NovelToon NovelToon
Arthur'S Desire

Arthur'S Desire

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:103.5k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Jatuh cinta kepada seorang Arthur Mayer yang memiliki masa lalu kelam tidak dipermasalahkan Shannon Claire karena ia sungguh mencintai pria itu.
Namun bagaimana ketika terungkap dimasa lalu Arthur lah dalang dari peristiwa yang menyebabkan Shannon kehilangan orang yang disayanginya? apakah Shannon memilih bertahan atau meninggalkan Arthur? simak kisahnya di novel hasil menghalu dari Ratu Halu Base 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AD #15

Shannon tertawa rendah, mengingat moment pertemuan mereka saat di swalayan. Pertemuan sebentar yang mengesankan. Dimana, pria yang ada di hadapannya yang telah membuat ia merasakan indahnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Aku nyaris terlambat datang untuk menghadiri pertemuan, itu karena ulahmu." Desis Arthur seperti sebuah curhatan.

Shannon meredakan tawanya begitu melihat tatapan Arthur yang lekat. Shannon menegakkan tubuhnya. "Ma- maafkan aku, " gadis itu memasang wajah bersalah, seraya menyilangkan kedua tangannya di depan dada, lalu menjewer telinga.

"Maafmu di terima, Nona." Shannon menunjukkan rasa terimakasihnya, melalui senyuman. "Apakah kau sudah mengantuk?"

"Belum Tuan." Sahut Shannon sambil menggelengkan kepalanya.

"Jika, kau sudah mengantuk katakan saja."

Tak terasa, menit berganti menit, jam berganti jam yang mereka lalui bersama. Dari pertemuan yang tidak disengaja membuat mereka menemukan kata nyaman. Keduanya terlibat percakapan. Banyak hal yang dibicarakan oleh mereka. Arthur bangun, mengambil buku yang tadi ia rekomendasikan kepada Shannon. Buku-buku tentang Astronomi.

"Apakah kau yakin sanggup membacanya, Shannon?" tidak mendapatkan jawaban, Arthur berbalik, dan menghampiri Shannon.

"Cepat sekali dia tertidur, " Arthur mengangkat tangannya, merapikan untaian rambut panjang Shannon. Dapat dilihatnya dengan jelas wajah cantik Shannon. Bulu matanya lentik.

Flashback :

"Perkenalkan namaku Shannon Claire. Kau bisa memanggilku Shannon atau Claire. Claire, oke juga. Pasti terdengar manis jika kau yang memanggilku seperti itu."

"Aku tidak bertanya."

"Aku hanya memberitahumu. Barangkali, suatu saat nanti kita bertemu lagi, dan kau bisa memanggilku seperti itu. Claire. Oh ya Tuhan."

"Perlukah, aku memanggilmu Claire?" tanpa sadar, Arthur menyunggingkan senyumannya. Jemarinya bergerak, mengusap wajah Shannon dengan pelan lalu turun, berakhir di bibir ranum Shannon. Arthur meneguk salivanya, ia merasakan ada suatu dorongan untuk mencium bibir manis itu lagi, dan ia tidak bisa melawan dorongan tersebut. Dia seorang pria dewasa, nalurinya terpacu melihat sesuatu yang dikatakan menggiurkan.

Arthur mendekati wajah mereka, dan bibirnya berlabuh tepat diatas bibir Shannon, kemudian ia melumatnya dengan pelan.

Shannon bergerak, membuat Arthur mengakhiri pergerakan bibirnya, dan menjauhkan wajahnya.

Shannon pun membuka matanya. Pertama yang di lihat wajah rupawan Arthur yang sangat dekat dengan wajahnya.

"Tu-Tuan, " Shannon menegakkan tubuhnya sangat terkejut dengan kedekatan mereka. "Maaf, aku tertidur."

"Ya.. Kau tertidur, dan aku berencana ingin membangunkanmu."

Shannon tersenyum, maniknya melihat jam dinding. "Astaga sudah pukul 2." Gadis itu pun berdiri, begitu juga Arthur. "Aku harus kembali ke kamar, Tuan. Terimakasih bukunya, dan selamat malam."

"Selamat malam juga, Shannon."

Shannon sudah berlalu, sedangkan Arthur masih berdiri di posisi tadi. "Astaga, apa yang baru saja kau lakukan, Arthur? kau sudah mencium gadis itu, dua kali." Arthur mematikan sakral lampu, kemudian ia berlalu menuju rumahnya.

🍂🍂🍂

Shannon merebahkan tubuhnya bersiap untuk tidur. Pertemuan dengan Arthur sudah lewat 5 menit yang lalu akan tetapi jantungnya masih bekerja, memompa dengan sangat cepat. Shannon meraih, dan memeluk bantal dengan erat, kemudian ia menghentak-hentakkan kedua kakinya. Mengekpresikan rasa bahagia yang tidak bisa di urai dengan kata-kata.

Beruntung Chloe tidak tidur di ranjang yang sama dengannya, jika tidak sudah di pastikan sahabatnya itu akan bangun, dan mereka akan mengobrol sampai pagi menceritakan pria itu.

Shannon memeriksa ponselnya, ia memerhatikan deretan nomer ponsel Arthur, dan menyimpan nomer pria itu. "Pria tua idaman." Shannon tidak memudarkan senyumannya. Ia meletakkan ponselnya di sisi bantal. Kemudian, gadis itu tidur.

"Selamat pagi, Bibi Gabriella, Paman Rolando. " Sapa Chloe disusul Shannon. Di dalam dapur ada Rosella yang sedang memotong sayuran dengan wajah yang masam berbanding jauh dengan wajah Shannon yang pagi ini terlihat berseri-seri.

Paman Rolando yang sedang menikmati kopi, hanya tersenyum tipis.

"Selamat pagi juga, Chloe, Shannon. Apa pekerjaan kalian sudah selesai?"

"Sudah, Bibi. Ada yang bisa kami bantu?" tanya Chloe.

"Tentu saja. Kau Chloe ikut Rolando mengantarkan sarapan untuk Tuan Arthur." Perintah Gabriella.

"Aduh.. Mendadak perutku sakit," keluh Chloe memegang perutnya. Shannon mengerutkan keningnya melihat keanehan pada sahabatnya. Sedangkan Rosella bangkit berniat menggantikan Chloe. "Aku saja yang membawakan sarapan untuk Tuan."

"Kau masih memotong wortel, Rosella. Kau selesaikan saja pekerjaanmu. Biar, Shannon yang menggantikan aku. Shh.. Aduh.. Perutku."

Gabriella meringis melihat Chloe. "Apakah kau salah makan, Chloe?"

"Tidak tau, Bibi. Aku ke toilet dulu." Chloe menatap Shannon, mengedipkan satu matanya memberi kode sebelum ia berlari ke toilet.

"Apa yang dimakan gadis itu? " gumam Gabriella. "Shannon, bawakan baki ini ke kamar Tuan."

"Baik, Bibi. " Shannon mengambil, dan membawa baki berisi sarapan Arthur.

Sesampainya di depan kamar Arthur, Rolando membuka pintu, dan memberi Shannon masuk lebih dulu. Begitu kamar terbuka, kedatangannya di sambut oleh aroma pria itu, dan maniknya disuguhi dengan pemandangan kamar yang maskulin. Serta furnitur mewah yang terdapat di ruangan besar tersebut, melengkapi, sehingga ruangan itu nampak elegan.

Ada satu benda yang mencuri atensi Shannon, teleskop bintang terletak di sisi pintu kaca yang menjadi pemisah antara kamar, dan balkon.

Shannon merasakan lagi jantungnya berpacu dengan cepat. Gadis itu melangkahkan kakinya di ikuti Rolando.

Ia meletakkan baki di meja yang di tunjuk Paman Rolando. Bertepatan itu, pintu kamar mandi terbuka, Arthur keluar seraya mengeringkan rambutnya. Shannon. Gumam Arthur memperhatikan siluet gadis itu.

Shannon memutar tubuhnya dan pandangan mereka bertemu. Shannon menundukkan kepalanya, tidak berani berlama-lama menatap pria itu. Apalagi penampilan Arthur saat ini hanya menggunakan sehelai handuk yang melilit di pinggangnya. Dengan cepat, Shannon melangkah kakinya untuk keluar.

"Tunggu sebentar, Nona."

Langkahnya terhenti, Shannon pun memutar tubuhnya. Dilihatnya lagi tubuh seksi Arthur. Otot di tubuh pria itu terpahat sangat sempurna membuktikan jika Arthur hobi berolahraga. "Bisakah kau membantuku?"

"Ada apa, Tuan? " tanya Rolando yang baru saja membuka tirai mendekati Tuannya. "Apa anda membutuhkan sesuatu?"

"Aku ingin memintanya untuk menjahit kancing kemejaku yang terlepas, Roland. "Kini Arthur menatap Shannon lagi. "Kau bisa menjahit?" tanyanya.

"Tentu, Tuan." Jawab Shannon di serang rasa gugup. "Berikan kemeja anda, aku akan menjahitnya." Arthur menuju walk in closet, membuka salah satu pintu lemarinya. Ia mengambil kemeja berwarna putih lalu ia kembali, dan memberikan kemeja tersebut kepada Shannon. Shannon pun mengambil alih. "Tunggulah sebentar, Tuan." Arthur mengangguk, lalu Shannon berlalu dari sana.

Setengah berlari, Shannon menuruni undakan tangga. Ia menemui Bibi Gabriela untuk meminjam alat jahit. Setelah mendapatkannya, Shannon menjahit kemeja Arthur di rumah utama. Dalam waktu singkat, Shannon menyelesaikannya. Shannon mengikat benang, lalu menggunting benang putih tersebut.

Shannon melebarkan kemeja Arthur, di tempelkan ke tumbuhnya "Kemejanya besar sekali, ukurannya separuh dari tubuhku."

1
αɓเժzαr
dudul emang si arthur, bisa² nya seali nya nahan tawa dr tadi. tp syukurah shanoon selamat berkat bantuan arthur.
wah wah, shanoon terjamah 🤣🤣
αɓเժzαr
Alhamdulillah akhirnya bertemu lagi nih, seru pertemuan gegara si Harley tp malah mengobati rindu nya si Shannon ma Arthur
who am I
kisah seorang gadis yatim piatu yang ternyata sudah pernah bertemu dengan laki laki yang akan menjadi suaminya saat dirinya masih buta
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
aku pikir Arthur semanis chery😁🤭
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
Arthur bisa se-happy itu saat bersama Shannon
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
wahhh parahh ini sihhh. Shannon mulai beraksi membuktikan tuduhan Rosella /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
waduh waduh...knp hatiku yg cenat cenut sihh😶🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokkk kau Ros🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kedutan kmu, Ros 🙄
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokk kau Ros. siap" dh kena hukuman Krn sdh mengusik kekasih bosmu.
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
selalu sihh. manis & pahit kn emang kloppp. kyk kopi kn, Thor 🥺😶
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
dihh si penguntit rupanya
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
menghadiahi katanya. pdhl minta bonus /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
mimpi yg uhukk apaan sih, Thor. ada" sj nih othor ihikkk 😁
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
jiyaaahhhh vitamin B/Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
nah lohh waktunya pembalasan dr Chloe /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
berarti Arthur bergerilya saat Shannon sdh terlelap /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
ampun dh Shannon /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
hmmm namanya juga sdg dimabuk cinta /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
anak sekecil itu hrs menyaksikan hal keji menimpa ibunya, tanpa bisa berbuat apapun. pasti sangat menyiksa 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!