NovelToon NovelToon
Di Benci Suami Karena Hamil

Di Benci Suami Karena Hamil

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fareed Feeza

Agistya dan Martin awalnya pasangan yang bahagia.
Namun, semuanya berubah saat Agistya hamil di luar rencana mereka.
Martin yang ambisius justru membencinya dan merasa hidup mereka berantakan.
Tak lama setelah anak mereka lahir, Martin menceraikannya, meninggalkan Agistya dalam kesendirian dan kesedihan sebagai ibu tunggal.
Dalam perjuangannya membesarkan sang buah hati, Agistya bertemu dengan seorang pria yang baik hati, yang membawa kembali kebahagiaan dan warna dalam hidupnya.

Apakah Agistya akan memaafkan masa lalunya dan membuka hati untuk cinta yang baru?

Bagaimana pria baik ini mengubah hidup Agistya dan buah hatinya?

Apakah Martin akan menyesali keputusannya dan mencoba kembali pada Agistya?

Akankah Agistya memilih kebahagiaannya yang baru atau memaafkan Martin demi keluarganya?

Semuanya terjawab di setiap bab novel yang aku update, stay tuned terus ya!✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nikah siri

Martin mengangguk dengan senyumnya yang mengembang. "Iya dek, kita sudah bebas."

"Yeay! Kita menikah mas!"

"Hah? M-menikah?"

"Iya, kenapa Mas? Kamu gak mau?" Kata Listy, bibirnya di majukan karena sedikit sebal pada respon Martin.

"Bu-bukan dek, tapi kan Mas harus urus dulu semuanya, dan itu semua gak mudah."

"Yaudah nikah siri aja."

"Mas mau menikahi kamu secara hukum yang sah sayang, kamu sabar ya."

Listy berbalik badan dan melipat kedua tangannya, sejujurnya wanita itu sedikit kecewa dengan respon Martin.

Baru Martin akan membujuk Listy, tapi ada suara beberapa Karyawan yang mendekat, sehingga Martin dengan tergesa keluar dari gudang dan berpura-pura berjalan lurus dengan wajah memandang lurus kedepan.

Listy menghentakkan kakinya, dia berharap di rayu dengan mesra, tapi kenyataannya Martin meninggalkannya begitu saja.

"Sebelllllll!!!!!!" Teriak Listy.

*Pintu gudang terbuka.

"Maaf, Bu Listy sedang apa di dalam sini?" Ucap Karyawan yang hendak mengecek ruangan gudang kantor.

Listy panik bukan main, otaknya dengan cepat berfikir alasan apa yang logis untuk di ucapkan. " Ng ... Itu ... Aku abis cek tinta printer."

"Tinta printer ada di lemari ATK Bu Listy."

"Oh iyaaa hahahaha lupa, maklum belum sarapan, aku jadi kurang fokus." Ucap Listy sambil tertawa hambar lalu pergi meninggalkan gudang begitu saja.

***

Satu tahun berlalu.

Kevin dengan lincah melangkah menuju Tya yang menunggu beberapa meter darinya. "Sayang ... Sini peluk mama." Ucap Tya dengan tangan yang di rentangkan.

"Mamamamammamamama"

"Ah gemas, pintar anak mama." Tya memeluk Kevin erat saat anaknya berhasil berjalan dan memeluknya.

Rini sedang sibuk membuat beberapa pesanan Kue, sejak mereka tinggal bersama Rini gencar melakukan promosi di setiap acara perkumpulan warga, setiap hari ada beberapa pesanan untuk di jual kembali atau untuk konsumsi mereka pribadi.

Akhir-akhir ini Tya kembali berfikir untuk bekerja kembali, karena Kevin sudah bisa makan dengan lahap, dan menyusu sesekali saja, Tya fikir itu bisa di alihkan dengan menggunakan susu botol. Tya harus mengambil langkah awal ... Karena uang tabungannya makin hari makin menipis, Tya tidak pernah melibatkan uang pribadi ibunya untuk kebutuhan Kevin, selama setahun berjalan ... Tya selalu memenuhi semua itu dengan uang tabungannya.

Siang ini, Kevin makan dengan lahap.

Tya yang menyuapi lalu Rini yang menghiburnya agar sesi makan tidak terasa membosankan.

"Bu, gimana kalau Tya cari kerja lagi?"

Rini menghentikan candaannya pada Kevin, sejenak wajahnya merenung, meresapi apa yang Tya katakan padanya.

"Kamu yakin? Kevin masih kecil."

"Ibu mau kan jagain Kevin di saat Tya kerja? Nanti Tya ajarkan Kevin minum susu dari botol. Semakin bertambah umur, Tya akan sulit mencari pekerjaan Bu, Tya mohon izin ... "

"Lakukanlah, tapi jika sekiranya tidak sanggup jangan di teruskan, ibu tau rasanya meninggalkan anak untuk bekerja, kalau untuk makan sehari-hari dan kebutuhan Kevin, rasanya ibu masih sanggup."

Tya menggenggam tangan Rini, beruntung dirinya mempunyai malaikat tak bersayap yang sampai sekarang masih sehat mendampinginya. "Makasih ya Bu, maaf kalau di masa tua ibu ... Tya masih repotin kayak gini."

"Gak repot sayang, ibu senang ada yang menemani ... Jadi ibu tidak sendirian lagi."

***

Perceraian Tya dan juga Martin sudah sah di mata agama maupun negara, semua hal hal rumit sudah Tya lakukan agar prosesnya berjalan lancar.

Sepulang dari pengadilan, Tya masih menggunakan baju formal dan membawa beberapa map berkas untuk melamar kerja di beberap perusahaan incarannya.

Beberapa perusahaan sudah menolaknya dengan cara halus, tapi Tya sama sekali tidak menyerah, di setiap harinya Tya menyebar berkas ke 5 kantor yang berbeda, selain itu juga Tya memanfaatkan internet agar hasilnya maksimal.

Hari Minggu, Tya berencana mengajak Kevin berjalan jalan di area car free day.

"Ibu gak ikut gak apa-apa? Pesanan kue lagi banyak banget, lumayan kan waktunya."

"Yaudah gak apa-apa Bu, Tya berdua aja."

Tya menaiki Taxi untuk sampai dia area car free day, Kevin sangat antusias di ajak ke tempat umum, bagi anak itu adalah hiburan yang sangat menyenangkan bisa melihat banyaknya manusia dengan wajah yang berbeda , belum lagi ada banyak mainan yang berjejer dengan berbagi warna.

"Happy ya sayang." Tya menuntun sebelah tangan Kevin, kaki mungilnya melangkah dengan semangat, sedangkan Tya sedikit kewalahan dengan tingkah aktif anaknya.

"Mau balon anak mama?"

Kevin memegang beberapa balon yang tergantung, anak itu sudah tidak sabar ingin memilikinya.

Saat Tya sedang memilih karakter, seseorang yang tak ingin dia lihat lagi untuk selama-lamanya ternyata berada di dekatnya.

Martin dan juga Listy sedang menikmati waktu liburnya di tempat yang sama dengan Tya.

"Hai Tya!" Listy melambaikan tangannya, berlari ke arah Tya dengan tangan yang menarik tubuh Martin agar mengikutinya.

Tya memandang keduanya dengan tatapan tidak sukanya, tapi masih terlihat ramah karena dia tidak mau menunjukan sisa-sisa amarahnya di masa lalu.

"Oh ... Hai."

"Ahhhh gak nyangka ya, ketemu disini, lagi mau beli balon ya?" Tanya Listy sambil membungkuk menyapa Kevin yang berlindung di balik kaki Tya.

Sedangkan Martin hanya diam sambil melihat-lihat ke area sekitar, sama sekali tidak mau melihat Tya dan juga anak kandungnya.

"Iya Tante." Tya bantu menjawab, karena Kevin hanya diam saja dan seperti orang ketakutan.

Listy pun kembali berdiri, menyibakkan rambut panjangnya kebelakang, "Gimana sekarang? Udah menikah lagi?"

"Hah? Menikah? Saya masih nyaman seperti ini."

"Hm ... Bagi tips dong Tya, gimana sih biar di nikahin sama Mas Martin, aku belum juga nih." Sindir Listy agar Martin mendengar keluh kesahnya.

Gak jelas banget ini orang. Batin Tya.

"Ng ... Aku permisi ya, Kevin kayaknya kurang nyaman disini." Tanpa menunggu jawaban Listy, Tya langsung melanjutkan langkahnya pergi menjauh dari mereka dan Kevin terlihat ceria kembali.

.

.

"Kamu apa-apaan si dek? Pake nanya kayak gitu! Nanti dia besar kepala." Oceh Martin.

"Ya namanya juga usaha Mas, aku kan juga pengen di nikahin kamu."

"Ya sabar, cicilan Mas masih banyak, nanti kalau udah reda baru Mas nikahin kamu."

"Tuh kan! Alesannya ganti lagi! Kemarin katanya nunggu proses cerai."

"Mas cuman pengen bahagian kamu tanpa ada bayang-bayang cicilan sayang." Martin merangkul pinggang Listy erat.

Entah sudah berapa kali, Listy selalu luluh dengan kata-kata manis Martin, sejenak Listy bisa melupakan keinginannya untuk menikah, dan kembali bersikap romantis pada Martin.

***

Sampai di rumah.

Tya meloncat kegirangan saat membuka ponselnya, notifikasi email masuk dengan isi panggilan kerja di dalamnya.

"Aaaaaaaak .... Ibu! Ibu! Ibu!" Teriak Tya.

Rini yang baru selesai memandikan Kevin langsung berlari ke arah kamar, khawatir Tya kenapa-kenapa. "Ada apa?" Tanya nya panik.

"Tya keterima kerja di perusahaan textile buuu!!!"

"Syukurlah Tya ... Ibu ikut senang, semangat ya anakku."

1
Uthie
berarti papanya Dimas Egois 😡😡😡
Uthie
Cieeee.... jangan gedein gengsi lagiii Dim 😁😂😂
Uthie
Puassss bangettt Thor balasan buat si Listy dan Martin 👍👍👍👍😡😡😡
Fareed Feeza: Udah cukup buat Listy, tinggal Martin nya belum maksimal /Hammer/
total 1 replies
Uthie
Sukuuriiinnnn 😝😝😝
puasssss banget tuhhhh si Martin 😡😡😡
Shasa Shasi
lanjut kak Othor...makin seruuu /Good/
Fareed Feeza: tengkyuuuu kakakk /Kiss/
total 1 replies
Uthie
up yg sering dan banyakkk yaa 💪💪😆😆🤩🤩🤩
Uthie: semoga selalu dimudahkan 👍🤗🤗
Fareed Feeza: Siaaaap kak, klo senggang aku pst up banyak, hari ini aku udah up dari jam 00.00 tapi slesai review-nya sama NT sampe siang begini/Sob/ ... maaf bikin nunggu.
total 2 replies
Uthie
Aku sukaa koq Thor 👍👍👍😘😍🤗🤗
Uthie
Cieee.. ada yg nagih makasih tohhh 😁😁
Uthie
karena katanya kasurnya bagus, si Dimas pasti jadi ketiduran juga dehh itu 😂😂😂
Uthie
Sukkkkaaa bangettttt pas liat notif ini ada Up nya .. ternyata triple update 🤩🤩🤩🤩🤗🤗🤗

thank you Thor 😘😍🤗
Uthie
Hahahaa... singa nya lagi mengaum karena penolakan 😂😂
Uthie
Thorrr... aku sukaaa banget sama ceritanya 👍👍👍👍🤩🤩🤩❤️

semangat lanjut terus yaaa 💪💪😘🤩🤗🤗
Uthie: okeee .. ditunggu selalu 💪😘😘🤩🤩🤩
Fareed Feeza: Waaah makasiii ya udah suka, sipp deh tungguin update an nya ya insha Allah aku tiap hari up, tapi klo ga ada halangan rintangan menghadang /Joyful/
total 2 replies
Uthie
Wadduuhhhh.... bos nya sensi banget gtu 😁😂😂😂
Uthie
Dimas jelaskan dong soal Mika 💪💪🤨
Uthie
Semoga lancar pedekate nya 😁😁👍
Uthie
Cieeee....pak bos sebenarnya modus 😁😁
Uthie
semangat Tya 💪💪🤩
Uthie
Semoga jodoh yg terbaik untuk Tya 👍👍🤗
Uthie
kasiannya 😟
Uthie
keluarga kurang ajar 😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!