NovelToon NovelToon
Hasrat Tetangga Liar

Hasrat Tetangga Liar

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: elfi

Sebuah kisah seorang ibu rumah tangga bernama Diana,iya berjuang keras untuk keluar dari jerat kemiskinan.suaminya,
Budi,tak mampu berbuat banyak karena upah yang ia peroleh dari bekerja tidak cukup untuk menutup hutang ya.
Hingga akhirnya takdir mempertemukan Diana dengan Kevin, Seorang lelaki misterius yang menawarkan sebuah kerja sama tak biasa,dimana Diana harus menjadi pemuas hasratnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29

POV Sarah.

namaku Sarah, aku adalah istri dari seorang pengangguran bernama Kevin Wijaya. meskipun demikian, aku sangat mencintai laki-laki itu. entahlah, hubungan kami memang terjalin saat aku masih kuliah. Dia cinta pertamaku, sekaligus perangkat mahkota kesucianku. untuk itu segala cara aku lakukan agar Kevin mau menikahiku. selama ini hanya dia laki-laki yang berhasil menjamahku, mengenalkannya dengan dunianya sehingga aku pun semakin jatuh akan pesonanya dan tak mau lepas darinya.

jujur saja, keluargaku tak ada yang merestui hubungan kami. banyak alasan, selain Kevin yang pengangguran, kehidupan pun menjadi patokan. memang Kevin terkenal sering bergonta-ganti pasangan. namun aku tetap yakin bahwa Kevin hanya mencintaiku. entahlah, keyakinan apa yang membuatku seyakin itu, meskipun banyak yang mengatakan bahwa Kevin hanya memanfaatkanku namun aku tak peduli.

beruntungnya ia memiliki saudari kaya raya, sehingga hal itu bisa kujadikan alasan kenapa harus memiliki Kevin. semua keluarga mempercayai dan akhirnya merestui hubungan kami berdua.

sebenarnya Kevin memiliki banyak keahlian, namun ia memang tipikal pemalas dan mudah bosan jika menggeluti sesuatu bidang. berkali-kali aku Dan yulia adiknya mengarahkan Kevin untuk bangkit dan mau menjalankan usaha. dan hasilnya selalu gagal total dan berakhir gulung tikar.

banyak rupiah yang akan terbuang sia-sia karena ia tak serius dalam menjalankan usaha. yang lebih parah, model habis yang ada malam mempunyai hutang. karena selain males Kevin pun langsung berjudi.

aku terlalu buta Karena cinta, sehingga seberapapun kelakuannya, aku akan tetap memaafkan dan asalkan ia setia. meskipun masa lalunya penuh dengan banyak wanita, namun saat menikahiku semua itu tak berlaku lagi. hanya aku yang Kevin cinta. hanya aku yang menjadi ratu di hatinya, apalagi saat ini cinta kami berdua bersama yang di rahimku.

tepat di usia kandungan aku menginjak Minggu ke-33, aku sudah mulai merasa lelah dengan rutinitasku mengelola usaha milik keluarga. apalagi Kevin pernah berjanji, jika bisnis yang ia geluti lancar, ia memintaku untuk berhenti. meskipun sampai sekarang aku belum mengetahui bisnis apa yang ia lakoni.

hari-hari aku lewati secara biasa, Kevin di rumah sedangkan aku bekerja. sama itu pula semua keuangan aku yang ngatur, aku hanya memberinya uang secukupnya. namun beberapa minggu ke belakang akan merasa ada yang aneh dari Kevin.

dari kebiasaannya saat malam yang jarang menjamahku. katanya ya takut terjadi sesuatu dengan kandunganku, apalagi saat perutku sudah mau buncit. udah sampai di situ, Kevin juga selalu terlihat kelelahan, saat malam hari ia selalu tertidur pulas, padahal biasanya kecil ketika laki-laki yang suka begadang, biasanya ia tidur jam 11.00 malam, namun kali ini jam 07.00 saja yang sudah mendengkur.

awalnya aku pikir ia kelelahan karena mengurus rumah seharian, maklum saja aku tak memakai jasa art. semua pekerjaan Kevin yang hadir selainnya ibu rumah tangga pada umumnya. aku mengabaikan semua dan berusaha berpikir positif, apalagi waktu kelahiran aku sudah semakin mendekat. namun semua kecurigaanku satu persatu bermunculan.

berawal dari aroma parfum Kevin yang berbeda, ia menyangkal bahwa parfum itu adalah parfum Yulia. karena seharian ia bekerja di rumahnya. namun, saat aku kroscek, Yulia tak kedapatan memiliki parfum yang wanginya sama dengan Kevin.

kemudian, soal struk belanjaan. meskipun pengeluaran itu pertanda atas nama Yulia, namun anehnya semua belanja itu aku temukan di dalam gudang belakang. dari mulai TV layar datar, hingga berbagai perlengkapan bahan pokok.

awalnya aku masih berpikir ini semua Pipin belikan untukku, namun semua itu terbantahkan saat seseorang wanita datang ke rumahku.

namanya adalah Dina, Dia seorang ibu rumah tangga biasa, dia salah satu tetanggaku, kami sempat bertemu sebelumnya baik di itu di warung, atau sekedar melewati jalan komplek. dari penampilannya aku sangat sungkan jika ia adalah seorang pelakor, apalagi statusnya masih wanita bersuami.

Dina wanita murahan, pakaiannya pun sangat lusuh, Kevin berkelit bahwa dia menawarkan jasa serabutan untuk bekerja di rumah. ya, aku percaya. tapi, saat aku mencium aroma tubuh wanita itu yang sama dengan aroma parfum Kevin, aku yakin ada sesuatu yang mereka sembunyikan.

hari itu, Dina datang ke rumah, kata Kevin dia belum membayar jasa saat kemarin sore, aku sudah mengganti-wanti dan sengaja mengulur waktu, biasanya kebohongan akan terlihat dari sikap keduanya. wajah Dina berupa panik saat melihatku, berbeda dengan Kevin, hanya sepersekian detik rono wajahnya berubah namun kemudian kembali normal.

aku beralasan untuk mengambil dompet yang tertinggal di dalam kamar, padahal aku melakukan itu hanya ingin memastikan interaksinya, benar saja saat aku intip, Kevin mendekati wanita itu, entah apa yang mereka perbincangkan, namun dari gerak-geriknya, sudah dipastikan hubungan mereka bekas karena majikan dengan pembantunya.

Derrttt.

ponselku bergetar, setelah mendapatkan nomor wanita itu, aku pun memulai sandiwara. aku berpura-pura menjadi Kevin, awalnya wanita itu sedikit sungkan, karena tak biasanya Kevin berkirim pesan kepadanya, namun wanita itu gampang sekali aku kelabui, hanya dengan mengirim voice note suara Kevin, ya langsung percaya bahwa yang berkirim pesan kepadanya adalah suamiku.

hampir seharian, aku mengurek informasi wanita itu, katanya dia memang sering ke rumah saat aku bekerja, para tetangga mengira bahwa aku mempekerjakannya, ternyata wanita itu lain seorang jalang. padahal apa yang diharapkan dari Kevin, hanya ketampanan saja? dasar ular! aku yakin ia akan menyesal sudah mengusik rumah tanggaku.

siang ini aku sengaja tak berangkat kerja, sedangkan GP sendiri sudah pergi sejak pagi, katanya ia akan menemui Yulia. aku yakin wanita itu pasti akan datang ke rumahku, dan dugaanku ternyata benar. kudapati dinas sudah berdiri di ruang tamu dengan wajah yang tegang.

"loh, Mbak ada di sini? kok nggak ketuk pintu ya?"tanyaku dengan mimik wajah ramah. Dina terlihat belingisatan, mungkin selama ini kebiasaannya masuk ke rumahku tanpa mengucap salam.

"saya sudah ucap salam kok,. udah ketuk pintu juga tapi nggak ada sahutan kebetulan pintunya kebuka"

aku hampir saja terbahak, jelas dari tadi aku diam di ruang televisi, dan pintu pun aku tutup rapat meskipun tak terkunci. oke, aku masih bisa menerima alasannya.

"mari duduk Mbak Dina, ada apa ya?"

"anu, saya ke sini mau menerima tawaran pekerjaan itu"katanya, namun aku bisa melihat kedua netranya sedang mencari sesuatu kemungkinan suamiku.

"sebelumnya saya minta maaf, sepertinya saya nggak jadi pakai jasa Mbak Dina. suami saya masih pengangguran, Saya takut nggak bisa gaji Mbak"

"nggak apa kok Mbak, kalau urusan gaji bisa disesuaikan. yang penting, saya bisa kerja aja bisa dapat makan saja itu tak masalah"

ternyata wanita ini bebal juga. apa dia bilang maksudnya mau kerja cuma-cuma di sini, kemudian upahnya bisa berhubungan dengan suamiku.

sungguh wanita ini membuatku sangat muak, wajahnya yang lugu tak seperti dengan perangai ya. aku pikir saat ia tahu, bahwa Kevin sudah mempunyai istri, iya tak mungkin kembali, ternyata aku salah besar. sepertinya aku harus bertindak secepatnya.

aku akhirnya bangkit dari sofa untuk mengambil sesuatu dari kamar. wanita itu kelihatan terus memperhatikan gerak-gerikku. aku membuka brankas, kemudian mengambil sejumlah uang yang nantinya akan kuberikan kepadanya.

setelah aku kembali dari kamar, aku melihat wanita itu nampak duduk gelisah, sedari tadi ya hanya memainkan ujung daster lusuh yang ia kenakan.

"ini"lempar amplop coklat ke atas meja. iya sedikit terhenyak kemudian langsung menatapku.

"kau butuh uang kan? ambillah"

"maksud Mbak?"tanyanya heran.

"uang itu sepertinya cukup untuk membayar semua jasamu selama ini"

"saya kan belum bekerja"

"hahaha... kamu pikir saya itu bodoh? kamu tahu, yang seharian berkirim pesan dengan mu itu saya. jadi jangan harap meminta lebih dari ini, apalagi sampai bermimpi menggantikan posisi saya"

wanita itu tersenyum kecut, respon yang jauh dari perkiraanku.

"aku tak membutuhkan uang itu"katanya dengan suara datar. aku membenarkan posisi duduk karena melihat wajahnya kali ini nampak tenang.

"kau sudah bersuami, saya masih berbaik hati tak melaporkanmu ke polisi. karena saya tahu, kamu masih mempunyai anak kecil. bagaimana jika anak-anakmu tahu kalau ibunya tak lebih dari seorang jalang!"

"cukup! aku bukan wanita seperti itu!"

"hahaha....!"aku tergelar kencang bisa-bisa ada seseorang pelakor yang membela dirinya.

"lalu, sebutan apa yang pantas untuk wanita sepertimu, kalau bukan pelakor atau jalang? hanya wanita tak punya otak yang mau berhubungan dengan suami orang, apalagi kamu masih berstatus seorang istri. tak cukupkah kau punya satu suami hah?"

"aku dan Kevin saling mencintai..."

Deg

urat-urat di leherku langsung bermunculan. Baru kali ini aku bertemu dengan wanita yang menjijikkan seperti ini.

"kau memang istrinya. tapi, apa selama ini kau menjalankan peranmu sebagai seorang istri?

bahkan harusnya kau ingat, kapan terakhir kali suamimu menjamahmu? atau jangan-jangan semenjak mengenalku ya tak lagi menyentuhmu"

"tahu dari mana? apa kau yakin selama ini suamiku mencintaimu? hanya karena kamu sudah berbagi peluh dengannya, lantas kamu menganggap itu cinta? apa kabar dengan pelacur di luar sana.... jangan mimpi Dina, suamiku memiliki selera tinggi bahkan lihat penampilanmu sekarang kau lebih pantas jadi seorang babu"

"iya.... bambu yang diratukan. bahkan aku tak perlu capek-capek untuk bekerja apalagi mencari uang. karena selama ini Kevin sudah mencukupiku. jelas perbandingan kita sangat jauh sekali"

aku Bagas bangkit hendak melayangkan tangan ke wajahnya, namun secepat kilat ia menahan tanganku, kemudian menepisnya. wanita itu beranjak pergi, meninggalkanku seorang diri. di titik ini juga pertahananku runtuh. aku menangis, menjerit, meraung akan kenyataan hari ini. apa ini balasan yang harus aku dapatkan, setelah berkorban banyak kepada Kevin.

1
martina melati
nah betul tuh...
kalo emang mau nolong y tulus tanpa embel2...
martina melati
jangan php jika nti malah ingkar yg ada malah dosa, berbohong...
martina melati
waduh... ini namany gk tulus, ada udang dbalik udang...
Putu Sriasih
Lumayan
Putu Sriasih
Kecewa
Any
lanjut
Xyn Anala
Kejutan tak terduga
Akbar Cahya Putra
Keren sekali, thor. Rasanya seperti membaca lembar demi lembar karya masterpiece. 🎉
Elfi Asmawati: 😀😀😀😉 iya kk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!