NovelToon NovelToon
Jodoh Sang Pewaris

Jodoh Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Reta Cahya Pariwara. Terlahir sebagai pewaris tunggal kerjaan bisnis sang Kakek, membuat Reta sudah harus memahami dunia usaha sejak dari usia muda.

Karena memiliki tanggung jawab yang begitu besar terhadap perusahaan, membuat kehidupannya selalu disetir oleh sang Kakek yang berwatak tiran, termasuk dalam urusan Jodoh. Reta bahkan dipaksa untuk menerima sebuah perjodohan yang Kakeknya lakukan.

Dan saat perjodohan sudah terjalin. Reta malah kembali dipertemukan dengan Rio-Pria yang merupakan cinta pertamanya. Pertemuan yang sebenarnya sudah didambakan ke-duanya hingga mereka tanpa sengaja melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan, sampai mengakibatkan janin tumbuh dirahim Reta.

Akankah Reta memilih bersama Rio setelah mengetahui dirinya yang tengah mengandung? Atau lebih memilih tetap bersama dengan Pria yang telah dijodohkan padanya karena begitu banyak halangan yang datang menghalangi mereka agar tidak bisa bersama. Penasaran? Langsung baca yuk!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 15. Calon Istri dan Putriku.

Seakan ingin lari dari kenyataan, Reta memilih menenggelamkan diri dengan begitu banyaknya pekerjaan. Dan sepertinya cara yang ia pilih tidak berhasil, karena pada kenyataannya sepanjang hari ini ia selalu melakukan kesalahan yang membuat Susan harus bekerja lebih extra.

Salah memberikan tanda tangan dan beberapa kali berkomunikasi dengan tidak nyambung kepada Susan adalah sebagian dari banyaknya kekeliruan yang Reta lakukan.

"Sebaiknya Nona istirahat." Susan melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan. "Lagian 15 menit lagi sudah masuk waktu untuk pulang."

Susan memberi saran agar Reta lebih memilih untuk menghentikan aktivitas kerjanya. Melihat hari ini Nonanya yang bekerja tidak seperti biasa, jujur membuat Susan sedikit kerepotan.

Reta menghembuskan napas dan melepaskan kaca matanya. Wanita itu bersandar dengan netra yang menatap pada Susan.

"Kau lelah, Sus?"

Susan menggeleng pelan pada atasannya tersebut.

"Baiklah. Kalau begitu tunggu aku sebentar, aku ingin membersihkan diri." Reta segera beranjak dari kursi kerja dan masuk ke dalam ruangan yang menyerupai kamar dengan fasilitas lengkap.

Reta memang sengaja membuat ruangan pribadi di dalam ruang kerjanya yang ada di kantor. Ia yang sering menghabiskan waktu hingga larut malam bahkan bisa sampai menginap itu memutuskan untuk membuat 1 kamar agar memudahkan dirinya jika ingin beristirahat.

Seperti sekarang, Reta bahkan membersihkan diri dan segera mengganti pakaian kerjanya dengan setelan santai. Celana jeans panjang dengan baju kaos hitam bergambar kepala harimau menjadi pilihan Wanita itu.

"Apa kau ingin membersihkan diri dulu, Sus? Kau bisa menggunakan pakaian yang ada di dalam." Tawar Reta pada Susan saat setelah dirinya ke luar dari dalam kamar pribadi yang ada di ruang kerjanya.

"Tidak perlu Nona. Saya akan tetap seperti ini."

Reta sedikit tersenyum pada Susan yang tengah duduk di sofa. Asistennya itu sepertinya sudah mengerti apa yang akan Reta lakukan.

"Kau tidak memiliki urusan pribadi kan, Sus?" Sembari meraih ponsel dan beberapa barang di dalam lemari meja kerjanya Reta membuka suara.

"Tidak Nona. Saya masih bisa menemani Nona, jika Nona ingin berkeliling."

"Aku sudah meminta mu menungguku membersihkan diri," kata Reta setelah dirinya memasukkan ponsel dan membawa satu kartu berwarna hitam. "Jelas kau sudah mengerti apa yang ingin aku lakukan."

Susan tersenyum dan segera berdiri dari duduknya karena melihat Reta yang mulai beranjak. "Tentu Saya paham Nona. Dan Saya sangat menyukai hal ini." Tawa Susan terdengar saat mengiri langkah atasannya itu yang menuju lift untuk mencapai basement kantor DIMAO.

"Pegang ini." Reta terlihat menyerahkan black card miliknya pada Susan. Kini di tangan Wanita itu hanya ada kunci mobil yang akan ia kemudikan sendiri.

Mengenakan pakaian santai tanpa adanya tas seperti kebanyakan wanita lainnya membuat penampilan Reta terkesan tomboy. Ia mengemudikan mobil dengan Susan yang duduk di sampingnya.

"Kita ke Bahnhofstrasse, Nona?" tanya Susan saat menyadari jalur yang mereka tempuh itu kini menuju pusat pertokoan yang ada di kota Zürich.

"Kenapa? Apa kau ingin ke Zürich Botanical Garden?" Reta sedikit tertawa saat melempar tanya kepada asistennya tersebut. "Jangan selalu yang gratisan, Susan. Kita habiskan isi black card yang kau pegang." Dengan enteng Reta mengatakannya. "Selagi aku masih bekerja sebagai CEO DIMAO." Suara itu semakin melemah di akhir kalimatnya.

"Apa maksud Nona?"

"Tidak ada." Reta mulai mengarahkan kendaraannya ke kawasan Bahnhofstrasse. Ia segera memarkirkan mobil di tempat parkir khusus. "Turunlah. Kita cari makan dulu."

Susan menurut. Wanita yang masih mengenakan setelan kerja itu segera turun dari mobil, meskipun dalam benaknya masih bertanya apa maksud dari perkataan sang atasan.

Susan mulai mengiri langkah Reta yang sudah menyusuri barisan pertokoan. Untuk saat ini Susan hanya perlu menemani atasannya tersebut yang sepertinya masih ingin mengalihkan pikiran dengan cara selain bekerja. Bahkan Susan sama sekali tidak berani mengungkit tentang Rio yang menginginkan janji temu dengan Reta.

"Kita makan di sini dulu," kata Reta. Ia memasuki sebuah restoran mewah dengan Susan yang melangkah tepat di sisinya.

"Reta!"

Belum sempat Wanita dengan rambut pendek sebahu itu mencari tempat duduk, sosoknya sudah disapa lebih dulu oleh seorang Pria yang dengan cepat beranjak dari duduknya dan menghampiri Reta.

"Kau di sini? Ingin makan?" tanya Max dan langsung mendapat anggukan dari Reta. "Kalau begitu lebih baik bergabung bersama kami. Di sana." Max mengarahkan pandangan pada meja yang terlihat telah di isi oleh beberapa orang.

Reta tentu menatap pada meja yang Max maksud, dan netranya langsung bertabrakan dengan tatapan Rio.

"Ayo." Melihat Reta yang diam mematung membuat Max langsung meraih tangan Reta, menggenggamnya seraya melangkah menuju meja tempat di mana sebelumnya ia duduk.

Reta yang terpaku karena adanya Rio di sana, membuat tubuhnya tanpa sadar mengikuti langkah Max.

"Aku harap kalian tidak masalah jika Wanitaku bergabung," kata Max dengan wajah yang tersenyum saat tiba di meja makannya. "Ahh. Maaf sebelumnya. Aku belum mengatakannya secara resmi."

Max terus membuka suara meski kini semua orang yang berada di sekitarnya tampak diam terpaku.

"Reta adalah calon istriku. Kami sudah bertunangan." Ada rasa bangga yang Max rasakan saat akhirnya ia bisa mengenalkan Reta dengan status barunya. Bahkan raut wajah Max tampak begitu bahagia. Berbanding terbalik dengan ekspresi Rio dan Reta yang terlihat mematung. "Dan kau tentu mengenalnya, Sayang. Dia adalah Tuan Rio, rekan bisnis yang juga bergabung dalam kerja sama kita." Max mencoba mengingatkan lagi sosok Rio pada Reta.

"Dan gadis kecil yang cantik ini," lanjut Max lagi dengan menatap pada bocah perempuan yang duduk manis tepat di samping Rio. "Dia adalah Putri Tuan Rio."

Jangan ditanya bagaimana ekspresi Reta saat mendengarnya. Netra itu bahkan terasa kaku saat ia coba paksa untuk menatap pada bocah perempuan yang kini tersenyum cantik saat mantap ke arahnya.

***

Jangan lupa tinggalkan jejak 😉

1
Zerro..BL
hhe...manja kali sebutan ortunya😍
ora
/Rose//Rose//Rose/untuk Kakak.....
ora
Tapi apa iya, akan semudah itu untuk menikah jika sudah di Indonesia?🧐😔
ora
Arghhh/Angry/
Di getok aja dari belakang, Reta. Bisa kan?
Si Kakek nyebelin banget. Kalau merintah seenaknya. Kasar lagi😔🤧🤧🤧
Upi Raswan
semoga rencana Reta berjalan lancar,selamat dari nikah paksa
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
🌹🌹 buat Rio Reta...smg ekspektasi sesuai realita
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
tida?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
gak penting ya Re?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mengandung gula x
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mudah²an ketemu babang Agam sm Hena, biar dikasih tahu caranya menjinakkan singa 🤭
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
iiih, dasar aki², kasar bener jd orang tua, minta dihormati tp gak bisa ngehargai yg muda...
Zerro..BL
sukses bpakny...😍😍
Zerro..BL
semoga makin semangat nulisnya...good
F.T Zira
boleh jadi kembalinya mereka ke tanah air untuk menemukan jln keluarnya...semoga aja sih... gak lucu kan kalo mereka berdua kawin lari.. kan capek🤧🤧

🌹 buat kaka Queen...
F.T Zira
misal si kakek dikasih tau bakal punya cicit, luluh gak ya🤔🤔
F.T Zira
Hani dapet dedek baruuu😆😆
F.T Zira
papih??? waooww...🤭🤭🤭😆😆😆
F.T Zira
duhhh... dapet perintah sana sini dong dirimu sus🤭🤭🤭
ora
/Rose//Rose/4iklan untuk Kakak......
ora
Si Kakek kalau ngomong enak banget, ya. Reta nggak mau sama Maxim, Kek😑😑😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!