NovelToon NovelToon
Bungee Jumpheart

Bungee Jumpheart

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Teen Angst / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Psikopat itu cintaku
Popularitas:152.2k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Sehat itu mahal harganya! Dan itu memang benar, keluarga Giovani Mahardika rela membayar seorang gadis untuk menikah dengan putra bungsu mereka demi menyembuhkan gangguan mentalnya.

Dialah Alleta Rindiani, setelah melewati beberapa pertimbangan dan penilaian akhirnya gadis inilah yang dipilih oleh keluarga Gio.

Di tengah usaha keras Alleta, secercah harapan akhirnya muncul, namun Gio nyatanya jatuh cinta pada Alleta.

Akankah Alleta membalas cinta Gio di akhir masa perjanjian? Terlebih sesuatu telah tumbuh di dalam sana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bungee~ Bab 15

Gio mengetik sesuatu di ponsel sebelum si bapak dengan pad topi ke belakang itu menjatuhkan alat untuk menge-press karet ban.

"Lubangnya telu, e mas...kena paku iki..." ujarnya menunjukan letak lubang yang tak bisa dilihat jelas oleh Gio meski ia sudah ikut membungkuk, dan ia hanya mengangguk saja percaya.

"Perlu diganti ora pak? Gede sobeknya?" tanya nya balik.

"Ndak, mas. Ditambal saja cukup."

Gio mengiyakan, akhirnya ia harus duduk memangku helm sambil menunggu ban motornya ditambal, memperhatikan lalu lintas yang siang ini ramai lancar.

Pesan Gio belum ia baca, masih sibuk memperhatikan ke arah depan gerbang, dimana *butho* belang berada.

"Itu kan '*cah gentong*' yang waktu itu digerebek bareng Gio di kost'an? Pacarnya Gio, kan?" monolognya mengingat-ingat. Leta saja yang melihatnya ngeri, Gio emang ngga waras milih makhluk sebangsa jin buat jadi pacar!

Leta bukan cemen, atau pengecoet, ia cuma sedang berpikir menggunakan akal sehatnya saja sekarang. Jika mesti duel sudah dipastikan dirinya kalah dan berakhir gepeng persis crepes, badan spek atlet sumo begitu lawan ia yang cuma cacing kremi...sudah pasti ia akan ma\*ti konyol di tangan Rompis.

Maka dari itu Leta mesti menghadapinya dengan isian otak yang tinggal sisa-sisa mengerjakan tugas susah tadi, arghh! Ngapain juga dia kesini?! Tak mungkin juga cuma mau ngajak ngopi terus ngobrolin buat berbagi suami...idihhh! Suami itu bukan rejeki Tuhan buat dibagi-bagi apalagi disedekahkan. Tak jua menemukan ide cemerlang karena otaknya yang mengalami kebuntuan, Leta memilih bersembunyi saja sampai keadaan aman untuknya keluar.

Untuk saat ini, prinsipnya berkata...lebih baik menghindar daripada mengobati.

Rahma dan Aul menghampiri dimana Leta berada setelah sebelumnya memarkirkan motor kembali di parkiran sekolah, "opo seh Ta? Ada yang gawat, penting?! Koe maen ngibrit begitu persis liat memedhiii..." Aul ikut celingukan melihat ke arah gerbang, yang sebenarnya tak tau ada apa dengan si badan gempal di depan gerbang tadi.

"Sopo iku?"

*Pacarnya suamiku*, kalimat itu sudah berada di ujung lidahnya. Namun mulutnya mendadak kelu terkunci. Leta seolah begitu setia pada Gio dan keluarga, tak ingin aib keluarganya terungkap sekalipun itu pada Aul dan Rahma. Apalagi jika sampai keduanya tau kalau Gio sebangsa minion, penyuka pisang... apa kata mereka?

Kalaupun Leta menjelaskan jika pria itu adalah manusia tak berakal dan keterbelakangan mental, pun...Aul dan Rahma tak akan percaya, mana ada orang gila bawa-bawa motor bagus, udah gitu tampilan baik pula.

"Aku punya utang sama mas-mas yang di depan tadi...terus aku belum bisa mbayar..." jawab Leta berbohong.

"Oalaahhh! Semprul!" Aul menyeru sambil mendengus sementara Rahma berdecak hampir melayangkan pukulannya pada Leta, "berapa utangmu Ta, lagian kamu ngutang buat opo, to? Sampe dikejar-kejar gitu?!"

Leta hanya meringis tak mau menjawab pertanyaan Rahma itu, "se...se..kenapa ndak bilang aja ndak bisa bayar sekarang, moso ngga ada toleransinya...kalo tetep ndak bisa kita hajar aja rame-rame..."balas Rahma kembali.

Aul sempat menjengkit tak percaya melirik Rahma, "emang kamu berani lawan badan gentong begitu?"

"Kalo rame-rame ya berani!" jawabnya berseru.

Leta sama sekali tak menyimak perdebatan Aul dan Rahma karena yang dipikirkannya adalah kenapa Rompis bisa tau sekolahnya, untuk apa Rompis datang pula kesini...apa Gio yang memberitahunya? Atau justru Gio yang memintanya?

Gio...ia ingat dengan notifikasi yang tadi baru saja masuk dan belum sempat ia cek.

*Ta, ban motorku bocor. Aku nambel dulu...tunggu di sekolah*.

Tak membalas, Leta justru menelfonnya langsung.

"Hall--"

"Mas! Kamu nyuruh si gentong air datang ke sekolah, to? Buat ngapain, jemput aku? Atau nyuruh berantem sama aku?" cecarnya tanpa ba bi bu lagi memarahi Gio.

"Oh ya lupa, assalamu'alaikum!" kembali tambahnya.

Di tempatnya Gio masih tidak paham dengan ucapan Leta, terlebih gadis itu tiba-tiba memarahinya dan mencecarnya bernada pedas, "ngomong opo koe, Ta?"

"Gentong siapa?"

Leta mengernyit ketika Gio justru keheranan, "ya siapa lagi lah! Itu si---" Leta menatap kedua temannya yang kini tengah memperhatikannya intens. Hampir ia mengatakan yang sebenarnya di depan Aul dan Rahma namun untungnya rem mulutnya itu masih pakem.

Tak mau menunggu Leta menjelaskan Gio langsung menyelanya, "yo wis aku udah mau otewe lagi. Tunggu disana, sebentar, aku udah dekat."

Gio mematikan sepihak panggilannya, memaksa Alleta berdecak keras, "Ooo sablengg, main matiin aja, wa'alaikumsalam mas, wa'alaikumsalammm!" omelnya pada ponsel padahal Gio telah mematikannya.

"Nah, telfon siapa tuh? Mas Gio?" tanya Aul.

Leta mengangguk, "yo wes, balik lah kita sekarang...mas Gio juga udah mau sampe."

Sejak Leta mengatakan bahwa ibunya yang meminta Gio untuk antar jemput dirinya, Aul dan Rahma tak lagi mencecarnya dengan beribu pertanyaan pasal Gio yang kini jadi ojek langganan Leta. Alasan itu rupanya sudah cukup jelas bagi keduanya untuk percaya pada Leta.

"Eh, tapi itu, si gentong?" tanya Rahma menghentikan langkah ketiganya.

"Udah balik kalii...lagian ini kenapa aku sama kamu ikut-ikutan ngumpet begini, Ma... yang punya utang kan Leta..." Aul baru saja menyadari kebo dohan mereka bertiga, dan ucapan itu memancing gelak tawa ketiga gadis semprul itu termasuk Leta.

Sekarang atau esok, Rompis mungkin akan kembali lagi untuk mencarinya. Ia hanya perlu mempersiapkan diri termasuk memberitahukan ini pada Tama dan Rangga.

Aul melongokan kepalanya ke arah gerbang dari balik tembok persis maling.

"Gimana?" tanya Leta.

"Udah ngga ada orangnya." Jawab Aul sudah melenggang berjalan menuju parkiran. Leta mengurut dadanya lega.

"Ndak perlu di tungguin nih?" tanya Rahma digelengi Leta, "aman."

"Eh itu mas Gio bukan?" tunjuk Aul ke arah gerbang, dimana Gio sudah sampai dengan tatapan yang mencari keberadaan Leta membuat Leta dan Rahma ikut menoleh.

"Oh iya. Aku langsung kesana deh ya!"

Rahma mengangguk, pun dengan Aul yang mengokei.

"Leta, ati-ati koe!"

"Kalian berdua juga!" Leta berdadah ria.

"Mari mas Gio..." pamit mereka memberikan angukan kecil sepaket senyuman dipaksakan dan masuk ke jalanan berlainan arah.

Gio menyerahkan helmnya pada Leta namun Leta sudah mendahuluinya dengan menunduk. Meski berdecak Gio menurut dan memasangkan.

"Gentong siapa?" tanya Gio, bukan ia tidak curiga hanya sekedar memastikan kalau dirinya tak salah tuduh.

"Kekasih hatimu." Sambar Leta menyalak penuh nada sinis, yang terlihat kini ekor mata Leta semakin meruncing tajam, "ha! Kamu yang nyuruh dia kesini buat labrak aku, mas? Jahat! Aku lapor mas Rangga biar kamu sama dia di lempar ke sungai!" ancam Leta.

"Ck. Sembarangan kalo nuduh!" balas Gio selesai memasangkan helm dan Leta naik ke boncengannya, "yo buktinya dia tau sekolahku...aku ndak tau dia tanya apa sama pak Surip. Pasti tanya-tanya tentang aku, dia tadi juga cari-cari orang....mungkin cari aku, lah terus itu dia dapet info dari siapa kalau bukan kamu, ngga mungkin dari mas Tama, to!" ketusnya menuduh Gio begitu bersemangat dan yakin.

"Suudzon. Ya bisa saja dia lagi cari orang lain, mana kutau!" jawab Gio yang sejak tadi terdengar seperti sebuah pembelaan di telinga Leta, padahal nyatanya Gio pun sedang memikirkan sesuatu yang sama dengan apa yang Leta tuduhkan barusan.

Jika memang benar Rompis mencari Leta, ia harus bertindak.

"Bukan suudzon, tapi itu fakta...kan kamu pacarnya dia, kamu juga nikah sama aku karena dipaksa-paksa. Kalo besok lusa dia kesini lagi, dan nyatanya emang mau ngapa-ngapain aku...oalah...ciloko! Aku mesti nelfon mas Tama iki...sama mas Rangga!" gelengnya mengoceh sendiri.

"Buat apa, mereka lagi nugas Ta, ndak usah kamu ganggu." Gio menghela nafasnya.

"Buat lindungin aku lah dari kamu sama dia! Yang bener aja masa buat diajak main gundu---" sewot Leta.

Gio terkekeh mendengar kesewotan Leta itu, lagipula untuk saat ini ia mengakui kebenarannya sambil teriak-teriak pun percuma saja, Leta tak akan percaya. Jadi Gio lebih memilih mengusili istrinya saja, "kayanya dia mau kenalan sama kamu..."

Leta sampai memiringkan kepalanya ke arah Gio, "kenalan opo? Maksudnya dia mau memperkenalkan diri kalo dia manusia ngga waras yang suka sama sesama jenis, terus ngaku bojo nomer satu kamu? Terus aku...."

Entah kenapa jika Leta yang berbicara terdengar begitu mengocok perut saja, "bukannya cita-cita kamu sudah tercapai? Tadi pagi kamu kepengen jadi pelakorrr kan?" tanya Gio pada Leta yang memantik gadis itu untuk berdecih.

*Tuk*!

Leta mengetuk helm Gio dari tempatnya, "yang bener aja, mas! Kok sekarang aku jadi jijik ya sama kamu..."

Dan Gio tertawa lagi, "kok sekarang aku jadi nyaman ya sama kamu?" balasnya.

.

.

.

.

.

1
Maymayarni
lanjut thor
Deuis Lina
itu lebih baik Yo karena gak berdosa juga kamu kan suaminya yg sah
MunaRizka
bener yaa mas gio,,diperkose ataupun enggak tetap aja disalahin🤣🤣
MunaRizka
bertengkar hanya alibi yaa gio
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣🤣
kusumaning ati💕
gio...gio....susah sembuh itu si rompis kalo ga dari dirinya sendiri mau...
nunggu letta sadar pasti seru ngamuk2 nya ma gio...
Er
ayo yo tak dukung kalau kamu mau perkosa bojo mu
ndak ada juga yang bakal masukin ke penjara
kusumaning ati💕
suruh ospek sama mas hanomanmu goi ...biar dididik laki2 sejati
MunaRizka
astaga kenapa jadi kebetulan,kebenaran yg benernya leta🤣🤣🤣🤣
MunaRizka
salah paham si pak polisi🤣🤣🤣🤣🤣
ieda1195
pokosa aja gpp yoo,, udah ada lebel halalnya,,
biar si letta gk pergi2 dri kmu
ieda1195
nahh,, siippp mus
Nurhayati Nia
monggo mas gilo wong udah halal ini tohh
Zee Zee Zubaydah
waduuh,si gio main perkosaa aja
jangan to yo,kasian si leta masih gadis
UfyArie
heee gio glamak😂😂😂
Denok 82
hahaha honeymoon nich crtanya...sampe nginep dihotel ..wes terserah koe Yo .arep mbok apakne bojomu
Denok 82
hahahaha iku ora tersangka razianya malah tersangka yg lapor
little boyy
incip titik ngga popo gio , tp nunggu agak sadaran dikit , biar si leta juga tau d mn enagnya 😂😂😂
𝐙⃝🦜ᴷᵃⁿᵍ𝔢Ⓢ𝕥εʰ𝓳Ⓤᵐᵇ๏ CSᵏᵘ
meski halalan toyiban karena kalian suami istri sah, tapi janganlah pas lesta gak sadar lah gio
mana enak menikmati sendiri
tunggu Sampek kalian bener2 siap lahir batin dan ikhlas melakukannya bersama, atas kesadaran masing2, pasti rasanya jauh LBH maknyus 👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!