NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Sang Ceo

Anak Rahasia Sang Ceo

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Lari Saat Hamil
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Fafacho

Follow IG=> Fafacho88


Gibran Montana Sinaga harus mengalami penyesalan yang teramat sangat menyiksa dirinya. Penyesalan yang membuat hidupnya tak berarti lagi setelah kepergian perempuan yang telah ia jadikan budak dalam hidupnya, perempuan itu pergi membawa anaknya membuat dirinya cukup menderita..

Lima tahun kemudian ia melihat seorang perempuan yang begitu mirip dengan istrinya membuatnya begitu penasaran apakah itu istrinya atau bukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fafacho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 6

Gibran duduk melamun di ruangannya saat ini, dia menggigit jarinya sambil matanya menerawang keluar dari balik kaca besar ruangannya tersebut. Tari yang selesai membersihkan ruangan bosnya itu tak sengaja menemukan sebuah anting. Tari langsung membawanya mendekat pada Gibran yang memandang keluar.

“maaf pak Gibran,.” Panggilnya lirih pada sang atasan.

“Ya,” Gibran langsung berbalik dan melihat kearah Tari saat ini. “Ada apa?” tanyanya dengan nada dingin.

“Ini pak saya nemuin anting, di bawah sofa” Tari menunjukkan anting yang ia temukan itu pada Gibran. Ia sekilas mengenal anting itu milik siapa tapi ia ragu untuk mengatakannya.

Gibran langsung melihat anting yang sudah di taruh di meja kerjanya tersebut,

“Punya siapa itu, apa punya Naina” batinnya mengamati anting tersebut.

“Maaf kalau boleh tahu itu punya Naina bukan ya pak soalnya saya pernah lihat dia pakai itu”

“Mana saya tahu, taruh saja disini. kalau punya dia nanti saya berikan padanya. Sana keluar kau sudah selesai membersihkan semuanya kan”

“Sudah pak” Tari langsung pamit pergi dari ruangan bosnya itu, dia merinding sendiri saat berhadapan dengan Gibran. Mata sang bos begitu mengintimidasi kaum kecil.

“Perempuan itu ceroboh sekali, bisa-bisanya dia meninggalkan antingnya disini” gumam Gibran dengan kesal sambil memegang anting Naina. Dia memasukkan anting tersebut ke saku celananya.

................................

Gibran pulang kantor sedikit lebih awal dari biasanya, dia langsung membuka pintu kamar tanpa mengetuknya lebih dulu bertepatan dari itu Naina yang baru saja selesai mandi dan belum berganti baju masih dengan handuk yang melilit di bagian dadanya sontak cukup terkejut dengan pintu yang di buka begitu saja oleh Gibran.

“pak Gibran,” ucapnya dengan terkejut menatap Gibran yang diam terpaku di tempatnya, tapi pria itu berusaha bersikap biasa saja. dia langsung menutup pintu kamar mereka.

“Tidak usah sok malu begitu, toh aku juga sudah melihat tubuhmu yang tak menarik itu” tukas Gibran.. ia langsung duduk di tepi ranjang sambil membuka dasi miliknya.

Naina melihat kearah Gibran yang malah duduk disitu, meskipun pria itu sudah melihat tubuh polosnya berkali-kali tapi saat berganti baju seperti ini ia malu untuk di lihat.

“Pak Gibran mau tetap di kamar, tolong keluar sebentar pak. Saya mau ganti baju” ucap Naina menyuruh Gibran keluar sebentar.

“Kau memerintah ku hah, mulai berani sekali kau memerintah diriku” Gibran malah emosi dengan ucapan Naina barusan.

“Bu..bukan begitu pak, tapi..”

“Tapi kenapa hah, perempuan sok polos,” Gibran menarik rambut Naina sambil menatap marah perempuan tersebut.

“Argh sakit pak” rintih naina memegangi tangan Gibran yang berada di rambutnya.

“Kau tahu kan ini sakit makanya jangan pernah memerintah atau melawanku mengerti” Gibran langsung menghempas Naina membuat perempuan itu terdorong ke depan.

“Aku hampir lupa, ambil itu” ucap Gibran lagi dan melempar anting milik naina ke lantai tepat didepan mata perempuan tersebut.

“Kau sengaja meninggalkan anting mu di ruanganku kan, agar temanmu itu tahu kalau kau istriku hah, ngaku” lanjut Gibran sambil menarik tangan Naina kuat.

“Nggak pak, saya nggak tahu kalau anting saja jatuh disitu”

“Nggak usah nangis didepan saya, air mata buay kau tunjukkan padaku. Diriku tidak bakal terpengaruh” sinis Gibran.

“Argh sakit pak,” naina sambil merintih kesakitan menghempas tangan Gibran yang mencengkram dirinya.

“kau berani melawanku,” Gibran tak terima dengan perlawan Naina itu.

“Aku minta maaf pak, bukannya aku berniat melawan mu. Tapi bapak sudah keterlaluan, seharusnya disini saya yang marah dan membenci bapak karena sudah memaksa saya untuk menikah dengan anda. Tapi disini malah bapak yang marah dan membenci saya, saya sudah tidak tahan lagi dengan semua ini pak. Saya ingin kita pisah dan saya ingin kembali ke keluarga saya” Naina menguatkan keberaniannya menatap Gibran.

“Kau pikir semudah itu meminta pisah denganku, kau ingin aku jebloskan kedalam penjara atas apa yang aku keluarkan untuk keluargamu hah” Gibran tersulut emosi dan akan meraih rambut Naina lagi tapi perempuan itu menghindar.

“Saya tidak masalah mau dijebloskan ke penjara pak, toh keluarga saya tidak butuh uang dari saya lagi sekarang. Dan asal bapak tahu semua itu karena pak Gibran, kenapa pak Gibran seakan memutus saya dengan keluarga saya. Apa hak bapak melakukannya..” Naina mengeluarkan segala rasa sakit yang dia pendam selama menjadi istri tak dianggap Gibran.

“Karena aku tidak sudi ada urusan dengan keluarga miskin seperti keluargamu itu. asal kau tahu aku juga sebenarnya tidak sudi untuk menikahi dirimu yang hanya seorang bawahan ku”

“Kalau memang bapak tidak sudi dengan saya ataupun keluarga saya, maka mari pisah pak. Lebih baik saya mendekam di penjara daripada saya harus tersiksa di sini” ucap Naina dengan cukup pilu, ia memegangi handuknya takut kalau handuk itu terlepas.

“Tidak semudah itu Naina, kau pikir akan bisa berpisah denganku. Aku tidak akan menceraikan mu sampai kekasihku siap aku nikahi mengerti” Gibran berjalan mendekat dengan mata merahnya. Dia menarik paksa tangan Naina dan melepas handuk perempuan itu,

Kini Naina sudah telanjang bulat didepan Gibran, perempuan itu cukup terkejut dengan apa yang dilakukan Gibran padanya. Ia akan mengambil handuknya yang jatuh di lantai tapi ditahan oleh Gibran dan pria itu langsung menggotongnya paksa.

Gibran menjatuhkan Naina cukup keras ke atas ranjang miliknya,

“bapak mau apa?” tanya naina sambil melihat Gibran yang menatap tubuhnya liar.

“Apalagi kalau bukan menghangatkan diriku” Gibran melepas kemeja kerjanya dan langsung menaiki tubuh Naina.

“Pak aku mohon jangan sekarang, aku capek dan aku sedang tidak ingin melayanimu.” Ucap naina dan berusaha mendorong Gibran agar turun dari tubuhnya.

“Aku tidak perduli” jawab Gibran dan langsung menciumi Naina, dia sesekali meninggalkan jejaknya di leher jenjang perempuan itu.

“Arkhh” erang naina saat Gibran menggigit lehernya.

Gibran tidak tinggal diam disitu saja, tangannya bergerak aktif memegang kedua gunung milik Naina memberikan sensasi dan remasan di situ.

Naina langsung mengerang dengan apa yang dilakukan Gibran, pria itu meremasnya cukup kuat tanpa belas kasih.

“Pak, minggir. Aku sedang tidak ingin” Naina memelas agar Gibran pergi darinya.

Pria itu hanya diam saja dan malah menampar Naina cukup kuat,

“Diam perempuan tak tahu di untung” ucapnya begitu tajam.

Naina menangis terisak dengan apa yang dilakukan Gibran tersebut, dia berusaha memberontak tetapi kedua tangan Gibran memegangi kedua tangannya cukup kuat.

Gibran yang sudah melepaskan semua pakaiannya, langsung melakukan apa yang dilakukan suami istri.

Naina langsung mengerang sakit tak kala milik Gibran memasuki miliknya dengan paksa, bahkan dia yang kesakitan melebarkan matanya karena Gibran tak memakai pengaman sama sekali.

“Arkh, pak. To..tolong hentikan” mohon Naina saat Gibran terus memompa.

Gibran sama seperti tadi tak menggubris setiap permohonan Naina padanya dia terus melakukannya dengan begitu cepat dan begitu kasar. Akhirnya naina hanya bisa pasrah dengan apa yang telah di lakukan Gibran padanya saat ini. satu hal juga yang membuatnya heran kenapa pria itu tak memakai pengaman saat berhubungan dengannya. Padahal Gibran selalu memakainya saat meminta jatah, bahkan pria itu juga pernah berikrar kalau tidak ingin memiliki anak darinya. bagiamana kalau sampai hubungan ini menghasilkan buah cinta mereka nantinya.

°°°

1
安呢
Luar biasa
Borahe 🍉🧡
Erlan adik tirinya Gibran yah?
Borahe 🍉🧡
Nanda cewe apa Cowo thor? kok manggil Om nmnya kek nama cewek
Borahe 🍉🧡
makanya kalau mau dapat anak, sayangi juga Ibunya. bru tau rasakan kamu kehilangan keduanya
Borahe 🍉🧡
lah sdh tau egois. masih dipertahankan
Julia Juliawati
Luar biasa
Julia Juliawati
bagus khalif. biar nyesel. klo bisa bercerai aj biat tau rasa tu kutukupret gibran
Julia Juliawati
hamidun mgkn
Julia Juliawati
laki2 durjana km gibran
Firgi Septia
perempuan egois kentara perempuan yg TDK baik laki2 nya bodoh TDK bijak
Firgi Septia
dasar suami kejam TDK punya perasaan ajak nikah pacar padahal istri sdh ada 😡😡
gah ara
bangunin singa tidur anda paaakkkkk
Suriani Lahusi Lajahiti
Luar biasa
Datu Zahra
ini mark dokter macam apa sih..? emosian kalau urusan naina. Udah tau pasien hilang ingatan. Dokter gila
Datu Zahra
Kasihan Alisha, dia dulu juga enggak salah² amat. Tega bener semua jadi pada jahat sama dia dan anaknya
Datu Zahra
Mark dokter macam apa, inget sumpah dokter. Mengabaikan pasien cuma karena urusan pribadi
Datu Zahra
Mantan pacarnya Gibran, Alisya
Datu Zahra
Nangis mulu setiap baca dibeberapa part, kaya ikut ngerasa sakitnya
Datu Zahra
punya pacar nikahin orang lain, maksa tapi diperlakukan enggak manusiawi. Dasar lelaki gila
maria handayani
/Shy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!