BENIH TARUHAN

Belum juga Nico menjawab tiba-tiba Leka muncul dari dalam kamar yang tersembunyi di ruangan Nico.

"Ka_kalian..kok bisa...

"Bundaaaa !!" panggil Aura pada Leka dan berlari memeluk pinggang Leka.

"Bunda nggak papa kan?" tanya Elang yang terlihat cemas.

"Bu_bunda nggak papa,kalian kenapa bisa disini?" tanya Leka dengan melirik kearah Nico yang melihatnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Tadi Om baik yang jemput kita Bun,katanya tadi bunda pingsan jadi omnya yang jemput kita."jawab Elang.

Leka memang sudah tahu kalau si mbok dan keluarga nya pergi karena melihat pesan yang ada di ponselnya.

"Ohh..terima kasih ," ucap Leka sedikit membungkuk kan badannya peda Nico.

Tok tok tok

"Masuk.." ucap Nico saat mendengar suara pintu ruangannya di ketik seseorang.

"Permisi pak,bapak panggil saya..ada yang bisa di bantu pak?" tanya seorang OB kantor Nico.

"Kamu,tolong bawa mereka buat makan siang di depan kantor di restauran cepat saji sana.Sekalian kamu belum makan siang kan,tolong jaga mereka baik-baik jangan sampai kenapa-kenapa.Saya mau meeting mendadak."ucap Nico tak mengatakan hal sebenarnya

"Baik pak.." ucap si OB

"Maaf pak,bapak nggak perlu repot-repot saya..

"Ini perintah atasan kamu." ucap Nico menghentikan protes Leka

"Sayang,kalian berdua ikut om buat makan siang dulu sama beli es cream yaa..om sama bundanya mau meeting sebentar." ucap Nico pada si kembar.

"Horreeee,makan ice cream !!" seru Aura.

" Beneran om,kita boleh makan si sana..dengan senang hati om,soalnya kita sudah lama nggak makan di sana." ujar Elang.

"Karena itu nggak sehat Elang," ucap Leka pada putranya.

"Tapi, sekali-kali nggak papa kan,sudah sana kalian ikut sama om nya. Kamu,ini uang nya kamu jaga mereka baik-baik kalau kenapa-kenapa kamu bisa saya buat hidup kamu nggak akan tenang." ancam Nico pada sang OB

"Baik pak, laksanakan.Ayo non,den,ikut saya .." ucap si OB pada si kembar.

...****************...

Setelah si kembar pergi dengan sang OB kini Leka dan Nico yang masih ada di ruangan tersebut.

Ceklek.

"Kenapa kamu kunci ruangan ini?" tanya Leka yang melihat Nico mengunci pintu ruangan kerjanya.Lalu kunci itu dia kantongi di saku celananya.

"Kenapa,kamu takut aku macam-macam?" tanya Nico dengan senyum miring.

"Jangan ngaco ya pak,tolong jangan sampai saya melakukan hal yang tidak pernah bapak sangka?!" teriak Leka sedikit merasa panik

"Kamu sekarang nggak usah panggil saya bapak atau embel-embel lainnya.Sekarang ini hanya masalah kita berdua,ngerti?!"

"Saya rasa tidak ada yang perlu kita bahas,kita nggak ada masalah apapun kan,"

tolak Leka dengan memundurkan langkahnya saat melihat Nico maju mendekat ke arahnya.

"Kamu salah Leka,ada masalah di masalalu kita yang belum selesai.Kamu bawa anak ku dalam kandungan kamu ," ucap Nico

Leka menggelang gelengkan kepalanya menatap nanar ke arah Nico.

"Nggak ada lagi yang perlu di bahas lagi. Apalagi kamu sudah jelas-jelas tidak menginginkan nya.Kamu pun sudah bilang jangan pernah berfikir aku minta tanggung jawab kamu kan,lalu sekarang kamu dengan mudahnya minta kita bahas lagi,buat apa ?!" teriak Leka dengan mata yang sudah mengalirkan air matanya.

"Ok,aku menyesal Leka.Aku menyesal karena sudah menjadi pengecut waktu itu.Asal kamu tahu aku nyari kamu kemana-mana.Waktu itu aku berubah pikiran untuk mempertanggungjawabkan perbuatan aku.Aku menyesal selama ini.Aku putus asa nyari kamu.Aku merasa senang karena akhirnya aku di pertemukan dengan kamu saat ini." ungkap Nico dengan tatapan sendu

"Kamu ngomong apa sama mereka tadi?" tanya Leka menatap Nico dengan tajam

"Nggak ada,cuma mereka ingin ketemu sama Daddy nya.Kamu tidak pernah kasih tahu sama mereka kalau aku Daddy mereka?" tanya Nico.

"Apa harus,apa aku juga harus bilang sama mereka kalau Daddy nya juga sudah menolak mereka dari awal.Mereka sudah terbiasa dengan adanya seorang ayah,mereka bisa hidup tanpa kamu !!"

"Berarti benar,mereka anak-anak ku? mereka kembar?" tanya Nico dengan penuh haru.

"Jangan seenaknya saja kamu ngakuin mereka anak kamu, selama ini aku yang mereka punya.Kamu pun nggak berhak atas mereka.Jangan pernah berpikir untuk merebut mereka dari ku.Aku nggak akan tinggal diam, walau pun harus nyawa taruhannya." ungkap Leka.

"Ya Allah Lee,aku nggak ada niat untuk merebut mereka.Aku hanya ingin tahu apakah benar,mereka anak-anak kita?'

Leka menatap jengah ke arah Nico apalagi Nico bilang "anak kita" padahal jelas-jelas Nico sudah menolaknya.

"Apa kamu amnesia,dulu pun kamu tak ambil pusing waktu aku bilang kalau aku hamil,kamu bilang..kamu hanya melakukan sekali dengan ku.Tapi, apa kamu lupa kita memang melakukan nya sekali makan itu tapi, apa kamu lupa malam itu..kamu menanam benih atas taruhan mu itu semalam suntuk kamu paksa aku untuk melayani aksi bejat kamu setelah aku sadar,mana kamu ingat..kamu kan waktu itu mab*k .." cibir Leka

"Siapa bilang aku nggak ingat,aku ingat..sangat ingat bentuk dan juga rasa yang pernah aku rasakan waktu itu.Bod*hnya aku hanya tidak bisa menjabarkan perasaan aku dulu selama sebulan bersama kamu.Asal kamu tahu, kamu sudah berhasil menghilangkan rasa cinta ku.Rasa cinta itu nggak tersisa sama sekali untuk orang lain karena sudah habis dan kamu bawa pergi Leka.Aku baru sadar kalau aku sudah jatuh ,jatuh cinta sama kamu, dalam waktu sebulan kamu berhasil memporak porandakan hidupku dan membuat aku menyesal setelah itu sampai detik ini aku menyesal karena sudah menjadi pengecut.".ungkap Nico dengan jarak antara keduanya yang terlihat sangat dekat.

Keduanya sama-sama saling tatap dan mata mereka saling bertaut satu sama lain.Nico memajukan wajahnya begitu dekat dengan wajah Leka.Nico memiringkan kepalanya sedikit dan mengikis jarak antara keduanya.

Sementara Leka melihat gerak gerik Nico merasa ingin mendorong nya namun,rasanya tubuhnya tiba-tiba lumpuh dan tak bisa bergerak.Apalagi dengan jarak yang begitu dekat.Leka pun sudah bisa merasakan nafas Nico dengan wangi mint seperti waktu dulu.

Nico semakin menempelkan tubuhnya pada tubuh Leka yang sudah terpojok di tembok.Tak ada pergerakan dari Leka.Hampir saja bibir itu menempel tiba-tiba hal yang tidak pernah dia inginkan terjadi.

Brakk..

Keduanya sama-sama terkejut dan Leka reflek mendorong tubuh Nico dan dua orang itu pun melihat arah pintu yang memang masih terkunci.

"Sorry..,aku buka dulu."ucap Nico dengan perasaan yang bersalah pada Leka.

Terdengar suara dua bocah pengganggu sudah ada di depan pintu.Dua bocah kembar itu menggedor pintu ruangan kerja Nico.

Leka bernafas Leka karena anak-anak nya cepat kembali.

Bersambung