NovelToon NovelToon
Ijabah Cinta

Ijabah Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Reza Ramadhan

[ OST. NADZIRA SAFA - ARAH BERSAMAMU ]

Kejadian menyedihkan di alami seorang Adiyaksa yang harus kehilangan istrinya, meninggalkan sebuah kesedihan mendalam.

Hari - hari yang kelam membuat Adiyaksa terjerumus dalam kesedihan & Keputusasaan

Dengan bantuan orang tua sekaligus mertua dari Adiyaksa, Adiyaksa pun dibawa ke pondok pesantren untuk mengobati luka batinnya.

Dan di sana dia bertemu dengan Safa, anak pemilik pondok pesantren. Rasa kagum dan bahagia pun turut menyertai hati Adiyaksa.

Bagaimanakah lika - liku perjalanan hidup Adiyaksa hingga menemukan cinta sejatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reza Ramadhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

"Halo, Tampan."

Adiyaksa melirik perempuan bergaun merah yang kini sudah duduk di samping Adiyaksa. Robi, Amer dan Tanjung kini terkejut ketika melihat perempuan bergaun merah.

Dan tak lama kemudian, mereka bertiga seolah kesetanan menghampiri perempuan bergaun merah yang adalah Valerie. Mereka bertiga mencoba untuk menggoda perempuan itu.

"Hai, cantik, boleh dong aku kenalan dengan kau. Aku ingin tahu nama kamu?" Goda Robi sembari menaikturunkan alisnya.

Amer dan Tanjung pun juga tak kalah dari Robi yang ingin menggoda Valerie namun godaan dari mereka bertiga membuat Valerie merasa geram.

Tanpa sepengetahuan Robi, Amer dan Tanjung, perempuan itu mengeluarkan sebuah serbuk dari dalam dadanya dan memasukkan serbuk itu ke dalam minuman Robi, Amer dan Tanjung serta tak ketinggalan Adiyaksa yang sedari tadi melihat wajah ayu Valerie

"Kamu sendirian?"

Ucapan dari Adiyaksa membuat Valerie buru - buru memasukkan kembali serbuk itu ke dalam dadanya. Valerie menatap Adiyaksa dengan memasang senyum di bibirnya.

"Iya, aku sendirian, sebenarnya aku tadi bersama dengan kawan - kawan aku tapi... Kawan - kawan malah sibuk sendiri - sendiri."

Merasa kasihan akan perempuan itu, Adiyaksa mulai terpancing untuk mendekati Valerie. "Bolehkah saya menemani kamu?" Adiyaksa menunjuk dirinya sendiri dan sedikit meracau. "Saya juga butuh teman karena hidup saya merasa kacau sekarang ini."

Valerie lama terdiam lantas menganggukkan kepala sembari tersenyum. "Baiklah, aku akan menemani kamu."

Adiyaksa lantas mengajak Valerie ke sebuah sofa yang terdapat tak jauh dari kerumunan orang yang sedang berjoget mengiringi hentakan alunan musik yang terus menggema.

Adiyaksa pun melihat dengan samar - samar ketiga kawannya kini sudah dalam keadaan tidur dengan kepala yang disandarkan di atas meja.

Di sana sudah terdapat beberapa pasang sofa yang sebagian sudah di tempati oleh beberapa orang. Tampak orang - orang tersebut menghibur dirinya dengan minuman beralkohol sembari menikmati hentakan musik dan juga para perempuan berwajah centil yang mulai membelai, merayu para lelaki tersebut.

"Saya sedang sedih sekali saat ini di karenakan di tinggalkan oleh istri Saya menghadap pada Tuhan." Adiyaksa mulai bercerita saat mulai duduk di sofa.

Adiyaksa lantas menceritakan bagaimana dirinya merasa sedih dan kehilangan hingga harus meringkuk dan mendekam di dalam kamar. Terlihat Valerie hanya mendengarkan ucapan demi ucapan yang di keluarkan oleh Adiyaksa.

Senyum tersungging di bibir Valerie saat melihat Adiyaksa terlihat mulai terlihat lemah akibat minuman beralkohol dan tentu saja serbuk yang ia campurkan pada minuman lelaki itu.

Adiyaksa tiba - tiba tak sadarkan diri membuat Valerie merasa senang karena rencananya akan segera di laksanakan. Dengan tenang, Valerie mendekati Adiyaksa dan mulai melingkarkan tangan ke leher Adiyaksa sembari beranjak dari tempat tersebut.

Dengan berjalan tertatih dan juga menyeret Adiyaksa yang sudah tak sadarkan diri, perempuan itu lantas mengayunkan langkah menuju di depan sebuah kamar yang sebelumnya sudah di pesan oleh perempuan itu

Terlihat Valerie dengan waspada melihat sekeliling lorong yang sangat kini terlihat sepi meski ada beberapa orang yang melintas dan itu adalah mungkin orang yang menyewa kamar yang sama dan tak memperdulikan sekitarnya.

Merasa aman, Valerie lantas menggiring Adiyaksa masuk ke dalam kamar dan menguncinya. Tanpa sepengetahuan Valerie, tampak seseorang dari jauh mengamati gerak - gerik Valerie hingga masuk ke dalam kamar.

Di dalam kamar, Valerie segera membanting tubuh Adiyaksa di atas ranjang. Melihat tubuh Adiyaksa yang terlihat kekar membuat Valerie mulai menjamah dan membuka satu per satu kancing baju dari Adiyaksa.

Tiba - tiba pening di kepalanya mulai di rasakan oleh perempuan itu dan pelan - pelan tubuh indah Valerie mulai ambruk menimpa dada Adiyaksa.

...🕌🕌🕌...

Malam yang telah larut kini dan suara - suara dari burung - burung malam kini terlihat dan terdengar mengiringi sosok perempuan yang kini berdiri di balik kelambu.

Resah dan gelisah kini di rasakan oleh Ibu Dewi yang kini terlihat masih memikirkan Adiyaksa yang sampai saat ini belum juga pulang dan entah pergi kemanakah lelaki itu?

"Krieetttt.."

Pintu kamar terbuka dan terlihat Pak Sapto yang masuk ke kamar setelah usai menunaikan ibadah sholat Tahajud. Lelaki itu tertegun ketika melihat sang istri yang kini berdiri memunggungi dirinya dan belum juga istirahat.

"Sayang, kenapa kau belum tidur?" Ujar Pak Sapto sembari memegang punggung Ibu Dewi hingga membuat Ibu Dewi terkejut.

Ibu Dewi menggelengkan kepalanya dan terlihat wajah sendu kini terlihat di wajah ayu Ibu Dewi. "Aku masih memikirkan Adiyaksa, Mas. Aku benar - benar khawatir padanya dan entah apa yang terjadi pada anak itu dan sekarang dia ada di mana."

Pak Sapto terlihat kasihan pada istrinya itu yang memikirkan Adiyaksa. Meski Adiyaksa adalah anak menantunya namun Ibu Dewi sudah menganggapnya sebagai anak kandungnya sendiri.

"Sudahlah, mungkin untuk sekarang dia masih menenangkan dirinya bersama kawan - kawannya. Aku yakin dia pasti akan pulang." Ucap Pak Sapto. Mencoba menenangkan istrinya.

"Terima kasih, Mas."

Tiba - tiba sebuah bel rumah berbunyi membuat Pak Sapto dan juga Ibu Dewi saling menatap dan bertanya - tanya mungkinkah ada yang bertamu di malam hari atau itu adalah

"Mungkin itu dia, Mas." Ucap Ibu Dewi. "Ayo kita lihat siapa yang bertamu ke rumah kita atau siapa tahu dia menantu kita, Adiyaksa."

Dengan langkah memburu Pak Sapto dan juga Ibu Dewi segera mengayunkan langkah menuju ruang tamu. Begitu pintu terbuka, mereka berdua terkejut dengan hadirnya Adiyaksa dengan kondisi terkapar di lantai teras rumah.

Tak ada seorang pun yang berada di sekitar teras tersebut dan hanya kesunyian yang di sana. Baik Pak Sapto dan juga Ibu Dewi sama - sama terlihat kebingungan mencari sosok yang telah mengantar menantunya tersebut.

Merasa putus asa, Pak Sapto lantas menarik tubuh Adiyaksa. Terlihat wajah Adiyaksa yang teler dan mereka terkejut ketika Pak Sapto dan juga Ibu Dewi membaui Adiyaksa yang tercium bau alkohol.

"Brak... "

Pak Sapto mendorong tubuh Adiyaksa dengan kasar. Lelaki itu kini diliputi oleh rasa marah dan emosi di wajahnya. "Dasar, anak tak tahu diri. Berani - beraninya dia mabuk dan pulang semalam begini."

Terlihat Ibu Dewi yang kini mulai menangis melihat perilaku kasar Pak Sapto pada Adiyaksa. "Sudah, Mas. Sudah cukup dan ini sudah malam lebih baik kita bicarakan ini di dalam."

Ibu Dewi yang mulai menenangkan suaminya pun justru ikut terkena teriakan dari Pak Sapto. Terlihat Pak Sapto menatap Ibu Dewi dengan kedua mata melebar. "Tidak bisa, ini tidak boleh di biarkan. Kita harusnya melarang dia untuk ikut dengan teman - temannya yang tak jelas."

"Tapi ini sudah malam. Tak baik jika kita teriak - teriak begini." Ucap Ibu Dewi mulai terisak.

Pak Sapto yang mulai geram kini meninggalkan Ibu Dewi dan juga Adiyaksa yang masih terkapar. "Kalau begitu, uruslah menantumu ini."

Setelah mengatakan hal tersebut, Pak Sapto lantas meninggalkan tempat tersebut dan menyisakan Ibu Dewi dan juga Adiyaksa. Ibu Dewi dengan tubuh gemetar dan masih terisak kini mulai menghampiri Adiyaksa dan mengelus rambut lelaki itu.

"Nak, kenapa kau melakukan ini? Aku merasa sedih melihat keadaan dirimu yang sekarang?"

...Bersambung...

1
Andi Budiman
pembuka yang menarik
Sinchan1103: terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
LISA
Sedih bgt..baru nikah istrinya udh dipanggil Tuhan
LISA
Aq mampir Kak
Sinchan1103: terima kasih... 🙏🙏🙏
total 1 replies
Rowan
Pokoknya ini cerita wajib banget dibaca sama semua orang!❤️
Matilda
Jangan bikin penggemarmu menderita terus thor 😭
Kiritsugu Emiya
Pokoknya karya ini singkatnya kereeeeen banget! Makasih author sudah membuat karya yang luar biasa😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!