Karena permasalahan keluarganya membuat Ciara terpaksa harus bekerja di kantor milik Hassel, seorang CEO Arogant yang memiliki penyakit aneh yaitu dia akan merasa kesakitan apabila bersentuhan kulit dengan perempuan.
Ciara tak sengaja melihat informasi lowongan pekerjaan di internet yang berisikan tentang Hassel yang sedang membutuhkan seorang asisten pribadi. Namun sayangnya di perusahaan yang Hassel pimpin tidak menerima karyawan perempuan di bidang manapun.
Demi bisa membantu keluarganya terpaksa Ciara harus menyamar menjadi seorang laki-laki agar Ia bisa bekerja di kantor Hassel.
____
"Pak, lepasin Pak kita sama-sama cowok gak pantes kaya gini." Ciara meronta-ronta minta dilepaskan namun, Hassel malah memeluknya semakin erat.
"Saya Hassel William Nagasa menyatakan bahwa diri saya seorang gay karena menyukai Taraka Aidri Rivano."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naacha_Nadya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpikirkan Selalu
"Ck! Gue kenapa si?" Hassel menyingkirkan laptopnya seraya menyenderkan kepalanya pada leangan kursi.
Sudah hampir 3 hari Ia bekerja tanpa asisten. Sejak Tara pergi, Hassel belum membuka lowongan pekerjaan lagi. Entah kenapa hati kecilnya seperti berharap laki-laki itu (dalam pandangan Hassel) kembali karena sejujurnya Ia masih membutuhkannya karena hanya dia satu-satunya asistennya yang mampu menghalau para gadis-gadis pengganggu itu.
Entah kenapa 3 hari belakangan Hassel merasa tidak tenang. Kritikan menohok yang terakhir asistennya ucapkan terus terngiang-ngiang di kepalanya.
Hassel pun menutup laptopnya karena sudah tidak mood kerja.
Ting...
Hassel meraih handphonenya untuk mengecek pesan masuk tersebut.
Haven
Kak hari ini aku pulang jangan lupa jemput!
"Ck, nih anak kalo pulang suka dadakan." Hassel memutar bola matanya malas.
Jujur Hassel sedang malas untuk berkendara namun, Ia tidak mau terjadi sesuatu dengan adiknya karena bagaimanapun dia itu pebisnis muda yang musuhnya dimana-mana. Entah itu yang merasa dendam karena kalah tender dengan Haven atau yang merasa tersaingi.
Hassel melangkah keluar kantor dan menghampiri mobilnya. Ia pun duduk di jok kemudi dan mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Disisi lain di kursi tunggu bandara, terlihat seorang laki-laki berkemeja santai dengan celana jogernya sedang duduk sendirian sambil menunggu seseorang datang menjemputnya.
Ia sesekali melirik ke arah gerbang masuk namun, nyatanya nihil mobil kakaknya tak kunjung terlihat juga.
"Ck, lama banget si kebiasaan!" Gerutu Haven.
Haven yang merasa bosan dan jengah pun memutuskan untuk berjalan pergi dari tempatnya. Ia ingin melihat-lihat sekitar agar rasa bosannya hilang.
****
"Hufh... Ditolak lagi di tolak lagi. Kenapa si itu petugas gak milih gue aja? Gue udah keren gini di tolak, tega banget!" Gerutu Ciara.
Ia benar-benar sudah frustasi tingkat dewa. Ia sudah berusaha setiap hari melamar pekerjaan sana sini namun tidak ada satupun perusahaan ataupun tempat yang mau menerimanya. Mulai dari Kantor perusahaan, Puskesmas, Pabrik, Perusahaan rental bahkan saking pusingnya Ia sampai pernah melamar jadi tukang steam motor namun Ia pun di tolak juga.
Di ujung-ujung semangatnya, Ciara mendapati info lowongan pekerjaan di sosmed tentang bandara Soekarno-Hatta yang sedang mencari pegawai untuk mengurusi koper-koper penumpang dan penjaga tiket masuk. Pas Ia melamar ada beberapa pelamar lain yang sepertinya ada ordalnya jadilah Ia kalah walaupun mempunyai skil.
"I Hate ordal!!!" Ciara meremas tangannya erat.
Ciara pun melanjutkan langkahnya dengan ogah-ogahan.
Seorang laki-laki berkemeja cokelat yang tak lain adalah Haven nampak mulai bosan juga dengan penjelajahannya. Ia benar-benar kesal karena Kakaknya tidak sampai-sampai juga.
Tanpa Ia sadari dua orang pria berbadan besar sedang mengintainya. Pria itu saling memandang dan tersenyum licik. Tanpa lama pria itupun langsung beraksi mendekati Haven dan mengayunkan tongkat yang mereka bawa.
"Woyyy awas..."
Hep...
Haven menoleh mendengar suara teriakan itu. Ia pun refleks menoleh ke belakang dan cukup terkejut mendapati seorang laki-laki yang sedang menahan tongkat 2 pria yang hampir saja memukulnya.
Laki-laki itupun menarik tongkat kedua pria itu dan membuangnya asal. Dengan sigap laki-laki itu pun menghindar dari pukulan kedua pria itu. Pertarungan pun tak terhindarkan laki-laki itu dengan berani melawan kedua pria berbadan besar itu.
Haven cukup takjub dengan skil bertarungnya. Dia laki-laki yang bisa dibilang sangat kuat dan sangat lihai.
Bugh...
"Aggghhh..." Ciara meringis sambil memegangi pundaknya yang berhasil terkena hantam siku kekar pria itu.
"Tolong tolong tolong..." Teriak Haven.
Pria itu yang hampir ingin kembali melayangkan pukulan pun menjadi urung. Kedua pria itu langsung berlari pergi dari tempat itu.
Bruk...
"Astaga." Haven terkejut mendapati laki-laki itu (laki-laki dari sudut pandang Haven) ambruk tak sadarkan diri.
"Aduh gimana nih?" Haven berjongkok untuk memastikan keadaan laki-laki itu.
"Mas, Mas bangun Mas." Haven menepuk-nepuk pipi Ciara.
"Haven! Kakak cariin loh, itu orang kamu apain sampe pingsan begitu?" Hassel yang baru saja datang nampak terkejut menyadari adiknya sedang berusaha membangunkan orang pingsan.
"Mas Mas ini tadi nolongin aku Kak. Aku tadi hampir diserang dia yang ngelawan premannya."
"Ck, astaga. Makanya jangan ngelayap kalo disuruh nunggu udah tau musuh kamu sekebon!"
"Ck, iya Kak maaf. Yaudah ini yang penting Mas Masnya kita apakan dulu?" Haven nampak panik melihat kondisi Ciara.
Hassel pun berjongkok untuk melihat kondisi serta wajah laki-laki yang menolong adiknya tersebut.
"Tara?" Hassel terkejut menyadari itu.
"Kakak kenal?" Hassel mengangguk.
"Dia mantan asisten Kakak. Yaudah kita bawa aja ke mobil."
"Aku bantu Kak." Hassel menggeleng karena entah kenapa Ia merasa yakin bisa menggendong tubuh sang asisten sendiri.
"Yakin bisa? Dia cowok loh, berat."
Hassel tak mendengarkan sang adik, Ia pun mengangkat tubuh Ciara ala bridal style. Ekpektasinya benar, tubuh Ciara tak begitu berat.
Hassel berjalan cepat sambil memperhatikan wajah Ciara dengan tatapan yang sulit diartikan.
Haven membantu membukakan mobil dan Hassel pun memasukan tubuh lemah Ciara ke dalam mobil dengan perlahan lalu Ia pun ikut masuk untuk menjaganya agar tak terjatuh saat mobil melaju.
"Nyetir!" Perintah Hassel kepada sang adik.
"Ya!" Balas Haven dengan malas.