NovelToon NovelToon
Suami Tulang Lunak

Suami Tulang Lunak

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Kaya Raya / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:25k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Warning!!!

Selamat berhalu dan membayangkan karakter pemeran ya... 😘


Di sebuah desa terpencil, hiduplah seorang gadis bernama Vina, yang dikenal sebagai gadis bar bar namun memiliki paras yang cantik. Ia tumbuh menjadi gadis yang keras kepala dan penuh semangat, dengan sikap yang tak kenal takut dan tak mudah diatur. Namun, kehidupan Vina berubah drastis ketika keluarganya terjerat hutang besar yang tak mampu mereka lunasi.

Untuk menyelamatkan keluarga dari kehancuran finansial, orang tua Vina memaksanya menikah dengan seorang pemuda kaya raya bernama Nathan. Nathan adalah putra tunggal dari keluarga terpandang yang memiliki harta melimpah. Meski tampan dan menawan, ada kelainan di dirinya dan sering bertingkah seperti banci. Tingkah lakunya yang lembut dan gemulai membuat banyak orang terkejut, termasuk Vina.

Bagaimana kisahnya? Yuk kita mulai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13 - Berduka

Nathan duduk di kursi keras di sebelah ranjang rumah sakit ayahnya, Hartono, yang terbaring tak berdaya. Hatinya hancur dan air mata pun mengalir deras di pipinya. Dalam keheningan ruangan, yang terdengar hanyalah suara mesin-mesin medis yang bekerja menjaga ayahnya agar tetap hidup.

Tiba-tiba, pintu ruang rawat terbuka dengan keras hingga memecah keheningan. Widia masuk dengan air matanya yang mengalir dan menangis histeris. "Suamiku! Oh, Suamiku! Kenapa bisa begini?! Kenapa?! Hu hu hu hu...."

Nathan menatapnya dengan mata merah dan penuh kesedihan, namun di dalam hatinya, ada rasa takut yang mendalam saat Widia ada di dekatnya.

Widia mendekati ranjang Hartono, meratap dengan dramatis, seolah-olah dia sangat terpukul oleh kejadian itu. Namun, Nathan tahu lebih baik. Dia tahu bahwa ini semua adalah sandiwara.

Karena memang kenyataannya, kecelakaan yang menimpa Hartono itu adalah rencana jahat Widia. Dia menyewa pembunuh bayaran untuk mengejar mobil Hartono dan menabraknya hingga terjatuh ke jurang.

Rencananya adalah agar Hartono meninggal dan dia bisa mendapatkan harta warisan yang sudah lama dia idam-idamkan. Tapi rencananya gagal karena Hartono masih hidup meskipun dalam kondisi kritis.

Saat Widia meratap, dia melirik ke arah Nathan dengan senyum menyeringai yang hanya Nathan yang bisa melihatnya. Senyum itu membuat Nathan merinding ketakutan dan membuat nyalinya menciut.

Dia tahu bahwa Widia adalah orang yang berbahaya, dan kini, dia berusaha menyembunyikan dirinya di belakang Vina yang berdiri di dekatnya.

Vina merasakan ketakutan Nathan dan menguatkan genggaman tangannya. "Tenang, Nathan, aku di sini," bisiknya lembut.

Widia, yang menyadari kehadiran Vina lalu mengalihkan perhatiannya. "Oh, Vina, Nathan... ini sungguh mengerikan, kita harus kuat untuk ayah kalian," katanya dengan suara bergetar, mencoba menambah dramanya.

Vina hanya menatap Widia dengan dingin seraya berkata, "Kita akan mencari tahu yang sebenarnya terjadi," ujarnya tegas. "Dan aku yakin, kebenaran akan terungkap," lanjutnya.

Widia hanya tersenyum tipis dan menyembunyikan niat jahatnya. "Tentu saja, Vina, kita harus mencari tahu apa penyebab sesungguhnya."

Beberapa saat kemudian, di ruang yang berbeda, Widia nampak menggerutu karena rencananya gagal. "Bagaimana dia masih hidup dari kecelakaan itu!." Lalu, ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang untuk memerintahkan sesuatu.

Flashback...

Dua hari setelah kepergian Nathan dan Vina ke rumah orang tua Vina, suasana rumah besar milik keluarga Hartono menjadi tegang. Di ruang kerjanya, Hartono duduk dengan ekspresi tegas di wajahnya, berhadapan dengan Widia yang marah dan frustasi.

"Kamu tahu apa yang aku mau, Hartono," desis Widia dengan nada dingin. "Aku ingin hak ahli waris yang sah, aku berhak mendapatkan sebagian besar dari hartamu."

Hartono menggelengkan kepalanya dan memandang istrinya dengan kekecewaan. "Widia, aku tidak bisa memberikan lebih dari yang sudah kamu dapatkan, sebagian besar hartaku akan aku wariskan pada Nathan, dia adalah putraku."

Brakk!

Widia membanting meja dengan keras, wajahnya pun memerah karena amarah. "Ini tidak adil! Aku sudah cukup sabar menunggu selama ini, aku tidak akan menerima keputusan ini!."

Hartono menghela napas panjang dan mencoba menenangkan dirinya. "Widia, jika kamu merasa tidak bahagia, kamu bebas pergi, aku tidak akan menahanmu, kamu bisa mengambil bagianmu sesuai perjanjian pranikah, tapi tidak lebih dari itu!."

Mendengar hal itu, Widia semakin naik pitam. "Kamu akan menyesal, Hartono! Aku akan menceraikanmu dan mengambil semua yang aku bisa dari rumah ini!."

Mendengar hal itu, Hartono pun mengangguk tanpa ragu. "Kalau itu yang kamu inginkan, silakan, tapi jangan berharap lebih dari apa yang sudah kita sepakati."

"Aarghh!."

Widia menggeram karena merasa terpojok. Malam itu, dengan hati yang dipenuhi dendam, dia merencanakan sesuatu yang lebih kejam. Dia memutuskan bahwa Hartono harus disingkirkan secepat mungkin.

Keesokan harinya, dengan hati yang penuh kebencian dan tanpa ragu, Widia menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi Hartono. Dia mengatur agar pembunuh itu mengejar mobil Hartono saat pulang dari kantor, memastikan bahwa kecelakaan itu terlihat alami.

Hari itu, ketika Hartono dalam perjalanan pulang, beberapa mobil tiba-tiba muncul dari belakang, mengejarnya dengan kecepatan tinggi. Dalam kepanikan, Hartono kehilangan kendali atas mobilnya dan terjatuh ke jurang setelah ditabrak keras.

Namun, rencana Widia tidak berjalan sesuai keinginannya karena Hartono selamat meskipun dalam kondisi kritis, dan sekarang terbaring tak berdaya di rumah sakit hingga membuat Widia frustasi dan marah.

Kembali ke masa kini, kecurigaan Nathan dan Vina terhadap kecelakaan yang menimpa Hartono semakin kuat. Mereka merasakan bahwa kecelakaan itu bukanlah suatu kebetulan.

Ketika Widia memasuki ruang rawat dengan air mata buayanya, Nathan yang masih trauma dengan kematian ibunya, merasakan ketakutan yang sangat mendalam. Dia tahu bahwa Widia tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan apa yang dia inginkan.

Hingga akhirnya, Nathan memutuskan untuk tinggal di rumah sakit demi menjaga ayahnya. Dia tidak akan membiarkan Widia menyakiti ayahnya seperti dulu dia membunuh ibunya.

Sementara itu, sebagai istri Nathan, Vina setia ikut menunggu mertuanya. Hingga saat malam tiba, ketika Nathan sudah terlelap di sofa, sementara Vina masih terjaga sambil memainkan ponselnya.

Tiba-tiba, Hartono siuman. Dengan rasa kaget, Vina hendak membangunkan Nathan, tetapi Hartono melarangnya dan memintanya untuk mendekat dengan isyarat tangannya.

"Nak Vina, tolong jaga Nathan," ujar Hartono dengan suara lemah. "Berilah dia keturunan untuk memberinya kekuatan menghadapi ancaman bahaya, jadikan dia laki-laki sejati dan seorang ayah yang baik, saat ini, Ayah sudah tidak bisa melindunginya lagi, jadi mulai sekarang Ayah serahkan Nathan bersamamu."

Vina menggenggam tangan mertuanya itu untuk pertama kalinya. "Pak Hartono, jangan bicara seperti itu, Pak Hartono akan sembuh dan baik-baik saja, Pak Hartono akan melihat Nathan menjadi seorang ayah, jadi sekarang istirahatlah agar besok lebih baik," jawab Vina menenangkan.

Keesokan harinya, ketika Vina kembali dari membeli sarapan, ia menemukan ruang rawat Hartono dalam keadaan gaduh. Ternyata, takdir berkata lain, Hartono akhirnya meninggal dunia di hadapan Nathan yang setia di sampingnya saat napas terakhir.

Nathan terisak, memeluk tubuh ayahnya yang sudah dingin. Air matanya pun tidak terbendung dan terus memaksa keluar. Rasa kehilangan yang begitu besar telah membanjiri hatinya.

Lalu, Vina segera menghampiri dan memeluk Nathan erat, mencoba menenangkan suaminya yang sedang berduka.

"Kita akan melewati ini bersama, Nathan," bisik Vina, sambil menahan air mata yang menggenang di matanya. "Aku akan selalu di sampingmu."

"Vina, Ayah... Kenapa dia ninggalin eke?," tanyanya seraya mendongakkan wajahnya yang sendu. "Selama ini eke udah jadi anak yang gak berguna buat ayah, Ayah... Maafn Janeth hu hu hu hu...."

1
Suanti
pasang lah cctv setiap sudut biar ketahuan kebusukan widia melalui cctv, setelah ketahuan jeblos kan ke penjara
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
🤲🤲🤲aminn
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
👍👍👍👍
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
sabarr🤭
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
ikuttttt🏃🏃🏃
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
semga nnti kembar anknya
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
kukira dh hamil
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
hamilll yaa
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
waduhh 🤣🤣🤣🤣🤣
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
bisaa ada di balik sofaa
Aurora: Kayaknya pas buka dasinya pas lagi beradegan.... 🤫😄
total 1 replies
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
habis olahraga Bu.🤭🤭🤭🙈
Aurora: Aw, selalu, kan Vina demen olahraga apalagi sama Nathan 🏃🏃🏃🏃😅
total 1 replies
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
gtu dongg kn enak
Reza Muna
Luar biasa
yunita
hla kpn mak lampir matiii thourrrr ajyr tenan iki jummmm.....
Suanti
semoga cpt punya momongan tapi jgn keturunan bpk nya banci 😂😂😂
Aurora: Wkwkwk mending kalau nanti dapet istri kaya Vina ya, kalau nggak, ya gitu deh 😅🤣🤣
total 1 replies
Susi Susanti
Luar biasa
Aurora: Terima kasih kakak... 🤗🙏
total 1 replies
Aurora
Waduh, salah ketik, masa iya orang yang udah meninggal bisa ngomong sih 😅🙏🙏
yunita
lnjuuttttt
Aurora: Terima kasih kakak... 🤗🙏
total 1 replies
ummi rama
semangat vin.....😄😄😄💪💪💪
Suanti
pasti vina cari lita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!