NovelToon NovelToon
Rahasia Bos Muda

Rahasia Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: elinazy

Naya terjebak ke dalam situasi yang rumit bersama dengan bos muda yakni Gavin. Mereka difitnah telah melakukan perbuatan zina hingga membuatnya harus berusaha keras membuktikan kebenaran yang sebenarnya. Apalagi mereka berdua tidak saling mencintai dan enggan menikah karena paksaan. Perjuangan kedua nya menjadi lebih sulit akibat karakter yang berbeda 180 derajat.
Akankah mereka berhasil keluar dari masalah tersebut atau justru harus pasrah menerima pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elinazy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengontrak (2)

"Udah dulu ya, bye" Naya mematikan telepon secara sepihak. Ia berjalan mendekati suara itu.

"Meli? Kamu kenapa bisa jatuh gini sih" Ujar Naya membantu Meli berdiri dengan sedikit sulit.

"Aku mau masuk ke rumah lewat jendela, tapi tiba tiba tergelincir terus jatuh deh" Balas Meli menjelaskan kronologi nya.

Naya memapah Meli untuk duduk di kursi depan rumah nya. Ia membawakan kotak obat lalu mengobati luka yang ada di mata kaki teman nya akibat terkena batu.

"Makasih ya Nay, coba kalau gak ada kamu pasti aku udah dimarahin ibuk karena ketahuan"

"Kamu kok baru pulang selarut ini? Kalau bu Ussy tahu gimana? "

"Aku habis dari pesta ulang tahun temen, aku pergi dan pulang secara diam tanpa sepengetahuan ibukku"

Naya merasa iba dengan Meli yang selalu dilarang melakukan apapun yang membuat nya senang. Bu Ussy lebih mementingkan kebahagiaan anak anak tirinya dibanding anak kandung sendiri. Pernikahan bu Ussy dengan duda beranak tiga memang membuat luka hati yang mendalam untuk Meli, tetapi ia selalu berusaha mencari kebahagiaan sendiri.

"Kamu mau aku bantu masuk ke kamar? "

"Gak bisa Nay, kaki aku sakit banget rasanya"

Naya membiarkan Meli untuk beristirahat sejenak sambil menunggu sakit nya reda. Ia juga membuatkan minuman cokelat panas agar suasana hatinya menjadi lebih baik. Saat mengedarkan mata ke arah jalan, tiba tiba ia melihat seorang pria berjaket yang ternyata adalah Gavin.

"Kamu ngapain jam segini masih ngobrol sama temen" Ujar Gavin sambil membuka jaket nya.

Meli terkesima melihat ketampanan Gavin yang tidak ada tandingan nya di desa ini. Namun ia masih bertanya tanya dalam benak apakah dia pacar nya Naya karena mereka terlihat akrab.

"Tadi Meli jatuh makanya aku tolongin. Meli kenalin, dia Gavin"

Meli mengulurkan tangan untuk berjabat tangan namun ditolak oleh Gavin yang malah membuang muka. Ia jadi berkaca menatap penampilan nya yang berbeda jauh dengan pria itu. Dengan menahan rasa malu, ia menghembuskan nafas dan tidak berharap lebih.

"Jangan diambil hati ya Mel, dia memang seperti itu orang nya agak sulit berinteraksi" Ujar Naya mencoba menenangkan Meli yang terlihat kecewa.

Tangan Naya ditarik oleh Gavin untuk sedikit menjauh. Ia memperingatkan Naya untuk segera tidur dan jangan terlalu baik sama orang, meskipun sudah mengenal lama. Kejadian nya dengan Ratih diungkit kembali untuk memberi pengertian.

Naya menjadi ragu akan ketulusan pertemanan nya dengan Meli, tetapi ia tidak tega jika harus mengorbankan sebuah hubungan pertemanan yang sudah terjalin sejak kecil. Kalau sekedar hanya peduli seperlunya saja dan tidak terlalu berlebihan itu mungkin tidak masalah selagi tidak dimanfaatkan.

"Iya aku masuk lalu tidur, tapi kamu juga kembali ke kontrakan ya" Ujar Naya memerintah balik.

"Aku mau tidur di mobil, itu lebih nyaman untuk saat ini. Aku lumayan susah untuk beradaptasi"

"Naya! Meli! Kamu ngapain diluar? Nemanin orang pacaran hah! " Bentak bu Ussy yang tiba tiba keluar rumah. Matanya melotot berkacak pinggang seolah siap memakan siapapun yang ada di depan nya.

"Aduh gawat, kamu lihat sekarang jadi buat salah paham kan" Naya panik dan khawatir jika nantinya bu Ussy akan membuat keributan saat larut malam begini.

"Hei perempuan gak punya malu, berani kamu ya manfaatin anak saya untuk berjaga. Kamu malah asik mojok sama laki laki yang belum jadi suami"

Naya memerintahkan Gavin masuk ke dalam mobil untuk tidur. Ia juga mengisyaratkan Meli agar segera pulang. Orang seperti bu Ussy itu tidak perlu ditanggapi karena nanti bisa semakin menjadi. Bahkan saat Naya berjalan memasuki rumah, ia terus diteriaki oleh nya.

"Kamu itu udah miskin, gak tahu diri, bikin malu satu desa karena kelakuan kamu. Kalau terus seperti ini, kami bisa mengusir kamu dasar pelacur"

Gavin memperhatikan wajah bu Ussy dari dalam mobil nya yang memiliki kaca gelap. Ia tersenyum licik karena memiliki kejutan untuk wanita jahat itu.

***

Tok.. tok..

"Gavin bangun, Gavin, Ayo buruan bangun" Naya mengetuk kaca mobil agar Gavin segera bangun untuk sarapan.

"Semuanya udah siap Mil? " Tanya bu Nilam memastikan semua makan sudah tersedia.

Mila mengangguk pelan lalu mempersilahkan Naya dan Gavin untuk duduk. Ia memberikan secentong nasi dan lauk untuk Naya yang dibalas senyum. Ketika ingin memberikan kepada Gavin, ia ditolak.

"Tidak perlu, biar Naya aja yang ambilin" Gavin menatap Naya tajam karena tidak melayani bos nya.

Zidan hanya diam mengamati gerak gerik mereka, terutama istrinya yang terlihat mencurigakan seperti tertarik dengan Gavin. Ia menahan perasaan cemburu karena tidak dilayani Mila yang malah lebih peduli dengan Gavin. Rasa berkecamuk timbul membuat nya tidak selera makan sehingga memutuskan untuk langsung pergi bekerja saja sedangkan yang lain masih menyantap sarapan.

"Kakak kamu kerja dimana Nay? " Tanya Gavin penasaran.

"Di toko barang barang antik" Jawab Mila membuat bu Nilam menatap curiga ke arah nya.

Naya dan bu Nilam memiliki satu pikiran yang sama saat memperhatikan Mila yang terus mencuri curi pandang ke wajah Gavin yang dibatasi oleh tubuh Naya.

Setelah selesai sarapan, Gavin meminta Naya untuk mengajak nya jalan jalan mengelilingi desa. Mereka hanya pergi berdua dengan jalan kaki karena lebih seru. Gavin menatap takjub pada setiap keindahan alam yang bagaikan sebuah lukisan. Ia menemukan suasana baru yang mampu membuat pikiran nya menjadi segar setelah dipusingkan dengan masalah kemarin.

"Berduaan aja nih" Sapa seorang wanita yang bekerja di sawah.

Naya hanya tersenyum karena raut wajah wanita itu tidak mengenakkan.

"Kamu jangan terlalu peduli sama tanggapan orang orang di sekitar, dulu nenek ku juga mengajari itu" Ujar Gavin saat wanita itu sudah berjalan menjauh.

"Kamu masih punya nenek? Aku mau dong dikenalin sama nenek kamu, sepertinya dia orang yang sangat baik dan perhatian" Balas Naya dengan antusias.

"Udah meninggal" Gavin menyesal karena telah keceplosan menyebutkan salah satu anggota keluarga nya yang seharusnya tidak diucapkan.

"Maaf aku gak tahu, kita ke sungai yuk" Naya mencoba mengalihkan pembicaraan karena rasa bersalah telah mengungkit orang yang sudah meninggal.

Mereka berdua asik bermain air di sungai meskipun matahari sudah berada di atas kepala. Suasana dingin yang dirasakan itu membuat teriknya cuaca tidak menjadi masalah. Tiba tiba Gavin mengguyur air ke arah Naya hingga seluruh tubuh nya basah kuyup, Naya yang tidak ingin kalah pun membalas perbuatan bos nya.

"Lihat tuh pak, udah kaya suami istri aja ya" Ujar bu Ussy membawa pak RT mendekati mereka.

"Tolong berhenti Naya" Seru pak RT menggelengkan kepala saat melihat baju kedua nya yang sudah basah kuyup.

"Kalian pikir masih anak anak bisa main di sungai berduaan, gak takut nanti jadi fitnah? " Ujar bu Ussy mengompori.

"Maaf pak RT kenapa datang kesini? " Tanya Naya bingung.

"Tolong batasi pergaulan kamu Naya, saya tahu kalau kalian memang tidak melakukan apapun, tapi tetap saja gak enak dilihat kalau seperti ini"

"Gak melakukan apapun gimana pak RT? Mereka itu pasti sudah main di ranjang" Sambung bu Ussy yang senang mengganggu ketenangan mereka.

Zidan hanya melemparkan senyum penuh arti kepada bu Ussy yang langsung mengedipkan mata dengan genit.

Naya merasa kesal karena selalu dituduh yang tidak tidak oleh tetangga sebelah rumah nya itu. Ia berjalan pergi diikuti oleh Pak RT, sedangkan Gavin dan bu Ussy masih berada disitu.

"Hallo ganteng, daripada kamu sama Naya mendingan sama saya aja karena lebih jago kalau soal urusan ranjang" Goda bu ussy menceburkan dirinya ke sungai untuk mendekat pada Gavin.

"Boleh, ayo ikut aku" Balas Gavin melemparkan senyum hingga membuat bu Ussy semakin klepek klepek.

1
konyonyod an-club
Luar biasa
∆ri/ᐠ。_。ᐟ\
Pas baca endingnya, kerasa kayak kehilangan teman baik. Pokoknya cinta banget sama cerita ini!
elinazy: makasih banget udah baca, ditunggu kelanjutan nya ya luv❤
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Kebayang terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!