Sarah seorang wanita yang dibenci dan di pandang buruk oleh semua orang, karena berhasil menikahi seorang pria kaya raya dengan cara yang licik.
Semua orang membencinya dan menghinanya, hingga suatu hari ia bertemu dengan orang yang sangat membencinya tapi akhirnya orang itu malah terobsesi kepadanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OSP : Bab 15
Sarah diantar oleh Damini keluar dari rumah sakit, "Ini kunci rumah, ingat hati-hati di jalannya.." Damini memberikan kunci rumah mereka kepada Sarah.
"Tentu, apakah kalian akan pulang pagi-pagi atau sore hari?" Tanya Sarah ingin memastikan.
"Sepertinya sore hari, tapi aku akan mengabari saat kita akan pulang." Jelas Damini.
Damini terdiam sejenak, ia melihat Sarah yang berada di depannya. "Sarah, sebaiknya kau jangan mengemudi sendiri, ibu merasa tidak enak hati." Jelas Damini dengan wajah khawatir, ia merasa tak karuan saat melihat wajah Sarah.
"Itu hanya perasaan ibu saja, lagi pula aku tidak mengonsumsi alkohol. Semuanya akan baik-baik dan aku juga pengemudi yang handal." Jelas Sarah dengan senyuman di wajahnya.
"Baiklah, jika ada masalah kau harus langsung menelpon ku." Jelas Damini.
Sarah mengganggukkan kepalanya dengan pelan, ia lalu berpamitan dan segera pergi dari lingkungan rumah sakit.
Di sepanjang jalan Sarah masih memikirkan perkataan Dodi yang ingin bertemu dengan Reno, selama 2 tahun menikah dengan Reno. Dodi sama sekali tidak pernah bertemu dengan menantunya itu, berkali-kali Sarah mencari alasan karena Reno tidak pernah datang menemui Dodi.
Kini di masa terakhirnya, Dodi lagi-lagi ingin bertemu dengan Reno. Kedua mata Sarah mulai berkaca-kaca, ia sudah membuat banyak kebohongan untuk ayahnya. Di saat Sarah tengah mengemudi, ia melihat sebuah mobil hitam melaju di belakangnya.
Sarah melirik sesekali, tapi langsung menghiraukan nya. Hingga ia merasa jika mobil itu mengikuti nya, di saat jalanan mulai sepi. Mobil hitam itu melaju lebih cepat dan mendahului Sarah, Sarah mulai bernafas lega dan merasa jika ia terlalu banyak berpikiran negatif.
Hingga tiba-tiba Sarah mengerem mendadak saat sebuah pohon menghalangi jalannya, dengan rasa terkejut Sarah memegang kemudi mobil. Ia masih shock dengan kejadian yang hampir membuatnya celaka, Sarah langsung turun dari mobil untuk melihat situasi.
Hingga tiba-tiba 4 orang asing menghampirinya, Sarah menatap dengan penuh curiga.
"Mau apa kalian?" Sarah mulai panik, ia merasa jika ke empat orang itu berniat jahat kepadanya.
Tanpa menjawab pertanyaan dari Sarah, keempat pria itu langsung menghampiri Sarah. Sarah segera lari, tapi dengan mudah ia langsung di tangkap. Sebuah tangan kekar dengan sapu tangan membekap mulutnya, perlahan kesadaran Sarah mulai menghilang.
Keempat pria itu melihat mangsa mereka sudah tak sadarkan diri, mereka langsung membawa Sarah ke suatu tempat menggunakan mobil.
Sarah perlahan membuka matanya, ia merasakan tubuhnya terasa berat dan kedua tangan serta kakinya tidak bisa di gerakkan. Ia masih mengumpulkan kesadaran dirinya, kedua matanya menatap langit-langit kamar yang terasa sangat asing di matanya.
"Dimana aku.." Gumam Sarah, ia merasakan pusing yang luar biasa, ia berusaha untuk bangkit tapi ia menyadari jika kedua tangannya di ikat pada ranjang dengan sebuah tali dan kini tubuhnya seakan membentuk angka Y.
Sarah melihat sekeliling, ia tidak melihat satu orang pun. Sarah melihat tubuhnya di tutupi oleh selimut tebal berwarna putih, Sarah yakin jika kini ia berada di kamar hotel.
Hingga tiba-tiba secara perlahan pintu kamar mandi terbuka, mata Sarah membulat dengan sempurna. Ia melihat sosok tampan yang nampak berusia 30 tahun, tapi kenyataannya sudah berusaha 40 tahun.
"Paman Andrew." Sarah terkejut setengah mati saat melihat Paman Dara berada di sini, pria itu menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya dengan perlahan.
"Kau terkejut?" Tanya Andrew dengan senyuman di wajahnya, pria itu tersenyum dengan licik seakan ada rencana jahat yang akan pria itu lakukan peda Sarah.
"Kenapa aku di sini, kau menculik ku?" Ucap Sarah, engak kenapa ia mulai panik. Jantungnya terus berdetak dengan kencang, ia merasakan takut yang luar biasa.
"Aku sudah mengatakan kepada mu untuk meninggalkan Reno dengan cara baik-baik, tapi kau tidak menuruti perkataan ku." Jelas Andrew dengan tatapan mata yang dingin.
Sarah kini mulai panik, "Kau pria gila! Dasar pengecut." Maki Sarah.
Mendengar makian dari wanita itu Andrew malah tersenyum mengejek, "Meski dalam keadaan seperti ini. Mulutmu masih tetap tajam seperti biasa, tapi aku yakin setelah aku menarik selimut ini. Mulut mu tidak akan setajam seperti tadi lagi." Ejek Andrew yang menjatuhkan rokok nya, dan menginjak-injak dengan sepatu.
Mendengar hal itu Sarah terdiam, ia merasakan tubuhnya seperti dalam keadaan telanjang bulan dan kulitnya seperti bersentuhan langsung dengan selimut.
Lalu Andrew tersenyum dan menunjukkan ke sudut kamar, "Kau lihat itu?" Tanya Andrew.
Sarah langsung mengalihkan pandanganya ke arah dimana Andrew menunjuk, ia melihat sebuah kamera yang berada di atas tripod. Dan kamera itu nampak dalam keadaan mati.
"Aku akan menyalakan Kamera itu, dan mungkin setelah kamera itu menyala kau juga akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya." Jelas Andrew dengan senyuman di wajahnya.
Pria itu langsung berjalan ke arah kamera dan menyalakan kamera, serta memfokuskan kamera agar pas di wajah Sarah.
"Baiklah, semuanya sudah siap.. Kita bisa mulai sekarang." Jelas Andrew dengan senyuman di wajahnya, pria itu melepaskan sepatu miliknya dan juga pakaiannya saat ini. Kini ia hanya bertelanjang dada dengan sebuah celana panjang yang menutupi bagian bawah tubuhnya.