NovelToon NovelToon
Jadi Kedua? Hayu!

Jadi Kedua? Hayu!

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Selingkuh / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: El Nurcahyani

Sinopsis:

Zayden Levano, pewaris perusahaan besar, dihadapkan pada permintaan tak terduga dari kakeknya, Abraham Levano. Sang kakek memintanya untuk mencari Elara, seorang gadis yang kini bekerja sebagai wanita penghibur di klub malam. Keluarga Zayden memiliki hutang budi kepada keluarga Elara, dan Abraham percaya bahwa Elara berada dalam bahaya besar karena persaingan bisnis yang kejam.

Permintaan ini semakin rumit ketika Abraham menuntut Zayden untuk menikahi Elara demi melindungi dan menjaga warisan keluarga mereka. Di tengah kebingungan dan pertarungan moralnya, Zayden juga harus menghadapi kenyataan pahit bahwa istrinya, Laura, mengandung anak yang bukan darah dagingnya. Kini, Zayden terjebak antara tanggung jawab keluarga, cinta yang telah retak, dan masa depan seorang gadis yang hidupnya bergantung padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Nurcahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gosip Pernikahan

Bab 15

Bu Nira, melangkah masuk bersama kedua adik Elara. Wajah Bu Nira tampak penuh emosi—campuran antara kebanggaan, kebahagiaan, namun juga kekhawatiran.

 "Bu..." Suara Elara tertahan. Dia berusaha tersenyum, meski di dalam hatinya masih ada kekosongan yang belum terisi.

 Bu Nira mengelus gaun pengantin Elara dengan tatapan takjub. "Kamu cantik sekali, Nak. Gaun ini... indah sekali, semoga masa depanmu juga indah ya, Nak."

 "Iya Kak? Kakak seperti putri." Kia ikut menunjukkan rasa kekagumannya. Sedangkan Zeni hanya diam saja, dia pria, tidak paham hal seperti itu.

 Elara mengangguk, memaksakan senyuman. “Terima kasih, Bu, Kia. Aku senang bisa bertemu lagi. Rindu banget tahu. Zeni sini peluk Kakak.”

 Suasana membahagiakan yang diselimuti haru, akan menjadi sebuah momen penting bagi keluarga Bu Nira.

 Namun, di balik rasa kagum, ada sesuatu yang disembunyikan oleh Bu Nira—sebuah ketakutan yang tak pernah ia ungkapkan kepada putrinya. Kemewahan pernikahan ini, kemegahan yang tiba-tiba datang begitu mendadak, membuat Bu Nira khawatir. Siapakah pria yang menikahi putrinya ini? Apakah dia pria yang baik?

 Apakah Elara tahu benar tentang Zayden, atau apakah ini hanya sebuah permainan kekuasaan yang akan membawa putrinya ke dalam masalah yang lebih besar?

 Bu Nira tak bisa menyembunyikan kegelisahan dalam hatinya. "Elara... kamu benar-benar yakin dengan pernikahan ini?"

 Elara menatap ibunya dengan lembut, mencoba meredakan kekhawatirannya. “Aku yakin, Bu. Zayden pria yang baik. Kita akan bahagia bersama.”

 Tapi kata-kata Elara tak mampu sepenuhnya menghapus kekhawatiran dalam hati Bu Nira. Tanpa disadari, ibunya masih dihantui oleh bayangan bahwa Elara mungkin menikah dengan seorang pria yang sangat berkuasa, terlalu kuat untuk ditolak, dan itu membuatnya merasa tak berdaya.

 ###

 Sementara itu, di luar ruangan, tamu-tamu sudah mulai berdatangan, memenuhi kursi-kursi yang tersusun rapi. Namun hingga saat itu, kehadiran Zayden masih menjadi teka-teki besar bagi semua orang, termasuk bagi Elara sendiri yang terus menunggu dalam diam, berharap hari pernikahannya berjalan tanpa hambatan.

 ###

Sementara itu di tempat lain.

 "Aku tidak mau tahu, buntuti ke mana pun suamiku pergi," ucap Laura, saat berada di dalam mobil milik Lucas.

Ya, pria yang tadi datang ke rumah, adalah Lucas.

 "Kamu gak mikir sedang ngobrol sama siapa?" intonasi Lucas sedikit marah.

 "Justru karena ada kamu, tahu diri dong. Ini demi bayi yang aku kandung."

 "Persetan dengan bayi itu, aku bilang gugurkan. Jadi bikin ribet gini."

 "Udah, diam! Dasar manusia benalu."

 Ciiit...!

 Mobil yang sedang melaju cukup kencang tiba-tiba menepi dan berhenti.

 "Keluar!" ucap Lucas, tanpa menoleh pada Laura yang duduk di sebelahnya.

 "Apa maksudmu Lucas?"

 "Kau tidak mengerti bahasa manusia?!"

 "Kau...?"

 Laura akhirnya turun, dia tidak mau berdebat lagi dengan Lucas. Laura harus mengejar Zayden, bahkan dia belum tahu ke mana suaminya pergi.

 "Oh, Maria. Ya, tentu Maria tahu sesuatu."

 Laura menghubungi sekretaris suaminya, tapi saat dia menanyakan keadaan bosnya, maria menjawab tidak tahu. Tidak ada di kantor. Padahal Maria sendiri tidak ada di kantor. Ternyata jawaban itu sudah atas instruksi dari Zayden.

 Kemudian Laura menghubungi Pak Sobri, niatnya minta dijemput, tapi Pak Sobri bilang sedang bersama Zayden.

 "Apa? Kau bersama suamiku? Di mana?"

 'Tidak usah dijawab sekarang, Pak,' ucap Zayden.

 ###

  Di tengah kemegahan gedung yang dipenuhi bunga-bunga segar dan lantunan musik lembut, suasana mulai terasa lebih tenang setelah keramaian awal para tamu undangan yang datang. Langit biru di luar jendela yang tinggi menambah kesan damai, seolah menenangkan hati Elara yang sejak tadi berdebar-debar dalam gaun pengantinnya.

"Selamat ya El, aku gak sabar lihat kamu." Pesan dari seseorang yang sangat Elara kenal.

"Hihi, iya Len, makasih. Ke sini aja, temenin aku," jawab Elara.

"Enggak ah, malu. Semangat pokoknya ya... Yang tenang," jawab Leni, diakhiri emoticon love dan tangan kuat.

Pesan dari Leni, sedikit membuatnya tenang.   Elara, yang kini duduk di ruang rias, terus mencoba serileks mungkin. Kelegaan perlahan menyelimutinya setelah menerima kabar bahwa Zayden telah tiba di gedung. Ia bisa mendengar langkah-langkah kecil para pekerja wedding organizer yang hilir-mudik di sekitar ruangan, mempersiapkan setiap detail acara.

  Zayden, akhirnya tiba, bersama dengan beberapa orang, tapi itu bukan anggota keluarganya. Namun, tak masalah, tamu undangan tidak akan tahu dia datang bersama keluarga atau bukan. Wajahnya menawan dengan setelan jas mahal yang membalut tubuh atletisnya.

  Di balik matanya terdapat tatapan tegas yang selalu membuat semua orang di sekitarnya terdiam kagum. Kehadirannya memberikan kesan yang kuat, menyihir para tamu undangan dan tetangga Elara yang sejak tadi sibuk bergosip tentang pernikahan mendadak ini. Ketika sosoknya muncul dari mobil mewah yang mengilap, segala spekulasi mengenai siapa calon suami Elara langsung sirna.

  Ternyata, bukan pria tua berkerut seperti yang banyak diduga orang. Zayden adalah pria tampan, gagah, dengan aura kekuasaan yang terpancar dari setiap gerakannya. Tingginya menjulang, posturnya tegap, dan kilau wajahnya yang sedikit dingin membuat para tamu tak bisa berpaling.

Bahkan, beberapa perempuan yang ada di antara tamu—termasuk adik-adik dari ibu Elara—tak bisa menahan lirikan kagum. Bukan hanya tampan, Zayden jelas seorang yang berkuasa, seorang yang dihormati, dan yang terpenting, sangat jauh dari apa yang selama ini dibayangkan oleh banyak orang.

  Di dalam ruangan, Elara, meski masih sangat muda dan canggung dalam menghadapi pernikahan dadakan ini, tampak seperti putri dalam balutan gaun putih elegan. Gaun itu merangkul tubuhnya dengan anggun, menonjolkan setiap lekuk yang sempurna. Sinar matahari yang menembus dari jendela membuatnya bersinar, seolah ia memang bintang dalam kisah hari itu.

  Ketika ia melangkah menuju pelaminan, rasa gugup yang semula menyelimuti dirinya perlahan berubah menjadi ketenangan. Meski tetap ada rasa cemas, takut tidak bisa melakukan tahap demi tahap prosesi pernikahan.

  Para tetangga dan tamu undangan tak henti-hentinya berbisik, mata mereka tertuju pada kedua mempelai yang tampak begitu sempurna di mata mereka. Sosok Zayden yang gagah dipadukan dengan kecantikan memukau Elara menciptakan pemandangan yang sulit dilupakan.

Namun, di balik kekaguman itu, terselip gosip-gosip yang menggelitik, terutama dari kalangan ibu-ibu yang penasaran mengapa pernikahan ini terkesan mendadak dan misterius.

  "Sepertinya pria itu orang penting ya, lihat saja mobil dan jasnya, pasti mahal sekali," bisik salah seorang tamu.

  "Tapi kenapa tiba-tiba menikah begini? Apa Elara tak kenal sebelumnya?" sahut yang lain, matanya memicing penuh rasa penasaran.

  "Tapi gak mungkin loh kalau gak kenal dulu, lihat aja Elara, kaya udah biasa banget ketemu tuh cowok."

  "Berarti dia pacaran masih muda banget dong? Kelas dua SMA aja udah nikah."

  "Iya ya Mbak, kalau anakku sih, aku larang pacaran. Fokus aja sekolah. Nah, gini kan kejadiannya, jadi nikah muda."

  "Anak kita kan beda sama dia, tahu kan? Si Elara sering pulang malam. Percuma dapat suami kaya kalau kelakuannya murahan, nanti juga dibuang."

  "Hust, jangan bilang gitu. Siapa tahu ini emang rejeki Elara. Kita gak pernah tahu di balik semua ini, amal seseorang bisa menaikkan derajat." Ternyata masih ada ibu-ibu tetangga Elara yang mulut dan hatinya sopan.

  Bersambung...

1
Nur Adam
lnju
Nur Adam
lnjut
Nur Adam
lnju
Senja Kelabu: Mampir dipunyaku juga, Kak. Genre roman komedi.

SUAMIKU GURU GALAK

mampir ya, Kak
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: thx udah mampir
total 2 replies
Anto D Cotto
.menarik
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
🐜SixNine: Wah, akhirnya up novel baru, nih🥳
Anto D Cotto: ok, seep 👍👌
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!