NovelToon NovelToon
Terpesona Cinta Sang Vampire

Terpesona Cinta Sang Vampire

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Mafia
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: ny.Jee_97

" aaahh .. siapapun tolong aku !! " Nara berlari sekuat tenaga untuk menghindari preman yg saat ini mengejarnya.

brukkk

Tanpa ia sadari ia malah terjatuh dan kakinya terkilir, dalam posisi seperti itu ia masih kuat berjalan meskipun dengan keadaan sedikit tertatih akibat kakinya yg terkilir.

" heyy .. kau kenapa ? " tanya anak laki-laki yg saat itu tengah berjalan dari dalam hutan, belum juga gadis itu menjawab ia sudah jatuh pingsan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ny.Jee_97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. TCSV

" jayyyy .. Lo gapapa .. dasar cowok brengsek!!! " Seketika itu Nara tanpa pikir panjang langsung menendang pusat laki- laki itu, dan varo pun auto tidur dilantai sambi pegang masa depannya.

Jay yg melihat itupun langsung bangkit berdiri dan mengangkat kerh baju varo.

" sekali lagi gua liat Lo masih deketin si Nara .. Lo abis ditangan gue .. udah Ra kita cabut aja ga guna juga ladenin si cowo brengsek ini " Jay segera menggandeng tangan Nara dan berjalan keluar dari tempat itu.

" emangnya Lo siapanya Nara ga ngebolehin gue deketin dia " ucap Varo sambil tersenyum mengejek Jayden.

" gue sudah anggep Nara seperti keluarga gue .. dan gue juga harus lindungi dia laki-laki modelan kayak loe gini " balas Jay.

" haha .. bulsyittt ... gue ga percaya kalo loe ga ada rasa sama Nara " ucap Varo yg memancing amarah Jay.

segera jayden menghampiri varo dan memberikan bogem mentahnya beberapa kali hingga membuat varo terbaring tak berdaya.

bug

bug

bug

" gue ga pernah main-main sama ucapan gue .. loe denger itu.. sekali lagi gue peringatan loe untuk jatuhin Nara " tegas Jayden sambil mencengkram kerah baju Varo sesaat sebelum pria itu pingsan.

setelah itu mereka berdua meninggalkan Varo yg pingsan itu, segera keluar dari club' menuju parkiran.

" Kebangetan tuh si varo .. padahal dia yg salah kenapa juga juga mukul loe .. apa ini sakit ??" Sambil menggerutu dan memegang pipi Jay yg sedikit berdarah ujung bibirnya, Jay hanya menjawab dengan gelengan dan senyuman tipisnya.

Jay segera melajukan motor sportnya dan Nara pun Tanpa ingin mengulang kejadian seperti saat sedang berangkat tadi segera memeluk Jay dari belakang.

" kita langsung pulang kerumah gue aja " ucap Nara ketus tanpa mw dibantah, dia sebenernya pengen hajar tuh si varo tapi ditahan sama Jay tadi jadi belum puas rasa jengkel dihatinya saat ini.

Tingg!!!

Mama :" Ra mama malam ini ga pulang .. mama ikut papa kamu ke acara ulang tahunnya Steven dan menginap dirumahnya ... Kalo kamu takut sendirian minta Jay temani kamu ya sayang "

Setelah melihat pesan dari mamanya, Nara segera masuk bersama Jay. Nara segera mencari kotak obat dan membawanya keruang tamu untuk mengobati Jay, sebelum itu ia meminta kepada bibi untuk dibawakan es batu untuk mengompres pipi Jay.

" Tumben Tante Laras ga kliatan Ra ??" Tanya Jay.

" mama lagi keacara ulang tahunnya sepupuku dan menginap disana bersama papa." Jay hanya menganggukkan- anggukan kepalanya, setelah itu Nara segera mengambil kompres yg sudah ditaruh bibi kedalam wadah dan mulai meletakkan dipipi Jay.

" Sshhhh " Jay sempat kaget dengan rasa dingin yg menerpa pipinya sehingga ia sedikit bergerak menekan pipinya ketangan Nara.

" Ehh .. ma- maaf .. sakit ya .. sory gua ga sengaja kalo terlalu kenceng tadi usapnya " kikuk Nara melihat Jay seperti sedang menahan sakitnya.

Setelah itu ia olesi sudut bibir Jay yg berdarah menggunakan saleb, jarak wajah Nara dengan Jay sudah sangat dekat entah tiba-tiba nara merasa ada yg ga beres dengan jantungnya yg semakin berdetak kencang.

Nara segera mengalihkan tatapan matanya dan berusaha untuk kembali fokus pada luka Jay.

" Sebenernya kamu ini sangat cantik Ra .. pantas banyak yg suka deketin kamu .. ingin rasanya gua congkel tuh mata para buaya darat itu !!! " batin Jay dalam hati saat ia menatap wajah Nara yg fokus mengobatinya.

" Terimakasih ya Ra .. lu udah obatin gue .. padahal sebenernya ga perlu diobati juga nanti bakalan sembuh juga." ucap Jay yg masih menatap wajah Nara yg saat ini sedang merapikan kotak obat.

" itu juga gara² loe yg belain gue dari si brengsek itu Jay .. maaf ya gara² gue loe jadi kena bogem si varo.." Jay hanya menyunggingkan senyumnya dan mengangguk.

" krruukkk " Nara segera menatap Jay

" loe laper ya Jay .. perut lu udah demo tuh" sambi terkikik Nara berjalan kedapur mengembalikan kompresnya, Jay pun sebenarnya malu dengan bunyi perutnya namun biarlah memang pada dasarnya ia memang sudah lapar dari tadi.

Nara kembali keruang tamu dengan membawa makanan yg tadi sudah dipanaskan oleh bibi keruang tamu.

" makan dulu Jay.. kasian Perut lu yg ga Lo perhatiin " ucap Nara sambi terkekeh, Jay pun menerima makanan yg Nara diberikan, setelah itu mereka sama-sama makan diruang tamu.

Tiba-tiba lampu rumah Nara padam, seketika itu Nara langsung melompat memeluk Jay dengan badan bergetar.

"Heyy Ra .. lu gapapa .. ini cuma mati lampu Ra gausah takut " ucap Jay yg saat itu ia juga kaget melihat Nara yg memeluknya seperti koala, tapi Jay merasa ada yg tidak beres merasakan tubuh Nara yg bergetar tanpa menjawab pertanyaannya.

Jay mengusap lengan Nara dan berusaha untuk menyadarkannya.

" Ra ada gue disini jangan takut yaa" namun Nara tetap diam, Jay segera meraba jaketnya dan segera menyalakan senter hpnya mengarahkan pada muka Nara.

Keringat dingin membanjiri wajah Nara dengan mata yg terpejam, Jay segera menggendong Nara duduk diatas sofa dan mengucapkan kata-kata menenangkan ditelinga Nara, berharap ia bisa mengurangi ketakutan yg dialami Nara saat ini.

" g-gue takut gelap j-jay" ucap Nara dengan mata tetap terpejam namun badan ya sudah normal bergetar lagi.

" apa lu punya phobia gelap Ra ?" Tanya Jay dan dijawab anggukan dri Nara.

Beberapa saat kemudian lampu rumah Nara sudah menyala, Jay segera membangunkan Nara yg masih diperlukannya.

Ternyata Nara tidak bergeming dan terdengar dengkuran halus perempuan itu. Akhirnya Jay pun berinisiatif menggendongnya sampai kamar Nara setelah Nara tidur dengan nyaman ia akan pulang.

Saat menyelimuti tubuh Nara Jantung Jay dibuat terkejut dengan gerakan Nara yg tiba-tiba menarik tengkuknya.

" bangsattt .. anak ini kenapa sihh bikin jantung gua ga aman aja .. kenapa juga disituasi yg kayak gini pula" batin Jay.

" Jangan pergi .. t-tolong jangan tinggalkan Nara sendiri.. n-nara takut gelap .. jangan tinggalin Nara" cicit Nara ditengah igauannya.

Jay pun menghela nafas beratnya, mau tidak mau dia akhirnya menemani Nara tidur diranjangnya. Jayden juga tidak tega untuk meninggalkannya dalam kondisi yg seperti ini.

Nara merasa tidurnya sangat nyenyak sekali jadi dia puas- puasin lanjutin tidur panjangnya karena hari ini juga hari libur sekolahnya.

Tapi ia merasa gulingnya sangat berbeda dan hangat, tanpa membuka matanya ia meraba-raba guling tersebut tanpa sengaja ia menyentuh sesuatu yg menjembul keras.

" ihhh .. apa'an ini !!! Masak guling gue udah beda bentuknya dan banyak roti sobeknya " batinnya dalam hati, Nara langsung membuka matanya dan betapa terkejutnya ia sekarang, bahwa yg ia peluk dan ia anggap sebagai guling adalah si kunyuk Jay.

" Akkhhhh .. bangsattt .. ngapain Lo disini kunyukk " teriak Nara tanpa sadar kaki ia mendorong tubuh Jay dan berakirlah Jay mencium lantai kamar Nara.

Jay pun kesakitan dan memegang hidung mancungnya yg seperti aktor Korea itu berdarah gara-gara menyentuh lantai kamar Nara dengan indah.

" ehhh .. bangke ya luu .. bangunin gua juga jangan kayak gitu napahh .. Lo kira gua barang yg seenaknya lo tendang-tendang anjing " Nara yg mendengar suara keras dari Jay pun hanya menyengir kuda dan menatap hidung Jay yg masih mengeluarkan darah, Jay menatap sengit Nara.

" Lo tuh ya ditemenin bukannya terima kasih.. tambah bikin wajah gua makin bonyok ajahh ... Gara² mati lampu sialan hari libur gua menjadi sial banget" setelah mengeluarkan sumpah serapannya Jay buru-buru masuk toilet kamar Nara.

Kringgg!!! Kringgg!!!! Kringg!!!

Bunyi dari hp Jay yg ada diatas nakas samping tempat tidurnya, Nara melihat kalo yg menelfon Jay adalah Tante Meli tanpa ba bi Bu langsung ia angkat panggilan itu.

" halo Tante Meli .. ini Nara Tante Jay lagi ketoilet sekarang" terdengar suara hembusan nafas lega Tante Meli.

" ohh syukurlah Nara kalau Jay bersamamu saat ini .. Tante lega dengarnya .. Tante hanya memastikan Jay tidak pulang semalam kemana karena ia tidak kabari Tante bila menginap di rumahmu sayang" Nara hanya mangut-mangut saja mendengar celoteh sang mommy Jay.

" yasudah Tante tutup telfonnya ya sayang .. see you " belum juga Nara membalas ucapannya sambungan sudah dimatikan oleh Tante Meli, Nara meletakkan kembali ponsel Jay diatas nakas dan ia mengetuk pintu kamar mandinya.

" jayyy .. Lo gapapa kan ??? Apakah parah Jay keadaan hidung Lo " namun tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi, Nara mencoba mengetuk pintu itu beberapa kali dan tidak ada sahutan.

Akhirnya ia memberanikan diri membuka pintu kamar mandinya yg ternyata tidak dikunci oleh Jay tadi, Nara segera melihat kedalam dan betapa terkejutnya ia ketika melihat badan Jay yg tergeletak dilantai kamar mandinya dengan darah yg masih mengalir dari hidungnya.

" Bibi.. tolong bik .. panggil mang dadang juga bik " teriak Nara dari depan kamarnya dan kembali menuju kamar mandinya berusaha untuk membangunkan Jay.

" jayy .. bangun jayy .. loe kenapa bisa pingsan kaya gini sih .. bangun jayy " sayup-sayup Jay mendengar suara Nara yg mulai menangis memanggilnya.

" N-nara gua boleh minta tolong n-ngakkk " ucap Jay dengan suara lirih namun masih terdengar ditelinga Nara saat ini dan ia pun menganggukkan kepalanya tanpa bersuara.

" boleh minta setetes darah Lo " seketika itu Nara menegang mendengar ucapan dari Jay.

" maksud loh darah apaan Jay .. ngomong yg jelas Jan ngadi² dehhh" kesal Nara yg menganggap ucapan Jay ngelantur.

Tokkk!!!! Tokkkk!!! Tokk!!!

" Non ada apa ?? Non kok teriak- teriak memanggil bibi apa terjadi sesuatu " tanya BI Ijah yg tergopoh-gopoh berlari seperti mendengar teriakan Nara tadi.

Jay yg mendengar itu pun menatap Nara dengan mukanya yg semakin pucatnya dengan tatapan memohon dan menggelengkan kepalanya. Nara bimbang dengan keadaan Jay yg sepertinya semakin parah.

" Nara tatap mataku dan percaya padaku bahwa aku baik- baik saja" akhirnya Nara menganggukkan kepalanya.

" Tidak ada apa-apa bi.. apa bibi sudah masak sarapan pagi ini ?? " ucap Nara sambil menatap Jay, bibi yg mendengar ucapan sang nona yg tampak baik-baik saja tanpa membuka pintu kamar itu segera kembali kedapur. Jay menatap mata Nara lagi.

" sudah non .. Bibi sudah selesai masak makanan kesukaan non dan den Jay " balas pembantu rumah Nara, setelah mendapat jawaban dari nona muda segera ia kembali menuju dapur.

" gua mohon Ra hanya setetes aja .. gua minta darah loe " ucap Jayden sebelum ia tidak sadarkan diri.

" hehhh .. kunyukkk bangun loo kunyukk " ucap Nara sambil menggoyangkan tubuh Jayden yg terlihat semakin memucat.

Nara yg saat itu khawatir melihat keadaan Jayden yg semakin memucat dengan terpaksa menusuk jarinya dengan menggunakan penjepit rambutnya.

" sshhh..ahhh " gumam Nara dan ia arahkan pada bibir pucat Jay yg matanya saat ini sudah terpejam.

" semoga lo bisa hidup lagi Jay .. gue gamau kalo loe jadi vampire beneran " batin Nara dalam hati dengan air mata bercucuran menatap lelaki dibawahnya yg tidak berdaya itu.

.

.

.

.

Tbc

happy reading guys .. 😉😉😉

1
Christy amora
Hai Thor, saling support yuk. Mampir di karyaku Anak Rahasia Tuan Muda, terima kasih 🙏
ny.Jee_97: siapp kk .. 😊
total 1 replies
S. M yanie
bagus
ny.Jee_97: terimakasih.. 🥰🥰
total 1 replies
Phoebe
Ceritanya bikin ngeri tapi bikin ga bisa berhenti baca 🙈
ny.Jee_97: thank you KK ..😊
total 1 replies
Otra Mas Aqui
Sudah jatuh cinta dengan tokoh-tokohnya, semakin penasaran dengan jalan ceritanya 😍
ny.Jee_97: pantengin truss yakk guys .. 😁
total 1 replies
xXRaNdoM PErsoNxX
Masa sih, update aja nggak susah 😒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!