Gadis cantik yang menjelma sebagai iblis karna kematian saudaranya membuatnya harus mengubur semua impian yang telah lama idia susun. Bahkan pembunuh sang adik tak pernah meninggalkan jejak meski telah bertahun-tahun membuatnya gila dan frustasi. Di tengah keterpurukannnya dan sudah hampir menyerah sesuatu yang aneh mulai muncul ? Membuatnya sangat syok dan tak percaya! Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa ia sangat dendam terhadap pembunuh adiknya ? Cuss baca untuk tau kisahnya!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IMARINI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 1 Perkenalan
Hari ini benar-benar Kramat ga ada obeng, soalnya hari ini adalah hari senin!!! Bener2 Pengan buat permohonan supaya sesuatu yang buruk bakalan menimpa sekolah. Itu permintaan unfaedah dari siswa siswi unfaedah, jadi jangan ditirukan.
Tapi harapan cuman sekedar imajinasi yang semu dan tidak pasti yakan, buktinya hari ini siswa SMA PELITA GENCANA harus merasakan teriknya panas matahari yang mengyengat dikulit mereka.
Tak terkecuali untuk Nazwa gadis dengan pipi chubby, kulit seputih susu dengan semburat merah dipipinya dan dipadukan dengan bibir merah ceri yang alami, jangan lupakan bulu mata lentik namun dengan tatapan mata yang tajam namun penuh binaran keceriaan, hidung mancung yang mungil, dengan rambut pendek sebahu menambah kesan imutnya namun bad grils secara bersamaan.
Naura mengelap keringat yang menumpuk di pelipisnya, dan menoleh ke kanan mendapati sahabatnya sedang menggerutu kesal.
"Gila tuh kumis Lele dari tadi ceramah kagak kelar-kelar" gerutunnya dengan tangan yang menutupi sinar matahari yang menyorot kearahnya. Dia Ruka sahabat Nazwa yang punya mulut cabe.
"Berasa jadi seleb kali tuh kepsek" kekeh Naura sahabatnya satu lagi.
Mendengar perdebatan dari kedua sahabatnya itu, Fera mulai mengerutkan keningnya dan mulai berpikir. Hingga ia mengeluarkan pendapatnya karna dari tadi ia berfikir tidak menemukan titik terang.
"Emm Naura, emang dikumis Pak Kepsek itu ada Lele nya kah?" Sambil memperhatikan Naura dengan tangan didagu dan tatapan polosnya. "Soalnya Fera dari tadi coba cari Lele di kumis pak kapsek tapi gak ketemu-ketemu." Adunya dengan mencerucutkan bibir kesal.
Naura yang merasa di tannyai menoleh kesamping kiri dan menghembuskan nafas lelah.
"Jangan bilang Lo dari tadi diem aja gara-gara bahas soal Kumis Lele si botak?" Naura ini memang murid laknat, jadi maklumin ges.
Fera yang mendengar itu mengangguk polos, Naura sepechless dengan sahabatnya satu ini.
"Fer coba Lo madep depan terus Lo perhatiin kumisnnya kepsek." Kali ini yang menjawab adalah Ruka karna kasian melihat wajah Dungu sahabatnya Naura. Fera yang penasaranpun menoleh dan menatap nya dengan alis mengkerut tanda tak paham. "Lo liatkan diujung kumisnya itu lancip dan kalo tuh kepsek ongmong kumisnya juga goyang?." Mendengar itu Fera pun mengangguk. Mendapatkan respon dari Fera, Ruka melannjutkan kalimatnya "Lo Taukan kalo ikan Lele tuh suka buka mulutnya?." Lagi-lagi Fera mengangguk "Nah karna kumis tuh kepsek mirip kayak ikan Lele yang kalo ongmong goyang-goyang itulah kenapa kita ongmong tuh kumis kepsek kayak Lele!." Jelasnya dan melanjutkan kalimatnya "Sekarang Lo engrtikan?."
"Iya sekarang Fera engrti, kalo kumisnnya lancip terus goyang-goyang berarti kumis Lele !!!." Jawabnya dengan semangat sedangkan Naura dan Ruka menepuk jidat mereka.
Sedangkan Nazwa yang saat itu menjadi pendengar yang baik sejak tadi hanya tersenyum miris melihat tingkah sahabat-sahabat nya. Yah walaupun Nazwa mempunyai wajah yang tergolong imut dan Cool secara bersamaan tetapi tidak dengan kelakuannya yang bar-bar dan receh. Dan yang paling penting Nazwa itu BUCIN akutnya Lembayung.
BRUKKKKKK.........
"Adohhh..is sakit bat dah pantat bahenol gua langsung bersapa manja sama lantai yang penuh kodomen iniiii" Cerocosnya dengan kesal.
"Yaalahhhh tega bener sih orang yang nabrak gue, emang kalo pantat cantik gue jadi tripleks gak berbentuk elo mau tanggung jawab? Hahhh!!!" Gerutunnya tampa menengok sang penabrak….