Bagaimana jadi nya jika wanita yang menjadi istri nya adalah teman anak nya? apa yang akan terjadi? apakah anak nya akan menerima nya?
Bruuk
Elin ikut terjatuh dengan tubuh Firman di atas nya ,dia masih terkejut dan memejamkan mata nya hingga akhirnya dia merasakan sesuatu menimpa bibir nya.
Mata nya membulat sempurna saat merasakan bibir Firman berada diatas bibir nya ,Firman juga melakukan hal yang sama. Mata nya melotot, tak percaya dengan apa yang terjadi .
"Papa....Elin " Terima Mutiara,dia juga ikut terkejut melihat apa yang dia lihat didepan nya.
Firman tersadar dan langsung berdiri,dia melihat Elin yang meringis bangkit dan duduk sambil memegangi pinggang nya yang sakit. Tubuh Firman terbilang tegap dan berisi,sedangkan dirinya kecil walaupun berisi tapi tetap saja tubuh Firman berat .
"Kamu ngak apa apa ?" tanya Firman ,dia membantu Elin untuk berdiri tapi kaki Elin seperti nya kram sehingga dia susah untuk berdiri dengan tegak.
yuk lanjut baca ,smoga pada suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘
Firman menatap ke arah ponselnya sedari tadi,ingin sekali dia menegur semua karyawan di grup itu tapi seperti nya hal itu ngak mungkin dia lakukan.
Foto foto Elin bersama beberapa pria membuat pikiran Firman tak karuan,ada rasa tak percaya dan yakin jika semua nya hanya lah bantuan yang diberikan oleh Elin saja bukan karena Elin menjual tubuh nya.
Kepala nya terasa cukup berat hingga akhirnya dia mencari nama sang putri di ponsel nya, dia ingin menghubungi mutiara dan menjemput Mutiara juga Elin karena motor Elin masih berada di rumah nya.
"Kamu dimana sayang ?" Tanya Firman saat sambung telpon nya di angkat oleh Mutiara
"Di sekolah dong pa,hanya pembicaraan mengenai kemping saja. Dasar dasar nya ,tapi kemping nya akan di adakan setelah acara lulus lulusan . Itu pun ngak semua murid,hanya yang mau saja jadi mungkin sebentar lagi pulang pa " jelas Mutiara, dia berniat naik taksi online saja karena dia tau kalau sang papa pasti lah cukup sibuk
"Apa papa sibuk? Biar kami naik taksi online saja " ucap Mutiara, dia tidak ingin mengganggu sang papa
"Kebetulan ngak ,biar papa jemput. Papa juga belum makan siang,kalian sudah makan ? " jawab Firman dan dia ingin makan bersama dengan Elin juga Mutiara
"Belum,bekal yang di siapkan Elin saja belum sempat dimakan . Kita makan dirumah saja ya" ucap Mutiara dan firman pun mengiyakan, dia bersiap untuk berangkat menjemput anak nya.
Di sekolah,Mutiara memberitahukan pada Elin kalau mereka akan dijemput membuat Elin merasa gugup. Dia mengingat bagaimana ciuman pertama nya di ambil oleh papa dari sahabat nya itu,walaupun hanya sebuah kecupan saja tapi dia yakin jika itu juga merupakan ciuman.
"Tia, hhmmm.....Seperti nya aku pulang duluan ya. Besok nya libur,aku bisa ambil agak siangan " ucap Elin,dia ingin menenangkan jantung nya lebih dulu
"Memang nya kenapa ? Papa ingin kita pulang bersama dan makan bekal dirumah, kan tadi kamu bilang bisa ke rumah ku dulu " ucap Mutiara,dia melihat wajah Elin yang memerah dan tubuh nya yang gelisah.
"Kenapa ? apa semua nya baik baik saja ?" tanya Mutiara ,dia ingin tertawa melihat Elin yang pasti akan salah tingkah pada papa nya .
"Hhmmm.....Aku hanya ngak enak hati saja dengan papa mu,itu hhmm tadi pagi " jawab Elin seadanya saja
"Tadi pagi ? Apa ciuman itu? Jangan bilang itu ciuman pertama mu ?" tanya Mutiara ,sebenar nya dia juga belum pernah berciuman tapi melihat wajah Elin yang memerah membuat Mutiara yakin kalau memang itu ciuman pertama sahabat nya
"Oh ya ampun,berarti papa harus tanggung jawab pada mu " ucap Mutiara membuat mata Elin melotot
Elin memukul lengan mutiara,dia tidak menyadari kalau sedari tadi ternyata papa nya Mutiara sudah berada disana .
"Tanggung jawab apa ? Papa harus tanggung jawab pada siapa dan kenapa ?"tanya Firman dengan bingung karena saat sampai tadi,Firman hanya mendengar kata itu dari mulut anak nya
"Tadi pagi papa mencium Elin ya ? Itu ciuman pertama nya pa ,papa harus tanggung jawab " jawab Mutiara membuat wajah Elin memerah dan Elin langsung menutup mulut Mutiara, Mutiara tersenyum kecil dan melepaskan tangan Elin lalu menggandeng papa nya ke arah mobil nya terparkir
Mereka sudah pada pulang,sehingga saat papa nya mengatakan akan menjemput nya maka mereka sudah berada didepan sekolah .
"Ciuman pertama ? benarkah ? Tapi para karyawan mengatakan kalau Elin sering pergi bersama pria ,Apa benar tadi pagi ciuman pertama mu?" tanya Firman dengan ketus,tidak seperti biasa nya Firman yang bersikap ramah dan sopan .
Mutiara dan Elin menghentikan langkah nya saat itu juga, mereka terkejut karena ucapan Firman . Apalagi Elin,dia sering sekali mendengar penghinaan dari para karyawan di hotel yang bekerja sama dengan nya . Mereka selalu mengatakan kalau Elin merupakan wanita murahan dan wanita yang bisa dibayar, wanita gampangan dan bisa di pake kapan pun mereka mau .
Mereka malah suka menjelekan dirinya yang mengatakan mencari kesempatan dalam kesempitan saat berteman dengan Mutiara,memanfaatkan persahabatan demi mendapatkan uang dan menjadikan Mutiara ATM berjalan.
Pernah Elin mencoba menjaga jarak pada mutiara,dia ngak mau mutiara dianggap bodoh karena menerima nya sebagai sahabat tapi Mutiara marah . Apalagi sempat Lidya mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan para CS ,Elin memberikan tubuh nya pada firman agar mendapatkan pekerjaan paruh waktu disana .
"Pa....bicara apa sih ? " tanya Mutiara sambil melirik ke arah Elin yang sudah terlihat sedih
"Papa pikir Elin wanita apaan ? Dia itu masih...." jawab Mutiara dengan kesal,tapi tangan Elin menarik tangan Mutiara. Tatapan mereka bertemu dan Elin menggelengkan kepala nya saja, dia ngak ingin papa dan anak di depan nya ini beradu mulut hanya karena dirinya
"Maaf om ,kalau om merasa ngak nyaman . Tadi Tia hanya salah bicara ,hhmm....saya permisi dulu" ucap Elin ,dia memberikan jaket Mutiara yang dia pegang ke arah pemilik nya .
"Aku pulang duluan ya,besok aku ambil motor ku " ucap Elin kemudian Elin menundukan kepala nya, memberikan penghormatan pada Firman dan berbalik ke arah jalanan.
"Elin....lin,tunggu " teriak Mutiara dengan cukup keras tapi Elin langsung berlari
"Sudah, ayo Tia " ucap Firman,dia mengingat chat chat di grup karyawan nya
"Papa....kenapa Papa malah seperti ini ? " tanya Mutiara dengan kesal
Mutiara berjalan lebih dulu menuju mobil papa nya ,dia kesal melihat sang papa yang mengatakan hal seperti itu pada sahabat nya .
"Dia hanya memanfaatkan mu saja Tia, kamu jangan terperdaya dengan wajah lugu nya " bentak Firman ,entah kenapa dia merasa kesal mengingat foto foto Elin bersama para pria itu.
"Pa.....Elin ngak pernah manfaatkan aku,dia baik . Ngak pernah sekali pun dia minta uang sama aku,aku yang suka sekali membelikan nya pakaian tapi dia menolak nya . Bahkan dia selalu membelikan bahan makanan untuk kita dengan uang nya jika aku lupa memberikan dia uang " jelas Mutiara dengan air mata berlinang di pipi nya .
Firman masih diam,dia belum bisa berpikir dengan jernih. Ucapan yang dibaca nya di grup karyawan nya membuat nya berpikir kalau Elin memang suka menjual tubuh nya ,apalagi ada bukti bukti yang tertera dengan jelas di sana .
"Sudah lah ,papa capek dan ngak mau denger ucapan kamu lagi . Kamu baru beberapa tahun mengenal nya ,mungkin dia bersikap baik karena dia ingin menarik simpati mu " ucap Firman dan langsung berjalan menuju kamar nya .
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘😘