Update rutin 1-5 Bab ... Selamat membaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak di komentar...
Long Tian, seorang pendekar jenius yang lahir di Alam Dewa, membawa bakat dan kekuatan yang melampaui batas. Namun, kehebatannya justru menjadi kutukan. Dibenci dan ditakuti oleh para pendekar lainnya, ia dianggap ancaman yang tak bisa dibiarkan. Suatu hari, empat pendekar terkuat dari ranah yang sama bersatu untuk menghancurkannya. Dalam pertarungan epik, Long Tian harus menghadapi kekuatan gabungan yang mengancam nyawanya—apakah ia mampu bertahan, ataukah takdir Alam Dewa akan berubah selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Keesokan harinya, aula utama Sekte Api Emas dipenuhi dengan murid-murid tingkat dua. Lebih dari tiga ratus murid berkumpul di tempat itu, menjadikan aula terasa sesak. Meskipun begitu, suasana di sana tetap tertib. Para murid berdiri dalam barisan rapi, menatap penasaran ke depan, tempat seorang tetua sekte berdiri di samping Long Tian.
Tetua itu mengangkat tangannya, memberi isyarat agar kerumunan menjadi hening. “Hari ini, aku memperkenalkan kepada kalian murid baru yang telah berhasil memenangkan turnamen internal sekte, Long Tian. Mulai sekarang, ia adalah bagian dari kelompok murid tingkat dua. Sambutlah dia dengan baik.”
Meskipun ucapan itu terdengar ramah, respons dari para murid tingkat dua jauh dari hangat. Bisikan-bisikan mulai terdengar di antara mereka, beberapa di antaranya tidak terlalu berusaha menyembunyikan nada tidak suka.
“Itu dia yang semua orang bicarakan? Katanya dia mengalahkan semua orang tanpa usaha.”
“Hah, mungkin hanya beruntung. Kita lihat saja seberapa hebat dia di sini.”
“Menang di turnamen murid baru tidak berarti dia bisa menjadi yang terbaik di tingkat ini.”
Long Tian, yang berdiri santai dengan tangan disilangkan, mendengar bisikan-bisikan itu tetapi sama sekali tidak menunjukkan reaksi. Wajahnya tetap tenang, seolah tidak peduli dengan pandangan sinis yang dilemparkan kepadanya. Matanya yang tajam menyapu kerumunan, memberikan tekanan yang tak terlihat kepada mereka yang berani menatap balik.
Tetua itu melanjutkan, mengabaikan suasana yang mulai terasa tegang. “Sebagai pemenang turnamen dan murid dengan bakat luar biasa, Long Tian akan diberi akses penuh ke semua fasilitas tingkat dua. Aku berharap kalian dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk kemajuan sekte.”
Setelah memberikan pengumuman, tetua itu memberi isyarat agar Long Tian bergabung dengan barisan murid tingkat dua. Saat Long Tian berjalan ke tempatnya, tatapan para murid lain mengikuti setiap langkahnya. Beberapa menatap dengan rasa ingin tahu, beberapa dengan kecemburuan, dan beberapa dengan ketidakpercayaan. Namun, Long Tian tetap melangkah dengan percaya diri, tidak terganggu oleh atmosfir dingin di sekitarnya.
Ketika ia berdiri di barisan, seorang murid laki-laki dengan tubuh besar mendekatinya. Wajahnya menunjukkan senyum tipis yang lebih menyerupai ejekan. “Jadi, kau ini Long Tian? Anak baru yang semua orang bicarakan. Aku Lin Fengyu, dan aku ingin melihat apakah kau benar-benar sekuat yang mereka katakan.”
Long Tian menatap Lin Fengyu tanpa ekspresi. “Jika kau ingin bertarung, ajukan tantangan resmi. Tapi jika ini hanya untuk pamer, aku tidak tertarik.” Suaranya tenang, tetapi ada ketegasan yang membuat Lin Fengyu terdiam sejenak.
Sebelum Lin Fengyu sempat merespons, tetua itu kembali berbicara. “Cukup, Lin Fengyu. Tidak ada pertarungan di aula ini. Jika kalian ingin mengukur kemampuan, gunakan arena latihan di waktu yang sesuai.”
Lin Fengyu hanya mendengus sebelum kembali ke tempatnya, sementara Long Tian tetap tenang seperti biasa. Bisikan-bisikan di antara para murid kembali terdengar, tetapi Long Tian sudah tidak memedulikannya. Baginya, pendapat orang-orang ini tidak penting. Yang ada di pikirannya hanyalah langkah berikutnya untuk mencapai tujuan utamanya.
Setelah perkenalan selesai, para murid mulai meninggalkan aula, beberapa di antaranya masih mencuri pandang ke arah Long Tian. Tetapi dia tetap berdiri tenang, menunggu hingga aula benar-benar kosong sebelum melangkah pergi. Dalam hati, ia tahu bahwa posisinya di tingkat dua akan membawa lebih banyak tantangan, tetapi tidak ada satu pun yang cukup penting untuk menghalangi jalannya menuju Pagoda Api Jiwa.
...
Seminggu berlalu dengan cepat, dan suasana di Sekte Api Emas semakin ramai karena latihan tanding rutin antar murid tingkat dua akan segera dimulai. Latihan ini selalu menjadi ajang bagi para murid untuk menguji kemampuan mereka dan memperlihatkan perkembangan masing-masing. Tidak hanya itu, latihan ini juga menjadi ajang pembuktian siapa yang paling kuat di antara mereka.
Lapangan latihan utama dipenuhi murid-murid yang berkumpul, menciptakan suasana penuh semangat. Beberapa tetua dan instruktur juga hadir, mengawasi jalannya pertandingan. Sementara itu, Long Tian berdiri di pinggir lapangan, bersandar santai pada pagar kayu, seolah-olah tidak terlalu peduli dengan keramaian di sekitarnya.
Namun, suasana mendadak berubah ketika Lin Fengyu melangkah ke tengah arena. Dengan tubuh tegap dan wajah penuh kepercayaan diri, ia menyapu pandangannya ke arah Long Tian. Sorot matanya jelas menunjukkan niat tertentu. Ia mengangkat suara, cukup keras untuk menarik perhatian semua orang. “Long Tian!”
Kerumunan murid langsung menoleh, mata mereka bergantian menatap Lin Fengyu dan Long Tian. Lin Fengyu melanjutkan dengan nada sombong. “Aku mendengar kau cukup terkenal di tingkat dua ini. Tapi aku penasaran, apakah namamu itu hanya karena keberuntungan atau benar-benar kemampuan? Aku, Lin Fengyu, menantangmu untuk bertanding hari ini!”
Long Tian, yang masih bersandar santai, perlahan membuka matanya. Ia menatap Lin Fengyu dengan ekspresi datar, sebelum melangkah maju ke tengah arena. Suara bisikan langsung memenuhi lapangan.
“Lin Fengyu sudah mencapai ranah Kondensasi Qi level 5, katanya dia sebentar lagi akan menerobos ke ranah Pemurnian Qi.”
“Berani sekali dia menantang Long Tian. Bukankah Long Tian bahkan tidak perlu serius untuk menang di turnamen sebelumnya?”
Long Tian akhirnya berdiri berhadapan dengan Lin Fengyu. “Aku tidak tertarik dengan tantangan dari semut, tapi karena kau memaksa, aku akan memberimu pelajaran,” katanya dengan nada tenang, namun penuh tekanan.
Lin Fengyu terkekeh. “Jangan terlalu percaya diri. Aku akan menunjukkan padamu perbedaan kekuatan yang sebenarnya. Dan kali ini, kita menggunakan pedang kayu.”
Dua pedang kayu segera disiapkan oleh panitia. Lin Fengyu dengan percaya diri memegang pedangnya, sementara Long Tian menerimanya dengan santai. Pertarungan dimulai, dan Lin Fengyu langsung meluncurkan serangan menggunakan Qi-nya. Pedang kayu di tangannya memancarkan aura tajam yang terlihat mengesankan. Namun, saat pedang mereka berbenturan, "krek!" Pedang kayu itu retak di tengah tekanan energi.
“Hah! Pedang kayu ini terlalu lemah untuk menahan kekuatanku!” seru Lin Fengyu sambil melemparkan pedangnya yang patah ke tanah. Ia menoleh ke arah para tetua. “Kami butuh senjata asli untuk pertarungan ini!”
Para tetua saling berpandangan, kemudian mengangguk. Pedang asli segera diberikan kepada mereka berdua. Namun, ketika Long Tian menerima pedangnya, ia hanya menatapnya sejenak sebelum melemparkannya kembali ke arah panitia.
“Aku tidak perlu senjata untuk melawan semut sepertimu,” ujarnya dingin.
Kerumunan langsung terdiam. Keberanian Long Tian membuat semua orang tertegun, sementara wajah Lin Fengyu berubah menjadi merah karena marah.
“Sombong sekali kau!” Lin Fengyu melancarkan serangan pertama, pedangnya menyala dengan Qi berwarna biru yang mengancam. Serangan itu diarahkan langsung ke dada Long Tian. Namun, tanpa bergerak sedikit pun, Long Tian mengangkat satu tangannya dan menangkap pedang itu dengan telapak tangan kosong.
Gelombang energi dari benturan itu menyebar ke seluruh arena, membuat beberapa murid mundur karena tekanan yang intens. Namun, Long Tian tetap berdiri tegak, tidak terluka sedikit pun.
“Itu saja? Aku kira kau akan menunjukkan sesuatu yang lebih mengesankan,” katanya dengan nada mengejek.
Lin Fengyu mengerahkan lebih banyak Qi-nya, menyerang Long Tian bertubi-tubi dengan pedangnya. Setiap tebasannya memancarkan aura kuat yang cukup untuk memotong batu besar. Namun, semua serangannya berhasil dihindari Long Tian dengan mudah, seolah-olah ia hanya bermain-main.
Akhirnya, dengan satu gerakan ringan, Long Tian melangkah maju, memiringkan tubuhnya, dan mendaratkan telapak tangannya di dada Lin Fengyu. “DUAR!” Ledakan energi terdengar saat Lin Fengyu terpental jauh ke belakang, menghantam pagar arena dan jatuh ke tanah dengan napas tersengal-sengal. Pedangnya terlempar jauh darinya.
Suasana di lapangan langsung hening. Para murid hanya bisa menatap Long Tian dengan kagum sekaligus ngeri. Lin Fengyu, yang terkenal sombong, kini terbaring tak berdaya.
Long Tian menoleh ke arah para penonton, matanya tajam dan penuh wibawa. “Siapa pun yang ingin menantangku, pikirkan baik-baik apakah kalian benar-benar siap. Aku tidak akan membuang waktu untuk hal-hal sepele.”
Sorakan tiba-tiba pecah dari kerumunan, sebagian besar murid kini tidak bisa menyembunyikan kekaguman mereka terhadap Long Tian. Bahkan para tetua mengangguk puas, meskipun mereka berusaha menahan ekspresi mereka. Nama Long Tian kembali bergema di seluruh Sekte Api Emas, menjadi pembicaraan hangat di setiap sudut sekte.
Lin Fengyu, yang dibantu bangkit oleh beberapa murid lain, hanya bisa menunduk malu. Sementara itu, Long Tian berjalan keluar dari arena tanpa melihat ke belakang, wajahnya tetap tenang seperti biasa. Bagi Long Tian, pertarungan ini hanya hal kecil, tetapi bagi yang lain, itu adalah bukti nyata bahwa Long Tian adalah kekuatan yang tidak bisa diremehkan.
🤭🤭🤭🤭