Dengan dalih untuk menghindari dosa , suaminya menikahi lagi wanita lain.
Sungguh Karenina tidak habis fikir , apa yang kurang dalam dirinya. Menjadi istri yang patuh pada suami sudah ia lakukan , tapi ternyata itu masih saja kurang di mata Arga Dewantara.
Karenina tidak tau , apa ia harus bertahan atau melepas kesakitan dalam hatinya....ia lelah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Bab 15
Aldi pulang dengan hati berbunga - bunga , bagaimana tidak dia makan siang di layani Nina , di ambilkan makanan , Nina juga ikut makan menemaninya , dia dan Nina sudah seperti layaknya suami istri saja.
Di tambah mereka sholat berjamaah , di mana Aldi menjadi imamnya. " Semoga menjadi imam juga di kehidupan kamu juga Nin ". Do'a Aldi tak berhenti ia panjatkan.
Kali ini ia akan berjuang sampai titik darah penghabisan, Aldi tidak akan membiarkan Nina kembali pada Arga....Kemaren ia sudah merelakan Nina buat Arga , tapi laki - laki itu malah menyelingkuhinya , sekarang saatnya dia yang bersama Nina.
" Akan aku buat kamu menjadi wanita yang paling berbahagia jika menjadi istriku nanti Nin ".
Nina sendiri masih bingung dengan perasaannya , dulu memang ia menaruh hati pada Aldi . Namun Arga lah yang pertama melamarnya, ia tidak kuasa menolak lamaran Arga .
Waktu itu Arga begitu lembut , tutur katanya pun santun, bukan hanya Nina kedua orang tuanya pun langsung suka dengan Arga.
Makanya setelah menjadi istri Arga , Nina berusaha membuang rasa cintanya pada Aldi yang ia kira bertepuk sebelah tangan.
Sekarang setelah statusnya berbeda , perasaan itu kembali tanpa permisi. Nina bukannya tidak paham dengan kebaikan Aldi yang di berikan kepadanya , apalagi Laki - laki itu terus saja mengucapkan kata yang ingin menjadikannya sebagai istri....meski terlihat sebagai candaan , Nina tau...Aldi serius dengan ucapannya.
Tin....tin...tin... Suara klakson mobil menyadarkan Nina dari lamunannya. Ia melihat keluar , ternyata mobil mertuanya yang datang.
Nina bergegas membukakannya , ia sadar sudah beberapa minggu tidak mengunjungi mertuanya itu. Rasa bersalah muncul dalam hatinya, apalagi ia belum mengabarkan tentang masalahnya dengan Arga , putra mereka.
" Assalamu'alaikum Pa...Ma...". Panggil Nina , memyambut kedua orang tua Arga.
" Wa'alaikumussalam ". Jawab keduanya.
" Mantu Mama ikutan sibuk ya, sampai melupakan Mama ". Nina memeluk mertua perempuannya.
" Maafkan aku Ma , banyak masalah yang terjadi , pikiran aku agak kacau Ma ".
" Kenapa enggak cerita sama Mama , kamu sudah tidak menganggap Mama sebagai Mama kamu Nin ?".
" Maaf Ma ,kita masuk dulu yuk !".
Papa Fandi dan Mam Arumi duduk di sofa , sambil melihat sekeliling seperti ada yang berubah dari rumah anak dan menantunya itu.
Nina datang sudah membawa minuman dan cemilan , ia juga membuatkan minuman bagi sopir mertuanya.
" Silahkan di minum Pa ...Ma !".
" Terima kasih Nin , emmm kamu merubah dekorasi rumah kamu ya Nin , terlihat berbeda tapi bagus juga ".
" Iya Ma , aku mau suasana baru ".
" Sampai pasang gerbang segala ?" Papa Fandi terkekeh.
" Itu teman yang maksa Ma , sekalian promosi mungkin, aku juga masih ngutang ".
" Wahhh , boleh tuh Pa buat pasang di rumah kalau boleh di cicil ". Ucap Mama Arumi.
" Mama itu suka latah , ikut - ikutan saja , mau di pasang di mana Ma , rumah kita sudah ada pintu gerbangnya , masa dobel ".
" Ganti dong yang baru, biar kelihatan fresh rumah kita nanti ".
" Buat apa , toh isinya masih sama , dua orang aki - aki dan nini - nini ".
" Papa lupa masih punya satu anak perawan ".
" Ah iya , nanti saja lah gantinya kalau sudah rusak , yang itu masih bagus Ma ".
" Aldi mana Nin , dari tadi Mama tidak melihatnya , jangan bilang hari libur gini dia juga berangkat kerja ?".
" Sebentar Ma , aku hubungi Mas Arga dulu ya ".
" Jadi benar , dasar anak itu ". Nina hanya tersenyum , ia akan panggil Arga beserta Kiran juga , biar mereka yang menjelaskan semuanya.
Arga tersenyum senang melihat Nina menghubunginya. Dengan cepat ia langsung mengangkatnya.
" Hallo Nin ".
" Assalamu'alaikum Mas ". Suara dari Nina yang kini sangat ia rindukan .
" Wa'alaikumussalam Nin ".
" Mas.....bisakah sekarang datang ke rumah ku , jangan lupa ajak Kiran juga ".
" Kenapa harus bersama Kiran , aku saja ya Nin ".
" Datanglah bersama Kiran atau tidak usah saja !".
" Baik - baik , aku akan ajak Kiran , kamu mau di bawakan apa Nin ?". Arga mencoba menyentuh hati Nina.
" Tidak usah repot - repot Mas , Assalamu'alaikum ".
" Tunggu....".
Nina menutup sambungan telponnya segera sebelum Arga bicara ngelantur , ada rindu tapi juga benci bercampur jadi satu ketika suara dari Arga kembali terdengar di telinganya.
" Kita tunggu sebentar ya Ma Pa , Mas Arga sedang menuju kemari ". Ucap Nina datar , membuat Mama Arumi tersadar ada yang tidak beres pada rumah tangga putranya. Naluri seorang ibu begitu tajam.
" Kalian baik - baik saja kan Nin ?".
" Baik Ma ".
" Jujur sama Mama Nin !".
Nina terdiam , memang seharusnya ia cerita pada mertuanya itu. Menarik nafas dan membuangnya pelan...Nina pun mulai berbicara.
" Nina minta maaf Ma Pa , Nina dan Mas Arga sudah bercerai , Mas Arga sudah menjatuhkan talak pada Nina Ma ".
" Apa - apaan ini Nin , masalah sebesar ini kalian sembunyikan dari kami ". Mama Arum sampai memegang dadanya yang terasa sesak.
Apa yang sebenarnya terjadi , bukankah rumah tangga Arga dan Nina terlihat baik - baik saja , mereka terlihat selalu mesra dan saling mencintai , apa mereka melewatkan sesuatu.
" Ma....kita dengarkan dulu alasan dari Nina, kenapa mereka sampai bercerai ". Ujar Papa Fandi...Mama Arum pun mengangguk.
"Mas Arga menikah lagi dengan teman sekantornya tanpa meminta ijin padaku Ma..Pa ".mulut Nina sampai bergetar saat mengucapkannya.
" Astagfirullah hal 'adzim , Argaaaaa.......anak kita Pa ". Papa Fandi langsung memeluk istrinya , ia jugà sangat kaget ketika mendengar putranya berani menikah lagi....itu artinya Arga menyakiti Nina , menantu kesayangan mereka.
Arga segera bersiap setelah di telpon oleh Nina. " Bersiap Ran , ayo ikut aku !".
" Kemana Mas ?".
" Ke rumah Nina ".
" Tumben, apa Nina yang memintnya Mas ?".
" Iya , buruan , atau aku tinggal ".
Ada apa ya , apa Nina mau memberi tau kalau mereka sudah berpisah secara resmi, semoga Mas Arga tidak curiga kalau aku yang menandatangani surat cerai itu.
Arga mengendarai mobilnya dengan cepat, ia sudah tidak sabar bertemu dengan Nina yang masih ia anggap sebagai istrinya.
Sampai di rumah Nina ia langsung memasukkan mobilnya karena gerbang rumah Nina masih terbuka. Arga melihat sudah ada mobil di sana dan ia tau itu mobil orang tuanya, seketika perasaannya tidak enak.
Mobil berhenti , Arga langsung turun dan setengah berlari masuk ke rumah sampai ia melupakan Kiran.
" Assalamu'alaikum .....Ma..Pa...". Arga langsung bersimpuh di kaki kedua orang tuanya.
" Apa yang sudah kamu lakukan Ga ??". Mama Arum sampai menepuk bahu Arga dengan keras .
" Maafkan Arga Ma...Pa , maafkan Arga ". Arga menangis tergugu, ia tidak kuasa melihat kedua orang tuanya yang tengah menangis juga menyesalkan perbuatannya.
Apalagi melihat Mama Arun yang terlihat lemas di pelukan Papa Fandi...Arga makin merasa bersalah .
" Nin...kamu sudah memaafkan aku kan ??". Kini Arga beralih bersimpuh di depan Nina.
Kiran sendiri berdiri mematung di depan pintu , melihat pemandangan di depannya sungguh membuat dadanya sesak....tapi ia tetap egois, dirinya sekarang adalah istri Arga satu - satunya...dan dia harus menunjukkan tempat kedudukannnya di depan orang tua Arga yang tentu saja belum ia kenal.
Bersambung.......
Happy Reading.....
Selamat mencoblos ya....semoga pilihan kita menjadi pemimpin yang amanah....Aamiin...
Mergo di tinggal rabi ro mantan ne 😆