Awalnya Zhea berpikir bahwa perasaannya selama ini kepada dokter tampan putra sulung Will dan Alea—Nathan Willy Coopers hanya perasaan kagum biasa. Namun kenyataannya Zhea salah!
Perasaan itu nyatanya adalah perasaan cinta sejak pertama kali mereka bertemu. Dan siapa sangka seiring berjalannya waktu, perasaan cintanya malah semakin tergila-gila untuk mendapatkan balasan cinta dari dokter nan dingin bernama Nathan itu.
“Aku sudah tergila-gila mencintaimu, Dr. Nath! Dan aku akan berjuang untuk mendapatkan cintamu dan membuatmu berhenti menganggapku sebagai anak kecil. Bahkan meski aku harus bersaing dengan wanita yang kau cintai!” ~Zheara Zaen Xavier~
Akankah Zhea berhasil mendapatkan balasan cinta dari Nathan? Ataukah Zhea harus merelakan cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Dimulainya Kesalahpahaman
...“Ada apa dengannya? Apakah dia sudah menyerah sekarang?”...
Begitu masuk ke dalam mansion, Zhea berjalan tertatih mengabaikan keberadaan Shea dan Daddy nya yang tengah menatapnya penuh tanya serta perasaan khawatir. Raut wajah sedih yang terlihat di wajah sang putri membuat Levi dan Shea menahan diri untuk bertanya.
“Shea, laporkan hal ini kepada Mommy dan Grandma mu, cepat sana!” perintah Levi pada Shea yang langsung meluncur untuk menyampaikan perintah Daddy nya. Sedangkan Levi memutuskan untuk mengikuti Zhea sampai di depan kamarnya.
Disisi lain, Shea mencoba mencari keberadaan Mommy dan Grandma nya. Dimana dia tidak berhasil menemukan keberadaan keduanya dimanapun, sampai dia teringat bahwa dia belum melihat ke area taman dimana Grandpa nya sedang bermain catur dengan Kakek Jaydon, Will dan Felix. Dan benar saja, mereka memang sedang berkumpul di sana dan tanpa buang waktu lagi Shea langsung berteriak dari kejauhan.
“Mommy! Zhea terluka parah, cepat lihat keadaannya!” Itulah yang Shea teriakan, hingga berhasil membuat semua orang yang sedang asyik bermain catur langsung berlari cemas menuju ke kamar Zhea.
“APA!?” Seru Rayden serta yang lainnya, lalu secepat mungkin berlari menuju ke kamar Zhea berada.
“Tunggu, sepertinya aku terlalu berlebihan memberitahu mereka,” gumam Shea yang hanya bisa terpaku saat menyadari kesalahannya.
Begitu sampai di depan kamar Zhea dan melihat keberadaan Levi di sana yang tampak ragu untuk masuk, sehingga Levi secara spontan langsung menyingkir dari depan pintu kamar putrinya untuk memberikan akses pada keduanya. Setelah itu, dia kembali mengintip dari balik pintu dan siapa sangka Papah Rayden, Jaydon, Will dan Felix ikut bergabung dengannya. Sedangkan Shea hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan absurd Grandpa dan Daddy nya bersama Trio Somplak.
Sedangkan di dalam kamar, Lucia dan Zhia segera menghampiri Zhea yang tampak tengah duduk dengan wajah tertunduk yang menyimpan sejuta kesedihan. Lucia melihat keadaan putrinya dari ujung kepala sampai ujung kaki, hingga dia menemukan bahwa kaki kanan putranya tampak bengkak dan sedikit membiru.
Tanpa buang waktu, Lucia segera berjongkok untuk memeriksa luka di pergelangan kaki putrinya. Sedangkan Zhia langsung mendudukkan dirinya di samping sang cucu, menatapnya dengan lembut membelai rambut panjang sang cucu penuh kasih.
“Sayang, kenapa kau bisa terluka seperti ini?” tanya Lucia selembut mungkin, tapi Zhea sama sekali tidak menjawabnya. Dia malah semakin menundukkan kepalanya sembari menahan rasa sesak dalam hatinya dan juga air mata yang hampir suda tidak terbendung lagi.
Hingga akhirnya Lucia kembali bertanya, “Apakah Nathan yang menyakitimu sampai seperti ini?”
Detik berikutnya, setelah pertanyaan itu terlontar Zhea tak kuasa menahan tangisnya lagi. Zhea menangis tersedu-sedu, bukan karena luka di kakinya tapi sakit di dalam hatinya.
Luka yang tak terlihat dan tak berdarah, tapi mampu membuatnya merasakan kesakitan yang luar biasa. Melihat itu, Zhia langsung meraih cucunya dalam pelukan hangatnya. Menenangkannya dan membiarkan sang cucu melampiaskan semua rasa sesak dan sakitnya melalui air matanya.
Begitu juga dengan Lucia yang akan memberikan waktu pada sang putri untuk meluapkan segala emosinya lebih dulu. Sebelum dia menanyakan kejadian sebenarnya apa yang Zhea alami hari ini.
Dan di sinilah awal kesalahpahaman di mulai oleh Levi, Rayden dan Trio Somplak.
Ingat, keluarga Xavier tidak akan membiarkan siapapun anggota keluarganya di sakiti oleh orang lain bahkan oleh salah satu diantara mereka sekalipun. Tatapan tajam penuh arti seketika Will dapatkan dari Rayden, Levi, Felix dan Jaydon karena putranya yang menjai tersangka utama saat ini.
“Levi, perintahkan anak buahmu untuk melacak keberadaan Nathan sekarang juga!” perintah Rayden pada menantunya.
“Baik, Pah!” sahut Levi yang segera menghubungi anak buahnya.
Will semakin panik, apalagi setelah mendengar Rayden berkata, “Akan aku buat Nathan mengingat akibat dari menyakiti cucu kesayanganku. Dia harus mengingat ini selamanya.”
“Tu-tuan, tolong jangan seperti ini! Mungkin saja ada kesalahpahaman di sini. Bagaimana kalau kita tanyakan lebih dulu apa yang terjadi pada cucu anda?”
Will berusaha menenangkan tuannya yang sudah akan mengamuk, karena melihat cucu kesayangannya yang begitu kesakitan karena perbuatan Nathan. Walaupun sebenarnya Nathan tidak melakukan apapun, bahkan sudah memberikan saran terbaik agar Zhea menyerah saja dengan perasaannya.
“Kau tenang saja, Will! Aku ataupun Levi tidak akan membunuh putramu, karena kami masih menghargaimu. Jadi, biarkan kami memberinya sedikit pelajaran agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” ujar Rayden dengan seringainya yang entah mengapa membuat Will ketakutan, setelahnya dia berjalan pergi diikuti oleh Levi, Felix dan Jaydon.
“Benar, kata Papah mertua ku, Will! Kami hanya akan memberinya sedikit pelajaran.” Levi berkata dengan menekankan kata sedikit yang Will ketahui bahwa itu kebalikannya.
“Kau tenang saja, Will! Aku yang akan memastikan putramu tetap hidup,” ujar Felix berjanji.
“Aku hanya menonton.” Kata Jaydon dengan wajah datar nan dinginnya.
“Ya, Tuhan! Tolong selamatkan putraku satu-satunya dari amukan iblis Xavier ini.” Will hanya bisa berdoa setulus hatinya untuk sang putra, “Sayang, tolong amankan dan lindungi putra kita!” imbuhnya yang ditunjukan kepada Alea, sang istri tercinta.
...****************...
Sementara, posisi Nathan saat ini masih bersama dengan kekasihnya. Dimana keduanya kini tengah menuju ke sebuah restaurant yang bisa mereka datangi. Setibanya di restaurant, seperti biasa Nathan akan langsung memesankan menu makanan kesukaan kekasihnya.
Meskipun Giselle tetap saja mendiamkannya, tapi Nathan mencoba untuk bersikap biasa saja. Mengingat apa yang dia lakukan tidak ‘lah salah, apalagi Lucia dan yang lainnya sudah memberikan ancaman mematikan jika sesuatu yang buruk terjadi pada Zhea saat bersama dirinya.
“Nath, tidak bisakah kau mengabaikan Zhea?” Giselle akhirnya buka suara.
Bersambung....
Up yang banyak 🙏🙏🙏