Di poligami dan dikecewakan berulang kali. Hingga suatu hari, seorang pria tampan menyadarkannya arti sebuah KEBAHAGIAAN.
Akhirnya, dia memilih pergi. Di saat yang sama, suami yang sudah menyadari semua kesalahannya, bersimpuh di kakinya memohon maaf darinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fazlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Malam ini Erick pulang ke rumah Amira. Setelah dia berhasil memberikan alasan pada Sonya, dengan mengatakan pergi keluar kota karena ada kerjaan kantor.
Awalnya, Sonya tidak setuju dengan alasan ketenangan bayi di dalam kandungannya.
Namun Erick tidak mau kalah, dia meminta bantuan ibu mertuanya untuk menjaga Sonya, selama ia pergi.
Tentu saja, nyonya Riana ibunda Sonya setuju karena Erick mengirim sejumlah besar uang untuk dirinya selama menemani putrinya sendiri.
Sehingga malam ini, Erick bisa kembali ke rumah istri pertamanya yang sempat disia-siakannya beberapa waktu yang lalu.
Betapa dia memendam kerinduan selama ini. Apalagi sekarang ini, Amira semakin cantik dan menarik. Membuat Erick tidak dapat tidur karena selalu memikirkannya.
Amira yang melihat kedatangan Erick malam ini, merasa tidak nyaman. Hatinya bercampur aduk.
Setelah sekian lama berhasil melukai hatinya, Tiba-tiba dengan seenaknya Erick datang padanya dengan sejuta rayuan maut yang memuakkan.
Dia tahu, Erick pasti sudah membohongi Sonya untuk bisa menginap di rumahnya. Seperti yang pernah dilakukan Erick terhadapnya dulu.
"Mas, aku ini istri sah mu. Tapi kalau seperti ini, malah aku jadi seperti selingkuhan mu." protes Amira sambil meletakkan beberapa lauk di hadapan Erick.
"Sayang sabarlah, hanya beberapa bulan lagi. Setelah Sonya melahirkan, mas janji akan lebih banyak waktu buat kita. Sekarang jiwa Sonya sedang tidak stabil, karena pengaruh bayi dalam kandungannya". ujar Erick santai.
Amira sudah muak dengan janji-janji Erick, segera memutar kepala, ingin membalas semua perbuatan Erick terhadap dirinya.
Amira tidak berkata apa-apa lagi, kemudian dia mengambil nasi dan beberapa lauk untuk suaminya. Setelah itu dia duduk di depan Erick.
Erick merasa bahagia, biarpun selama ini dia sudah menyakiti Amira dengan menghadirkan wanita lain di kehidupan perkawinan mereka, tetapi Amira tetap mau melayani suaminya dengan baik.
"Aku sangat beruntung, memiliki istri-istri yang sangat mencintai aku" batin Erick penuh kesombongan.
"Kau tidak makan? " tanya Erick, saat melihat Amira hanya duduk saja sambil memainkan ponselnya.
"Aku masih kenyang, tadi sudah makan" sahut Amira perlahan.
Kemudian Erick menikmati hidangan yang ada di depan nya. Terasa nikmat sekali, karena selama Sonya hamil. Makannya tidak teratur. Sonya tidak sanggup mencium aroma masakan apa pun, terlebih yang ada ikan atau daging.
Jadi bila Erick lapar, dia terpaksa makan roti atau snack lainnya untuk mengganjal perutnya. Bila dia tidak tahan lagi, baru dia keluar mencari nasi atau apapun.
Sementara itu Amira dengan sekali klik, dia sudah mengirim sebuah video di saat Erick yang sedang melahap makanan, ke status whatsapp nya. Dan sebuah caption bertulis di bawah nya, "Rindu yang tidak pernah padam bersama suami tercinta".
Status tersebut hanya di khususkan buat Sonya sendiri, sedangkan yang lainnya, sudah di privat kannya.
Dia hanya perlu menunggu beberapa menit..... benar, tidak lama kemudian ponsel Erick berdering.
Erick segera meraih ponselnya, dan dia seperti terkejut saat mengetahui siapa yang meneleponnya.
"Mas dalam sepuluh menit kau tidak pulang, jangan salahkan aku dan anak kita sudah tidak ada di dunia ini lagi?!"~ Sonya berteriak dengan suara keras.
"A-apa maksud mu?..... " ~ Erick tampak gugup.
Tetapi belum sempat Erick bertanya lebih lanjut, Sonya sudah mematikan ponselnya.
Sedangkan Amira dengan cepat menghapus video yang baru di buatnya di status ponselnya
Dan dengan tenang dia memperhatikan segala gerak- gerik suaminya yang tampak kian gelisah karena Sonya tidak mau mengangkat ponselnya lagi.
Kemudian ponsel Erick berdering lagi, kali ini dari ibunya.....
"Erick, kau dimana?. Mengapa kau masih di rumah wanita mandul itu?!!".
Amira yang sempat mendengar perkataan mertuanya, hatinya kembali membeku. Tetapi dia tetap bersikap tenang.
"Iya ma..... aku segera pulang" sahut Erick pasrah. Pupus sudah harapannya bermalam di rumah stri pertamanya ini.
"Amira..... Sonya sedang ada masalah. Mas harus pulang sekarang" kata Erick. Dengan tergesa dia segera pergi meninggalkan rumah Amira.
Setelah Erick berlalu, ada senyum terukir di sudut bibir Amira, "Maaf mas. Hatiku sudah terlanjur hancur karena ulah kalian semua."
Erick melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, menuju rumah sakit, "Aduh... siapa sih yang memberitahu Sonya bahwa aku berada di rumah Amira" rutuk Erick.
Ternyata setelah melihat video dari status whatsapp Amira. Sonya marah besar, mengetahui Erick berada di rumah madunya, Amira. Padahal tadi Erick meminta izin mau keluar kota karena ada kerjaan.
Sonya mengamuk dan tidak memperdulikan keselamatan dirinya dan bayi dalam kandungannya. Dia menjadi tidak terkendali, mengetahui dirinya sudah di bohongi oleh Erick.
Setelah memarkirkan mobilnya, dengan setengah berlari dia menuju ruangan tempat Sonya di rawat.
Di sana ternyata sudah hadir ibu dan mertuanya.
"Dari mana saja, kau. Mengapa kau bohong pada istri mu, hanya untuk pergi ke rumah wanita mandul itu", serobotnya.
"Amira istriku juga, ma" elak Erick.
"Istri macam apa yang tidak bisa memberi keturunan pada suaminya. Lihat karena ulah mu, Sonya hampir saja bunuh diri" kata ibu lagi.
Erick mengusap wajahnya dengan kasar.
"Kalau terjadi apa-apa pada Sonya, aku akan menuntut kau dan wanita itu" tambah mertuanya, yang merasa kesal karena sudah di bohongi oleh menantunya.
"Maafkan aku, ma" ucap Erick lirih.
Pintu di hadapan mereka terbuka, seorang dokter keluar dari ruangan.
"Bagaimana keadaan istri dan bayi dalam kandungan nya, dok? " tanya Erick dengan wajah khawatir.
"Syukurlah, ibu dan kandungannya baik-baik saja. Hanya perlu istirahat saja". jawab dokter.
"Alhamdulillah" Erick bernapas lega.
Di dalam ruangan, Sonya tampak sedang menangis memeluk ibunya.
"Maafkan mas, sayang" ujar Erick penuh sesal.
"Tega kau, mas. Kau bohongi aku, padahal kau sudah janji tidak akan menemui mbak Amira lagi" kata Sonya dalam tangis.
Erick menghela napas, betapa sulit situasi yang dijalankannya sekarang. Tetapi demi keselamatan dan kesehatan Sonya, Erick tidak membantah apa pun.
Padahal semua orang tahu bahwa Amira masih berstatus istrinya, dan dia punya hak untuk bersama istrinya.
Tetapi dia sadar, semua ini salahnya dari awal. Dia sudah memberikan kebebasan penuh pada Sonya, sehingga Sonya tidak tahu batasan-batasannya sebagai istri kedua.
Selama ini dia telah membiarkan Sonya mendominasi dirinya, sehingga dirinya sekarang ini tidak bisa bersikap lagi sebagai seorang suami.
Dan sekarang ini, semuanya di bawah aturan Sonya. Bila dia melanggar, nyawa anak dalam kandungannya sebagai taruhannya.
Tetapi ada suatu hal yang sedang mengganjal dalam hatinya, Dari mana Sonya tahu bahwa dia di rumah Amira.
*****
"Apa maksudmu mengirim video itu?" tanya Erick dengan nada tidak senang.
"Memang salah ya, aku mengirim video suamiku sendiri. Lagi pula kalau kau memang masih berstatus suami ku, mengapa kau datang ke rumah secara sembunyi? " Amira balik bertanya.
"Amira kau tahu kondisi Sonya gimana?, dia sekarang ini sangat sensitif" ujar Erick.
"Aku tidak punya kewajiban menjaga kondisi orang lain. Yang seharusnya menjaga kondisi seorang istri itu suaminya sendiri, " seru Amira.
Erick terdiam.
"Mas sudah tahu, Sonya sedang bermasalah. Tapi mengapa mas menciptakan masalah itu datang?."
"Mas hanya ingin bersamamu, Mira. Apa itu salah?".
"Salah besar, mas.... Karena kau datang bukan sebagai seorang suami, tetapi sebagai manusia yang ingin melepaskan syahwatnya" seru Amira dengan nada tinggi.
"Tapi... kau masih istri mas, dan mas berhak atas dirimu" sahut Erick perlahan, karena kedoknya sudah terbongkar.
Amira tertawa getir.
"Suami yang bagaimana yang mas maksudkan?." tanya Amira sambil menatap tajam pada Erick.
Erick tidak berkutik.
"Sadarlah mas....... Jadilah pria sejati. Di mana dia tahu, bagaimana bersikap sebagai seorang pria yang sebenarnya. Bukan sebagai pria yang menjijikkan", kata Amira.
Erick terpaku dengan kata-kata Amira seperti menampar dirinya.
.
# KBS
Dukung Author dengan vote, like dan comment
.