NovelToon NovelToon
Santet Untuk Kembang Desa

Santet Untuk Kembang Desa

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Horror Thriller-Horror / Iblis / Dunia Lain / Kumpulan Cerita Horror / Ilmu Kanuragan
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: novita jungkook

Nana adalah kembang desa yang sangat cantik, Ada lima pemuda yang pernah melamar dia dan semua nya di tolak dengan berbagai alasan.

Hingga suatu hari Nana merasakan dada nya sangat sakit luar biasa, Berobat kedokter sudah dan di nyatakan tidak ada kanker payudara. Namun payudara nya sangat sakit, Seminggu kemudian sudah membusuk dan membuat Nana sangat menderita.
Banyak yang menduga bahwa Nana di santet.

Siapa kah yang sudah menyantet Nana?

Mampu kah Nana melawan santet ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Pembeli lahan sawit

Nana yang sedang merintih kesakitan karena rasa nya terus saja berdenyut tak pernah ada berhenti nya, Malah di buat merinding dengan sesuatu yang berjalan jalan di atas genteng rumah tepat pada kamar dia. Seperti suara orang namun juga mirip dengan suara kucing yang sedang mencari tikus, Gadis ini bangun walau merasakan sakit yang sangat luar biasa sekali pada payudar* nya. Suasana kamar juga terasa sangat seram sekali, Nana menatap kesana kemari sambil memegang buah nya yang semakin sakit ketika untuk berdiri. Dia tak memakai baju karena hanya akan membuat lengket saja oleh darah yang keluar dari lubang itu, Bau busuk sangat menusuk hidung dan terasa begitu menyakitkan untuk Nana.

"Aaaagggkh, Sakit sekali rasa nya." Nana terduduk memegangi payudar* nya tersebut.

Di pantulan cermin terlihat bahwa ujung nya juga membiru seakan habis kena hantam dengan benda yang sangat keras, Put*ng nya terasa sangat keras ketika di sentuh dengan tangan. Nana meringis dengan rasa sakit yang terus mendera nya ini, Besok dia akan pergi kerumah dukun agar segera di obati saja. Uang untuk membeli obat dokter sudah tak terhitung jumlah nya karena obat itu sangat mahal sekali, Tabungan Pak Irwin mulai menipis karena biaya yang Nana habiskan memang tidak sedikit saat pergi kedokter.

Belum nanti untuk biaya pergi kedukun, Pasti akan menghabiskan banyak uang juga. Nana menangis karena sakit nya sudah tak tertahan lagi, Untuk duduk dan baring semua nya saja tak ada beda nya, Sangat sakit seperti di remas oleh tangan yang tidak terlihat. Dugaan Nana dia sedang di santet oleh adik nya sendiri, Karena dia menduga bahwa Nani iri karena dia kalah cantik dari Nana, Sehingga ingin menyiksa Nana dengan penyakit yang sangat menyakitkan ini. Setiap malam akan ia lalui dengan tangisan saja, Karena rasa nya sudah tak bisa mau di katakan lagi, Hanya bisa terisak sambil mencengkeram seprai untuk menyalurkan rasa sakit.

"Aaaggggkk! Huhuhu sakit sekali." Nana bergelung di tempat tidur.

"Di kompres air panas, Ini Ibu bawakan." Bu Asih memberikan kantong air hangat.

"Aku tidak kuat lagi, Bu! Sakit sekali, Aaaaggk." Jerit Nana.

"Istigfar, Nana! Tidak boleh ngomong begitu." Bu Asih sudah menangis pasti nya.

"Sakiiiit! Aaagggk, Sakit sekali rasa nya." Jeritan Nana semakin kencang.

"Ayah! Tolongin sini, Yah!" Pekik Bu Asih kebingungan.

Nana sudah tidak terkontrol lagi karena malam ini dia merasakan sangat sakit pada kedua nya, Tadi siang masih agak mendingan setelah minum obat. Ini sudah di minumi obat pun rasa nya tetap sangat sakit, Kaki nya menendang udara hingga kain yang di pakai sudah sampai kemana mana.

"Ya allah!" Bu Asih menekap mulut nya ketika melihat payudar* Nana yang berlubang besar.

"Siapkan mobil, Dani! Kita kerumah sakit sekarang." Titah Pak Irwin.

Dani menyiapkan mobil karena memang lebih baik Nana segera di operasi pengangkatan saja, Biar lah tak punya payudara* dari pada hanya menyiksa diri dengan rasa sakit ini. Nana berontak karena sebenar nya dia tak mau bila di bawa berobat kedokter, Nana lebih baik memilih pergi saja kedukun karena dia yakin ini adalah santet yang di kirim kan oleh seseorang yang tak suka kepada nya.

"Wanita itu yang memakan sus* ku, Bu! Aaaggh dia punya taring!" Jerit Nana menunjuk sudut ranjang.

"Istigfar sama yang di atas, Nduk! Kamu halusinasi karena sangking sakit nya." Bu Asih mengusap wajah putri nya.

"Suruh dia pergi, Bu! Dia tertawa melihat aku kesakitan, Aaaggkh menjauh kau setan." Nana kian histeris.

Dani mengangkat Nana yang masih menunjuk sudut kamar, Seperti nya gadis ini memang melihat sesuatu yang sangat menyeramkan. Bu Asih memperhatikan sudut kamar ketika akan menutup pintu, Mereka pun segera berangkat kekota untuk membawa Nana berobat dengan dokter saja. Walau Nana sangat keras ingin pergi kedukun, Pak Irwin tak percaya dengan yang mama nya dukun.

...****************...

Biaya operasi bukan lah uang yang sedikit, Sedangkan tabungan milik Pak Irwin mulai tipis akibat untuk membeli obat selama satu minggu ini. Karena harga obat memang sangat mahal, Kini Pak Irwin sedang di kebun sawit milik nya untuk menemui orang yang mau membeli kebun sawit seluas lima hektar, Namun yang di jual hanya tiga hektar saja, Yang dua hektar bisa untuk simpanan. Sebab mau bagai mana lagi, Memang sudah jalan nya begini karena untuk kesembuhan anak nya juga, Mau berat harta pun tak kuasa karena anak lebih penting dari apa pun yang ada di dunia ini.

"Ini lagi bagus buah nya, Mas." Pak Irwin mengajak pembeli berkeliling.

"Masih bagus begini kok sudah di jual, Pak?" Tanya Zidan yang akan membeli.

"Saya butuh uang untuk berobat anak saya, mas." Jujur Pak Irwin.

"Oh sakit apa anak nya, Pak?" Zidan penasaran juga sambil menggendong putri kecil nya.

"Kanker payudar*, Mas! Dan harus segera di operasi, Maka nya saya jual ladang." Jelas Pak Irwin.

Zidan mengangguk dan ikut iba juga mendengar anak pria ini menderita sakit berat, Dia dan Pak Irwin hanya beda kampung. Mau kekampung ini harus melewati dua kampung dulu, Cukup jauh namun dia mendapat info bahwa sawit Pak Irwin masih dalam kondisi bagus sehingga Zidan pun mau kesini untuk membeli sawit nya.

Setelah di cek semua dan surat menyurat juga akan segera di urus, Yang penting Pak Irwin sudah tanda tangan yang menyerahkan ladang sawit ini. Zidan pun memberikan uang sebanyak lima ratus juta kepada Pak Irwin, Dia sangat senang karena akhir nya dapat uang untuk biaya operasi Nana. Memang rasa nya habis habisan sekali untuk mengobatkan Nana ini, Mana anak itu pun seolah tak mau bila di ajak kerumah sakit, Rasa nya lebih suka kedukun karena Nana yakin bahwa dia sedang di santet oleh Nani.

"Terima kasih sudah menolong saya ya, Mas." Pak Irwin senang sekali karena Zidan melebihkan uang untuk nya.

"Semoga anak Bapak cepat sembuh ya." Zidan berkata tulus.

"Amiiin, Terima kasih saya sangat berterima kasih sama sampean." Bukan senang nya hati Pak Irwin karena mendapatkan pembeli sebaik Zidan.

Usai transaksi pembelian lahan sawit, Zidan segera masuk kedalam mobil dan mengajak anak nya pulang. Sebab Zahra sudah tak betah bila di ajak lama lama bertemu dengan orang asing, Pria yang memilki dua anak kembar ini memang cukuo berduit karena dia punya banyak kost di kota nya, Lahan sawit juga punya beberapa hektar dan sekarang ketambahan tiga hektar dari milik Pak Irwin.

Wanita yang di lihat Nana.

1
Linda
sekian lama ngikutin cerita purnama baru kali ini liat gambarnya
Emma
Luar biasa
Yudies Dinera
🇮🇩🙏🌜
Nur eva
si lupi dalangnya
Nur eva
si lupi yg patut di curigai
Niswah
Luar biasa
Niswah
Lumayan
Shidqia Rahma
apa ini purnama anak nya ibu laras yak..? /Grievance/
Lien Hutuely
Luar biasa
Inggri
Rubi Yanti
Di cerita ni mana suami ny purnama dari pertempuran suami ny g ad
Rubi Yanti
suami ny purnama kok g ad kemana dia
bundha novita
Luar biasa
Wedangan andini Aworkonco
ya allah....puuuuurrrr...😂😂
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
estycatwoman
Very nice 👏💯👍
Eriez Pit Harnanik
sangar kali kau pur... 😅😂😂
Eckho Mbahkokz
Luar biasa
Putri Ramadani
ya Allah nani sngt meresahkan 😭🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!