NovelToon NovelToon
Between Orion And Cassiopeia

Between Orion And Cassiopeia

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Claudia Diaz

Sekuel novel Rain & Sunny

Cinta itu berhak memilih kepada siapa ia akan berlabuh dan juga cinta itu tidak memandang status.

Begitulah yang dirasakan pemuda bernama Cyril Orion Stevenson. Ya, ia merasakan cinta itu tumbuh dalam hatinya secara tak sadar.

Jantungnya seakan digedor paksa oleh sesuatu yang bernama cinta kala melihat Irene Cassiopeia Jonathan sang sepupu.

“Jika cinta berhak memilih, lantas mengapa cinta kita seolah ada yang menghalangi?"

- Cyril Orion Stevenson -

“Aku tahu bahwa aku juga mencintaimu, tapi aku juga tahu bahwa perasaanku padamu adalah sebuah kesalahan."

- Irene Cassiopeia Jonathan -

Akankah mereka dapat bersatu?
Atau justru menemukan cinta yang lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Claudia Diaz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memusnahkan Musuh

Waktu terus berjalan, sudah 3 hari Orion tidak berkuliah semenjak menjalani hukuman skorsing karena kejadian waktu itu. Beruntung, Triton tidak marah padanya. Karena sang ayah mengetahui alasan dirinya menghajar mahasiswi dengan mengesampingkan rasa perikemanusiaan.

Suasana di gubuk sederhana milik keluarga Stevenson ini tampak lengang, hanya beberapa asisten yang mengerjakan pekerjaan mereka.

Dengan rambut serupa sarang burung, Orion baru beranjak dari tempat tidur paling nyaman sedunia itu, dan melakukan ritual paginya seperti biasa.

Lima belas menit berlalu, Orion sudah selesai dengan ritualnya. Segera saja ia mematut diri di depan cermin dengan kaus lengan pendek berwarna putih dan celana di bawah lutut berwarna hitam. Tak lupa ia mengambil sebuah topi berwarna senada dengan celananya.

“Selamat pagi, semuanya!" Orion menyapa para pelayan saat menuruni tangga dengan tersenyum manis.

“Pagi juga, Tuan Muda Rion," para pelayan membalas sapaan Rion, sambil memandang lembut sang Tuan Muda.

“Aku sangat bahagia hari ini," ucap Orion kala sudah berada di ruang makan untuk menyantap sarapan.

“Hal apa yang membuat Tuan Muda merasa bahagia di pagi hari ini?" sang kepala pelayan bertanya.

“Melihat senyum kalian yang seindah pelangi dan secerah matahari, membuatku bahagia. Teruslah seperti itu, agar hidupku makin berwarna!" goda Orion, membuat para pelayan tersenyum malu-malu. Tuan Muda mereka ini benar-benar.

“Apa menu sarapan hari ini?"

“Hari ini sarapan roti dan bacon, Tuan Muda, minumnya segelas kopi seperti biasa," jelas Kepala pelayan.

“Apa agenda Tuan Muda hari ini?"

“Aku akan mengunjungi Granddad. Sudah lama aku tidak ke sana, aku merindukan mereka," Orion menjawab di saat pelayannya sedang menyiapkan sarapan untuknya.

“Anda sepertinya punya banyak waktu, Tuan Muda."

“Tidak juga, aku akan ke perusahaan Daddy. Kudengar Daddy sibuk sekali hari ini, dia berada di perusahaan Granddad, maka dari itu Daddy tidak ke rumah sakit hari ini."

“Dengan pakaian seperti itu?"

“Uhm, tidak. Aku akan mengenakan pakaian kantor saat tiba di sana. Bibi tenang saja."

“Syukurlah. Saya kira Anda bekerja hanya dengan mengenakan pakaian itu."

Orion makan sarapannya dengan tenang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Berbeda dengan Orion, Cassie justru banyak melamun, menikmati angin yang bertiup lembut menerpa wajahnya. Pikirannya menerawang jauh kembali ke peristiwa 4 hari yang lalu.

Di mana ia pernah ketahuan berpikiran kotor tentang sepupunya itu.

“Bisa-bisanya, ia menebak dengan benar. Ah, Cassie, kau sungguh memalukan!" batinnya terus menjerit dan memaki diri sendiri.

Rasa panas menjalar ke dalam dirinya. Membuat wajahnya memerah sempurna seperti buah tomat yang masak.

“Duh, kenapa aku jadi memikirkan itu, sih? Kau harus sadar Cassie. Jangan berpikiran kotor," ujarnya pada diri sendiri.

Namun, bukannya hilang bayangan Orion malah justru menjadi-jadi di dalam otak gadis ini.

“Ah, sepertinya ada yang salah denganku, apa ini pengaruh novel yang sering kubaca, ya?"

Perlakuan Orion yang menciumnya secara tiba-tiba, membuat saraf otaknya sedikit terganggu, karena memikirkan hal yang tidak seharusnya.

“Cassie!" seru seseorang.

“Kalian?" Cassie membeo saat Leander dan yang lain menghampiri dirinya.

“Mengapa kau di sini sendirian. Kau itu belum sembuh benar. Jangan membuat kami khawatir. Kami di sini diperintahkan untuk menjagamu. Kau ini benar-benar," ceramah Arche panjang lebar.

“Kondisimu belum 100% pulih. Jadi, jangan pergi sendirian selagi kami tidak ada. Tunggulah di kantin. Kami akan menghampirimu, begitu kami selesai, Cassie," Leander memandang teduh.

“Maaf, aku hanya tidak ingin merepotkan kalian," Cassie menunduk, rasa bersalah merayapi hatinya.

“Sudah jelas kau itu sangat merepotkan dengan tingkahmu yang ceroboh itu. Jangan membuat kami setor nyawa pada Tuan Muda. Jika ia tahu kau terluka lagi, kita bisa habis dihajar olehnya," Arche kembali bersungut-sungut.

Vega langsung menghadiahkan pukulan di kepala Arche dengan sepenuh hati, “Perkataanmu itu bisa melukai hatinya, dasar bodoh!"

Penuturan Arche membuat senyuman Cassie redup seketika. Ia benar-benar merasa tak enak hati karena menyusahkan teman dan saudara-saudaranya.

“Cassie sayang, kumohon jangan dengarkan perkataan alien itu, dia sedang stres karena terlilit utang pinjaman online. Jadi, harap dimaklumi," Stephanie berusaha menghibur Cassie supaya tidak berkecil hati.

Michael dan Leander hanya menatap tajam Arche dengan pandangan menusuk. Seolah menguliti Arche hidup-hidup.

Cassie tahu jika teman-temannya berusaha menghiburnya. Akan tetapi, perkataan Arche telak menonjok ulu hatinya, sehingga tidak mudah dilupakan begitu saja.

“Aku tahu, terima kasih karena sudah berusaha menghiburku," ucap Cassie seraya tersenyum meski dipaksakan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kembali pada Orion yang saat ini tengah sibuk pada pekerjaannya, mata elangnya terfokus pada layar monitor yang menunjukkan grafik nilai jual perusahaan.

Tok ... tok ...

Suara ketukan pintu menyadarkan Orion dari pekerjaannya.

“Masuk!"

Setelah mendengar sahutan Orion tampaklah seorang pria masuk ke dalam ruangan.

“Ada yang ingin kau sampaikan?"

“Bahan baku yang kita pesan sudah sampai, Tuan."

“Hm, ada lagi!?"

“Tuan Triton berpesan pada saya bahwa Anda harus menemui Tuan Takahashi untuk melakukan transaksi terkait pemesanan senjata ilegal, nanti malam di xxx."

“Tuan Takahashi?" Orion membeo, ”aku pikir ia tak jadi membeli, karena pernah bersitegang dengan Daddy. Daddy pernah menolak kerjasama dengan perusahaan itu."

“Anda benar, Tuan Muda. Saya pikir ...."

”Aku mengerti, dia ingin bermain-main dengan Daddy rupanya, sayangnya Daddy terlalu malas berurusan dengan hewan kotor sepertinya," Orion terkekeh.

“Anda ternyata cepat menyadari maksud tersembunyi dari pertemuan malam nanti, Tuan Muda. Selain itu bukankah, dia pernah memiliki ambisi untuk menjodohkan putrinya pada Anda?"

“Kau benar, Paman. Untungnya Daddy bukan seperti pengusaha pada umumnya yang mengorbankan anak dalam jurang perjodohan bisnis."

“Bagaimana pun perusahaan Tuan Besar yang memimpin saat ini, selain itu banyak yang bergantung pada perusahaan Stevenson terkait saham perusahaan, mana mungkin Tuan Triton tunduk begitu saja pada orang yang levelnya berada jauh di bawah Tuan."

“Mereka hanya ingin menguasai perusahaan ini saja. Yang mereka utarakan itu hanya alasan saja, agar perusahaan semakin ini ... semakin itu. Ada lagi yang mau disampaikan, Paman?"

“Tidak ada, Tuan Muda."

“Baiklah, Paman boleh kembali bekerja."

“Saya permisi Tuan Muda."

Sepeninggal sekretarisnya, ruangan Orion diliputi keheningan.

“Apa dia baik-baik saja?" Orion bergumam sambil menatap kaca besar di belakangnya.

Bayangan Cassie terus menghantui pikirannya.

“Sebaiknya aku segera menghubungi Arche dan Laurence, mereka pasti langsung menemukan informasi dengan cepat."

Orion segera mengetikkan sebuah pesan pada dua sahabat yang sudah dianggapnya adik itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di lain tempat, Arche merasakan ponselnya bergetar, dengan cepat ia merogoh sakunya dan melihat satu pesan di sana. Sebuah senyuman terukir di wajah Arche.

“Permisi sebentar teman-teman. Aku ada urusan," Arche langsung mengambil langkah seribu, mencari tempat aman.

“Kau mau ke mana?!" teriak Stephanie.

“Tugas negara!" suara Arche perlahan menghilang seiring dengan langkah kakinya.

“Sepertinya sebentar lagi kita akan mendapatkan tugas juga," Michael mulai bersuara.

“Sudah lama aku tidak berolahraga," Leander menimpali sambil menyeruput es teh milik sang kekasih.

“Kau menyeruput es milik Stephanie ... Lean?"

“Oh inikah yang dinamakan ciuman secara tidak langsung?"

“Kak Lean sudah mulai ganas sekarang."

“Apakah kalian terlibat hubungan khusus?"

Begitulah reaksi sahabat-sahabatnya, membuat Leander mati kutu serasa dihakimi, “Ya, kalian benar. Kami sudah menjadi ... sepasang kekasih."

“He?!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Beberapa menit telah terlewati. Dalam kegelisahan yang menyelimuti karena menunggu sebuah notifikasi pesan yang berisi informasi, Orion mencoba untuk sabar dan lebih santai.

Ting!

Sebuah notifikasi seakan memanggil dan merebut atensi. Senyuman mulai terukir di wajah tampan Orion saat informasi yang dibutuhkan sudah ada dalam genggaman.

“Bersiap untuk pesta malam nanti." gumam Orion dengan seringai khasnya, tangannya yang bermain ponsel bersiap menghubungi seseorang. “Arche, perintahkan anak-anak lain untuk menangkap dan membawa putri Tuan Takahashi ke markas kita, yang berada di Jepang!"

“Tentu, Tuan Muda."

“Bersiap untuk nanti malam. Kita temui si Tua Bangka itu di xxx!"

“Ah, aku mengerti, Rion."

Sambungan dimatikan sepihak oleh Orion, tugasnya di sini sudah selesai. Saatnya ia menghubungi sang kakek untuk meminta bala bantuan yang akan dibawa nanti malam.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dengan langkah ringan Arche bersenandung.

🎶Sungguh ketampanan ini benar-benar menyiksaku, makin lama, makin banyak yang tergila-gila padaku. Tapi hatiku sudah terlanjur tertunduk di hadapanku. Jangan sia-siakan ketampanan yang hakiki ini

“Ya ampun, dia mulai lagi," Vega menepuk jidatnya.

“Biduan universitas tahun ini."

“Tingkat kepercayaan diri tinggi yang hakiki."

🎶 Dari depan aku tampan, dari samping aku tampan, dari mana-mana aku tetap tampan

“Hentikan senandungmu itu, kau membuatku mual, tampan dari mana, huh? Rektor saja lebih tampan dibandingkan dirimu!" Vega melayangkan protes.

“Diam kau siluman lumba-lumba. Kau tidak diperkenankan untuk protes padaku, kau mengerti?!" Arche menatap pongah gadis di depannya ini. “Teman-teman, kita akan menjadi drakula haus darah nanti malam di daerah xxx, jadi bersiaplah. Aku sudah menghubungi anak buah lain yang berada di Jepang juga, atas perintah Tuan Muda."

Perkataan Arche mengalihkan atensi Leander dan kawan-kawannya. Mereka langsung melakukan telepati satu sama lain. Kecuali Cassie, tentu saja.

“Nanti malam kalian mau apa?" tanya Cassie dengan rasa penasaran.

“Kami akan melakukan pesta Halloween," Arche menjawab sekenanya.

“Bukankah Halloween itu masih lama?"

“Suka-suka, dong. Dan kau tidak diperbolehkan ikut kegiatan kami, karena kau belum menerima rapor," Arche mulai sewot.

Perkataan Arche membuat teman-temannya terkikik geli.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Malam menggantikan siang, keadaan sekitar mulai lengang, hanya terdengar derap kaki yang beradu dengan aspal membunuh keheningan malam.

Beberapa orang yang merupakan anak buah masing-masing, mengambil tempat persembunyian.

“Kau yakin transaksinya di sini?" Michael bertanya pada Orion seraya berbisik.

“Kegiatan transaksi itu hanya sebuah kamuflase, maka dari itu kita harus waspada," Orion menjawab dengan memandang lurus sebuah gudang besar. Tatapan yang tajam dan dingin terasa menusuk hingga ke tulang, membuat seluruh persendian menjadi lumpuh hanya dengan menatapnya.

Hawa mencekam mulai merambat di sekitarnya. Seolah menahan mereka agar tetap berada di tempatnya. Orion memejamkan mata, instingnya mulai bermain.

“Dia datang dari arah jam 6!" seruan Orion seperti sebuah alarm bagi sang anak buah, yang langsung melesatkan pelurunya ke arah jam 6.

Dor!

Beberapa orang lantas keluar dari persembunyian mereka baku tembak terjadi. Beberapa peluru melesat ke arah target.

Mata elang Orion memicing, memindai targetnya.

Dor!

“Satu."

Dor!

“Dua."

Dor!

“Tiga," dan seterusnya hingga terus berlanjut. Sudah puluhan anak buah musuh yang tumbang di tangan Orion.

“Sisi sayap kanan sudah aman, Bos!" lapor Gerald.

“Bagian belakang aman terkendali!" suara Michael terdengar.

“Sayap kiri sudah berhasil kami lumpuhkan!" Laurence melapor.

Orion menyeringai, “Kerja bagus! Aku dan Leander akan menemui tua bangka itu."

Orion dan Leander berhasil menembus pertahanan Takahashi. Sebelumnya mereka juga melumpuhkan beberapa anak buah yang berjaga di sana.

“Bagaimana kalian bisa masuk?!" Takahashi berseru panik.

“Dengan ninjutsu," Orion menjawab tak acuh. membuahkan tatapan malas dari sang adik, “Kak, please kita sedang serius saat ini. Bukan cosplay menjadi ninja anime favoritmu."

“Aku bertanya sungguh-sungguh, Bocah!" Takahashi geram matanya berkilat marah.

“Kaupikir kami bercanda. Maaf saja, ya. Selera humormu itu bukanlah level kami, orang tua sepertimu pasti sudah sangat ketinggalan zaman. Kau itu sangat kuno," kali ini Leander yang bicara.

“Sialan, bunuh saja mereka!" Takahashi memerintahkan anak buahnya.

“Eits! Tenang dulu, santai dulu tidak, sih? Kalem, Bro. Santai," tahan Orion, “kasihlah kita minum dan camilan, kopi misalnya, atau teh botol. Ah sebelum kau menyerang kami berdua, bagaimana jika kau menonton video dokumenter terlebih dahulu. Ini episode spesial kau tahu?"

“Video apa?"

“Aku yakin seseorang sudah mengirimkannya padamu, Paman," ucap Orion penuh arti.

Tanpa diperintah dua kali Takahashi membuka ponselnya, benar saja ada sebuah pesan berupa video. Diputarnya video tersebut, alangkah terkejutnya dia, melihat sang anak meringkuk ketakutan menjadi sandera. Dengan tubuh polos dan tangan terikat, serta beberapa luka yang terdapat di tubuh dan wajahnya.

“Bajingan kau Stevenson!" Takahashi memaki.

“Kusarankan kau membuat pilihan, jika kau ingin membunuh kami, maka putrimu itu juga akan mati, atau kau ingin menukar nyawamu demi keselamatan putrimu? Pikirkanlah baik-baik, Tuan," Orion mencoba bernegosiasi.

Takahashi berada di ujung tanduk, ia tidak menyangka jika musuhnya melakukan ini. Ia tidak bisa gegabah mengambil tindakan, atau putrinya akan melayang.

“A-aku mohon lepaskan putriku. Hanya dia yang aku miliki," Takahashi mengiba.

“Kau bisa menyuruh mereka menurunkan senjata!" Orion memerintah.

“Turunkan senjata kalian!"

Mau tidak mau beberapa anak buah Takahashi yang tersisa menurunkan senjatanya. Lagipula jika disuruh meladeni pertarungan, mereka sudah pasti kalah jumlah.

“Dengar Tuan. Ini peringatan terakhir untukmu, jangan mencari masalah dengan keluarga Stevenson. Jika kau dan keluargamu ingin berumur panjang!"

“Maafkan kami, kami akan pergi dan tidak mencari masalah pada Tuan Stevenson lagi," Takahashi dan anak buahnya beranjak pergi, tetapi ....

“Biarkanlah kami yang pergi terlebih dulu karena kami memiliki urusan," Orion menahan. Kemudian ia keluar dari ruangan bersama sang adik.

Setelah rombongan Orion menjauh, Orion memberi aba-aba,“Ledakkan sekarang!"

Klik ... boom!

Ruangan itu hancur seketika, beberapa nyawa melayang.

“Permainan selesai. Kalian semua urus jasad-jasad itu dan jangan tinggalkan jejak!"

“Siap, Tuan Muda!"

1
Eli priwanti
🐠🌹 untukmu thor 👍
Claudyz Kim 🐻🐧: Thank you 🙏
total 1 replies
Eli priwanti
aku mampir kak,sudah ku subscribe
Claudyz Kim 🐻🐧: makasih Bunda
total 1 replies
Eli priwanti
sakit bgt melahirkan itu,tp aneh gk bikin kapok ya? 🤭
Claudyz Kim 🐻🐧: betul sekali
Eli priwanti: emang bgtu,tp itu adalah kodrat sebagai seorang wanita 😊
total 3 replies
Utayiresna🌷
bisanya tadi aku baca langsung ketiduran 😭😭... 5 iklan untuk kakak.. semangat selalu /Determined/
Utayiresna🌷: smaa sama 😘
Claudyz Kim 🐻🐧: Thank you 🙏
total 2 replies
Claudyz Kim 🐻🐧
Tikus terbang Ya Allah
Utayiresna🌷
hati hati ada tikus terbang 😭😭😭
Utayiresna🌷
widih Pangeran tampan kerajaan😆
Utayiresna🌷: bisa jadi🙈
Claudyz Kim 🐻🐧: Tampan dong kan sambil bayangin Thehun EXO
total 2 replies
Utayiresna🌷
wah berarti bisa teraktir aku juga ya/Sweat/
Claudyz Kim 🐻🐧: boleh
total 1 replies
Utayiresna🌷
hebat Orion🙈
Utayiresna🌷
astaga Orion, berarti telingamu sudah gak polos lagi/Sob/
Utayiresna🌷
syukurlah
Utayiresna🌷
tidak apa - apa asal ketemu Cassie🤪
Utayiresna🌷
Astagaa,, Cassie lebih baik jangan kepolosan mu entar udah gak ada/Sob/
Utayiresna🌷
Persis diriku/Sweat/
Utayiresna🌷
jijik?/Sweat/
Utayiresna🌷
di banting /Grin/
Utayiresna🌷
si boy memang cerdik berbuat alasan/Sweat/
Miyatun Nasa
1🐠+1🌹for U
Claudyz Kim 🐻🐧: Thank you 🙏🥰
total 1 replies
Miyatun Nasa
masih di belum.di kirim sama JNT
Claudyz Kim 🐻🐧: Ora JNE wae, Mak?
total 1 replies
Miyatun Nasa
mulutmu yon
Claudyz Kim 🐻🐧: Gek Sinau biologi kok
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!