NovelToon NovelToon
KETIKA ISTRI KU STADIUM AKHIR

KETIKA ISTRI KU STADIUM AKHIR

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Konflik etika / Aliansi Pernikahan / Crazy Rich/Konglomerat / Fantasi Wanita / Kontras Takdir
Popularitas:20.3k
Nilai: 5
Nama Author: natural

"Bahkan ketika aku kehilangan seluruh kenangan ku, kisah kita akan tetap hidup sayang.."
"Tidak aku hanya ingin kau tetap bersama ku selamanya!". Maitias menggenggam tangan Istrinya dengan erat.
Tangan yang hanya berbalut kulit itu tidak akan bertahan lama sesuai prediksi dokter karena Eve, Istrinya sudah kangker Otak stadium akhir .
Masa-masa terakhir wanita itu yang tidak diketahui oleh Maitias adalah penyesalan terbesar dalam hidupnya, dia bahkan hampir bertunangan dengan wanita lain saat istrinya bertaruh nyawa untuk calon anak mereka
Eve memilih tidak berobat meski nyawanya akan menjadi taruhan untuk mewujudkan impian suaminya
Akankah wanita itu tetap hidup bersama cinta sejatinya? Atau pergi untuk selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SURAT CERAI

Eve membuka ponsel nya dengan tangan gemetar dia menghubungi seseorang yang sejak tadi menunggunya namun tidak ada jawaban dari sana.

Hingga tiba-tiba Romeo memanggil nya dari jarak yang tidak jauh pria itu berlari kecil menghampiri Eve lalu memeluk wanita itu dengan erat

"Sudah ku bilang kau tidak perlu bertemu dengannya lagi kan!".

"Sejak kapan kau ada di sana?!".Eve heran tubuhnya gemetar hebat hingga harus di papah oleh Romeo "Hiks Romeo...."

"Aku tidak benar-benar pergi bodoh! Aku tetap berada di sana dan melihat mu berlari seperti orang gila keluar dari sana!"

"aku berlari?". Eve tidak ingat sampai dia menatap sekitarnya itu bukan area perusahaan Regard lagi dia berada jauh sekitar 500 meter sangat jauh hingga Romeo harus mengejar nya dengan mobil "Hiks.... Romeo... aku..."

"Tidak apa.... Itu hal yang wajar.... Tenanglah aku di sini". Dia benar-benar berbahaya jika di tinggal sendiri, apa yang di pikirkan oleh pria itu . "Ayo pulang kau harus beristirahat dengan benar".

"Romeo.... kami benar-benar berakhir... aku... aku tidak punya tempat pulang lagi".Eve tertunduk dengan sangat dalam air matanya sudah habis untuk Maitias tidak ada lagi yang harus dia tangisi kecuali dirinya dan anak nya nanti

"Ya dan sejak awal kalian memang tidak di takdirkan, Eve... kau masih punya aku, aku akan menjadi tempat mu pulang"

"Hiks aku sangat mencintainya Romeo, apa dia benar-benar tidak ingin melihat ku lagi?".

Tidak ada satu katapun terungkap dari bibir Romeo pria itu hanya bisa mengusap lembut kepala wanita itu sambil memkirkan beberapa hal tentang hidup Eve selanjutnya

Eve jika aku mengatakannya apa kau akan menerima pendapat ku, aku ingin kau hidup lebih lama lagi. "Ayo pulang, kau harus beristrahat"

"Aku tidak ingin kembali ke apartemen"

"Kau tidak ingin kembali ke sana? Ah baiklah aku punya tempat untuk mu tempat itu juga dekat dengan kantor kau mau?"

"Tapi aku tidak ingin menyusahkan mu Romeo, kau sudah banyak membantu ku". Pria itu menggeleng dia menarik tangan Eve masuk ke dalam mobil menunggu wanita itu menjadi lebih tenang sebelum dia melajukan kendaraannya ke apartemen milik Eve yang sebentar lagi akan di tinggalkan olehnya.

Romeo sendiri memutuskan untuk menunggu di depan pintu apartemen mereka untuk menghormati hubungan kedua orang itu, Eve berada di dalam sana segera menyusun beberapabarang yang akan dia bawa pergi.

Wanita itu duduk di lantai apartemen mereka menatap sekitarnya dengan sangat menyedihkan, mereka akan berpisah dengan anak yang menjadi impian mereka

"Hiks.... betapa menyedihkan hubungan kita Maitias, kenapa? kenapa kita berakhir seperti ini?". Isak wanita itu beberapa saat jika bukan karena Romeo yang menunggu dengan lama di luar sana dia mungkin menghabiskan beberapa saat untuk menatap ke segala arah

Tapi wanita itu dengan cepat beberes membawa barang-barang penting yang dia punya, hanya sedikit karena dia tidak ingin membawa barang-barang yang berhubungan dengan Maitias untuk menjaga kewarasannya sendiri.

Selamat tinggal Maitias, terimakasih untuk semua luka yang telah kau berikan.

******

"Tuan ini surat yang anda minta, saya akan memberikannya pada Nona Eve". Jerome menghela nafas menatap dua surat di tangannya. ini terlalu ekstrim apa yang dia pikirkan di saat seperti ini. Gumam Jerome

Maitias masih terlihat sangat sibuk di hadapannya lalu beralih pada kertas yang baru saja di letakan oleh Jerome, pria itu menatap sekilas lalu beralih pada ponselnya

"Aku akan memberikan sendiri padanya, kebetulan aku akan ke apartemen sebentar ada barang yang akan ku ambil di sana"

"Tapi tuan, Nona Eve sudah tidak berada di sana sejak dua hari yang lalu".

"Apa?".Raut wajah pria itu langsung berubah dia menatap Jerome dengan tajam kenapa Jerome baru memberitahunya sekarang, "kemana dia pergi!"

"Dia... dia pergi dengan Jerome tuan  saya tidak tahu pasti di mana mereka, saya hanya mengirim pesan janji pada Nona Eve dan dia menyetujuinya"

"Kalian akan bertemu?"

"Umh iya Tuan, sekitar seminggu lagi sepertinya beliau sangat sibuk". Jerome menatap Maitias dia tahu apa yang sedang di rasakan Maitias sekarang "Oh ya Tuan, mengenai Romeo seperti yang pernah saya katakan dia bukan seorang pengacara biasa dia memliki pengaruh dan kekuasaan yang hampir sama dengan yang anda punya"

"Itu bukan urusan ku"

"Tapi saya yakin anda tidak akan menerima yang terjadi nanti.... lupakan saja, saya akan menyerahkan surat ini pada Nona Eve anda sudah memutuskan berpisah jadi saya harap anda bisa menerima resiko apa yang akan anda dapatkan nanti"

"Hmmm".

Maitias menarik satu kertas yang di tujukan pada nya dia melipatnya dengan rapi, lalu memasukannya pada laci dia tersenyum menatap benda-benda yang berada di sana.

"Aku akan pulang, semua pekerjaan ini membuat ku sangat muak"

"Baik tuan, dan Nona Ellen sudah menunggu di depan Nyonya Silvia berpesan pada saya agar anda menerima tumpangan dari wanita itu".

Dan benar saja ketika Maitias turun ke lantai bawah beberapa wartawan sudah menunggu di luar bersiap untuk memotret kedekatannya dengan Ellen yang kini sudah menggandeng tangan nya

"Nona bisakah kami mengambil foto kalian lagi?". Tanya seorang wartawan itu itu tapi Ellen menolak mereka dengan sopan dan gaya khasnya.

"Maaf kami sangat sibuk....". wanita itu mengedipkan mata lalu memasuki mobil yang sama dengan Maitas

"Bisa kau hentikan ini?". Tanya Maitias kesal "Jangan pikir aku tidak tahu jika mereka ada di sini karena ulah mu!"

"cih apa-apaan mereka yang mencari ku sendiri, yah ngomong-ngomong bagaimana dengan mu dan Eve kata Jerome kalian sudah mengurus surat perceraian"

"Diamlah Ellen atau kau tidak akan aman!". tatapan dingin Maitias mengintimidas wanita itu, membuat Ellen terdiam memaku di tempatnya duduk

******

Beberapa hari berlalu....

Di satu rumah sakit, Eve manatap datar dan sedih beberapa berita yang selalu berlalu di layar tv di sana, suaminya terlihat sangat serasi dengan Ellen bukan hanya itu mereka bahkan mendepatkan restu dari segala penjuru negeri

"Umh ya Romeo benar.... mereka sangat serasi, betapa bodohnya aku dulu...". gumamnya sambil tersenyum miris "kau juga terlihat sangat bahagia saat menggandengnya sayang, ah tidak Tuan Maitias...."

Eve tersenyum dengan air mata yang mengalir di pipinya, "apa kau tahu perut ku semakin membesar dengan dua janin di sana...?". Wanita itu sudah akan menangis tapi dua orang pria masuk ke dalam ruangannya menyadarkan wanita itu dari lamunannya

"Jerome! kau ... sejak kapan..". eve berubah panik bukan karena apa tapi karena keadaannya yang di pasang beberapa selang di tubuhnya "kenapa kau datang, bukan kah sudah kubulang kita akan bertemu di luar saja".

"Eve kau...."

"Tolong jangan katakan ini pada Matias". Wanita itu memaksa kan sebuah senyum pahit "Kau ingin mengatarkan sesuatu? di mana?"

"Aku...". pria itu menjadi ragu tapi tangannya sudah memegang erat sebuah surat dan Romeo menarik secarik kertas itu dengan mudah "Hei kembalikan!"

"Ini untuk Eve bukan, biarkan dia melihatnya!". Pria itu menyerahkan secarik kertas itu dengan wajah datar tanpa dosa membuat jerome kesal.

"Ah dia sudah membuatnya ternyata, baiklah...". Eve menggenggam sebuah pena yang di berikan oleh Romeo lalu meneken sebuah tanda tangan di sana tanpa membaca isi surat itu "Ini sudah selesai"

"Eve ada apa dengan mu? apa yang terjadi?". Jerome menunduk di dekat Eve menatap lurus wajah wanita itu lalu ketubuh Eve yang mulai mengurus "Ada  apa?"

"aku tidak apa hanya, hanya sakit biasa kok".

1
Soraya
mksh ya thor karyanya👍
Soraya
syukur lah akhirnya Romeo sadar
Soraya
mario maksain bgt mau nikah sama Eve
Soraya
sadar Romeo Eve bukan miliki mu
Soraya
bunga untuk mu thor
Soraya
ditunggu updatenya ya thor
Soraya
Romeo kmu Pebinor
Soraya
akhirnya mereka bertemu juga
Soraya
lanjut thor
Soraya
semoga aja eve bertemu dengan anak anak nya ya thor
Soraya
Romeo jahat banget sih knp jd pebinor
Soraya
akhirnya ibunya maitias sadar
Soraya
semangat
Soraya
Romeo yang bawa kabur eve
Soraya
Romeo jahat banget sih
Soraya
kasihan Eve thor
Soraya
semoga Matias sama eve bersatu
Soraya
kasihan evi lanjut
Elvinzam 2322
/Rose//Rose/
Soraya
bunga untuk mu thor lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!