"Setelah menghancurkan hidupku, kau malah melupakan ku dan memilih bersama wanita lain! aku hamil anakmu!"
Ucapan lantang Enza membuat suasana pertunangan Orlando semakin kacau. Bahkan keluarga besar Gultom dan Arnold terkejut mendengar perkataan lantang Enza.
Saat Orlando ingin menuntut penjelasan Enza setelah pernikahan mereka usai. Enza malah menghilang tanpa jejak.
Sebenarnya kemana Enza pergi dan apa alasan wanita itu mengacaukan pernikahan Orlando?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Orlando merasa hatinya sedikit lebih tenang setelah Sean sadar dari komanya. Ia kembali ke mansion Gultom dengan perasaan lega. Ia berharap Daniella akan segera sadar agar kedua keponakannya dan juga saudaranya bahagia.
Setibanya di kediaman Gultom, Orlando tidak melihat seorang pun menunggu kepulangannya. Orlando tentu saja sudah terbiasa dengan situasi seperti itu.
Orlando terus melangkah hingga sampai di depan kamarnya dan Enza.
Ceklek
Orlando membuka pintu dengan pelan dan melangkah dengan hati-hati.
Sebenarnya Enza sadar dengan kehadiran suaminya. Tapi, Enza tetap berbaring dan memejamkan kedua matanya.
Tak beberapa lama Orlando masuk ke dalam selimut dengan tubuh sedikit dingin. Ia menarik tubuh Enza masuk ke dalam pelukannya dan memeluknya dari belakang.
"Jangan baper Enza. Mungkin Orlando tidak sadar dengan tindakannya hari ini." gumam Enza dalam hati berusaha mengabaikan perasaan aneh yang hadir di dalam hati dan pikirannya.
Keesokan harinya
Enza bangun di dalam pelukan Orlando. Tidak seperti biasanya. Pria itu tidur dengan sangat nyenyak tanpa terusik dengan gerakan refleks Enza.
Enza ingin melepaskan pelukan suaminya tanpa mengusik tidurnya. Namun, Orlando malah mengeratkan pelukannya.
"Temani aku tidur. Aku masih mengantuk." bisik Orlando dengan suara serak khas pria baru bangun tidur.
Enza diam membatu di dalam pelukan suaminya. Ia memejamkan kedua matanya menuruti permintaan suaminya.
"Apa hari ini kamu tidak mengantar si kembar?" tanya Enza dengan mata terpejam.
"Tidak. Hari ini mereka akan diantar oleh saudaraku. Kebetulan Sean sudah bangun dari komanya" balas Orlando membuka kedua matanya.
Kedua mata Enza tiba-tiba terbuka mendengar ucapan suaminya.
Kedua pasang mata mereka langsung bertemu pandang.
Dengan gugup Enza bertanya dengan suara terbata-bata.
"Benarkah? Kakak ipar sudah sadar?"
Orlando mengangguk dengan pelan menatap muka bantal istrinya.
"Syukurlah." Enza tersenyum tipis mendengar kabar bahagia itu.
Tangan Orlando tiba-tiba bergerak memindai wajah putih mulus istrinya dengan tatapan lembut.
Dengan wajah merah merona karena gugup Enza bertanya dengan suara pelan.
"Kenapa? Apa wajahku sangat jelek?"
Orlando tersenyum tipis dan berucap dengan pelan.
"Tidak. Bukankah sejak kecil aku sudah terbiasa melihat wajah jelek mu."
"Kau tersenyum!" celetuk Enza dengan mata berbinar.
Senyuman di wajah Orlando tiba-tiba pudar mendengar penuturan istrinya. Suasana pagi itu tiba-tiba berubah hening dan terasa sedikit canggung.
"Meskipun wajahku jelek setidaknya aku sudah laku dan menjadi milikmu." lanjut Enza menghilangkan suasana canggung diantar mereka.
"Tidurlah. Aku mau menyiapkan sarapan pagi untuk kita." ucap Enza berniat turun dari ranjang. Enza hanya mencari alasan agar menghilang dari suasana canggung itu.
"Tidak usah. Biarkan maid yang menyiapkan sarapan untuk kita. Temani aku tidur sebentar saja."
Orlando menghentikan langkah Enza saat ingin turun dari ranjang.
"Tapi--"
Ucapan Enza terputus saat Orlando tiba-tiba meletakkan kepalanya di atas dada sang istri.
Enza hanya bisa diam membiarkan Orlando meletakkan kepalanya di atas dadanya. Jemari ramping itu terulur mengelus rambut pendek Orlando dengan pelan.
"Tidurlah. Aku akan menemanimu." kata Enza dengan gugup.
Orlando tiba-tiba tersenyum tipis selama beberapa detik sebelum tidur masuk ke dalam dunia mimpi.
"Aku harap dia tidak bisa mendengar detak jantung ku yang terus berdetak kencang." gumam Enza di dalam hati.
Meskipun Orlando sudah mulai bersikap baik dan manja padanya. Enza masih tetap takut jika suatu hari nanti Orlando akan meninggalkannya.
aku kalau suka sama ceritanya gak nanggung nanggung ngasih hadiah tapi author pilih kasih ngasih cetrita nya nanggung muluk😌😌
setelah dewasa bukannya Orlando menikahi lupa nama istrinya tp bkn Enza bahkan istri Orlando hamil kembar 5. Sean kembarannya tdk menikah n kembaran perempuan Orlando terjebak urusan dg mafia lain saat menjauh dari keluarganya.
jk bener maka kemana istri Orlando n anak-anaknya g salah Elle nama istri Orlando klo g salah y, dah lama sih bacanya