Pertemuanya dengan seorang gadis sangat tidak terduga karena kesalahan yang tak di sengaja oleh seorang pemuda yang mengira kalo gadis itu hendak menculik anaknya sehingga membuat gadis itu sempat di tahan oleh polisi karena tuduhan laki-laki itu...
perkenalkan mereka adalah peran utamanya..
" Tania Dewina " gadis cantik yang di tuduh menculik anak seseorang sehingga membuat dirinya harus masuk ke dalam kantor polisi dan intregosi..
" Derian Wijaya " duda tampan yang menuduh gadis tak berdosa sebagai penculik anaknya tapi ternyata semua itu salah paham membuat dirinya amat di benci oleh gadis itu..
tapi takdir berkata lain gadis yang dulu dia tuduh sekarang bekerja sebagai karyawannya sendiri dan membuat mereka harus bertemu setiap hari apalagi anak tunggal Derian hanya ingin dekat dengan Tania..
ikuti kisah mereka ya ini Novel author yang Ke 4 semoga kalian suka..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my Kyung Soo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 23
Hari-hari sudah berlalu akhirnya acara yang ditunggu tunggu sudah tiba, semua karyawan sibuk dengan persiapan begitu pun dengan Tania sebagai wakil marketing...
saat Tania membantu kesibukan untuk acara tiba-tiba teman sekantornya memberi tahu kalo dirinya di panggil oleh atasannya...
" mba Tania " ucap pegawai lain
" iya " ucap Tania sambil melihat ke arah seseorang terlihat, wanita itu mengerenyitkan dahinya...
orang yang memanggilnya adalah salah satu staf dari produksi yang bernama Hana, yang terlihat dari name tag yang ada di baju kanannya...
" ada apa " tanya Tania
" di panggil pak Derian mba di suruh menemui beliau " ucap Hana
" oh makasih ya Han-Hana " ucap Tania karena dia ragu untuk menyebut nama orang itu...
" iya mba sama-sama " ucap Hana
Hana pergi dari sana dan Tania pun sama bergegas menemui Derian, ada apa lagi sama duda buntut satu itu...
menuju lantai paling atas Tania memakai lift khusus karyawan, banyak orang yang menyapa dirinya ada juga yang bisik-bisik membicarakan dirinya, karena tadi mereka melihat Tania menekan tombol khusus untuk ke lantai paling atas...
Tania tidak menghiraukan bisikan itu, dia hanya menampilkan raut wajah biasa tanpa harus menanggapi omongan orang sudah biasa bukan di bicarakan...
semua orang sudah keluar di lantai masing-masing tinggal Tania sendiri, karena tujuannya belum sampai, dia menyenderkan badannya di dinding lift sambil melihat angka yang satu persatu naik ke atas...
suara lift yang sudah sampai dan pintu lift yang terbuka Tania langsung keluar dan berjalan kearah ruangan CEO, di meja depan ruangan Derian terlihat seseorang yang tak lain sekertaris Derian yang bernama Roni...
" misi pak Roni apa pak Deriannya ada " ucap Tania
" oh Tania, ada masuk aja Derian sudah menunggu " ucap Roni
tidak terlalu terkejut dengan ucapan Roni yang memanggil Derian tanpa embel-embel pak karena Roni dan Derian bersahabat sejak di bangku kuliah...
kalo kalian bertanya dimana asiaten Derian yang bernama Doni, dia sudah di perusahaan pusat menggantikan Roni bertukar sebentar, karena Roni harus kesini...
" makasih pak Roni saya masuk dulu " ucap Tania yang ditanggapi anggukan dan senyuman oleh Roni...
Tania pun berjalan memasuki ruangan Derian terlebih dahulu Tania sudah mengetuk pintu dan suara dari dalam menginterupsi untuk masuk...
" maaf pak " ucap Tania
" oh Tania saya bisa minta tolong " ucap Derian the to point
Tania yang mendengar itu hanya menghela nafas berat, bukannya gak mau tapi Derian suka seenaknya memberi perintah...
" iya pak, apa yang bisa saya bantu " ucap Tania tapi mata gadis itu melirik kearah Dio yang berdiri di pojokan dengan kepala yang menunduk di depan dinding, sepertinya anak itu mengganggu ayahnya...
" tolong jaga Dio dulu saya lagi sibuk " ucap Derian tapi fokus duda satu itu hanya ke berkas dan juga laptopnya...
Derian fikir Tania tidak sibuk, kenapa duda satu anak ini tidak mempekerjakan baby sister saja sih, bukannya Tania tidak mau tapi kan profesi dirinya itu wakil marketing bukan baby sister...
" tapi pak saya juga lagi sibuk mengurus pekerjaan " ucap Tania
" kerjaan kamu limpahin saja ke orang lain " ucap Derian santai...
cukup kesabaran Tania sudah menipis, Derian ini ternyata sifatnya sangat menyebalkan dan seenaknya, kemarin saja Derian mentransfer uang lima juta rupiah ke rekening pribadinya katanya untuk menggantikan uang yang dia pakai untuk belanja...
dan sekarang dengan santainya dia menyuruh Tania untuk mengasuh anaknya dengan alasan sibuk, memangnya hari-hari Tania tidak sibuk apa...
" tapi pak saya tidak enak sama yang lain, masa yang lain kerja saya tidak " ucap Tania
Derian yang mendengar ucapan Tania langsung menaruh bolpoinnya, lalu menatap kearah Tania dengan tatapan dinginnya...
" apa perlu saya bicara untuk kedua kalinya, kamu tidak lihat anak saya sudah berdiri dari tadi " ucap Derian lalu melirik kearah anaknya...
" I-iya kan itu salah bapak ngapain hukum anaknya sendiri " ucap Tania gugup jujur Tania baru kali ini dia berdebat dengan atasannya dan ini hanya karena dia tidak mau menjaga Dio anak Derian...
" sudahlah kalo kamu tidak mau mending keluar saja " ucap Derian
Tania yang mendengar pengusiran halus dari Derian hanya menghela nafas panjang, serba salah jadi dirinya saat ini mau tidak mau Tania berjalan menghampiri Dio lama kelamaan kasian juga anak itu...
" Dio " panggil Tania
Anak itu melirik kearah Tania dengan kepala yang masih dia senderkan di dinding, matanya sudah berkaca-kaca sekali kedip air matanya langsung jatuh, Tania jadi kasian ayahnya tega sekali...
" tante " ucap Dio lirih
" jangan nangis ya, ikut tante mau " tanya Tania
Dio hanya menganggukkan kepalanya lalu memeluk leher Tania, Tania sigap menggendong Dio dan berjalan kearah depan meja kerja Derian lalu berucap...
" saya bawa Dio pak, silahkan kembali sama kerjaan anda " ucap Tania sinis lalu pergi tanpa mendengar jawaban dari Derian...
Derian hanya tersenyum kecil melihat raut wajah ketus Tania, tadi dia hanya memberi hukuman kecil terhadap anaknya, Dio tadi sangat aktif sampai-sampai dia menyenggol meja yang ada di ruangan Derian, bukan karena mejanya tapi Derian takut anaknya terluka karena Derian lengah mengawasi anaknya...
sedangkan Tania yang sudah ada di dalam lift sambil menggendong Dio, anak itu malah nyaman dengan menyenderkan kepalanya di bahu Tania, dengan wajahnya yang berada di cercuk leher Tania...
dari atas sepi lama kelamaan lift itu banyak yang mengisi dan Tania yang berada di jajaran paling belakang, bisa sangat jelas mendengar kalo dirinya jadi bahan gibah lagi, heran sama orang-orang yang kerja disana kerjaan mereka gibah tidak cape emangnya ngomongin orang terus, Tania saja cape jadi bahan gibah terus malahan kupingnya saat ini sangat panas...
lift pun berhenti di lantai ruangan kerjanya, Tania pun berjalan keluar meninggalkan orang-orang yang masih memperhatikan dirinya, ingin sekali Tania menimpali ucapan mereka kalo sebenarnya dia di jadikan baby siater dadakan anak bossnya bukan jadi pasangan seperti yang mereka bicarakan...
Tania pun membawa Dio ke kubelnya lalu mendudukkan Dio di kursi yang tersedia, dengan tatapan heran dari rekan kerjanya karena Tania tiba-tiba membawa anak bossnya...
" Dio... jadi anak baik dulu ya tante mau kerja dulu bisa " ucap Tania lembut
" iya tante " ucap Dio
Tania memberikan handphonenya ke Dio dia sudah memutar video kartun untuk menemani Dio, agar anak itu anteng, sebenarnya gampang membuat Dio tenang berikan yang anak itu mau lalu beres urusannya, seperti sekarang anak itu sedang menonton film kartun kesukaannya...
Tania saja tau kebiasaan anak itu apa, kenapa ayahnya tidak memang benar ya duda satu anak itu minta di HIH...
thanks jangan lupa like and komen jangan lupa juga tambahin ke favorit 😇😇
happy reading guys 😉😉
