NovelToon NovelToon
Paman, I Love You!

Paman, I Love You!

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / Beda Usia
Popularitas:272.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Terpaut usia yang cukup jauh membuat Nabila dan Bastian kesulitan untuk menyatakan cinta satu sama lain.

Tidak pernah ada dalam benak Nabila bahwa dia akan jatuh cinta kepada Bastian, sepupu dari Ayahnya, Akankah cinta keduanya bisa bersatu, ditengah pandangan orang lain tentang usia dan status keluarga?

Bagaimanakah Nabila dan Bastian mengatasi masalah yang akan menghalangi hubungan keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Lima Belas

Setelah jam menunjukan pukul sebelas malam, satu persatu keluarga mulai meninggalkan pesta. Ada yang memilih menginap di hotel ini dan ada yang kembali pulang.

Nabila juga sudah sangat kelelahan. Dia duduk dengan bersandar sambil sesekali memejamkan matanya karena menahan kantuk.

Bastian bukannya tak menyadari itu, tapi dia masih melayani tamu. Teman-teman kuliahnya dulu.

"Kamu masuk saja ke kamar. Sebentar lagi aku menyusul. Segan meninggalkan teman-temanku," ucap Bastian menghampiri sang istri.

"Nanti apa kata teman-teman Mas jika aku meninggalkan mereka," balas Nabila.

"Aku yakin mereka akan mengerti. Aku yang akan menyampaikan kata maafmu. Mereka langsung terbang dari luar negeri hanya untuk menghadiri pesta pernikahan kita. Jadi aku tak mungkin mengusirnya," ujar Bastian.

Nabila akhirnya menganggukan kepala tanda setuju. Dia memang sudah sangat lelah. Bastian mengantar hingga ke pintu hotel.

"Kuncilah pintu. Aku bawa satu. Paling lama satu jam lagi aku akan menyusul," ucap Bastian.

"Iya, Mas," jawab Nabila.

Bastian lalu mendekat dan mengecup bibir Nabila dengan lembut, membuat wajah gadis itu memerah.

"Mas, malu di lihat orang nanti!" ujar Nabila.

"Kenapa harus malu, bukankah kamu istriku. Sekarang masuklah! istirahat duluan," ucap Bastian.

Dia mengacak kepala sang istri sebelum pergi meninggalkan kamar hotel. Nabila mengunci pintunya. Gadis itu langsung masuk kamar mand, membersihkan diri dan mengganti gaun pengantinnya dengan piyama. Lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur yang empuk.

Bastian berkumpul dengan teman kuliahnya. Mereka saling bercanda dan mengingat saat masih kuliah dulu.

"Aku kira kamu dan Mega akan berakhir di pelaminan. Kalian seakan tak terpisahkan. Selalu berdua kemana saja. Di mana ada kamu, pasti ada Mega," ucap salah seorang teman mereka.

"Tidak ada yang tau siapa jodoh kita. Itu rahasia Allah," jawab Bastian.

"Tapi kamu jauh berubah. Dari yang badboy dulunya, sekarang menjadi kalem begini," ucap yang lain. Semua tertawa dan mengulang cerita saat mereka kuliah dulunya.

Hingga jam dua belas malam, mereka semua akhirnya bubar. Bastian pun ikut bubar. Masuk ke kamar. Semua masalah pesta diurus WO. Keluarga hanya perlu menyimpan kado dan uang amplop.

Bastian masuk ke kamar. Melihat Nabila yang terbaring. Dia mengecup dahi istrinya pelan, takut mengganggu tidurnya. Dia menatap sang istri tanpa kedip. Baru kali ini dia melihat rambut panjang sang istri yang tergerai.

Bastian membuka pakaiannya dan masuk ke kamar mandi. Membersihkan tubuhnya yang terasa gerah. Setelah mandi dan memakai piyama yang senada dengan sang istri, dia lalu naik ke ranjang.

Merasakan pergerakan kasur, Nabila membuka matanya. Tersenyum melihat sang suami. Bastian lalu memiringkan tubuhnya, memandangi gadis itu.

"Kenapa Mas memandangi aku seperti itu? Apa Mas mau langsung menuntut hak, Mas?" tanya Nabila dengan lugunya.

Pertanyaan Nabila itu membuat Bastian terkekeh. Sebagai pria normal tentu dia menginginkan, tapi bukan saat ini juga. Dia mengerti kelelahan sang istri karena sehatian bersanding. Bukankah masih banyak waktu untuk melakukan itu. Akan tetapi dia ingin menggodanya saja.

"Tentu saja, Sayang. Aku ingin menuntut janjimu yang akan memberikan aku tiga ronde," ucap Bastian dengan tersenyum menggoda.

Nabila langsung bangun. Dia duduk dan memandangi sang suami. Tampak wajahnya sendu. Entah apa yang ada dalam pikiran gadis itu saat ini.

"Ucapanku tadi itu merupakan janji ya, Mas? Padahal aku tadi cuma becanda!" ujar Nabila.

"Ya, itu termasuk janji. Dan janji adalah hutang. Hutang harus dibayar!" balas Bastian. Dia senang melihat wajah tertekan istrinya. Pria itu berusaha menahan tawa melihat wajah frustasi sang istri.

"Karena itu hutang, dan tidak harus dilunasi sekarang juga, aku minta tempo. Kita lakukan besok saja ya, Mas. Aku takut. Kata orang, pertama melakukan itu sakit. Lah masa langsung tiga ronde," balas Nabila.

Bastian sudah tidak bisa menahan tawanya lagi. Dia terbahak. Tenyata istrinya ini memang lugu. Berdasarkan cerita Alvin, gadis itu memang belum pernah dekat dengan pria manapun. Dia merasa beruntung mendapatkan cintanya.

"Kok Mas malah tertawa?" tanya Nabila dengan wajah keheranan.

"Tentu saja aku tertawa, kamu itu lucu banget," jawab Bastian dengan mencubit kedua pipi sang istri dengan pelan.

Nabila cemberut karena merasa di permainkan sang suami. Bastian lalu mengajak istrinya berbaring.

"Aku mengerti kamu capek.Tidak mungkin juga aku langsung meminta hakku. Kamu tidur saja lagi. Aku hanya minta izin memelukmu," ujar Bastian.

Nabila menganggukan kepalanya tanda setuju. Jantungnya terasa berdetak lebih cepat saat tangan kekar pria itu memeluk pinggangnya. Rasa tersengat aliran listrik.

Bastian menarik tubuh Nabila agar merapat. Dia membenamkan kepala sang istri di dadanya. Gadis itu dapat mencium aroma wangi tubuh sang suami.

Punggung Nabila dielus Bastian agar gadis itu merasa nyaman. Memiliki istri yang usianya jauh lebih muda, membuat jiwa kebapakannya keluar. Dia merasa ingin melindungi.

Dalam sekejap terdengar suara napas Nabila yang telah teratur, tanda sang istri telah tertidur dengan pulas. Bastian lalu mengecup dahi istrinya itu.

"Maafkan aku, Sayang. Saat ini aku belum bisa jujur padamu. Aku tau ini salah, tak seharusnya aku berbohong padamu. Tapi semua aku lakukan karena aku takut kehilanganmu. Aku takut kamu menjauhiku. Aku sangat mencintaimu. Aku janji akan mengatakan semuanya di waktu yang tepat nantinya!"

...----------------...

1
Julaeha Fathurrahman
judul nya apa ni mah...buat cerita Arumi sama adiknya om.bastian
Julaeha Fathurrahman: jangan lama2 ya mah...
Mama Reni: Mama lagi mikir judulnya. ♥️♥️
total 2 replies
Leni
shabir cerai dr hana dapt yg lebih dr hana. posesif
Yulia Dhanty
udah d sana mom😘
Dưa Putra Jr.
udah Rilis yach
Mama Reni: udah. boleh cari di profil mama
total 1 replies
🌷💚SITI.R💚🌷
sebenarnya blm puasa krn di akhir cerita justru bikin nyesek sm kisah mm yani walau awal ga baik tp klu di hiamati sakit jg.
.
Fay
Luar biasa
🌷💚SITI.R💚🌷
ko tetep nyesek ya kasian jg mama yani..
🌷💚SITI.R💚🌷
dulu simpati atas kebaikan pa.rizki tp setelah selingkuh jd ilfil walau di perolehan poligami tp tetep ga suka apa lg caray membohongi istri sahy
🌷💚SITI.R💚🌷
kasian jg sm mm yuni sekian lama di bihongin
🌷💚SITI.R💚🌷
semangaat mama reni....
🌷💚SITI.R💚🌷
wah kejutan yg luar biasa buat bu yuni sm bastian..luar biasa
🌷💚SITI.R💚🌷
Assalamualaikum.apa kabar mama reni..maaf mam br baca lg.
hp br abis servis yg biasa buat baca novel..pas lihat sdh ada tulisan tamat
Siti Zuriah
lah ko cpt amat tamat nya thor
sharvik
arumi yg cantik. .
R_3DHE (sugar_babby)
Luar biasa
Ririn Nursisminingsih
bagus nabil jg mudah ditindas sama mertua dan pelakor
Ririn Nursisminingsih
kasian nabila bastianending jujur aja
Ririn Nursisminingsih
pada akhirnya kesabaran hana mnemukan lak2 terbaik yg saling mnyayangi...
Alivaaaa
syukurlah Hana mendapatkan jodoh yg lebih baik dari Gus Shabir 🥰
Rahma Inayah
ending yg bgus.di tunggu kelanjutan ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!