... Apa mamah mengenal paman itu? " Kata Marvel. Risky mendengar Marvel memanggilnya mamah kini hatinya merasa hancur karena Naiya sudah menikah dan memiliki anak.
Namun kini Moses pun menghampiri mereka.
" Siapa yang da..... " Kata Moses berhenti berbicara karena tidak percaya saat ini Risky datang menemuinya. Moses pun menangis memeluk cucu yang dirindukan nya.
" Risky cucuku.... " Kata Moses memeluk Risky.
Melihat keadaan Moses dan Risky saat ini, membuat Naiya mengalah dengan perasaan nya. Akan tetapi Naiya marasa tidak enak terhadap tetangga dia pun akhirnya menyuruh masuk.
" Masuk lah" Kata Naiya menyuruh Risky masuk.
Saat Risky masuk kedalam rumah Naiya dia melihat disana terdapat sepasang sepatu pria dewasa dan sebuah pakaian pria dewasa tergantung. Risky pun mengira bahwa itu mungkin milik suami Naiya.
Setelah Moses dan Risky duduk Naiya pun melihat Moses sedang menangis meminta maaf kepada Risky karena merasa tidak enak mendengar pembicaraan mereka Naiya pun pergi kedapur membuatkan minuman.
Naiya mendengar bahwa kini Moses dan Risky sudah menyelesaikan masalah mereka Naiya pun kembali membawa minuman keruang tamu.
" Silahkan di minum kek,,,, "
" Teh nya tidak terlalu manis, aku menaruh hanya sedikit gula karena tidak baik untuk kesehatan kakek" Kata Naiya
" Kamu sangat pintar dan mengerti menjaga kesehatan kakek " Kata Moses
" Kakek katakan apa yang terjadi kenapa wajah kakek seperti ini" Kata Risky
" Hahahaha.... "
"Mereka berdua mengalahkan kakek, kamu harus bantu kakek membalas mereka berdua" Kata Moses seakan tidak ingin berhenti bermain.
" Kek,,,, ini sudah larut, bagaimana jika kita lanjut besok saja. Marvel juga sudah ngantuk dan besok dia harus sekolah. " Kata Naiya
" Kamu benar,,,, "
" Besok kakek akan kesini lagi, apa boleh...? Kata Moses bertanya kepada Naiya.
Naiya pun merasa tidak enak jika menolaknya.
" Mah.... Mau dong iya... "
" Aku juga tidak ada teman bermain kalau mamah sibuk" Kata Marvel memegang tangan Naiya untuk merayu Naiya.
Risky melihat Marvel merasa seakan ada sesuatu diantara mereka, hatinya seakan ingin memeluk anak itu.
" Apa aku merepotkan kan kamu" Kata Moses
" Tidak kek.... "
" Tidak apa-apa, besok atau kapan pun kakek boleh datang bermain dengan kami" Kata Naiya
" Hore.... " Kata Marvel kegirangan memeluk Moses dan Moses pun sebaliknya mereka berdua mereka berdua seperti anak kecil yang kegirangan karena mendapat sesuatu.
" Terimakasih sudah merawat kakekku dengan baik, dan tolong maafkan dia jika dia sudah merepotkan kamu. " Kata Risky
" Tidak apa-apa kok" Kata Naiya
" Kakek,,, besok kakek datang iya" Kata Marvel
" Oke... Besok kakek pasti akan datang" Kata Moses.
" Paman aku minta maaf,,,, aku sudah menuduh paman penculik " Kata Marvel. Risky pun berjongkok mensejajarkan badannya dengan Marvel.
" Tidak apa-apa.... "
" Kamu anak yang pintar"
" Teruslah berbuat seperti itu, itu hal yang baik " Kata Risky mengelus kepala Marvel.
" Paman juga datanglah bermain besok"
Kata Marvel.
" Baiklah jika sempat besok paman akan datang,,, " Kata Risky
" Tidak boleh membuat janji yang tidak pasti kepada anak-anak, kamu katakan lah dengan pasti " Kata Moses
"Marvel,,,, paman sangat sibuk, tidak baik menganggu kesibukan orang " Kata Naiya
" Jika begitu aku akan bermain dengan kakek saja " Kata Marvel
"'Marvel.... boleh kah paman memeluk mu? "
" entah kenapa paman ingin sekali memeluk mu" kata Risky mendengar itu Naiya pun merasa khawatir.
" bsik paman, aku juga ingin memeluk paman karena aku merindukan ayah" kata Marvel mendengar perkataan Marvel Naiya pun tidak melarang mereka lagi.
Kini mereka berdua pun saling berpelukan, Risky pun merasakan seperti nya sangat dekat dengan anak itu sementara Marvel mendapatkan kenyamanan dari Risky.
" Baiklah.... Sampai bertemu besok, kami pulang dulu" Kata Risky melepaskan pelukan nya dsn tidak lupa mencium kepala Marvel.
" Dah paman...kakek..... " Kata Marvel melambaikan tangannya seakan tidak ingin mereka pergi.
Setelah mereka pergi Naiya dan Marvel pun masuk kerumah mereka dan tidak lupa mengunci pintunya.
Di perjalanan Risky pun terdiam karena pikiran nya mengingat sepatu dan pakaian pria yang ada dirumah Naiya.
" Siapa pria yang beruntung menikahi Naiya"
" Jika aku lihat dari kehidupan Naiya dan anaknya sepertinya pria itu hanya orang biasa akan tetapi walaupun mereka hidup sangat sederhana sepertinya keluarga itu sangat bahagia. "
" Syukurlah jika pria itu mau menerima dan mencintai Naiya apa adanya. " Batin Risky sambil menyetir.
Moses menyadari Risky sedang memikirkan sesuatu.
" Apa yang kamu pikirkan, apa pekerjaan kamu tidak berjalan lancar" Kata Moses
" Semua nya berjalan baik-baik saja kek" Kata Risky
" Lalu kapan kamu akan menikahi wanita yang kamu katakan beberapa tahun lalu padaku" Kata Moses
" Dia sudah menikah kek, dia sudah hidup bahagia dengan keluarga nya sekarang " Kata Risky
" Jika begitu carilah wanita yang baik untuk kamu. "
" Lihat Johan dia sudah menikah dan sudah mempunyai anak. "
" Ardin juga begitu"
" Tinggal kamu yang belum memberiku cicit"
" Apa selama ini kamu tidak memiliki pacar" Kata Moses
" Melihat kakek berkata banyak seperti ini, aku tidak percaya kakek mengalami penyakit Alzheimer. " Kata Risky
" Hehehehe... "
" Itu karena mungkin aku merasa bahagia karena kamu sudah kembali " Kata Moses tertawa.
" Lain kali jangan mengusir ku lagi" Kata Risky
" Hehehe.... "
" Baiklah.... "
" Lagipula kamu pikir aku senang, selama itu aku sangat menderita, sepanjang hari aku menyesal dan selalu ingin mencari kamu"
" Jangan pergi lagi. " Kata Moses
" Baiklah.... " Kata Risky
" Kamu sangat jahat dan kejam kepada ku, "
" Kamu selalu berbicara kepada semua orang, akan tetapi kamu selalu mengabaikan aku. " Kata Moses
" Siapa suruh mengusir ku" Kata Risky
" Hehehehe... "
" Aku sudah minta maaf jangan mengungkitnya lagi" Kata Moses
" Kakek yang lebih dulu mengungkit nya" Kata Risky
" Kamu tidak berubah, kamu masih keras kepala seperti dulu " Kata Moses
" Aku cucunya siapa "
" Mungkin itu karena faktor keturunan " Kata Risky
" Hahahaha.... "
" Sekarang kamu menyalahkan aku" Kata Moses.
" Aku hanya mengatakan yang sebenarnya " Kata Risky
" Hahahaha..... "
" Ternyata kamu benar-benar kembali, aku tidak kesepian lagi. Selama kamu pergi tidak ada yang perduli padaku. Mereka semua sibuk" Kata Moses
" Bukan tidak perduli hanya saja mereka semua malas berdebat dengan kakek. sebenarnya bukan malas sih, lebih tepatnya takut. " Kata Risky
" Kenapa juga mereka takut " Kata Moses
" Karena kakek sangat galak dan tidak ada yang berani melawan kakek, walaupun kakek salah mereka akan lebih memilih membenarkannya daripada harus berurusan dengan kakek" Kata Risky
" Hanya kamu yamg berani menentang ku" Kata Moses
" Walaupun begitu kakek lebih suka menggangguku daripada mereka "
" Tapi tidak apa-apa aku akan menemani kakek, tapi jika aku sudah menikah nanti jangan pernah mengagguku nanti. "
" Saat itu aku akan benar-benar meninggalkan kakek." Kata Risky
" Memangnya aku perduli "
" Cepat lah pergi menikah, aku akan merebut cucu menantuku dan cicit ku dari kamu " Kata Moses
" Oh tidak bisa begitu " Kata Risky, Mereka berdua pun tidak berhenti berdebat sampai mereka tiba dirumah.