NovelToon NovelToon
Pesona Pasukan Orange Cantik

Pesona Pasukan Orange Cantik

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami / Duda / Cinta Terlarang / Pelakor / Romansa
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Mitha, Gadis Kaya yang mendadak miskin karena sang ayah direbut Pelakor. Hidupnya berubah 180⁰ sehingga pekerjaan apapun dia geluti demi menafkahi sang mama yang sakit-sakitan. Dia bergabung menjadi Pasukan Orange DKI Jakarta

Selama menjalani profesinya menjadi pasukan orange banyak ujian dan cobaan. Dan Mitha menemukan cinta sejati di lingkungan kerjanya, seorang lelaki yang berkedudukan tinggi tapi sudah beristri.

Apakah dia juga akan menjadi Pelakor seperti perempuan yang merebut ayahnya dari mamanya?? Yuk..di subscribe dan ikuti ceritanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan yang tersentuh

"Belok kiri, pagar emerald itu rumahku" Megan memberi arahan rute rumahnya.

"Rumah bapak besar sekali" celetuk Mitha

"Rumah istriku, hadiah pernikahan dari papanya"

"Ohh istri bapak anak orang kaya" Mitha menganggukkan kepala

"Mitha, dulu seingatku papamu punya perusahaan kan, kenapa sekarang.." Megan mengurungkan untuk melanjutkan perkataannya

"He'em, sebelum pasukan api menyerang hahaha" Mitha tertawa sumbang

"Aang Gang bet dah apa Benders?" Megan melirik Mitha

"Itu ada bison terbang!" Mitha berseloroh membuat Megan tergelak dan mengusap pucuk kepalanya

"My pinky" gumam Megan sambil tersenyum lebar

"Pak kita ambil Dede Faiza dimana?" tanya Mitha saat mematikan mesin mobil di halaman rumah Megan

"Kita beresin dulu rumah untuk kamu Mitha, biar kamu bisa istirahat" Megan mengeluarkan kunci rumah dari saku celananya

"Ini kuncinya, kamu ke arah samping ya, nanti saya buka pintu besi disana" Mitha mengangguk

Megan memasuki rumah utama, tak berapa lama dia muncul di pintu besi yang baru saja dibukanya "Mitha, sini" Mitha mengikuti Megan di belakang sambil berjalan menunduk, Dugh!! Mitha menabrak punggung keras milik Megan. Pria itu menoleh "Kalau jalan jangan nunduk Mit"

"Eehh maaf pak"

"Buka Mitha" Mitha celingukan. Megan memonyongkan bibirnya menunjuk ke arah pintu "Ohh iya buka pintu kan pak" Megan tersenyum lebar, dia tau Mitha gugup terlihat dari pipinya yang memerah

"Bagaimana, kira-kira kamu bisa kan tinggal di rumah ini sementara waktu?" Megan memperlihatkan kamar dan dapur mini di rumah tersebut.

"Bagusan rumah ini daripada kontrakan saya pak" cicit Mitha

"Semoga kamu betah tinggal di sini bersama Faiza" Megan memegang pundak Mitha

"Aku berharap sekali denganmu agar menyayangi anakku seperti keluargamu sendiri" imbuhnya

"Ya insyaallah pak"

"Ok Mitha silahkan dibuat nyaman rumahnya. Setiap hari ada ART ku yang datang pagi pulang sore, namanya Bu Lia. Jadi kamu tidak perlu beres-beres rumah" Megan keluar dari rumah kecil itu menuju rumah utama. Mitha mengedarkan pandangan ke sekeliling rumah, rumah kecil yang asri, ada dapur mini, sofa, kamar satu, kamar mandi dua. Mitha berhayal jika dia bisa membelikan rumah ini untuk sang mama. "Suatu saat Mitha akan kembalikan harga diri mama, membelikan mama rumah dan kendaraan hingga kita tidak perlu menghitung uangnya cukup apa tidak jika ingin jalan-jalan" Gumam Mitha

Selama satu jam Mitha membersihkan rumah dan mengganti sprei dan bedcover. Di rasa sudah cukup istirahat Mitha mengirimkan pesan pada Megan, "Pak, kapan mau jemput Dede Faiza" Send

"Mitha" Mitha menoleh, ternyata Megan sudah ada di depan pintu dengan menggendong Faiza

"Hallo adek cantik, masih inget Kaka Mitha? Cini chayang..Kaka gendong" Mitha mengulurkan tangan ingin menggendong Faiza

"Papanya di gendong juga gak?" ledek Megan yang tersenyum nakal

"diihhh...emang bapak bocah" Faiza sudah berpindah tangan. Faiza gelisah, menepuk-nepuk dada Mitha. "Owh Dede mau mimik" Mitha membiarkan Dede Faiza ngusel-ngusel di depan dadanya. Dia lupa kalau di sana Megan masih berdiri.

"Mitha, susu Faiza ada di sini" Megan menyerahkan tas yang berisi diapers dan susu formula

"Dede bobo cini dulu ya, Kaka mau buat susu" Mitha langsung mensterilkan botol susu dan menuangkan air hangat kuku di botol juga susu sesuai takaran

Faiza yang di letakkan di kasur menggerakkan kaki dan tangannya. "Ini cucunya dek" Mitha ambil lagi bayi itu diletakkan di tangannya yang membentuk siku. Faiza mengisap botol susunya dengan lahap. "Oh adek laper banget ya" Setelah susu habis, Faiza sudah setengah tidur. Matanya masih setengah terpejam. Mitha mengangkat bayi tersebut di bahunya agar keluar udara dari mulutnya berupa sendawa. "Eeuggh.." Mitha tersenyum. Dia timang-timang sebentar bayi berusia enam bulan tersebut.

Megan yang sejak tadi belum beranjak memperhatikan interaksi Faiza dengan Mitha. Entah perasaan nya yang ada sekarang ini, Megan merasakan kehangatan menjalan di dadanya. Ada haru, bahagia dan lucu. Karena Mitha bertingkah lucudan imut di depan Faiza

"Anakku udah tidur Mitha" Megan mengikuti Mitha ke westafel

"Ya ampun pak, ngagetin aja. Kirain bapak udah pulang" Mitha mengusap dadanya

"Pulang kemana, ini rumahku" katanya

"Iya siapa juga yang ngakuin ini rumah bapak, aneh!" Mitha melirik sinis

Megan sudah rebahan di samping Faiza, sudah tentu di kamar yang Mitha akan tempati. Setelah mencuci botol rencananya Mitha hendak rebahan barang sebentar. Melihat atasannya yang sudah pulas tertidur di samping anaknya, Mitha hanya menghela napas. Akhirnya Mitha membuka lemari es mengeluarkan sayuran yang tadi dibelinya sebelum Faiza datang. Mitha memasak sayur asem, sambel terasi dan ikan asin.

"Kamu masak? Aku baru mau order gofood" Megan memasukan lagi ponselnya

"Iya pak, perut saya keburu laper" Mitha langsung mengambil piring dua buah dan menyendokkan nasi."Bapak mau makan?" Megan yang sejak tadi lapar karena mencium aroma ikan asin langsung mengangguk

"Seadanya ya pak, maklum gajian masih lama hehe" Mitha menyodorkan piring yang sudah terisi nasi, lauk dan ikan asin. Megan langsung menyantapnya, dia terdiam merasakan masakan Mitha, senyuman mengembang di bibirnya. "Enak Mit, masakan kamu enak" Megan mengacungkan jempol ke arah Mitha

"Masakan kampung pak, apa adanya" Mitha pun menyantap masakannya

"Oiya Mitha, pacar kamu kerja dimana?" Megan melirik Mitha

"Uhuk..uhuukk" Mitha kaget akan pertanyaan Megan

"Pacar? saya ga punya pacar pak" Megan mengernyit

"Yang bawa Pajero sport hitam, bukannya pacar kamu?"

"Owhh itu, Revaldo. Kenalan aja pak bukan pacar ataupun teman. Beberapa kali dia nawarin aku kerjaan"

"Kenapa kamu ga ambil, kenapa malah milih kerja di kelurahan" Megan menatap Mitha

"Jam kerjanya susah di sesuaikan dengan jadwal mengurus mama pak" Megan manggut-manggut

"Terus papa kamu masih ada?" Mitha menggeleng. Dia sakit jika menceritakan papanya di hatinya papanya sudah tiada

"Turut berduka cita ya Mit, semoga papamu tenang di sana" Megan tulus mendoakan

"Aku malah menginginkan dia merasakan neraka bersama istri mudanya yang mata duitan" batin Mitha

"Istri bapak di Korea kuliah atau kursus masak pak, karena waktunya hanya dua bulan" Mitha menatap Megan. Pria itu hanya mengangkat kedua bahunya.

Megan sebenarnya memiliki firasat buruk terhadap istrinya. Sebelum berangkat ke kantor beberapa hari sebelum istrinya berangkat ke Korea, Megan sempat melihat istrinya memasukan lingerie barunya sebanyak tiga buah ke dalam kopernya, juga sebungkus pil yang Megan ketahui itu adalah pil KB. Belum sempat ia tanyakan perihal itu, karena harus berangkat kerja. Setelah pulang kantor, istrinya sudah menghilang dari rumah dan meninggalkan sepucuk surat berupa alamat dimana anaknya di titipkan. Kekecewaan besar bersemayam di dadanya dan pikirannya tak pernah berhenti mencari jawaban hingga ia sakit tak kuat lagi mengira-ngira apa yang istrinya lakukan di luar sana.

Sejak malam pertama Megan dibuat kaget luar biasa saat istrinya membuka cadar dan unclad di hadapannya. Terlihat pro sekali dalam memikat lawan jenis, piercing di lidah dan pusar, tatto di bagian sensitif juga potongan rambut yang diluar ekspektasinya. Dan yang lebih membuatnya tercengang istrinya tidak pernah sholat sebagaimana agama menyerukan kepada setiap umatnya.

Selama ini Megan hanya memendam perasaan dan keanehan yang dapati dari istrinya. Dia berusaha mencintai kelebihan istrinya apalagi sudah dihadiahkan seorang bayi mungil nan cantik.

****

"Kamu kemana sih Mit, sudah lima hari kamu ga ada di tempat kerjamu" Revaldo duduk gelisah di kursi mobilnya. Biasanya tiap hari lelaki itu memantau Mitha dari dalam mobil. Semenjak Mitha meminta dirinya menjauh dengan wajah marah, Rey tidak berani mendekatinya hanya bisa memantaunya dari kejauhan. Menatap wajah wanita itu menjadi candu baginya. Dia jadi mudah mengantuk setelah melihat Mitha, hatinya menjadi damai. Tapi alam tidak berkehendak menyatukan Rey dan Mitha. Selalu ada masalah setiap Rey mendekati gadis itu. Mitha selalu kena musibah dan dimarahi atasannya.

Menunggu Mitha berjam-jam menjadi kebiasaannya. Tapi kali ini dia ga bisa lagi menunggu. Rey turun dari Pajero miliknya dan menghampiri rekan Mitha yang bertugas di situ. "Pak, Mitha nya ada?"

"Ohh Mitha kerja di rumah pak lurah, sementara jadi baby sitter di sana. Ntar mah kalau istri pak lurah pulang dari Korea Mitha balik lagi kerja di sini, mas nya siapa Mitha?" Agus menjelaskan keadaan Mitha

"Saya temannya pak" Agus manggut-manggut

"Pak gang dirumah Mitha kenapa di tutup ya pak?" Rey berkali-kali ingin ke rumah Mitha tapi jalan itu sudah di tutup

"Owhh itu mas, rumah kontrakan Mitha kebakaran jadi jalan di sana di tutup sementara agar tidak ada korban, karena bisa aja bangunan tiba-tiba ambruk"

"Ke-kebakaran, trus Mitha tinggal dimana pak?" Agus mengangkat kedua bahunya

"Baik pak, terima kasih" Rey menyodorkan beberapa lembar uang merah kepada Agus

"Buat saya mas?" tanya Agus

"Iya pak, ini DP aja kalau bapak ada info lagi tentang Mitha tolong kabari saya ya pak. Ini kartu nama saya" Rey memberikan kartu nama

Agus nyengir kuda, dan mengacungkan jempolnya. "Tau aja bini gue tiga. Dapur udah hampir kering ada aja yang bawain rezeki"

1
Author GG
semangat updatenya dan moga selalu konsisten buat karya yg luar biasa 🙌🌹
Aksara_Dee: terima kasih Thor.. Karyamu juga keren Thor 👍
total 1 replies
Elia Rossa
bagus ceritanya ...semangat kaka author 👍💪
Aksara_Dee: Terima kasih ka Elia 🙏🩷
total 1 replies
Raihani Anhy
lanjut
Aksara_Dee: 2 episode sudah terbit..🙏
total 1 replies
Raihani Anhy
Penasaran dengan kelanjutannya
Aksara_Dee: terima kasih like dan komennya 🙏
total 1 replies
aqila wati
lanjut kak
Aksara_Dee: sieepp..
total 1 replies
Aksara_Dee
terima kasih likenya, ditunggu komen dan votenya ya 🩷
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!