Asistenku Bukan Laki-laki

Asistenku Bukan Laki-laki

Wisuda

Tangan putih mulus namun berotot itu, digunakan oleh seorang gadis untuk meninju wajah songong seorang laki-laki yang merupakan musuhnya di kampus.

"Huuuuuu...." Sorak pendukungnya.

Laki-laki yang kini tersungkur akibat bogemannya itupun terbangun dari posisinya sambil memegangi ujung bibirnya yang nampak memar. Laki-laki itupun langsung berlari pergi tanpa mengatakan sepatah katapun kepada gadis itu.

"Awas lo ya berani ngata-ngatain gue lagi!" Tuding Ciara.

"Ada apa si Ra kok Matheo lo pukulin sampe bonyok gitu?" Pian sahabatnya menghampiri.

"Masa dia bilang gue galak kaya preman dan gak bakalan ada cowok yang suka sama gue." Ciara mengepal tangannya erat dengan wajah kesalnya.

"Udah Ra gak usah di dengerin. Lo sempurna dimata orang yang tepat." Pian menuntun Ciara berjalan meninggalkan tempat itu.

****

Di hari wisudahannya, Nampaknya hanya Ciara sendiri yang tidak percaya diri dengan kebayanya. Ia merasa postur tubuhnya yang terlalu tinggi untuk perempuan dan kurangnya prilaku feminim pada dirinya membuatnya merasa tidak nyaman dan insecure menggunakan baju itu.

"Loh, adek Abang ngapain cantik-cantik di pojokan gini?" Ciara menoleh saat mendengar suara abangnya.

"Abang?" Ciara pun langsung berhamburan memeluk laki-laki berkursi roda itu.

Ayah dan Bundanya yang berada di belakang sang Abang nampak tersenyum lembut.

"Gimana kemonya Bang? Abang gak kesakitan, kan?" Rivan tersenyum simpul dan menggeleng.

"Abang baik-baik aja kok. Kalo kamu mau liat Abang sembuh, yang semangat ya jangan loyo kaya gini," Rivan membelai pipi mulus adiknya.

"Cici gak PD Bang. Kenapa Cici harus punya postur tubuh kaya gini? Kan jadinya Cici susah buat cari pacar," gerutunya.

"Gak usah di pikirin syukurin aja apa yang kamu punya. Adek Abang cantik kok, cantik banget. Suatu saat pasti ada laki-laki yang mau nerima kamu apa adanya." Rivan menggenggam tangan adiknya hangat.

"Yuk ke depan takut nama kamu di panggil. Udah jangan sedih lagi, kami semua sayang sama Cici." ajak sang Bunda.

Ciara mengatupkan bibirnya sambil manggut-manggut seraya berjalan pergi mengikuti kedua orang tuanya.

****

Selesai melepaskan seluruh aksesoris di kepala dan lehernya serta mengganti baju kebayanya dengan kaos santai, Ciara pun merebahkan tubuhnya ke atas kasur dengan posisi terlentang.

"Akhirnya gue lulus juga. Sekarang udah S1 dan gue bisa kerja di kantor Ayah."

Brak...

Tubuh Ciara mengejut saat mendengar suara yang cukup keras itu. Ia pun buru-buru keluar untuk mengecek kondisi keluarganya di luar.

"Saya gak mau tau ya Pak Ferdi jika perusahaan Anda tidak mau saya bangkrutkan bayar hutang-hutang anda sekarang. Atau...." Tiba-tiba pria berjambang itu menatap ke arah Ciara dengan senyuman smirknya.

"Putri anda boleh juga. Sepertinya saya ada negosiasi bagus untuk anda. Putri anda menjadi istri saya maka hutang-hutang anda akan lunas."

"Tidak!" Bentak Rivan tiba-tiba.

"Jangan berani-berani anda menyentuh adik saya!" Tegas Rivan.

"Siapa kamu berani-berani melarang saya? Orang tua kamu itu punya hutang usaha jadi terserah saya," pria itu melipat kedua tangannya angkuh.

Pria itu tiba-tiba bersiul sebagai isyarat untuk para bodyguardnya di belakang. Para bodyguard berbadan besar itu melangkah mendekati Ciara membuat gadis itu merasa ketakutan.

"Cici lari!" Instruksi sang Ayah.

Ciara pun langsung berlari pergi melewati pintu belakang. Tentu saja para bodyguard itu langsung mengejarnya.

Pelarian Ciara sampai di jalanan besar namun, pria-pria berbadan besar itu masih terus saja mengejarnya tanpa kenal lelah. Ciara semakin frustasi tak tau harus berlari kemana lagi.

Ciara memutuskan untuk menyembunyikan dirinya di balik sebuah mobil BMW yang terparkir di sampingnya seraya membungkuk dan mengatur nafasnya. Mata Ciara melorot tajam saat melihat kaki-kaki pria itu dari kolong mobil mulai mendekatinya.

Karena panik, Ciara secara sembarangan membuka pintu mobil yang digunakannya untuk bersembunyi itu. Kebetulan sekali pintu mobil tersebut sedang tidak dikunci. Tanpa pikir panjang Ciara pun langsung masuk dan menyembunyikan dirinya disana.

"Hufft... Ketinggalan segala ngerepotin aja."

Ciara meringis saat mendengar suara bariton seorang laki-laki disertai dengan tertutupnya pintu mobil bagian kemudi. Ia pun merasakan jika mobil yang Ia gunakan untuk bersembunyi itu mulai melaju.

Ciara mengintip-ngintip dari kaca memastikan bahwa dirinya sudah benar-benar jauh dari para pria-pria itu. Ia pun menghela nafas lega saat atensinya sudah tidak mendapati para pria itu lagi.

Ciiitttt...

"Aduh..." Keluh Ciara saat mobil yang di tumpanginya tiba-tiba mengerem mendadak hingga kepalanya terjedot pintu.

"Lo ngapain di mobil gue? Maling ya?" Laki-laki yang mengendarai mobil itu mulai panik dengan keberadaan Ciara.

Ciara terdiam dengan mata belonya. Ia terkejut bukan main saat menyadari siapa laki-laki yang Ia tunggangi mobilnya ini. Dia adalah seorang CEO muda yang anti perempuan yang biasa Ia lihat di sosmed serta tak jarang Ia pun membaca berita tentang perusahaan yang laki-laki itu pimpin di beranda browsernya.

"A__anu Pak saya minta maaf saya tadi di kejar-kejar preman makanya saya ngumpet disini." Ciara meringis sambil menyatukan kedua telapak tangannya sebagai isyarat maaf.

"Alasan! Lo paparazi, kan? Ngaku lo!" Ciara menggeleng keras.

Laki-laki itu tiba-tiba turun dari mobilnya dan membuka pintu mobil jok tengah yang sedang Ciara duduki.

"Turun!" Tegasnya dengan tangan terkepal.

Ciara mencebikan bibirnya dan turun dari dalam mobil laki-laki itu.

"Woy...!" Baru saja Ciara turun para bodyguard itu sudah langsung menghampirinya.

Refleks Ciara langsung menyembunyikan dirinya di belakang tubuh laki-laki itu.

"Eh,eh ngapain si lo." Laki-laki itu nampak risih dengan tindakan Ciara.

"Pak tolongin Pak mereka mau nyulik saya." Mohon Ciara.

Laki-laki itu menghela nafas dan menampilkan wajah tegasnya kepada para bodyguard di depannya. Para bodyguard itu nampak terkejut dan menciut seketika saat menyadari sosok laki-laki yang berhadapan dengan mereka tersebut.

"Kalian ada masalah apa sama pacar saya?" Ciara melotot terkejut mendengar itu.

"E__enggak ada Pak. Kami permisi dulu," merekapun langsung berlari menjauh.

"Hufh... Terimakasih banyak ya Pak." Ciara keluar dari persembunyiannya dan refleks menyentuh tangan laki-laki itu karena terlalu senang.

Laki-laki itu tiba-tiba memejamkan matanya erat membuat Ciara merasa bingung. Namun, detik berikutnya Ciara langsung melotot terkejut saat menyadari dirinya telah kelupaan dengan penyakit laki-laki itu.

"M__maaf Pak saya gak sengaja." Ciara langsung melepaskan pegangannya seraya meringis dan menunduk merasa bersalah.

Laki-laki itu kembali membuka matanya sambil menatap tangannya dan membolak-baliknya seolah merasa heran. Selanjutnya Ia pun meraba-raba jantungnya yang terasa baik-baik saja.

'Kenapa gue baik-baik aja?' Batin laki-laki itu kebingungan.

"Yasudah sana pergi! Awas ya kalo sampe privasi gue kesebar berarti lo emang paparazi!"

"I__iya Pak," Ciara pun bergegas pergi dengan langkah gontai. Kupingnya benar-benar sudah terasa pengang mendengar suara laki-laki itu yang sekalinya keluar membawa amarah.

Terpopuler

Comments

YuliaMile

YuliaMile

thor gimana kalo panggilannnya cia aja jangan cici ...

2024-07-28

0

Yani

Yani

Mampir ah...

2024-07-18

1

Nurhayati Nur

Nurhayati Nur

awalnya aja udh menarik ceritanya ,,

2024-06-30

4

lihat semua
Episodes
1 Wisuda
2 Lowongan Pekerjaan
3 Penampilan Baru
4 Diterima
5 Hari Pertama Kerja
6 Hari Menyebalkan
7 Kebaikan Keluarga Matheo
8 Sesuai Ekspektasi
9 Gara-gara Fans
10 Pesona Asisten
11 Tara Play Boy
12 Ajakan Joging
13 Dejavu Sahabat Kecil
14 Bos Tak Berhati!
15 Terpikirkan Selalu
16 Deal!!!!
17 Kenangan Ikan
18 Undangan Tender
19 Seperti Cewek Asli
20 Penghargaan Dari Virza
21 Pergi ke Butik
22 Nostalgia Kantin Kampus
23 Memang Real
24 Menang Tender
25 Gara-gara Parfum
26 Ciara Sakit
27 Libur Kerja
28 Pernyataan Matheo
29 Perasaan Tidak Jelas
30 Keinginan Virza
31 Perempuan 1
32 Perempuan Seterusnya
33 Jodohnya Hassel?
34 Siapa Itu Ciara?
35 Menerima Kenyataan
36 Mengikuti Diam-diam
37 Dugaan-dugaan
38 Sampai di Villa
39 Kerja Sampingan?
40 VISUAL TOKOH
41 Wajah Memerah
42 Pernyataan Cinta?
43 Mati Lampu
44 Ambisi Hassel
45 Date Katanya siiii
46 Perbedaan di Luar dan di Kantor
47 Sikap yang Langka
48 Album Hitam
49 Rivan Tahu Banyak?
50 Tentang Keluarga Ferdi Rogers
51 Gue Bukan Pedofil!
52 Kabar Mengejutkan
53 Foto Candid
54 Kepulangan Ayah dan Bunda
55 Meningkatnya Penghasilan
56 Teman Baru
57 Sebuah Kesamaan
58 Varian Melon
59 Perlakuan Sweet
60 Jadi Istri Gue?
61 Pelaksanaan Pernikahan
62 Jadi Siapa Sebenarnya?
63 Still Ngambek
64 Nasehat Liam
65 Berbaikan
66 Kehangatan Sempurna
67 Reaksi Orang Kantor
68 Berdebatan Kecil
69 Kepedulian Bunda
70 Peran Seorang Ibu
71 OTW Bulan Madu
72 Keindahan Malam
73 Kamu Sahabat Kecilku?
74 Istri Sempurna
75 Hanya Untukmu Saja
76 Kebahagiaan Baru
77 Kedatangan Adik Ipar
78 Gimana Pendapat Kalian
79 Sosok Wanita
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Wisuda
2
Lowongan Pekerjaan
3
Penampilan Baru
4
Diterima
5
Hari Pertama Kerja
6
Hari Menyebalkan
7
Kebaikan Keluarga Matheo
8
Sesuai Ekspektasi
9
Gara-gara Fans
10
Pesona Asisten
11
Tara Play Boy
12
Ajakan Joging
13
Dejavu Sahabat Kecil
14
Bos Tak Berhati!
15
Terpikirkan Selalu
16
Deal!!!!
17
Kenangan Ikan
18
Undangan Tender
19
Seperti Cewek Asli
20
Penghargaan Dari Virza
21
Pergi ke Butik
22
Nostalgia Kantin Kampus
23
Memang Real
24
Menang Tender
25
Gara-gara Parfum
26
Ciara Sakit
27
Libur Kerja
28
Pernyataan Matheo
29
Perasaan Tidak Jelas
30
Keinginan Virza
31
Perempuan 1
32
Perempuan Seterusnya
33
Jodohnya Hassel?
34
Siapa Itu Ciara?
35
Menerima Kenyataan
36
Mengikuti Diam-diam
37
Dugaan-dugaan
38
Sampai di Villa
39
Kerja Sampingan?
40
VISUAL TOKOH
41
Wajah Memerah
42
Pernyataan Cinta?
43
Mati Lampu
44
Ambisi Hassel
45
Date Katanya siiii
46
Perbedaan di Luar dan di Kantor
47
Sikap yang Langka
48
Album Hitam
49
Rivan Tahu Banyak?
50
Tentang Keluarga Ferdi Rogers
51
Gue Bukan Pedofil!
52
Kabar Mengejutkan
53
Foto Candid
54
Kepulangan Ayah dan Bunda
55
Meningkatnya Penghasilan
56
Teman Baru
57
Sebuah Kesamaan
58
Varian Melon
59
Perlakuan Sweet
60
Jadi Istri Gue?
61
Pelaksanaan Pernikahan
62
Jadi Siapa Sebenarnya?
63
Still Ngambek
64
Nasehat Liam
65
Berbaikan
66
Kehangatan Sempurna
67
Reaksi Orang Kantor
68
Berdebatan Kecil
69
Kepedulian Bunda
70
Peran Seorang Ibu
71
OTW Bulan Madu
72
Keindahan Malam
73
Kamu Sahabat Kecilku?
74
Istri Sempurna
75
Hanya Untukmu Saja
76
Kebahagiaan Baru
77
Kedatangan Adik Ipar
78
Gimana Pendapat Kalian
79
Sosok Wanita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!