NovelToon NovelToon
Our Destiny

Our Destiny

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Anak Genius / Pernikahan Kilat / Keluarga / Romansa / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:125.3k
Nilai: 5
Nama Author: ilmara

Bismillahirrohmanirrohim.

Mereka tidak menyadari satu sama lain jika orang yang dicari berada didekat mereka sendiri, bahkan sangat dekat.

akankah dua ingsan berbeda jenis itu peka terhadap sekitar mereka? takdir memang tidak dapat ditebak, Allah membuat alur cerita kehidupan manusia sangat luar biasa.

Kehidupan kadang seperti ROLLER COASTER terkadang berada di atas awan tapi bisa juga berada ditepi jurang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fifteen

...Bismillahirrohmanirrohim....

...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...

...بسم الله الر حمن الر حيم...

...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....

...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...

... 🍒Selamat membaca semua🍒...

Subuh-subuh sekali setelah mendapatkan informasi tentang putra sulungnya membuat Zega bergegas menuju gudang kampus milik saudaranya tidak lupa memanggil Ari untuk ikut agar menjemput Zayn dan Rendra.

Sejak tadi malam istri Zega tidak bisa tenang memikirkan kedua putranya yang tidak kunjung pulang ke rumah membuat Nafisa khawatir. Sampai Zega menyuruh orang-orangnya untuk mencari keberadaan Rendra dan Zayn.

"Tolong bukan pintu gudangnya pak Mamat."

"Baik Kyai.

Pak Mamat sebagai orang yang bertanggung jawab untuk menjaga universitas segera membuka gudang sepat beliau kunci semalam. Sebenarnya pak Mamat sedikit bingung dengan permintaan Zega yang menyuruh dirinya untuk membuka gudang kampus tapi dia menurut saja.

Ceklek!

Pintu gudang terbuka sempurna, Zega sudah berdiri di depan pintu bersama Ari, Ratara dan dua santri lainnya.

Deg!

Betapa terkejutnya Zega melihat sang putra sulung tidur bersebelahan dengan seorang gadis tidak dikenal ada Zayn ditengah-tegah mereka berdua.

"Astagfirullah hal-adzim," ucap mereka semua termasuk Zega.

Bagian tidak kaget posisi Arsya dan Rendra begitu dekat dengan tangan keduanya yang saling memeluk tubuh kecil Zayn. Walaupun posisi Rendra dan Arsya tidur dalam keadaan duduk.

Sebagai seorang ayah, Zega merasa gagal mengajari putranya agar tidak menyentuh perempuan yang bukan mahramnya. Namun Zega buka orang yang akan langsung menghukumi sesuatu begitu saja apa yang dia lihat. Zega akan melakukan tabayyun terlebih dahulu pastinya agar semua jelas.

"Rendra apa-apaan ini!"

Deg!

Rendra terjaga betapa terkejutnya dia melihat abi bersama beberapa orang di depan pintu gudang yang membuat Rendra lebih kaget posisinya begitu dekat dengan Arsya.

Tersadar keduanya langsung menjauh Zayn akhirnya ikut terbangun juga. Arsya langsung mengangkat tubuh Zayn, Arsya tidak berani menatap orang-orang di depannya dia merasa sedang diintimidasi.

"Abi ini tidak seperti yang abi lihat! Rendra bisa menjelaskan semua yang terjadi. Tolong dengarkan Rendra lebih dulu."

Jantung Arsya berdegup kencang ketika nama Rendra disebut kakak yang selama ini dia cari.

Rendra? Apa benar dia kak Rendra yang aku cari selama ini.

"Pulang bawa gadis itu bersamamu, abi akan mendengarkan penjelasanmu di rumah setelah salat subuh nanti. Tapi kamu masih ingat peraturan di pesantren Rendra."

"Rendra mengingatnya abi," sahut Rendra lemas.

Dia tidak tahu bagaimana nasibnya dengan Arsya setelah ini apalagi mengingat peraturan pesantren yang berlaku untuk anak-anak Zega juga termasuk Rendra.

"Ambil adikmu Ratara."

"Baik abi."

Sekarang Arsya tidak tahu harus apa dia hanya bisa diam saja sambil memberikan Zayn pada Ratara. Apalagi sekarang Arsya hanya perempuan seorang diri.

Berbeda dengan Arsya tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini nasib kedepannya. Zega ingin meminta penjelasan dari Ari.

Lalu Zega menoleh pada Ari yang masih berdiri mematung belum bisa mencerna apa yang terjadi pada kedua dosen baru di kampusnya ini.

"Kamu mengenal gadis itu Ari?" Ari mengangguk sebagai sebuah respons.

"Siapa dia? Mahasiswi di kampus ini."

Ari kembali menjawab tanpa mengeluarkan suara, dia hanya menggeleng sebagai wajaban, masih syok pastinya Ari padahal yang lebih syok lagi Zega.

"Lalu dia siapa Ari?"

Seakan tersadar dari pikirannya Ari menoleh pada Zega disebelahnya masih menunggu jawaban yang akan Ari berikan.

"Dia dosen baru di kampus ini."

"Dosen baru," gumam Zega pelan.

"Kita pulang sebentar lagi subuh, saya minta maaf mbak harus membawa anda terlebih dahulu ikut pulang ke rumah kami, soal ini harus kita selesaikan," ucap Zega setelahnya pada Arsya.

"Tidak masalah saya memang harus menyelesaikan kesalah pahaman yang terjadi."

Zega dan yang lain akhirnya meninggalkan gudang kampus. Pak Mamat juga ikut mereka menuju pesantren untuk memberikan keterangan agar semuanya jelas tidak ada lagi kesalah paman.

Namun Arsya tidak tahu syarat apa yang dibahas oleh Zega dan Rendra tadi. Sebuah Syarat mungkin akan mengikat keduanya dalam hal rumit.

Sampai di pesantren Nafisa sudah menyambut kedatangan mereka penuh rasa khawatir.

"Ya Allah Rendra, Zayn!" kaget Nafisa.

Bisa bernafas lega sekarang dia melihat kedua putranya sudah kembali, semalam sebenarnya Ratara dan Zega juga beberapa santri sudah mencari keberadaan Rendra dan Zayn sayangnya tidak ada petunjuk sedikitpun tentang mereka. Beruntung subuh cepat ditemukan.

"Umi." Zayn memeluk uminya.

Anak kecil itu hebat karena tidak menangis kala mereka terjebak di dalam gudang tidak bisa keluar.

"Umi ada yang ini abi bicarakan sebentar."

Nafisa belum menyadari kehadiran Arsya terus menunduk berdiri paling belakang ada Ari yang menemani Arsya berdiri sedikit jauh dari Arsya.

"Semoga tidak ada masalah setelah semua ini diselesaikan," gumam Arsya.

Tak lama Nafisa dan Zega kembali ke ruang tahu, setelah mendegar cerita suaminya tadi Nafisa baru menyadari kehadiran Arsya.

"Masyaallah cantik sekali."

Senyum manis Nafisa berikan pada Arsya, dia tidak marah setelah mendengar penjelasan dari suaminya tentang Arsya dan Rendra.

"Kalian berangkatlah ke masjid sebentar lagi iqomah. Sekalian bawa adik kamu juga Ratara salat di masjid."

"Siap umi."

Para lelaki akhirnya pergi menuju masjid untuk menunaikan salat subuh sedangkan Nafisa mengajak Arsya untuk salat subuh terlebih dahulu sebelum mereka membahas masalah serius.

"Kalau boleh tahu nama kamu siapa gadis cantik."

"Arsya, bu." Arsya menjawab dengan ramah tangannya bertatu meremat kuat untuk menghilangkan rasa takut dan gugup yang menyerang.

"Arsya," ulang Nafisa pelan.

Jelas sekali Nafisa sangat mengenal nama Arsya. Tapi tidak tahu apakah gadis didepannya ini adalah Arsya yang sang putra sulung cari atau Arsya lain. Nanti Nafisa akan menyelesaikan hal ini karena ada yang lebih penting harus dibahas.

"Panggil saja umi Arsya."

Eh!

"Iya umi."

"Tidak apa kalau belum terbiasa nanti juga kamu akan terbiasa."

"Maksudnya bu, eh, umi."

"Tidak apa ayo kita salat dulu setelah ini ada yang ingin umi tanyakan denganmu. Apa kamu tidak keberatan."

"Insyaallah tidak umi."

Dua perempuan berbeda usia itu akhirnya memaksakan salat subuh berjamaah terlebih dahulu di rumah dengan Nafisa menjadi sebagai imam salat. Selesai salat mereka berdoa sejenak sampai Nafisa mengajak Arsya untuk membicarkan masalah serius.

Pilihan Nafisa jatuh pada ruang tamu untuk mengobrol sambil menunggu suami dan anak-anaknya pulang dari masjid.

"Umi boleh tanya sebelumnya Arsya?"

"Boleh umi tanya saja." Nafisa yang begitu ramah membuat Arsya senang, jadi dia tidak perlu takut.

Begitu baik Nafisa melakukan tamunya sampai Arsya saja merasa nyaman berada dekat dengan Nafisa.

"Kalau boleh tahu apakah kamu mengenal Rendra? Lalu apa kalian memiliki hubungan."

Sejujurnya Nafisa ragu untuk bertanya tapi dia harus tetap melakukan hal itu agar memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Arsya sudah mulai paham kemana arah pembicaraan Nafisa.

"Saya dan kak Faqih hanya kenal sebatas sesama dosen di Universitas A tidak lebih umi. Masalah kejadian digudang ceritanya panjang kenapa kami bisa sampai terjebak disana."

1
Qonita Qonita
turu itu tidur kan?
Yani
Insya Alloh mampir
Nada Cinta: ini cerita nie emang dah tamat ya kok ngk ada lg
total 1 replies
Yani
Keluarga kecil bahagia 😍😍
Yani
Semoga Cyla segera punya adik
Yani
Jodoh dari kecil di pertemukan kembali setelah dewasa 😘😘😘
Yani
Baru sempet baca lagi ni
Ningmar
judulnya apa ini thot
Ilmara: Kehormatan seorang perempuan kak
total 1 replies
Vien Habib
Luar biasa
Aiur Skies
oooh baru paham, rumah mrk di Bogor toh
Aiur Skies
Putra Bungsu
Aiur Skies
koq dari Bandara makannya jauh bet ke Bogor 🤭🤔🤔🤔🤔
Aiur Skies
Bismillah
coba mampir ya Thor⚡🔨 🙏🏻😍
Aiur Skies
lahirnya waktu Maghrib kali ya 🤭✌ #mampir Thor ⚡🔨🙏🏻
Aiur Skies
Betul klo Toronto -Canada ya berarti Amerika
arie nuz laila
Inggris atau Amerika, toronto is canada, right?
Ilmara: Iya Canda kak itu aku lupa kebawahnya jadi ketulisnya inggris malahan
total 1 replies
Erni Fitriana
salam kenal thor...aku tersenyum sama kamu thor...author yg pada pembuka novelnya mengajak kita baca doa n sholawar...good thor👍🏾...pahala berkah ..dan sehat..teecurah untyk mu y thor..juga reader" terbaik😘😘😘😘😘
Ilmara: Aamiin terimakasih kak🤗
total 1 replies
Juhri Mst
kayanya jodoh dah ada yang atur
Sukhana Ana Lestari
Bersyukur Arsya karena ortu & mertuanya sangat menyayanginya.. walaupun sedih tapi masih ada mereka yg memberi kekuatan & mengsuport Arsya.. ttp tawaqqal sama Allah ya Arsya & Rendra..
ananda baby boy akan menunggu kalian di pintu syurga..
Sukhana Ana Lestari
Kakaknya nangisatas berpulangnya dede baby boy ya.. kakak sayang dede tp Allah lbh sayang sm dede..

Semoga Arsya & Rendra serta klrg di beri kesabaran & ke ikhlasan jg kekuatan melepas baby boy ke pangkuan Allah..
Yani
Turut berduka cita 😓
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!