gagal nya pernikahan pertama belum membuat ku jera akan hidup berumah tangga. aku menerima lamaran seorang laki-laki yang baru saja ku kenal ku fikir dengan aku menikah lagi kehidupan ku bisa terjamin dan bahagia, ternyata aku salah kini pernikahan ke dua ku juga berderai air mata.
apakah pernikahan Ayu yang kedua masih bisa di perbaiki atau gagal lagi seperti pernikahan pertamanya.
yuk langsung baca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nada gita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Pukul 19.00 WIB.
Aku, Ibu dan Juga Daffa keluar dari kamar masing-masing menuju meja makan, yang sudah ku siapakan selesai magrib tadi.
Saat kami sedang duduk dan hendak makan pintu depan di totok oleh seseorang, mungkin saja itu Mas Raka yang pulang lebih awal.
Aku berdiri berjalan menuju ruang tamu untuk membuka pintu, saat aku sudah di depan pintu dan membuka nya ternyata memang benar itu Mas Raka yang sudah pulang kerja.
"Mas". Ucap ku sambil menyalami punggung tangan Mas Raka, setelah itu mengambil tas kerja nya yang ia pegang.
Sebelum nya aku sudah menyuruh Daffa dan Ibu untuk makan duluan, takut nya kelamaan menunggu kami berdua dan mereka juga nanti sudah lapar.
Di rumah ini untuk urusan makan kami tidak saling tunggu, bagi yang lapar silakan makan saja, jika ada yang belum ingin makan juga tidak apa-apa.
Aku dan Mas Raka masuk ke kamar terlebih dulu, saat kami sudah di kamar, " Mandi dulu ya Mas? ". Tanya ku sambil meletakkan tas kerja Mas Raka.
" Iya sayang, Mas mandi dulu". Jawab Mas Raka tersenyum ke arah ku, selama Mas Raka mandi aku menyiapkan baju tidur untuk nya.
Aku duduk di pinggir kasur dengan scrol tik tok, sambil menunggu Mas Raka ke luar kamar mandi, tak lama Mas Raka pun ke luar dengan keadaan yang lebih fres dan lebih wangi oleh sabun mandi yang masih melekat di tubuh nya.
Mas Raka pun mengambil pakaian nya dan memakai nya, selesai memakai baju yang sudah ku siapkan Mas Raka pun mengajak ku untuk makan.
Aku mematikan ponsel dan meletakkan nya di atas nakas di samping ranjang, kami berdua pun ke luar kamar menuju meja makan.
Saat kami sudah berada di dapur, teryata Ibu dan juga Daffa sudah tidak ada, seperti nya mereka sudah makan dan mungkin saja saat ini mereka sedang menonton acara TV.
Kami berdua makan dengan diam, hanya ada suara sendok dan piring yang yang bertemu, selesai makan Mas Raka berjalan menuju ruang tamu ikut kumpul bersama Ibu dan juga Daffa, sedangkan aku membersihkan piring kotor terlebih dulu.
Selesai membersihkan yang di meja makan dan sudah mengambil piring kotor, tak lupa aku pun mencuci nya setelah itu meletakkan piring-piring itu di tempat semula.
Selesai mencuci aku pun berjalan menyusul mereka yang sedang berada di ruang tamu yang sedang menonton TV.
"Bagai mana pekerjaan mu hari Raka? ". Tanya Ibu pada Mas Raka.
" Alhamdulillah lancar Bu! ". Kata Mas Raka.
Ibu dan Mas Raka masih lanjut mengobrol sambil menonton, aku dan Daffa fokus di acara TV.
Setelah ku lihat jan sudah pukul 21.15 WIB. Aku mengantar Daffa ke kamar untuk tidur karna besok ia sekolah, aku dan Daffa berjalan ke kamar, meninggal kan Ibu bersama Mas Raka saja.
Aku menemani Daffa sebentar sampai ia tertidur saja, setelah menidurkan Daffa aku pun ke luar kamar sebelum itu ku kecup kening Daffa dengan sayang, lalu aku ke luar dan menutup pintu kamar nya.
Aku berjalan ke ruang tamu lagi, saat sampai dan sudah duduk di sofa, Ibu pamit tidur duluan.
" Ibu ke kamar ya, tidur duluan! ". Ujar Ibu pamit ke kami.
" Iya Bu". Jawab ku pada Ibu.
Setelah ke pergian Ibu, kini tinggal aku dan juga Mas Raka yang masih berada di ruang tamu.
Tak lama aku dan Mas Raka pun ke kamar, untuk istirahat.
Kediam Cika dan Aldi.
"Sayang, Arga sudah pulang dan sempat dia mengajak ku bketemuan". Ujar Aldi baru memberi tahu Cika.
" Emm, ya aku sempat juga bertemu dia di Cafe". Kata Cika menatap suami nya itu.
"Dia sempat cari tau tentang Ayu, ya aku ceritain kalau Ayu sudah dua kali menikah! ". Kata Aldi lagi.
" Owh ya, Mas mungkin Arga masih berharap sama Ayu makan nya dia pulang lagi ke indo". Kata Cika.
"Seperti nya, tapi tidak akan mungkin kan. Karna Ayu sudah menikah". Jelas Aldi lesu dengan nasib teman nya itu.
" Memang nya Arga belum menikah Mas? ". Tanya Cika.
" Setahu Mas sih belum". Aldi berfikir.
Cika hanya Ber'oh saja, ia berdoa semoga Arga mendapat kan kebahagian nya, Cika sengaja tidak memberi tahu tentang rumah tangga Ayu yang ternyata suami kedua nya ini memiliki istri.
Selesai membahas Ayu, dan Arga. Cika dan Aldi membahas tentang pekerjaan tentang ke seharian mereka berdua.
Tak lama mereka pun menyelesai kan obrolan panjangan mereka dan bersiap untuk istirahat.
Pukul 05.30 WIB.
Aku terbangun dari tidur ku, saat aku sudah membuka mata dan melihat ke samping, ku dapati wajah Mas Raka yang tertidur pulas, sangat teduh di panjangan sejauh ini tidak ada lagi pertengkaran di antar aku dan Mas Raka, semakin hari Mas Raka memperlihatkan rasa sayang dan cinta nya pada ku, Ibu dan juga Daffa.
Daffa yang bukan anak kandung nya, di perlakukan Mas Raka layak nya anak nya sendiri darah daging nya.
Setelah puas memandangi wajah Mas Raka, aku pun berangkat dari tempat tidur menuju kamar mandi terlebih dulu untuk mencuci wajah saja, setelah itu aku pun berjalan ke luar kamar menuju dapur.
Seperti biasa aku menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga kecil ku, selesai memasak aku pun menyiapkan mentata nya di atas meja makan.
"Tumben Ibu belum keluar jak segini". Fikir ku, aku pun berjalan ke kamar Ibu untuk melihat nya.
Saat aku sudah membuka pintu kamar Ibu, ku lihat Ibu masih tertidur lalu ku biarkan saja ia istirahat, ku tutup lagi pintu kamar Ibu lalu aku berjalan ke kamar Daffa untuk membangun kan nya.
Di kamar Daffa aku membangun kan nya dan menyiapkan baju sekolah nya, setelah itu aku beralih lagi ke kamar kami untuk membangun kan Mas Raka.
Kini Mas Raka sudah bangun, saat ia sedang mandi aku pun menyiapkan baju dan tas kerja nya, ku letakkan di atas tempat tidur. lalu aku keluar dari kamar dan menunggu mereka di meja makan saja.
Aku mengisi piring mereka berdua satu persatu, selesai mengisi nya aku duduk manis lagi di kursi ku lihat dua laki-laki itu berjalan ke dapur ke meja makan. Aku tersenyum bahagia melihat mereka berdua.
Kini mereka berdua sudah duduk di kursi masing-masing.
" Bu, nenek ke mana kok tidak ikut makan? ". Tanya Daffa yang tidak melihat Nenek dari tadi.
Hal yang sama juga di tanyakan Mas Raka.
" Iya sayang, Ibu kemana? ". Tanya Mas Raka melihat ke arah ku.
" Masih di kamar, biar lah nanti juga bangun! ". Kata ku pada mereka berdua, kami pun sarapan pagi hanya bertiga saja.
ayo widia cari kebahagiaan sendiri 😊
pengen raka kena karma aja deh 😅
tolong kasih jodoh lain buat widia thor 🙏🏻😘