NovelToon NovelToon
Kansha

Kansha

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nico Queen

Mereka menyebutku misterius, setelah aku bertemu dengan sosok misterius yang berada di hutan misterius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nico Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman Seusia

Hari-hariku di Hutan Ajaib terus berlalu dengan penuh keajaiban dan pelajaran baru. Setiap pagi aku bangun dengan semangat, siap untuk menemukan sesuatu yang baru dan belajar lebih banyak tentang alam yang begitu memukau ini. Namun, seiring waktu, perasaan rindu kepada Ayah dan Ibu semakin kuat.

Meskipun sebenarnya ketika aku dirumah, mereka hanya akan memarahiku karena kalau dihitung ini sudah hampir 10 hari. Tetapi sesungguhnya mereka itu baik sekali, dan tentunya itu semua demi kebaikanku, Aku tahu itu.

Aku sering memandangi langit malam yang dipenuhi bintang, berharap suatu hari bisa kembali dan menceritakan semua yang kualami di sini.

Pada suatu pagi yang cerah, aku memutuskan untuk menjelajahi bagian hutan yang belum pernah kukunjungi sebelumnya. Dengan penuh rasa ingin tahu, aku menyusuri jalan setapak yang dibatasi oleh pohon-pohon besar berdaun emas. Suara gemerisik daun dan nyanyian burung-burung mengiringi setiap langkahku. Hari itu, aku merasa ada sesuatu yang istimewa menantiku di ujung perjalanan.

...-----...

Setelah berjalan cukup jauh, aku tiba di sebuah area yang dipenuhi dengan tanaman-tanaman aneh dan menakjubkan. Di antara pohon-pohon tinggi, aku melihat jamur-jamur raksasa berwarna biru yang bersinar lembut di bawah sinar matahari. Ukuran jamur-jamur itu hampir setinggi diriku, dan bentuknya seperti payung dengan bintik-bintik berwarna perak di atasnya. Aku terpana melihat keindahan yang begitu magis dan tidak biasa.

Di sekitar jamur-jamur itu, tumbuh tanaman-tanaman lain yang tak kalah menakjubkan. Ada bunga-bunga dengan kelopak berwarna-warni yang berpendar seperti cahaya neon, dan tanaman merambat dengan daun-daun berbentuk bintang yang bersinar. Aku berjalan di antara tanaman-tanaman itu, merasa seolah-olah berada di dunia lain yang penuh dengan keajaiban.

Tiba-tiba, di antara kerimbunan tanaman, aku melihat seorang anak laki-laki yang sepertinya seusia denganku. Rambutnya hitam legam, matanya bersinar cerah, dan senyumnya begitu hangat. Dia tampak sedang bermain dengan kupu-kupu berwarna emas yang terbang di sekitarnya. Aku merasa sedikit terkejut melihat ada anak lain di hutan ini, tetapi juga merasa senang karena akhirnya ada teman bermain yang seusia denganku.

"Halo!" sapaku dengan suara riang, mendekati anak laki-laki itu. "Namaku Kansha. Siapa namamu?"

Anak laki-laki itu menoleh dan tersenyum padaku. "Namaku Arka," jawabnya dengan suara lembut. "Senang bertemu denganmu, Kansha."

Aku merasa ada sesuatu yang istimewa tentang Arka, tetapi aku tidak bisa menjelaskan apa itu. Mungkin karena dia tampak begitu tenang dan percaya diri di tengah hutan ini. Kami segera mulai berbicara dan bermain bersama. Arka menunjukkan banyak hal menarik di hutan, dari tanaman yang bisa bersinar dalam gelap hingga air terjun kecil yang airnya berwarna pelangi. Aku merasa sangat senang dan bersemangat.

"Apa kamu tinggal di sini, Arka?" tanyaku suatu ketika, sambil mengamati bunga yang berubah warna setiap kali disentuh.

Arka tersenyum misterius. "Bisa dibilang begitu. Aku sudah lama berada di sini dan sangat menyukai hutan ini."

Aku mengangguk, menerima jawabannya. Kami terus bermain dan menjelajahi hutan bersama. Semakin lama kami menghabiskan waktu bersama, semakin aku merasa terhubung dengannya. Ada kehangatan dan keceriaan yang kurasakan setiap kali kami berbicara atau tertawa bersama.

Hari mulai beranjak sore ketika kami tiba di sebuah danau kecil yang airnya jernih seperti kristal. Permukaan danau itu memantulkan langit biru dan pohon-pohon di sekitarnya, menciptakan pemandangan yang begitu indah. Kami duduk di tepi danau, merendam kaki kami di air yang dingin dan menyegarkan.

"Kansha, apa yang membuatmu datang ke Hutan Ajaib ini?" tanya Arka tiba-tiba, suaranya penuh rasa ingin tahu.

Aku terdiam sejenak, merenungkan jawabanku. "Aku tidak benar-benar tahu," kataku akhirnya. "Nenek Seruni bilang aku harus belajar banyak hal di sini sebelum bisa kembali ke desaku. Tapi semakin lama aku di sini, semakin aku merasa bahwa tempat ini penuh dengan keajaiban yang harus kupahami."

Arka mengangguk pelan. "Hutan ini memang penuh dengan keajaiban. Tapi kadang-kadang, keajaiban itu hanya bisa dilihat oleh mereka yang benar-benar membukakan hati dan pikirannya."

Kata-kata Arka membuatku berpikir. Ada banyak hal yang belum kupahami tentang Hutan Ajaib ini, dan mungkin Arka adalah bagian dari pelajaran itu. "Arka, apakah kamu tahu bagaimana aku bisa keluar dari hutan ini?" tanyaku, berharap dia memiliki jawaban.

Arka tersenyum lembut. "Jalan keluar selalu ada, Kansha. Tapi terkadang, kita harus menemukan jawabannya sendiri. Tidak semua hal bisa dijelaskan dengan kata-kata. Terkadang, kita harus mendengarkan hati kita dan mengikuti intuisi kita."

Meskipun jawaban Arka tidak memberikan solusi langsung, aku merasa ada kebenaran dalam kata-katanya. Aku mengangguk, berjanji pada diri sendiri untuk terus mencari dan belajar. Saat matahari mulai terbenam, kami memutuskan untuk kembali ke tempat awal kami bertemu. Aku merasa senang memiliki teman seperti Arka yang bisa membantuku melalui perjalanan ini.

Malam itu, ketika aku kembali ke tempat peristirahatan di bawah pohon besar, aku merasa lebih tenang dan yakin. Pertemuan dengan Arka memberikan harapan baru. Aku mulai memahami bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang menemukan jalan keluar, tetapi juga tentang menemukan diri sendiri dan memahami dunia di sekitarku dengan lebih dalam.

Selama beberapa hari berikutnya, Arka dan aku terus bermain dan belajar bersama. Dia menunjukkan tempat-tempat yang belum pernah kulihat sebelumnya dan mengajarkanku banyak hal tentang hutan ini. Kami sering duduk bersama di tepi danau, berbicara tentang mimpi-mimpi kami dan harapan-harapan yang ingin kami capai. Setiap hari bersama Arka terasa begitu berharga dan penuh makna.

Namun, di balik semua kebahagiaan itu, ada perasaan aneh yang mulai muncul. Meskipun Arka selalu tampak ceria dan penuh semangat, ada saat-saat di mana dia tampak termenung, seolah-olah ada sesuatu yang ingin dia katakan tetapi tidak bisa. Aku mulai merasa ada sesuatu yang disembunyikan Arka dariku, tetapi aku tidak ingin mendesaknya.

Suatu malam, ketika kami duduk di bawah langit berbintang, aku memutuskan untuk bertanya. "Arka, apakah ada sesuatu yang ingin kamu katakan padaku?" tanyaku dengan hati-hati. "Kamu selalu ada di sini untukku, tetapi aku merasa ada sesuatu yang kamu sembunyikan."

Arka menoleh padaku, matanya tampak bersinar dalam kegelapan. "Kansha, ada banyak hal yang mungkin sulit untuk dijelaskan," katanya pelan. "Tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku selalu di sini untukmu, apapun yang terjadi."

Jawabannya membuatku merasa sedikit lega, tetapi perasaan aneh itu tidak sepenuhnya hilang. Malam itu, saat aku berbaring di bawah pohon besar, aku merenungkan semua yang telah terjadi. Pertemuan dengan Arka, keajaiban di Hutan Ajaib, dan perasaan bahwa ada sesuatu yang lebih besar yang harus kupahami.

Aku tahu perjalananku masih panjang, dan banyak hal yang harus kupelajari. Hutan Ajaib mungkin telah menahanku, tetapi juga telah memberiku pelajaran berharga dan seorang teman. Bahkan jika kuingat, aku tidak mempunyai teman di desaku karena aku lebih suka menyendiri tapi entah kenapa aku senang ketika pertama kali bertemu Arka. Aku percaya, suatu hari nanti, semua pertanyaan dan misteri akan terjawab, dan aku akan menemukan jalanku kembali ke rumah.

Aku terus melakukan aktivitas yang sama bersama Arka selama beberapa hari ini, dengan diiringi belajar tentunya. Arka memang hebat, dia pasti tahu apapun yang tidak ku ketahui. Setiap kali aku bertanya, Ia akan langsung menjawabnya dengan sangat detail. Namun ketika aku bertanya tentangnya, Ia hanya tersenyum misterius. Aku tidak peduli itu karena kupikir itu bukan urusanku melainkan privasinya, yang pasti Aku akan tunjukkan apa yang sudah kupelajari dari Arka kepada Nenek Seruni.

Aku sampai lupa dengan Nenek Seruni, sepertinya aku sudah tidak bertemu dengannya selama 5 hari. Arka telah membuatku melupakannya, tapi aku juga tidak berhenti belajar tentang hutan ini bersamanya. Tidak peduli siapa itu yang penting aku belajar, besok aku akan pulang ke tempat dimana biasanya Nenek Seruni berada.

...*****...

1
Bening
semangat untuk mu
Teteh Lia
1000 tahun 😱
Teteh Lia
kebayang indahnya...
Tini Timmy
jiwa petualangan kansha sangat lah kental


lanjut.
semangat nulis nya kk/Smile/
Tini Timmy: sma"/Smile/
Nico queen: Tentu,
Makasih kak dukungannya
total 2 replies
Tini Timmy
semangat nulisnya kk
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Bening
semangat up nya..
2 iklan za sayang
Nico queen: Siap, makasih kak
total 1 replies
Bening
pengen punya nenek kayak nenek seruni
Bening
semoga harapan khansa menjadi kenyataan
Bening
penasaran dgn identitas nenek seruni sebenarnya
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Tini Timmy
waduhh
Tini Timmy
nenek seruni baik banget/Smile/
Tini Timmy
wahh nenek seruni bisa baca pikiran kali ya
Tini Timmy: maklum kalau nenek" mah/Facepalm/
Nico queen: Hanya insting seorang nenek kolot😅
total 2 replies
Aegis Aetna
di buat layar tempat dipisah kak, di bawah, di sini.
Aegis Aetna: yoi, sama-sama.
Nico queen: Siap kak, makasih masukannya🙏.
total 4 replies
syro
matap tetap semangat menulisnya
Aegis Aetna
subcreb dulu, nampaknya seru.
Nico queen: Siap kak, makasih udah mampir
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulis nya kk/Smile/
Nico queen: Siap kak/Drool/
total 1 replies
Bening
3 iklan + 1 bungga
semangat...
Nico queen: Woa makasih banyak kak
total 1 replies
Bening
suara siapa ini ?
Nico queen: Kira-kira siapa kak/Grin/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!