Zombie Hunter, sebuah game misterius yang telah membawa satu tim yang beranggotakan dua puluh orang masuk ke dalam dunia pararel. Sehingga kedua puluh orang itu terjebak di sebuah kota mati yang dipenuhi dengan jutaan zombie.
Seakan di dunia tersebut telah terjadi hari kiamat, hanya dipenuhi dengan mayat hidup yang sangat menyeramkan. Mereka akan menyerang manusia dengan cara membabi buta.
Tapi bagaimana kalau ternyata game tersebut telah membuat peraturan bahwa hanya satu orang saja yang memiliki kesempatan untuk menang dan bisa keluar dari dunia yang mengerikan itu? Akankah ada yang berhasil selamat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
"Aaaaahhhh!" Semua orang yang ada disana menjerit histeris ketika melihat ada banyak zombie yang berlarian ke arah mereka. Jumlah mereka tak terhitung, sangat banyak sekali.
AARRGGKKHH!
AARRGGKKHH!
AARRGGKKHH!
Kejadian malam ini sungguh sangat mengerikan. Padahal sebentar lagi ketiga belas orang itu akan sampai ke mini market, tapi usaha mereka sia-sia gara-gara zombie-zombie yang ada disana mendengar suara dentingan pedang Yoga yang jatuh mengenai aspal.
Alex, Putra, dan Tian yang sedang berada di balkon gedung, mereka bertiga terbelalak ketika melihat ketiga belas teman mereka sedang diserang oleh zombie-zombie yang ada dibawah sana. Jumlah mereka sangat banyak, bagaikan lautan zombie.
"Bagaimana ini? Mereka semua diserang!" Tian sangat terlihat panik.
Alex dan Putra segera melemparkan barang kembali ke bawah.
Prang!
Prang!
Prang!
Tapi sayangnya pusat perhatian para zombie terbagi dua, ada yang masih mengejar suara pecahan barang tersebut, dan ada pula yang berlarian menyerang ketiga belas orang yang ada di jalan raya sana. Dan yang menyerang ketiga belas orang tersebut jumlahnya jauh lebih banyak.
Alex menghela nafas, "Kita harus turun ke bawah!"
Setelah berkata seperti itu Alex segera berlari keluar dari ruangan itu, diikuti oleh Putra dan Tian. Rupanya ada sebagian zombie yang masih tersisa di dalam gedung tersebut, para zombie berlarian menyerang Alex, Putra dan Tian. Mungkin karena suara mereka yang berlari begitu cepat, telah mengundang perhatian para zombie yang ada disana.
Aarrggkkhh!
Aarrggkkhh!
"Shittt!" Alex mengumpat ketika menyadari bahwa dia dan kedua temannya sedang dikepung oleh banyak zombie yang ada di koridor. Alex segera mengeluarkan pisaunya yang berukuran kecil.
Begitu pula dengan Putra, karena dia sudah mencapai level 5, dia mengeluarkan pedang yang berukuran sedang. Sementara Tian, karena dia masih memiliki level 2, dia hanya memiliki pisau yang berukuran besar.
"Kita harus melawan!" Putra memberikan semangat kepada kedua sahabatnya itu.
Alex dan Tian menganggukkan kepalanya. Siap tidak siap, mereka harus melawan para zombie yang mengerikan itu.
Aarrggkkhh!
Aarrggkkhh!
Zombie-zombie yang ada di koridor sana menyerang Alex, Putra, dan Tian secara membabi buta.
Jleb!
Dengan gerakan cepat, Alex segera menusukan pisaunya ke dada salah satu zombie, sementara kakinya dia gerakan untuk menendang zombie-zombie yang hampir saja akan menggigitnya.
Bugh!
Sementara itu Tian, dia beberapa kali melayangkan pukulannya tepat pada area dada dan perut zombie.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Kemudian dia melukai zombie dengan pisau yang dia miliki pada area vital mereka.
Begitu pula dengan Putra, dia menendang perut zombie yang sedang berlari menyerangnya. Kemudian dia mengayunkan pedangnya, memenggal kepala zombie satu persatu.
Sreeett!
Sreeett!
Sreeett!
Setiap kali mereka membunuh zombie, maka suara notifikasi akan terdengar. Sehingga akhirnya mereka berhasil naik level.
[Alex, kamu sudah berhasil membunuh 30 zombie. Selamat kamu sudah naik ke level 2.]
[Putra, kamu sudah berhasil membunuh 30 zombie. Selamat kamu sudah naik ke level 6.]
[Tian, kamu sudah berhasil membunuh 30 zombie. Selamat kamu sudah naik ke level 3.]
Namun, mereka sama sekali tidak senang dengan notifikasi tersebut. Justru yang ada mereka ingin segera menyelamatkan ketiga belas orang temannya, tapi sayangnya jumlah zombie yang ada di koridor semakin banyak.
Terlihat ada zombie yang sedang berada di belakang Tian, zombie tersebut berlari untuk mengigit punggung Tian yang sedang melawan zombie-zombie yang sedang menyerangnya.
Jleeb!
Beruntung Alex segera melempar pisaunya, tepat mengenai kepala zombie tersebut. Sesama teman memang harus saling melindungi.
Alex segera membalikkan badannya ketika merasakan ada zombie yang akan menyerangnya dari belakang. Dia melayangkan pukulan mematikan pada leher zombie tersebut.
Bugh!
Sampai leher zombie tersebut patah, tubuhnya ambruk ke lantai.
semoga liodra,tian &alex selamat......
walaupun aturan mainnya hanya satu orang yg menang dan dipastikan bisa selamat, tapi msh berharap Alex, Liondra dan Tian bisa selamat dan keluar dari situ
Kira2 Liondra bisa selamat enggak ya? dengan darah yang terus merembesss, sedang zombie jika memciumm bau darah seperti manusia yang menciumm bau duitt warna merahh 🤭
Alex dan Tian...bagaimanapun caranya kalian bertiga harus selamat, meski harus melawan syistem...kalian harus bisa keluar dari dunia portal yang menyesatkan..
Memang Raka sungguh terlalu, ambisi dan keserakahan sudah menutup akal sehatnya 😱. Bahkan wanita yang "katanya" sempat disayang akhirnya dijadikan lawan 😉😞.
Apa iya hanya sampai di sini kisah Alex dan Liondra? Akankah Liondra masih bisa untuk bertahan ....