Masa kecil yang indah,yang di hiasi dengan canda dan tawa,dua orang anak kecil berumur 7 tahun Fahmi dan Nazwa kerap di sapa Mamen dan Awa. Mereka sudah bersahabat dari usia 5 tahun, mereka memiliki janji satu sama lain untuk saling menjaga,namun takdir memisahkan mereka berdua karena ada suatu hal yang dengan terpaksa memisahkannya. Dan mereka dipertemukan kembali setelah 11 tahun berlalu. ••• Fahmi Stefano Bagaskara, kerap di sapa Mamen pemuda dengan sikap yang lembut dan penyayang namun sikap itu berubah 180⁰karena ada suatu hal ia menjadi Dingin cuek dan kejam. Ia berusia 18 Tahun, sekolah di SMA BAGASKARA Nazwa Olivia Putri Wijaya,Gadis Cantik yang memiliki paras yang sempurna, memiliki sifat yang sedikit manja dan cerewet,ia sekolah di London dan pindah ke Indonesia lalu melanjutkan Sekolah nya SMA BAGASKARA . Setelah 11 tahun tidak bertemu apa yang akan terjadi?akan kah mereka bersatu seperti dahulu?atau mereka akan saling asing dan tidak mengenal? Penasaran dengan ceritanya itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15: Tragedi Ban
Lanjut lagi
Vote and follow
Happy Reading.
•••
Chapter 15: Tragedi ban
•••
"Hm"balas Fahmi
Nazwa yang hanya mendapatkan kata hm pun memutar bola matanya malas.
"Ini gimana cara pake nya sih"omel nya sambil mengotak-atik benda tersebut
"Ckkk, Pake helm aja gak bisa"cibir Fahmi berdecak sebal, lalu ia pun turun kembali dari motor.
Fahmi pun merebut helm dari tangan Nazwa,ia pun membuka cetrekan helm tersebut.
Fahmi pun maju lebih dekat ke arah Nazwa lalu memakai kan helm tersebut.
Tatapan mata keduanya bertemu, Fahmi terus menatap.
Wajah Nazwa, tangan Fahmi masih memegang helm tersebut yang sudah berada di kepala Nazwa.
"Cantik"Batin Fahmi, ia menatap Nazwa sambil tersenyum
"Ni orang kenapa senyum senyum,jangan jangan dia gila lagi"batin Nazwa
"Apa Lo liatin gw,gw tau kok gw cantik gak usah di liatin kayak gitu juga kali"semprot Nazwa
"Dih siapa juga yang liatin Lo, gw lagi liatin helm gw"elak Fahmi sambil menggerakkan ke sana kesini kepala Nazwa
"Udah deh gak usah ngelak gw tau kok gw cantik"bangga nya pada dirinya sendiri
Fahmi masih melihat lihat area wajah Nazwa dengan menggerakkan kepala Nazwa
"Lama, emang nya ada apa sih?"tanya Nazwa ngegas, lalu memegang tangan kekar yang memegang kepala nya.
"Lo ngomong jangan ngeluarin lahar dong, basah tau"kesal Fahmi lalu melepas tangan nya dari helm tersebut
"Biarin, lo kenapa liatin gw Mulu?"tanya nya lagi
"Nih yah,helm ini cocok banget sama Lo"puji Fahmi.
"Jelas lah helm nya kan bagus di tambah wajah gw yang cantik pasti makin bagus"ucapnya
"Bukan itu"sarkas Fahmi lalu memegang kepala Nazwa yang ada helm nya agar melihat ke arah nya
"Terus apa bilang aja wajah gw menawan kan?"
"Nih yah-"ucapan Fahmi terpotong oleh Nazwa.
"Alah bilang aja gw cantik kan"ucap Nazwa lagi, lalu Fahmi pun mendarat kan jari telunjuk di bibir Nazwa
"Lo cocok sama helm gw karena kan helm nya bulet kaca nya bulet eh yang pake nya juga bulet"ucap Fahmi sambil menatap wajah Nazwa.lalu Nazwa pun menepis tangan Fahmi dari mulut nya
"Ihhhhh nyebelin"ucap Nazwa cemberut
"Jangan cemberut gitu Lo makin jelek"ejek Fahmi lalu menaiki motor dan memakai helm full face nya
Nazwa pun memukul punggung Fahmi.
"Lu jadi orang bisa gak sih gak nyebelin!?"tanya Nazwa dengan nada agak tinggi
"Gak bisa"balas nya
"Tau ah, cepet berangkat nanti kita telat"ujar Nazwa ngegas
"Lo aja belum naik gimana mau berangkat"ucap Fahmi di balas cengiran oleh Nazwa
Nazwa pun hendak naik ke motor sport milik Fahmi namun ia kesusahan untuk naik nya, karena jok belakang yang tinggi membuat Nazwa kesusahan.
"Motor Lo ketinggian nih, jok motor nya bisa di pendekin gak sih, tinggi banget gw gak nyampe"omel Nazwa
"Lo kependekan bukan jok motor gw yang ketinggian, makanya minum susu biar tinggi"cibir Fahmi, Memang tinggi Nazwa hanya sebatas bahu Fahmi,
"Gw gak pendek!!, motor Lo aja yang ketinggian!!"teriak Nazwa.
"Hufhhhh, Terserah Lo deh"ucap Fahmi seraya menghela nafas.
"Ini gimana naik nya sih?"tanya Nazwa lagi sambil menepuk Jok belakang yang tinggi nya sebatas perut nya
Fahmi pun mengulurkan tangan nya untuk menjadi pegangan.
"Cepet naik lama banget"ujar Fahmi.
"Ihh susah!"sarkas Nazwa
"Coba dulu"ujar Fahmi lagi, ia masih berusaha untuk sabar menghadapi sikap Nazwa yang sangat cerewet.
Nazwa pun memegang tangan Fahmi ia pun berhasil naik ke motor sport tersebut.
Nazwa pun menutupi paha nya mengunakan jaket yang tadi Fahmi berikan.
"Gw takut jatuh Fahmi"ucap Nazwa ketakutan sambil melihat ke bawah yang agak tinggi
Fahmi yang agak peka pun membawa kedua tangan Nazwa menuju pinggang nya
"Modus Lo!"ucap Nazwa sambil melepaskan pelukan nya pada pinggang Fahmi
"Siapa juga yang modus,gw cuman nyuruh Lo buat pegangan"ujar Fahmi santai
"Pegangan ke sini aja kan bisa"ucap Nazwa lalu berpegangan ke jok belakang motor.
"Kalo jatuh jangan salahin gw"balas Fahmi datar
"Nyenyenyenye"Nazwa meledek Fahmi lalu
Brum,suara gas motor.
Tanpa aba aba Fahmi pun menancap Gas membuat Nazwa hampir jatuh, Nazwa yang kaget pun langsung memeluk pinggang Fahmi erat.
"Fahmi nyebelin!!"teriak Nazwa agak ketakutan, kepala nya bersandar di bahu Fahmi
Fahmi pun melihat Nazwa dari kaca spion motor, ia tersenyum tipis melihat ekspresi Nazwa yang cemberut dengan bibir yang mengerucut ke depan
"Lucu"Batin Fahmi
Skip
Di tengah perjalanan
Tiba tiba laju motor Fahmi berhenti membuat Nazwa heran
"Kok berhenti sih ini kita udah telat lho"ucap Nazwa melepas pelukan nya pada
Fahmi mengangkat kedua bahu nya, pertanda ia tidak tahu kenapa motor nya tiba tiba berhenti.
"Turun dulu"ujar Fahmi
"Gak bisa"rengek Nazwa sambil berpegangan erat ke jok belakang.
"Hufhhhh"Fahmi pun menghela nafas ia pun turun lebih dulu dari motor tersebut.
"Lho kok turun kalo gw jatuh gimana"ucap Nazwa merengek.
Fahmi membuka helm full face nya lalu menyimpan nya di motor.
"Sini"ujar Fahmi merentangkan kedua tangan nya
"Mau ngapain"tanya Nazwa cengo.
"Gw gendong atau Lo lompat sendiri"ucap Fahmi tiba-tiba.
"Gendong gendong"balas Nazwa cepat merentangkan kedua tangan nya.
Fahmi pun mengangkat tubuh Nazwa turun dari motor, tubuh Nazwa yang mungil, menurut Fahmi seperti kapas, sangatlah ringan.
Nazwa pun berhasil turun dari motor ia kesenangan sambil melompat lompat.
Fahmi pun berjongkok dan melihat motor nya, terlihat ban belakang yang kempes.
"Ckkkk"Fahmi pun berdecak kesal
"Kenapa?"tanya Nazwa dengan helm yang masih terpasang di kepala nya.
"Ban nya kempes, pasti ini gara gara Lo keberatan"ucap Fahmi berbohong
"Gw gak berat, orang cuman 47 kilo juga,ini motor lu nya kali yang butut"ucap Nazwa lalu menendang ban motor tersebut
"Ckkkk, terserah sekarang Lo bantu gw dorong motor ini sampe ke bengkel Deket sini"ujar Fahmi
"Dih ogah yah, mendingan gw berangkat sendiri aja pake taksi"ucapnya hendak pergi namun tangan nya di cekal oleh tangan Fahmi
"Bantu dorong atau lo gw bawa ke tempat gelap"ancam Fahmi,ia tahu dari kecil kalo Nazwa phobia dengan kegelapan.
"Ah Mamen ngancem nya gak seru"batin Nazwa lalu ia pun memutar bola matanya malas
"Ckkk iya iya"balas Nazwa malas, Fahmi pun mulai mendorong motor tersebut.
dengan ogah ogahan Nazwa pun membantu mendorong motor nya dari belakang.
Skip
Stengah jam berlalu mereka pun sampai di bengkel terdekat.
Nazwa dan Fahmi sedang menunggu di bangku yang di sediakan di sana.
"Ah gara gara motor butut Lo, gw jadi telat ini udah jam delapan"dumel Nazwa.
Fahmi hanya diam menanggapi ucapan Nazwa
Fahmi pun bangkit dari duduk nya
"Pak saya kesana dulu sebentar"ucap Nazwa pada Bapak yang sedang membenarkan motor nya
"Iya silahkan"balas nya
Fahmi pun pergi entah kemana
"Ihhh main tinggalin aja"ucap Nazwa kesal lalu ia pun berlari menyusul langkah Fahmi
Di sebrang sana Fahmi sedang berada di tukang bubur, ia duduk di kursi yang disediakan di sana
Ia sedang menunggu pesanan nya datang
Lalu tiba tiba Nazwa pun datang
"Dih gak ajak ajak"cibir Nazwa, lalu penjual bubur itu pun datang memberikan pesanan Fahmi.
"Silahkan dinikmati"ujar nya
"Makasih"balas Fahmi dengan senyuman
"Pak saya bubur nya satu yah, kerupuk nya di pisah"ucap Nazwa
"Siap neng"balas bapak penjual bubur
"Dih niruin gw lu"cibir Fahmi
"Biarin wleeee"balas Nazwa seraya menjulurkan lidahnya keluar
•••
Kalian aneh gak sih sama tokoh Rafka Sama Nasya yang sifat nya suka ganti ganti?😤
Ceritanya nyambung gak sih?
Maaf yah kalo ada typo salah kata Atau bahasa
Jangan lupa vote, komen and follow😁
See you next chapter.>>>>>bantu like, subscribe,komen,dan rating guys