Perjalanan hidup yang berliku-liku harus diterima dengan penuh keikhlasan. Sebagai seorang single parents yang memiliki seorang anak laki-laki itu tak mudah. Setelah kehilangan pekerjaan di salah satu perusahaan di ibukota.
Akankah berakhir dengan bahagia di perjalanan hidupku ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurilmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 15
Beberapa hari aku dan Fahri telah tinggal di rumah mama Galuh. Kesibukan ku sekarang hanya membuat kue yang di titipkan ke toko dan ke warung dekat rumah. Alhamdulillah dapat penghasilan banyak sedikitnya tetap bersyukur atas karunia yang Allah berikan.
Ting tong
Bunyi bel di depan pagar terdengar saat aku baru selesai masak. Mbok Darmi menghampiri ke pintu pagar depan. Tak lama mbok Darmi menghampiri ku.
"Mbak Sarah ada tamu seorang ibu-ibu", ujar mbok Darmi.
" Iya mbok siapa?" tanyaku
"Bu Wulan namanya", ujar mbok Darmi
" Tolong siapkan minuman teh manis dan kue ya mbok", ucapku tersenyum.
"Siap mbak Sarah", ujar mbok Darmi
Aku melangkah ke arah ruang tamu dan kulihat seorang wanita muda dan cantik dengan style pakaian kantor.
" Assalamu'alaikum dengan mbak Sarah?"tanyanya kepadaku seraya tersenyum.
"Walaikumsalam, dengan mbak siapa ya", tanyaku pada seorang wanita yang berada di hadapanku.
"Oya perkenalkan nama saya Wulan", ujarnya seraya berjabat tangan denganku.
" Silahkan duduk mbak, kalau boleh saya tahu ada keperluan apa ya sampai ingin bertemu dengan saya", ucapku dengan menatapnya lekat.
"Maaf sebelumnya mbak Sarah, saya ke sini untuk memesan kue untuk acara kantor dua hari kedepan, saya tadi memaksa meminta alamat rumah mbak Sarah kepada pemilik toko kue yang mbak Sarah titipkan di tokonya", ujarnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
" Sejumlah berapa ya mbak Wulan kira-kira?" ucapku seraya menatapnya.
"Dua ribu box snack mbak Sarah", ucapnya.
" Mengapa tidak di toko kuenya saja mbak Wulan memesannya nanti ada brosurnya di toko tersebut ", ujarku tersenyum menatapnya.
Perbincangan kami terjemahan saat mbok Darmi datang membawa dua minuman teh beserta kue yang satu jam lalu sengaja aku buat.
" Mari mbak Wulan, silahkan di minum dan di coba kuenya$, ucapku seraya tersenyum menatapnya.
"Iya mbak Sarah,terimakasih saya jadi merepotkan", ujarnya tersipu malu.
Aku hanya tersenyum dan akhirnya sudah mendapatkan kesepakatan dengan pesanan yang di minta oleh mbak Wulan untuk acara di kantor bosnya.
Setelah mbak Wulan pergi meninggalkan rumah, akupun mengecek bahan-bahan untuk aku buat kue apa saja yang masih kurang aku akan berbelanja toko langganan yang khusus menyediakan bahan- bahan kue.
" Mbok Darmi, nanti bisa tolong carikan orang tiga atau empat orang untuk membantuku esok hari membuat pesanan snack dua ribu box", ucapku menatap lekat.
"Alhamdulillah ya mbak Sarah dapat pesanan banyak sekali, nanti in Sha Allah ada mbak Sarah orang-orangnya",ucap mbok Darmi senang.
" Terimakasih ya mbok Darmi", ucapku tersenyum.
Setelah aku memastikan apa saja yang aku beli bahan-bahan kue, lalu aku menelpon Nisa untuk menemaniku belanja bahan kue. Hanya Nisa yang aku andalkan saat ini karena aku tidak bisa mengemudikan mobil sendiri.
Satu jam kemudian Nisa datang menjemput ku untuk berbelanja bahan kue.
"Alhamdulillah ya mbak Sarah akhirnya dapat orderan yang banyak, hebat loh mbak Sarah sudah bisa merambah ke perusahaan besar itu", seru Nisa menyemangati ku.
" Iya Nisa, tadi aku udh minta tolong mbok Darmi cari orang untuk bantu² kalau ada orderan lagi banyak seperti saat ini", ucapku menerawang jauh ke depan.
"Mama tadi saat dengar terharu loh mbak Sarah, besok mama mau bantu mbak Sarah di rumah dan akan menginap nanti malam", ujar Nisa
" Alhamdulillah banyak yang bantu akhirnya,sempat aku enggak kebayang gimana jadinya besok kalau tidak ada yang bantuin aku", ucapku pesimis.
"Kita keluarga mbak Sarah pastilah akan membantu", ujar Nisa.
Terlalu asyik mengobrol sampai tak terasa sudah sampai di depan toko bahan kue yang kita tuju. Aku dan Nisa turun dari mobil langsung menuju ke dalam toko bahan kue tersebut.
Sampai di dalam toko aku langsung menemui petugas yang biasa melayani para pelanggan dan bahan-bahan kue yang aku pesan lewat telepon sudah disiapkan tinggal aku membayarnya dan di masukan ke dalam mobil Nisa. Setelah selesai kami pun pulang ke rumah.
...****************...
Pagi-pagi sekali aku sudah di sibukan dengan adonan kue yang sudah aku siapkan tinggal mencetak yang sudah disiapkan. Walaupun aku sibuk aku usahakan tetap menyediakan sarapan dan menyiapkan bekal Fahri untuk di sekolah.
"Sarah pesanannya besok mau diantar pukul berapa nak", tanya mama Galuh padaku.
" Pukul 07.00 ma", ucapku di sela-sela kesibukan.
"Apa ada yang jemput ke sini", tanya mama Galuh kembali.
" Ada ma dari mobil perusahaan tersebut", ucapku dengan tangan masih bekerja membuat adonan kue.
"Semoga lancar dan makin maju ya nak", ucap mama Galuh menatapku tersenyum.
" Aamiin ya Robbal 'alamin, terimakasih atas do'anya ma", ucapku semangat.
Mama Galuh dan Nisa sekeluarga menginap untuk membantuku, saat aku memberitahu ada pesanan snack dua ribu box.
Beberapa jam berlalu tak terasa malam pun sudah tiba. Kami semua sedang sibuk dan Fahri anaku juga Rasya anak Nisa sudah tidur nyenyak. Pukul 22.00 kami semua beristirahat karena nanti malam pukul 02.00 dini hari hanya tinggal pengemasan saja. Saat aku akan tidur vibrasi ponselku bergetar diatas makasih kamarku.
Drrrt drrrt drrrt
"Assalamu'alaikum mbak Sarah, maaf mengganggu waktunya mbak", ucap mbak Wulan di seberang sana.
" Walaikumsalam mbak Wulan, ada yang bisa dibantu", ucapku ada apa gerangan.
"Besok ada sopir dari perusahaan yang akan membantu menjemput membawa pesanan snacknya ya mbak Sarah", ujar mbak Wulan kepadaku memastikan.
" Baik mbak Wulan, terimakasih banyak ya sudah membantu usaha saya mempromosikan ke perusahaan, ssemoga hasilnya memuaskan", ucapku seraya menatap langit kamar ku.
"Iya mbak Sarah sama-sama, kalau begitu saya undur diri mbak", ujar mbak Wulan kepadaku lagi.
" Assalamu'alaikum ", ucap mbak Wulan kembali
" Walaikumsalam", jawabku.
Selesai mengemas aku akan menggaji orang yang telah mbok Darmi bawa untuk membantuku. Alhamdulillah mbak Wulan saat pesan snack sudah membayar lunas semuanya jadi aku tidak khawatir rugi jika tiba-tiba batal.
Aku berharap setelah pesanan snack ke perusahaan mbak Wulan dimana mbak Wulan bekerja mengadakan acara anniversary perusahaan. Entah dari cateringnya untuk menu utamanya catering dari mana karena bukan dari usaha catering mama Galuh yang menurutku cukup terkenal di kalangan usaha kuliner. Sudah bersyukur snack pesan di tempatku yang jelas-jelas belum ada nama. Akhirnya akupun terlelap tidur setelah berharap ini semua awal dari kesuksesanku kelak.
Drrrt drrrt
Alarm di ponselku bergetar kulihat jam sudah pukul 02.00 dini hari, lalu aku mencuci mukaku terlebih dahulu. Saat aku keluar kamar menuju ke ruang keluarga ternyata mbok Darmi dan para keponakannya yang membantuku dari kemarin sudah terjaga dan sedang mengemasi ke dalam kardus snack ukuran pada umumnya. Akupun membantu mengemasi seraya mengecek kelengkapan isi dalam box snack tersebut.
Beberapa jam berlalu pengemasan snack sudah selesai, hanya tinggal menunggu waktu penjemputan dari perusahaan xxx dimana tempat mbak Wulan bekerja. Akupun memastikan bekal Untuk Fahri karena saat tadi kulihat Nisa yang memasak untuk sarapan dan bekal anak-anak sekolah saat melihat aku sedang sibuk dengan pengecekan dan pengemasan.
"Fahri mari nak sarapan dulu, sudah pada menunggu ini", seruku memanggil anakku asyik bersenda gurau dengan Rasya anaknya Nisa.
" Siap ibu", ucapnya jalan ke arah ruang tengah makan dengan lesehan kami semua.
Tak lama kami selesai makan, anak-anak berangkat sekolah diantar oleh Rangga yang akan menuju ke kantornya. Akupun ke kamar untuk bersih-bersih mandi.
Tok tok tok
Pintu kamarku di ketuk saat aku sudah selesai mandi dan akan menuju keluar kamar.
"Ada apa mbok Darmi?" tanyaku saat mengetahui mbok Darmi mengetuk pintu.
"Di depan ada orang yang mengatakan dari perusahaan xxx tempat mbak Wulan bekerja mbak Sarah", ujar mbok Darmi kepadaku.
Aku mengangguk dan tersenyum pada mbok Darmi. Saat aku menemui orang dari suruhan mbak Wulan dan memastikannya, snack sejumlah duaribu box diangkut dengan mobil perusahaan tersebut.
Dua jam kemudian mbak Wulan menelepon ku memberitahukan bahwa snack sejumlah duaribu box sudah sampai di perusahaan xxx tempat di mana mbak Wulan bekerja. Akupun tadi memberi tiga box untuk CEO perusahaan mbak Wulan yang tak lain adalah bosnya mbak Wulan bekerja sebagai sekretarisnya.