NovelToon NovelToon
Tangisan Istri Pengganti

Tangisan Istri Pengganti

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:304.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Mbak Ainun

Aura tiba-tiba harus menikah dengan laki-laki yang selama ini dia cintai dalam diam. Namun sayangnya pernikahan itu hanya dianggap sebagai ajang pembalasan dendam oleh Arga lelaki yang terpaksa menjadikan Aura sebagai pengantin pengganti, karena kepergian Sheila calon istrinya sekaligus sahabat Aura yang memilih pergi bersama cinta pertamanya dan meninggalkan Arga tepat dihari pernikahannya, sehingga Arga terpaksa memilih Aura untuk menggantikannya.

Penasaran dengan ceritanya langsung aja kita baca ...

Yuk ramaikan....

Update setiap hari...

Sebelum lanjut membaca jangan lupa follow, subscribe, like, gift ,vote and komen ya...

Buat yang sudah baca , lanjut terus. Jangan nunggu tamat dulu baru lanjut, dan buat yang belum ayo buruan merapat dan langsung aja ke cerita nya, bacanya yang beruntun ya, jangan loncat atau skip bab....

Selamat membaca ....

Semoga kalian suka dengan cerita nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Apakah dia pernah menyinggung tentang masalah pribadimu? "

"Pak Reza jarang pulang dan ketika kami bertemu, tidak hanya aku dan beliau yang berbincang-bincang . Ada beberapa teman lain yang bergabung bersama kami karena beliau memang berteman dengan banyak karyawan di sini."

" Maaf, aku tidak bermaksud untuk membandingkan Mas dengan beliau, Aura menambahkan ucapannya sebelum suaminya merasa tersinggung atas ucapan yang dikatakannya tentang adiknya tadi.

"Karena kalian adalah dua orang dan 2 pribadi yang berbeda , aku hanya mengatakan apa yang kulihat dan ku nilai, maaf!" Sekali lagi Aura mengulangi permintaan maafnya untuk meredam kemarahan suaminya yang terus memperhatikan dirinya nyaris tanpa berkedip.

Arga pun mengepalkan kedua tangannya, inginnya memang marah karena jawaban Aura tapi teringat akan waktu yang sudah mendesak , karena dia harus mengalihkan fokusnya pada pertemuan penting sesaat lagi.

Namun , dia tidak bisa menahan diri saat istrinya kian dekat dengan wajahnya, karena wanita itu sedang memasangkan dasi di leher kokohnya yang memperhatikan urat tegasnya karena sedang menahan emosi.

Mau tidak mau, pandangan Aura beradu dekat dengan tatapan suaminya yang semakin dalam dan menghujam.

"Dengarkan aku!" susah payah Aura mengangguk demi menanggapi ucapan suami nya yang masih berlanjut.

"Jauhi dia bagaimanapun caranya! aku tidak suka dia mendekatimu dengan alasan apapun itu! "

"Sekarang kamu milikku dan aku berhak mengatur dengan siapa saja kamu bisa bergaul dan berinteraksi sehari-harinya!"

"Kamu, faham?"

Aura pun mengangguk kan kepalanya dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Dia tidak bisa menyembunyikan ketakutan yang sudah sejak tadi diredam nya demi bisa melayani suaminya dengan baik dan tanpa kesalahan apapun. Ternyata, Arga masih tetap saja marah. Tapi bukan karena pelayanannya tapi karena kedatangan Reza yang masih berani menemui dirinya.

Sebelum keluar dari kamar dan mengizinkan istrinya kembali bekerja. Arga pun mengakhiri pertemuan mereka siang itu dengan cara memberikan ciuman di bibir Aura secara kasar dan emosi.

Aura pun hanya bisa pasrah dan membiarkan suaminya melakukan apa yang dia mau. Karena menghindar pun dia tak kuasa karena tubuhnya dicekal dengan tangan nya yang kekar .

Beruntungnya, suara nada dering ponsel yang terdengar nyaring di ruangan itu , membuat Arga terpaksa menyudahi hasratnya yang mulai melambung tinggi . Satu ucapan masih di ucapkan dengan emosi yang meluap. Setelah bibirnya menjauh dari bibir Aura yang baru saja digigit nya karena merasa frustasi.

"Segera kembali ke ruanganmu dan jangan membuatku menunggu saat waktunya pulang nanti!"

" Iya, Mas. "

"Sudah, Mas!" Aura pun tersenyum untuk melepas kepergian suaminya yang dicintainya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

"Selamat bekerja!"

Ketika keluar dari ruangan pertemuan usai mempersilahkan atasannya masuk dan menunggu tamu di dalam , Radit yang melihat Aura baru keluar dari ruang kerja Arga. Meski jaraknya tidak terlalu dekat dia bisa melihat raut wajah wanita itu tidak seperti sebelumnya.

Mungkin karena merasa belum ada yang memperhatikan di sekitar sana, sehingga Aura belum menampilkan senyuman yang selalu menghiasi wajah ramahnya di hadapan semua orang. Namun saat Aura menegakkan kepala dan pandangan mereka bertemu Aura pun langsung memasang senyuman tipis yang kemudian buru-buru di tutupi dengan masker yang sudah dipegang nya.

Radit sempat melihat wajah pucat Aura dan sikap panik yang ditunjukkan wanita itu , tak ingin membuatnya lebih salah tingkah dia pun membiarkan istri atasannya itu menuju lift dan meninggalkan lantai tersebut.

Beberapa menit kemudian saat Aura hendak masuk ke ruangan tempat nya bekerja, pintu sudah lebih dulu dibuka dari dalam. Irma keluar dengan sikap cerianya dengan cepat menarik tangan sahabatnya untuk menjauh dari sana.

" Irma, aku mau kembali ke mejaku . " Aura ingin menolak, tapi Irma terus menariknya hingga mereka kembali masuk ke lift.

"Pak Ridwan meminta kita untuk memeriksa persiapan acara di ruangan yang akan dilaksanakan besok pagi , nanti malam semuanya harus sudah selesai 100%. karena keluarga pengantin dan seluruh tim lapangan akan melakukan gelar geladi resik di lokasi. "

Irma ingin bertanya tapi merasa sungkan jika ternyata ada alasan pribadi yang membuat sahabatnya kembali dengan wajah pucat. Status Aura sudah berubah dan dia harus menghormati privasinya yang mungkin tidak bisa dibagi kepada orang lain. Terutama yang berhubungan dengan urusan rumah tangganya dengan sang pemilik perusahaan.

Sejujurnya, Irma merasa iba dengan nasib sahabatnya itu, siapa yang tidak syok jika tiba-tiba harus menikah tanpa persiapan sama sekali? lebih-lebih lagi pernikahan itu terjadi seiring dengan rumor santer yang sempat beredar , jika Arga ditinggalkan oleh calon istrinya dan memaksa Aura untuk menjadi mempelai wanita nya.

"Eh, namun sebelum kabar itu menyebar semakin luas seharusnya pernikahan Aura dan Arga terlaksana semua berita itu redam dan hilang begitu saja. Tidak ada seorangpun yang berani membicarakan hal tersebut, apalagi di lingkungan perusahaan.

Telah tiba di tempat, Irma dan Aura langsung mendatangi tim yang sudah sibuk di sana selama beberapa hari ini , biasanya, Aura mendampingi Pak Ridwan di sana . Entah mengapa sekarang kepala Divisi itu mengalihkan tugasnya kepada Irma.

Tidak masalah baginya, justru dia merasa senang karena bisa bekerja bersama dengan sahabatnya. Hanya saja Aura merasa aneh karena biasanya setiap perubahan tim atau penunjukan tugas dilakukan secara terbuka di ruang kerja mereka.

Sedangkan kali ini, dia sendiri bahkan tidak dilibatkan dalam pertemuan , tidak ada pemberitahuan dari Pak Ridwan melalui pesan atau pun panggilan penting.

"Aura, kamu duduk di sini saja , biar aku yang memeriksa persiapan di masing-masing bagian."

Setelah ditinggalkan oleh Irma, Aura pun beristirahat di tempat duduk yang tersedia, sesekali dia mengangguk santun dan tersenyum di balik masker yang dikenakannya. Untuk membalas salam dan sapaan beberapa pekerja vendor langganan yang sudah sering bekerja sama dengan pihak perusahaan.

Meskipun bisa dibilang hanya bekerja setengah hari, seluruh tubuhnya terasa lemah dan menguasai saat ini bukan karena dia harus membantu suaminya menyiapkan penampilan terbaik nya karena semua itu bukanlah tugas yang sulit.

Karena tidak sempat membawa berkas pekerjaan apapun di tangannya, Aura pun membuka HP nya dan menghubungkan dengan laman kerjanya yang bisa diakses selalu melalui seluler. Tak ingin diam saja tanpa melakukan apa-apa dia mulai memeriksa satu persatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya meski hanya dilakukan dari tempat duduk.

Sesekali dia menghubungi Irma melalui pesan singkat, meminta bantuan agar beberapa orang yang bertanggung jawab di lapangan bisa datang menghampirinya dan menyampaikan laporan yang dibutuhkan itu lambat laun, karena dia mulai melupakan rasa lelahnya dan kembali terbawa kenyamanan dalam menunaikan tugasnya bersama seluruh tim .

****************

1
Merah Mawar
/Ok//Ok//Ok/
Merah Mawar
/Good//Good//Good//Good/
Merah Mawar
suka cerita nya
Merah Mawar
Keren
mheldaaa
cepat banget tamatnya 😭😭😭
Annisa Rahman
6
Sugiharti Rusli
semoga ada bonchap yah walo sedikit😆😆
Sri Murtinah
seru ceritanya
Sugiharti Rusli
smart Arga menempatkan orang yang selama ini istrinya percaya tuk membantunya ngelola perusahaannya
Sugiharti Rusli
ah Arga memang yang terbaik buat Aura💖
Sugiharti Rusli
semoga keluarga Arga dan Aura bisa mendapatkan kebahagiaan di tempat tinggal nya sekarang bersama calon anak mereka yah,,,
Sugiharti Rusli
semoga aja tuh si Sheila beneran tobat dan kembali ke jalan yang benar
Sugiharti Rusli
kalo uda masing" punya usaha jadi susah juga yah, kalo dilepas sayang
Sugiharti Rusli
iya yah, kenapa kalo ada anggota keluarga yang berpulang walo masih ramai tapi terasa sepi yah
Sugiharti Rusli
beruntung yah di akhir hidupnya Dimas bisa berbahagia anak" nya sudah bisa akur kembali dan juga Arga dan Nandini
Sugiharti Rusli
bagus juga ulah anak buah Arga dengan mempermainkan mental si Jessica seperti itu,,,
Sugiharti Rusli
memang ga ada kapoknya nih si Jessica berulah,,,
budak jambi
musnah kn aja tu jesika knp madi di kasihani trus
Sugiharti Rusli
semoga anak buah Arga tetap waspada terhadap pergerakkan si Jessica yah
Yeni Wahyu Widiasih
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!